Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada wanita yang produktif,

tetapi ketidaktahuan mereka akan perilaku-perilaku, informasi-informasi yang

berkaitan dengan reproduksi akan menimbulkan kecemasan tersendiri (Aisyah,

2014).

Di negara miskin, sekitar 25 - 55% kematian wanita usia subur disebabkan

oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas. WHO

memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 wanita

meninggal saat hamil atau bersalin.

Di Indonesia, sekitar 95% tenaga kesehatan tidak terlalu memperhatikan

kondisi psikis wanita melahirkan. Akan tetapi lebih memperhatikan kondisi fisik

ibu dan bayi yang dilahirkannya. Banyak wanita yang memilih persalinan dengan

operasi atas dasar pertimbangan tertentu, terutama ibu membayangkan rasa

sakit pada proses persalinan (Suryani, 2012).

Ibu primigravida sering memiliki pikiran yang mengganggu, sebagai

pengembangan reaksi kecemasan terhadap cerita yang diperolehnya. Oleh karena

itu, muncul ketakutan-ketakutan pada ibu primigravida yang belum memiliki

pengalaman bersalin. Ibu hamil menjadi mudah marah atau tersinggung, gelisah,

tidak mampu memusatkan perhatian dan ragu-ragu, bahkan kemungkinan ingin

lari dari kenyataan hidup (Wulandari, 2013).

1
2

Kelancaran pada proses persalinan sangat di pengaruhi oleh kondisi ibu

hamil, baik secara fisik dan psikologis. Sementara itu, kondisi kesehatan ibu

hamil sangat di pengaruhi oleh hubungan interpersonal, peran dan dukungan

anggota keluarga, stres antepartum, dukungan sosial, rasa percaya diri dan

penguasaan rasa takut ragu dan depresi (Mercer, 2012). Kehamilan merupakan

peristiwa penting bagi wanita, dimana seorang wanita akan mengalami

perubahan dalam dirinya baik perubahan fisiologis maupun perubahan

psikologis. Setiap wanita membayangkan tentang seperti apa proses persalinan

dan menjadi seorang ibu, persepsi ini mempengaruhi bagaimana seorang ibu

merespon kehamilannya. Kondisi psikologis wanita terutama ibu hamil pertama

timbul perasaan takut, cemas, dalam menghadapi proses penerimaan kehamilan

dan persalinan (Bobak & Jensen, 2012).

Pengalaman melahirkan pertaman kali memberikan perasaan yang

bercampur aduk antara bahagia dan penuh harapan dengan kekhawatiran tentang

apa yang akan dialami semasa persalinan. Kecemasan tersebut muncul karena

bayangan tentang hal-hal yang menakutkan saat proses persalinan, walaupun apa

yang dibayangkan belum tentu terjadi. Situasi ini menimbulkan perubahan

drastis, bukan hanya fisik dan psikologis (Amalia, 2014)

Menjelang persalinan banyak hal mengkhawatirkan yang muncul dalam

pikiran ibu, seperti takut bayinya terlahir dengan cacat, takut operasi, takut

persalinannya lama dan sebagainya. Bagi ibu primigravida, selain tidak lepas dari

rasa takut, ibu juga tidak mengetahui hal apa saja yang akan terjadi pada

persalinanya (Amalia, 2012). Sjongren (1997, dikutip dari Simamora 2008),


3

dalam penelitian yang dilakukan pada 100 wanita hamil di Stockholm, tentang

alasan kecemasan wanita hamil tentang melahirkan, diperoleh bahwa 73%

disebabkan karena rasa kurang percaya kepada tenaga medis yang akan

menolong pada proses persalinan, 65% takut akan ketidakmampuannya untuk

melahirkan, 55% takut akan kematiannya, kematian bayinya maupun keduanya,

43% tidak mampu mentoleransi rasa nyeri saat persalinan dan 43% kehilangan

kontrol diri.

Ibu hamil yang mengalami kecemasan selama kehamilan akan

meningkatkan resiko ketidakseimbangan emosional ibu setelah melahirkan.

Kecemasan selama kehamilan terkait dengan depresi postpartum dan juga

lemahnya ikatan (bonding) dengan bayi. Cemas selama kehamilan juga

meningkatkan resiko keterlambatan perkembangan motorik dan mental janin,

serta dapat menyebabkan colic pada bayi baru lahir (Bakshi, 2013).

Fenomena yang ada bahwa tingkat kecemasan ibu hamil primigravida saat

menghadapi persalinan dengan yang lainnya tidak sama, hal lain dapat terjadi

karena banyak factor diantaranya kurangnnya informasi tentang persalinan dan

semua hal yang berhubungan dengan dengan persalinan. Oleh sebab itu, untuk

mengurangi kecemasan ibu hamil primigravida petugas pelayanan kesehatan

mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membantu menghadapi

kecemasan ini dan diharapkan mampu meminimalkan kecemasan dengan

memberikan gambaran tanda-tanda dimulainya persalinan, menyarankan pada

ibu jika persalinan harus ada yang mendampingi saat proses persalinan serta

memberikan gambaran jalannya persalinan pada waktu ANC.


4

Menurut Sundeen (2008), terdapat berbagai faktor yang berhubungan

dengan tingkat kecemasan ibu primigravida, beberapa diantaranya yaitu usia,

tingkat pendidikan, pekerjaan dan paritas ibu hamil. Sedangkan menurut

Magrifoh (2011) faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan yaitu

pengetahuan, psikologi, ekonomi, pengalaman, dukungan keluarga serta

dukungan suami. Ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35

tahun merupakan usia hamil resiko tinggi karena dapat terjadi kelainan atau

gangguan pada janin, sehingga dapat menimbulkan kecemasan pada ibu hamil

tersebut.

Perasaan takut, kehati-hatian atau kewaspadaan yang tidak jelas dan tidak

menyenangkan adalah manifestasi cemas yang dapat dialami oleh setiap orang

terutama pada ibu hamil yang menantikan proses persalinan. Penelitian di luar

negeri menyebutkan 12% wanita menyatakan persalinan adalah saat-saat yang

menyeramkan. Rasa cemas, takut dan sakit menimbulkan stress yang

mengakibatkan gangguan proses persalinan, sehingga menghilangkan rasa cemas

dan takut selama proses persalinan menjadi sangat penting (Aryasatiani, 2013).

Semua orang selalu mengatakan bahwa melahirkan itu sakit sekali, oleh

karena itu muncul ketakutan-ketakutan, pada ibu yang baru pertama hamil dan

belum memiliki pengalaman bersalin. Jika dilihat dari pengalaman melahirkan,

ada dua golongan ibu yang diliputi rasa takut dan cemas menghadapi persalinan.

Golongan pertama adalah perempuan yang sudah pernah melahirkan, namun

mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan pada kehamilan dan

persalinan sebelumnya. Golongan kedua adalah ibu hamil pertama kali dan
5

belum pernah mempunyai pengalaman melahirkan sebelumnya, tetapi banyak

mendengar tentang cerita-cerita dan pengalaman-pengalaman yang menakutkan

dari orang lain tentang proses persalinan (Laili, 2013).

Wiayah Desa Karangpule terdapat 1 Bides dan bidan pendamping desa

sehat mandiri yang biasa disebut Naping. Pada bulan September- Desember 176

Tahun 2017 diperoleh data ibu hamil yang berkunjung.

Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Desa Karangpule didapat bahwa

dari 10 orang ibu hamil, 8 dari ibu yang mengalami kecemasan dalam

menghadapi persalinan, 1 orang diantaranya dikarenakan kurangnnya

pengetahuan tentang proses persalinan dan 2 orang ibu hamil yang berusia < 20

tahun lebih cemas dalam menghadapi persalinannya dan merasa khawatir tentang

proses persalinannya nanti, serta bayi yang akan dilahirkannya nanti dan 4 ibu

hamil primigravida lainnya dikarenakan suami yang bekerja di luar kota. Dan 3

ibu hamil primigravida lagi mengatakan cemas dikarenakan keluarganya yang

jauh dari ibu.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa dari 10 orang ibu hamil

primigravida, 8 dari ibu yang mengalami kecemasan dalam menghadapi

persalinan, 1 orang diantaranya dikarenakan kurangnnya pengetahuan tentang

proses persalinan dan 2 orang ibu hamil primigravida yang berusia < 20 tahun

lebih cemas dalam menghadapi persalinannya dan merasa khawatir tentang proses

persalinannya nanti, serta bayi yang akan dilahirkannya nanti dan 4 ibu hamil

primigravida lainnya dikarenakan suami yang bekerja di luar kota. Dan 3 ibu
6

hamil primigravida lagi mengatakan cemas dikarenakan keluarganya yang jauh

dari ibu. Maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “ Faktor-faktor yang

berhubungan dengan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di Desa

Karangpule Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah Tahun 2017 “.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan

ibu hamil dalam menghadapi persalinan di Desa Karangpule Kabupaten

Purbalingga Jawa Tengah Tahun 2017.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Untuk mengetahui distribusi frekuensi Faktor-faktor yang

berhubungan dengan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi

persalinan di Desa Karangpule Kabupaten Purbalingga Jawa

Tengah Tahun 2017.

1.3.2.2 Untuk mengetahui distribusi frekuensi Faktor-faktor yang

berhubungan dengan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi

persalinan di Desa Karangpule Kabupaten Purbalingga Jawa

Tengah Tahun 2017 berdasarkan pendidikan, pekerjaan, umur,

dukungan suami.

1.3.2.3 Diketahui distribusi frekuensi hubungan antara pendidikan dengan

kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di Desa

Karangpule Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah Tahun 2017.


7

1.3.2.4 Diketahui distribusi frekuensi hubungan antara pekerjaan dengan

kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di Desa

Karangpule Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah Tahun 2017.

1.3.2.5 Diketahui distribusi frekuensi hubungan antara umur dengan

kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di Desa

Karangpule Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah Tahun 2017.

1.3.2.6 Diketahui distribusi frekuensi hubungan antara dukungan suami

dengan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di

Desa Karangpule Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah Tahun

2017.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Tempat Peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi dalam memberikan

asuhan kebidanan yang tepat dan sesuai dengan asuhan saying ibu untuk

meminimalkan tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi

persalinan, sehingga ibu sudah siap secara mental dan tenang dalam

menghadapi persalinan yang dapat membantu kelancaran proses

persalinan.

1.4.2 Bagi Responden (ibu hamil)

Memberikan informasi tentang mengurangi kecemasan dalam

menghadapi persalinan sehingga dapat meminimalkan rasa cemas dan

khawatir terutama bagi ibu hamil primigravida.


8

1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dan bahan informasi

dan juga sebagai bahan referensi bagi peserta didik di Universitas Nasional

terutama tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu

hamil primigravida dalam menghadapi persalinan.

1.4.4 Bagi Peneliti

Sebagai aplikasi, menambah pengetahuan dan merupakan pengalaman

langsung bagi peneliti dalam penelitian tentang faktor- faktor yang

berhubungan dengan kecemasan ibu hamil primigravida dalam menghadapi

persalinan.

Anda mungkin juga menyukai