Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebuah perusahaan akan mencapai tujuan apabila dalam segala

kegiatannya memiliki perencanaan yang menjadi dasar bertindak dan beroperasi

sehari-hari. Perencanaan sangat lekat dengan perusahaan manufaktur yang

memiliki kegiatan produksi, yaitu proses mengubah bahan baku menjadi produk

jadi. Perencanaan dalam kegiatan produksi digunakan untuk menentukan apa yang

akan diproduksi, kapan akan memulai produksi, berapa jumlah yang akan

diproduksi, dan sumber-sumber apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan proses

produksi.

Pentingnya penjadwalan produksi yang merupakan salah satu kegiatan dari

perencanaan produksi juga berlaku bagi Alif’s Bakery yang merupakan

perusahaan roti dan snack yang terletak di daerah Pringgolayan, Bantul,

Yogyakarta. Perusahaan ini memiliki satu pabrik utama dan empat outlet yang

terletak di Pringgolayan, Klaten, Jl Imogiri, dan Jl Godean. Produksi dilakukan

setiap hari di pabrik untuk memenuhi permintaan dari outlet dan pesanan dari

pelanggan.

Terdapat beberapa aspek penting dalam penjadwalan produksi yang harus

diperhatikan oleh Alif’s Bakery yang memiliki sistem produksi job shop dalam

memproduksi snack, salah satunya operator. Operator bagian produksi snack di

Alif’s Bakery memiliki beberapa kemampuan (multifungsi), sehingga operator

I-1

I-1
I-2

tersebut dapat menyelesaikan operasi-operasi yang berbeda pada stasiun kerja

yang berlainan. Operator pada stasiun kerja pemasakan, pencetakan, dan

pemanggangan mampu mengerjakan operasi pada stasiun kerja pengepakan.

Kemudian, operator pada stasiun kerja pemanggangan dan stasiun kerja

pengepakan mampu mengerjakan operasi pada stasiun kerja pencetakan.

Operator-operator yang ada akan membantu menyelesaikan pekerjaan yang ada di

stasiun kerja lain ketika sedang menganggur.

Saat ini proses produksi snack di Alif’s Bakery dilaksanakan dengan

mengalokasikan pekerja menganggur sesuai dengan kemampuannya sesuai

dengan yang telah diuraikan sebelumnya. Namun, berdasarkan informasi dari

perusahaan, pengalokasian operator belum maksimal karena masih banyak

operator menganggur padahal operator yang tersedia memiliki kemampuan untuk

membantu pekerjaan pada stasiun kerja lain. Pada kondisi tersebut, berarti beban

kerja yang diterima setiap operator tidak seimbang.

Seiring dengan perkembangan sistem produksi job shop, terdapat beberapa

penelitian yang dilakukan mengenai penjadwalan pada sistem produksi job shop.

Tamssaouet, dkk. (2018) menyelesaikan permasalahan pada job shop klasik

dimana pada saat proses produksi yang berlangsung, mesin tidak tersedia.

Masalah diselesaikan menggunakan metode metaheuristik (Simulated Annealing

dan Tabu Search). Hasil akhir didapatkan bahwa pendekatan Tabu Search lebih

efisien dan mengungguli Simulated Annealing.

Mencía, dkk. (2015) menyelesaikan permasalahan penjadwalan dimana

operasi harus dibantu oleh salah satu dari beberapa operator yang jumlahnya
I-3

terbatas. Setiap satu operator tidak dapat membantu lebih dari satu operasi pada

suatu waktu, sehingga beberapa pekerjaan harus tertunda sampai operator

tersedia. Permasalahan dengan kondisi di atas biasa disebut dengan job shop

scheduling problem with operators (JSO). Memetic Algorithm diaplikasikan untuk

menyelesaikan permasalahan yang ada dengan tujuan meminimasi makespan.

Pada algoritma tersebut, digunakan pendekatan Local Search dan Tabu Search

yang dikombinasikan dengan Algoritma Genetika konvensional. Hasil dari

eksperimen menunjukkan solusi optimal dengan waktu yang singkat untuk

menyelesaikan permasalahan JSO.

Selain itu, Fan, dkk. (2019) menyelesaikan permasalahan job shop dimana

setiap operasi membutuhkan lebih dari satu mesin untuk bekerja secara bersamaan

dengan kendala sumber daya. Tujuan yang ingin dicapai adalah meminimalkan

makespan. Penyelesaian masalah pada multiprocessor job shop scheduling (MJS)

dilakukan dengan prosedur Scatter Search. Hasil numerik menunjukkan bahwa

penerapan prosedur Scatter Search memiliki kinerja yang sangat baik untuk

menyelesaikan permasalahan MJS.

Penyelesaian penjadwalan produksi pada sistem produksi job shop yang

telah dilakukan oleh beberapa peneliti di atas belum ada yang sesuai dengan

kondisi yang dibahas. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk

menyelesaikan permasalahan penjadwalan produksi pada sistem produksi job

shop dan operator multifungsi dengan memodifikasi Algoritma Non Delay.


I-4

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah bagaimana menyelesaikan permasalahan penjadwalan

produksi pada sistem produksi job shop dan operator multifungsi dengan

memodifikasi Algoritma Non Delay.

1.3 Batasan Masalah dan Asumsi

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Tenaga kerja yang dipertimbangkan merupakan tenaga kerja tetap.

2. Produk yang dijadikan objek penelitian merupakan produk yang

permintaannya selalu ada.

3. Data yang digunakan adalah data bulan Januari 2019.

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Waktu proses yang ada sudah termasuk waktu set-up.

2. Bahan baku dan mesin selalu tersedia.

3. Satu mesin hanya memproses satu job.

4. Tidak ada interupsi selama proses berlangsung (non-preemptive)

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan penjadwalan

produksi pada sistem produksi job shop dan operator multifungsi dengan

memodifikasi Algoritma Non Delay agar beban kerja operator seimbang.


I-5

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk

penjadwalan produksi produk dan mengoptimalkan pengalokasian operator

multingsi dalam proses produksi.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini disusun dalam lima bab dengan sistematika

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan

masalah, asumsi, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi dibahas mengenai landasan, yaitu berupa teori-teori

tentang metode yang digunakan dalam menyelesaikan

permasalahan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi objek penelitian, metode pengumpulan data,

langkah-langkah penelitian, dan kerangka pemikiran.

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS HASIL

Bab ini berisi tentang proses pengolahan data yang telah

dikumpulkan beserta pembahasannya yang disesuaikan dengan

tujuan yang ingin dicapai.


I-6

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan dan saran yang memuat ide-ide

perbaikanuntuk penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai