Anda di halaman 1dari 9

NAMA: IMAROTUL BAROROH

NIM: 0116065/3B

PRODI: S1 ILMU KEPERAWATAN

JURNAL 1

Penulis Weddy Martin*, Ponia Mardian


Tahun 2016
Judul PENGARUH TERAPI MEDITASI TERHADAP PERUBAHAN
TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENGALAMI
HIPERTENSI
Sumber (Nama jurnal) http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/jit/article/view/468-127/127
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh meditasi untuk
tekanan darah pada lansia menderita hipertensi
Hypothesis Berdasarkan dari demografi Internasional U.S. Census Bureau,
International Data Base 2009 (dalam Darmojo 2011) dalam jumlah
penduduk lansia sebesar 18,96 juta jiwa dan meningkat menjadi
20.547.541 jiwa jumlah ini termasuk terbesar keempat
setelah China, India dan Jepang diperlihatkan selama kurun waktu 1990-
2025, Indonesia mengalami peningkatan populasi lansia yang
diperkirakan 414% (Komnas Lansia, 2010). Menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) bahwa penduduk lansia di Indonesia pada
tahun 2020 mendatang sudah mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8
juta orang, balitanya tinggal 6,9% yang menyebabkan jumlah penduduk
lansia terbesar di dunia (Badan Pusat Statistik, 2009).

Metode penelitian, material, Jenis penelitian ini adalah Pre Eksperiment Design tanpa kelompok
dan Desain eksperimen kontrol dengan menggunakan pendekatan One Group Pretest-Posttest
(Hidayat, 2012). Awalnya kelompok subjek akan diukur tekanan darah
(pretest), kemudian langsung diberikan terapi meditasi selama 15 menit,
setelah itu diukur kembali tekanan darah (posttest), untuk mengetahui
pengaruh terapi meditasi terhadap tekanan darah pada lansia.

Data/Hasil
. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik pada uji
statistik menunjukkan bahwa p = 0,000 (p> 0,05) artinya bahwa Ha
diterima atau tekanan darah sistolik antara sebelum dan sesudah terapi
meditasi adanya pengaruh secara signifikan. Bahwa tekanan darah
diastolik pada uji statistik menunjukkan bahwa p = 0,001 (p> 0,05)
yang berarti bahwa Ha diterima atau tekanan darah sistolik antara
sebelum dan sesudah terapi meditasi adanya pengaruh secara
signifikan.
kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebelum dilakukan
terapi meditasi rata-rata sistole tekanan darah lansia 148,25 dan Rata-
rata tekanan darah diastolik 92,25. Setelah diberikan terapi meditasi
terjadi penurunan tekanan darah lansia menjadi rata-rata systole 140,75
mmHg dan Rata-rata tekanan darah diastolik 86,75 mmHg.

JURNAL 2

Penulis  Anisa Rahmanita

 Qurotul Uyun

 Rr. Indahria Sulistyarini


Tahun 2016
Judul EFEKTIVITAS PELATIHAN KEBERSYUKURAN
UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
SUBJEKTIF PADA PENDERITA HIPERTENSI

Sumber (nama jurnal/prosiding) https://www.neliti.com/publications/104724/efektivitas-


pelatihan-kebersyukuran-untuk-meningkatkan-
kesejahteraan-subjektif-p
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan melihat efektivitas pelatihan
kebersyukuran untuk meningkatkan kepuasan hidup
dan nilai afek pada penderita penyakit hipertensi.
Hypothesis terdapat perbedaan nilai kesejahteraan subjektif pada
penderita hipertensi yang diberikan intervensi pelatihan
kebersyukuran di-bandingkan dengan kelompok
penderita hipertensi yang tidak diberikan intervensi
pelatihan kebersyukuran.
Metode penelitian, material, dan Desain penelitian adalah quasi eksperimen (pretest-
Desain Eksperimen posttest control group desain dan tindak lanjut).
Pengukuran kesejahteraan subjektif menggunakan skala
kepuasan hidup (SWLS) dari Diener, Emmon, Larsen,
and Griffin (1985) dan skala afek (PANAS) dari
Watson, Clark, and Tellegen (1988).
Data / Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan pada nilai kepuasan hidup
(SWLS) (t=9.624, p = 0.000 p< 0.01) antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol Pada skala afeksi
(PANAS) terdapat perbedaan yang signifikan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (t=10.931,
p= 0.000 p<0.01).
Kesimpulan  hasil penelitian ini mem-buktikan bahwa
terdapat peningkatan nilai kepuasan hidup
pada penderita hipertensi yang
mendapatakan intervensi berupa pelatihan
kebersyukuran diban-dingkan dengan
penderita hipertensi yang tidak diberikan
intervensi pelatihan kebersyukuran
 terdapat pening-katan yang siginifikan pada
nilai afeksi pada penderita hipertensi yang
diberikan intervensi pelatihan kebersyukuran
dibandingkan dengan penderita hiper-tensi yang
tidak diberikan intervensi pelatihan
kebersyukuran.

JURNAL 3

Penulis Irfan & Cornelia D.Y. Nekada

Tahun 2018
Judul PENGARUH TERAPI NAPAS DALAM TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN
HIPERTENSI DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA
WERDHA UNIT ABIYOSO

Sumber (nama http://nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/article/view/182/pdf


jurnal/prosiding)
Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh dari terapi napas
dalam terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan
hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Unit Abiyoso.
Hypothesis Terapi napas dalam mempunyai pengaruh yang besar terhadap
penurunan tekanan darah sistol maupun diastole karena faktor-faktor
yang homogen pada lansia mulai dari segi usia, lingkungan tempat
tinggal, dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama. Selain itu,
dengan melakukan terapi napas dalam memaksimalkan oksigen yang
masuk ke dalam tubuh sehingga terjadi peregangan kardiopulmonari.

Metode penelitian, Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen pre post test
material, dan Desain with own group control design. Teknik sampel menggunakan
Eksperimen consecutive sampling dengan 45 orang responden. Pada sejumlah
responden tersebut dilakukan dua kali pengamatan yaitu sebagai
data kontrol dan sebagai data intervensi, keduanya dilakukan selama
3 hari
Data / Hasil Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh terapi
napas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada
lansia dengan hipertensi di Balai Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Unit Abiyoso (p-value 0.000 (sistol), 0.016
(diastol); CI 95%).

kesimpulan a. Kesimpulan penelitian menunjukan terapi napas dalam


memiliki pengaruh dalam penurunan tekanan darah pada
lansia dengan hipertensi.
b. Distribusi tekanan darah sistol dan diastole sebelum diberikan
terapi napas dalam adalah
:
1) Tekanan darah sistol hipertensi derajat 1 lebih banyak
dibandingkan dengan hipertensi derajat 2

2) Tekanan darah diastol normal paling banyak, sedangkan


hipertensi derajat 1 paling sedikit.
c. Distribusi tekanan darah sistol dan diastole setelah diberikan
terapi napas dalam adalah :

1) Tekanan darah sistol prahipertensi lebih banyak


dibandingkan dengan tekanan darah normal, hipertensi
derajat 1 dan hipertensi derajat 2.

2) Tekanan darah diastol normal paling

banyak.
c. Terdapat pengaruh terapi napas dalam terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Balai Pelayanan
Sosial Tresna Werdha Unit Abiyoso dengan p Value 0.000
(sistolik) dan 0.014 (diastole).

JURNAL 4

Penulis Nita Yunianti Ratnasari¹), Yunita Try Utami²)

Tahun 2017
Judul Efektivitas Rebusan Daun Salam Terhadap Gangguan
Perfusi Jaringan Cerebral Penderita Hipertensi

Sumber (nama http://journal.akpergshwng.ac.id/index.php/gsh/article/view/55/48


jurnal/prosiding) (Jurnal Keperawatan GSH Vol 6 No 2 Juli 2017 ISSN 2088-2734)
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
sesudah diberikan rebusan daun salam terhadap penurunan
tekanan darah di Desa Wonoharjo Kabupaten Wonogiri
Kecamatan Wonogiri.
Hypothesis 1. Ada pengaruh yang signifikan
terhadap upaya pemberian rebusan daun salam terhadap
gangguan perfusi jaringan cerebral pada Hipertensi
dimana diperoleh nilai p value (0,000 kurang dari sama
dengan 0,05). Maka (Ho) ditolak dan (Ha) diterima.
2.
Metode penelitian, material, Metode penelitian menggunakan jenis penelitian Quasi
dan Desain Eksperimen Eksperimental dengan rancangan one grup pre test-post test
design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua warga
masyarakat di Desa Wonoharjo Kabupaten Wonogiri
Kecamatan Wonogiri. Dengan sample 20 responden. Instrumen
penelitian ini menggunakan standar operasional prosedur
(SOP), pengukuran tekanan darah menggunakan
Sphygmomanometer (tensimeter) yang sudah dikalibrasi,
stetoskop dan lembar observasi. Uji analisa data menggunakan
Uji Wilcoxon Signed Rank Test.
Data / Hasil Hasil penelitian menunjukkan 20 responden mengalami
penurunan tekanan darah setelah pemberian rebusan daun
salam. Berdasarkan Uji Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh
nilai p=0,00<0,05 sehingga disimpulkan bahwa pemberian
rebusan daun salam dapat menurunkan tekanan darah di Desa
Wonoharjo Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri.
Kesimpulan Dari penelitian mengenai Upaya Pemberian
Rebusan Daun Salam Terhadap Gangguan Perfusi
Jaringan Cerebral pada Hipertensi di Dusun Setro Rt 01,
02, Rw 03, 04 Desa Wonoharjo Kecamatan Wonogiri
Kabupaten Wonogiri dapat dijadikan sebagai mengatasi
gangguan perfusi jaringan cerebral pada Hipertensi
dengan simpulkan berikut ini :

1. Tekanan darah sebelum diberikan rebusan daun


salam

2. (pre test) didapatkan selisih hasil tekanan darah


sistole sebelum dan sesudah diberi rebusan daun
salam yaitu dengan selisish 50 terdapat 1 responden
(5%), selisih 40 terdapat 3 responden (15%), selisih
30 terdapat 2 responden (10%), selisih 20 terdapat 8
responden (40%), selisih 10 terdapat 6 responden
(30%). Selisih hasil tekanan darah diastole sebelum
dan sesudah diberikan rebusan daun salam yaitu
dengan selisih 30 terdapat 1

responden (5%), selisih 20

terdapat 1 responden (5%), selisih 10 terdapat 18


responden (90%).

JURNAL 5

Penulis Renny Wulan Apriliyasari1, Emma Setiyo Wulan 2


Tahun Vol. 2, No. 1, Januari 2019
Judul PENINGKATAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT
MELALUI PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG DIET HIPERTENSI

Sumber http://jpk.jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id/index.php/jpk/article/view/20/
16
jurnal pengabdian
Tujuan Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan
penelitian pendidikan kesehatan tentang diet hipertensi di wilayah puskesmas Jati
Kabupaten Kudus
Hypothesis Salah satu aspek penatalaksanaan hipertensi yang dapat dilakukan pasien
secara mandiri adalah modifikasi diet yang merupakan bagian dari modifikasi
gaya hidup.
Program pengabdian masyarakat ini telah dilakukan melalui: penyuluhan
tentang penyakit hipertensi, bahaya hipertensi dan diet pada pasien hipertensi.
Selain itu, diadakan pula demonstrasi pemeriksaan tekanan darah sebagai
bentuk pendampingan kepada masyarakat
Methode Program pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan cara
penelitian ceramah dan demonstrasi melalui beberapa tahapan: (1)
Penyuluhan tentang Hipertensi dan bahayanya, (2) Penyuluhan
tentang diet hipertensi, (3)Demonstrasi Pemeriksaan tekanan
Darah.

Data/hasil Hasil dari kegiatan ini terlihat dengan adanya peningkatan


kemandirian masyarakat akan pentingnya mengatur pola makan
dalam rangka mengatur tekanan darah dan mencegah bahaya
hipertensi

Kesimpula
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan dan luaran yang telah dicapai, maka
n
dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya Kemandirian Masyarakat
Melalui Pemberian Pendidikan Kesehatan Tentang Diet Hipertensi setelah,
dapat meningkatkan pengetahuan dan kemandirian pasien hipertensi untuk
aktif melakukan diet hipertensi dan mengontrol tekanan darah di Puskesmas
Jati Kabupaten Kudus

PARAPHRASING

1. JURNAL 1
 Data Asli: terdapat pengaruh terapi meditasi terhadap perubahan tekanan darah
pada lansia yang mengalami hipertensi.
 Paraphasing: Terapi meditasi ini adalah terapi yang efektif digunakan untuk
perubahan tekanan darah pada lansia dan juga lebih efektif diberikan pada lansia
karena terapi ini sangat mudah dilakukan dan hanya membutuhkan konsentrasi
saja.
2. JURNAL 2
 Data Asli: terdapat perbedaan nilai kesejahteraan subjektif pada penderita
hipertensi yang diberikan intervensi pelatihan kebersyukuran di-bandingkan
dengan kelompok penderita hipertensi yang tidak diberikan intervensi pelatihan
kebersyukuran.
 Paraphasing: Dari perbedaan nilai yang diberikan pada terapi kebersyukuran ini,
hidup penderita hipertensi yang telah diberikan intervensi terapi ini diharapkan
bisa lebih efektif dari penderita yang belum diberikan intervensi.
3. JURNAL 3
 Data Asli: terapi napas dalam memiliki pengaruh dalam penurunan tekanan darah
pada lansia dengan hipertensi
 Paraphrase: Dari pemberian terapi relaksasi dari napas dalam ini penderita lansia
yang mempunyai hipertensi ini bisa lebih berpengaruh untuk penurunan tekanan
darahnya dan juga terapi ini bisa dilakukan pada saat penderita mulai merasa
tekanan darahnya meningkat.
4. JURNAL 4
 Data Asli: daun salam dapat dijadikan obat alternatif untuk menurunkan
tekanan darah.
 Paraphrase: obat alternative non-kimia yang bisa menurunkan tekanan darah ini
juga bisa menggunakan daun salam karena daun salam ini mengandung senyawa
golongan zat yang bersifat antioksidan dll.
5. JURNAL 5
 Data Asli:
 Paraphrase:

Anda mungkin juga menyukai