Anda di halaman 1dari 4

1.

Bijih dan Endapan Bijih


Bijih (“ore”) adalah material/batuan yang terdiri daripada gabungan mineral bijih
dengan komponen lain (mineral non logam) yang daripadanya dapat diambil satu/lebih logam
secara ekonomis. Mineral bijih adalah mineral yang mengandung logam atau agregat mineral
logam, yang dari sisi penambang atau ahli metalurgi dapat diolah menjadi suatu profit.
Mineral bijih harus dapat diekstrak logamnya, misal kalkopirit yang dapat dieksrak
tembaganya, galena yang dapat diekstrak untuk menghasilkan timah hitam dan kalkopirit
yang dapat diekstrak untuk menghasilkan timah. Mineral yang mengandung logam namun
bila logamnya tidak dapat diekstrak maka tidak dikategorikan sebagai mineral bijih.
Logam itu sendiri dapat terbagi-bagi lagi ke dalam lima golongan berdasarkan
komodiitinya (Evans, 1993), yaitu:
1. logam mulia diantaranya emas (Au), perak (Ag), grup platinum/PGM (Platinum Group
Metals)
2. logam bukan besi diantaranya tembaga (Cu), timbal (Pb), seng (Zn), timah (Sn) dan
aluminium (Al). Tembaga, timbal, seng dan timah merupakan logam dasar (base metal)
3. besi dan logam campuran diantaranya besi (Fe), mangan (Mn), nikel (Ni), krom (Cr),
molibdenum (Mo), wolfram (W), vanadium (V) dan kobal (Co)
4. logam jarang dan non logam terkait diantaranya antimon (Sb), arsen (As), berilium (Be),
bismut (Bi), kadmium (Cd), magnesium (Mg), air raksa (Hg), unsur tanah jarang (REE),
selenium (Se), tantalium (Ta), telurium (Te), titanium (Ti) dan zirkonium (Zr)
5. logam fisi diantaranya uranium (U), torium (Th) dan radium (Ra)
Mineral non logam pada suatu bijih umumnya tidak bernilai ekonomis sehingga sering
dibuang dalam suatu pengolahan bijih. Apabila mineral non logam tersebut terdapat dalam
jumlah yang cukup besar maka bisa dimanfaatkan sebagai hasil sampingan (“by-product”),
misalnya kwarsa, fluorit dan garnet. Mineral non logam tersebut apabila terdapat bersama-
sama dengan mineral logam yang ekonomis disebut sebagai mineral pengotor (“gangue
mineral”).
Endapan bijih sendiri secara mudah dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang kita
tambang. Pendekatannya lebih dilihat dari aspek ekonomis. Endapan bijih itu sendiri terdiri
dari bijih logam, bijih dari batu mulia, bijih dari mineral yang digunakan untuk produk
industri dan bahkan batubara dan oil shale (Ridley, 2013).
2. Lima tipe Endapan sebagai Sumber Utama Bijih
1. Endapan Magmatik, yaitu bijih yang terbentuk dari akumulasi mineral-mineral yang
terkristalisasi langsung dari magma (contoh: bijih tembaga pada karbonatit di Phalabora,
kromit pada ofiolit di Turki dan PGE pada batuan ultramafik dan mafik di Afrika Selatan)

2. Endapan berasosiasi dengan fluida hidrotermal, yaitu logam yang termobilisasi dan
terpresipitasi dari larutan cair (contoh: endapan Au-Ag epitermal di Argentina dan Peru,
endapan Cu-Zn-Pb VMS di Kanada dan Jepang, dan endapat Cu-Mo-Au porfiri di Peru)

3. Endapan sedimenter, yaitu endapan dari mineral-mineral detrital atau terpresipitasi


(contoh: endapan plaser purba Au-U di Witwatersrand, Afrika Selatan, endapan mangan di
Afrika Selatan dan BIF di Brazil dan Australia)

4. Endapan terkait pelapukan (contoh: lateri Al-bauksit di Perancis dan Australia dan
laterit Ni di New Calcedonia)

5.Aluminium , Alumunium lebih berlimpah di kerak bumi daripada besi. Sumber


alumunium kecuali mineral nephelin (NaAlSiO4) yang jarang didapat adalah hidroksida-
hidroksidanya seperti: kaolinit (Al2Si2O5), anorthit (CaAl2Si2O8) dan nephelin (NaAlSiO4).

3. Pembagian kelompok mineral bijih:


a. Bijih Silisius (Keiko) yang mengandung sulfiIda terutama kalkopirit, terdesssiminasi dalam
batuan tersilisifikasi.
b. Bijih Kuning (Oko), terutama pirit dengan sedikit kalkopirit dan Kuarsa.
c. Bijih hitam (Kuroko), percampuran kuat antara Sphalerite kaya besi berwarna gelap,
galena, barite, dan sejumlah kecil pirit dan kalkopirit ; wurzit, enargit, tetrahidrit, markasit,
serta sejumlah mineral lainnya yang ditemukan secara setempat dalam jumlah kecil.
d. Urat (vein) dan massa besar gipsum (sekkoko), yang saling berhubungan tetapi dalam
tubuh yang terpisah- pisah.
e. Zona stringer, kaya kalkopirit dalam pipa- pipa bawah bijih (ryukoko)
f. Ferruginous (lapisan tetsusekiei), yang berada pada lapisan paling bawah.

4. Tipe-tipe endapan yang terbentuk secara sekunder

Proses pembentukan endapan ini sangat di dominasi oleh media air permukaan, sehingga
jejak-jejak pembentukannya seperti adanya struktur perlapisan, dan nodul menggambarkan
manifestasi tersebut.
Tipe endapan ini terbagi atas:
a. Mineral Bijih Dibentuk oleh Hasil Rombakan dan Proses Kimia Sebagai Hasil Pelapukan
Permukaan dan Transportasi
Secara normal material bumi tidak dapat mempertahankan keberadaanya dan akan mengalami
transportasi geokimia yaitu terdistribusi kembali dan bercampur dengan material lain. Proses
dimana unsur-unsur berpindah menuju lokasi dan lingkungan geokimia yang baru dinamakan
dispersi geokimia. Berbeda dengan dispersi mekanis, dispersi kimia mencoba mengenal
secara kimia penyebab suatu dispers. Dispersi geokimia sekunder adalah dispersi kimia yang
terjadi di permukaan bumi, meliputi pendistribusian kembali pola-pola dispersi primer oleh
proses yang biasanya terjadi di permukaan, antara lain proses pelapukan, transportasi, dan
pengendapan. Bahan terangkut pada proses sedimentasi dapat berupa partikel atau ion dan
akhirnya diendapkan pada suatu tempat.

b. Cebakan Mineral Dibentuk oleh Pelapukan Mekanik


Mineral disini terbentuk oleh konsentrasi mekanik dari mineral bijih dan pemecahan dari
residu. Proses pemilahan yang mana menyangkut pengendapan tergantung oleh besar butir
dan berat jenis disebut sebagai endapan plaser. Mineral plaser terpenting adalah Pt, Au,
kasiterit, magnetit, monasit, ilmenit, zirkon, intan, garnet, tantalum, rutil, dsb
c. Cebakan Mineral Dibentuk oleh Proses Pengendapan Kimia
• Lingkungan Darat
Batuan klastik yang terbentuk pada iklim kering dicirikan oleh warna merah akibat oksidasi
Fe dan umumnya dalam literatur disebut “ red beds”. Kalau konsentrasi elemen logam dekat
permukaan tanah atau di bawah tanah tempat pengendapan tinggi memungkinkan terjadi
konsentrasi larutan logam dan mengalami pencucian (leaching/pelindian) meresap bersama air
tanah yang kemudian mengisi antar butir sedimen klastik. Koloid bijih akan alih tempat oleh
penukaran kation antara Fe dan mineral lempung atau akibat penyerapan oleh mineral
lempung itu sendiri.
• Lingkungan Laut
Kejadian cebakan mieral di lingkungan laut sangat berbeda dengan lingkungan darat yang
umumnya mempunyai mempunyai pasokan air dengan kadar elemen yang tinggi
dibandingkan kandungan di laut. Kadar air laut mempunai elemen yang rendah. Sebagai
contoh kadar air laut untuk Fe 2 x 10-7 % yag membentuk konsentrasi mineral logam yang
berharga hal ini dapat terjadi kalau mempunyai keadaan yang khusus
5. Tipe endapan yang terbentuk karena aktivitas vulkanik
Aktivitas vulkanik dapat menghasilkan endapan mineral baik logam maupun non logam.
Endapan tersebut terbentuk karena proses sublimasi gas atau uap yang dikeluarkan oleh
aktivitas vulkanik. Air tanah dan air meteoric disekitar daerah vulkanik juga dapat
menghasilkan endapan mineral tertentu. Contoh mineral : belerang, fosfor, dan mineral logam
Pb, Zn, Bi, Fe.

Disamping menghasilkan mineral, aktivitas vulkanik juga menghasilkan panas bumi yang
dimanfaatkan untuk energi panas bumi (geothermal energy).

6. Tipe endapan yang berasosiasi dengan batuan intrusi dan tipe endapan
Deposit Kuroko merupakan salah satu wakil dari deposit sulfida volcanogenic besar di dunia.
Hal ini ditandai oleh logam simpanan kelas dasar yang tinggi untuk mengandung cukup
jumlah emas dan perak. Deposito tersebut telah dieksplorasi sebagai sumber utama logam
mulia dan logam mulia di dunia.
Dalam kasus Jepang, hampir semua deposito dihasilkan dalam berumur Miosen sehingga ada
banyak. contoh dan unmetamorphosed pelat badan kaku.Kuroko mengacu pada model
endapan yang terdapat di salah satu distrik yang terdapat di Jepang bagian Utara yang
mengandung kumpulan dari karakteristik horizon bijih dalam suatu tatanan geologi khusus

7. Karakteristik dan tipe endapan di Sangkaropi


a. Bijih hitam (Kuroko) percampuran kuat antara Sphalerite kaya besi berwarna gelap, galena,
barite, dan sejumlah kecil pirit dan kalkopirit ; wurzit, enargit, tetrahidrit, markasit, serta
sejumlah mineral lainnya yang ditemukan secara setempat dalam jumlah kecil
b. Urat (vein) dan massa besar gipsum (sekkoko) yang saling berhubungan tetapi dalam tubuh
yang terpisah- pisah.

Anda mungkin juga menyukai