Sap Karies (PKG)
Sap Karies (PKG)
5. Waktu : 15 menit
gigi berlubang.
7.1. Diharapkan setelah penyuluhan ini selesai pasien mengerti definisi gigi
berlubang.
7.3. Diharapkan setelah penyuluhan ini selesai murid pasien dapat menjelaskan
7.4. Diharapkan setelah penyuluhan ini selesai murid pasien mengetahui akibat
8. Pengembangan materi
A. Pengertian Karies
B. Penyebab Karies
D. Akibat karies
4. Menjawab
4. Salam Penutup Salam
11. Sumber :
Juniarta, I Putu. 2012. Satuan Acara Penyuluhan Karies Gigi.
https://semaraputraadjoezt.wordpress.com/2012/04/30/satuan-
acara-penyuluhan-karies-gigi/. [Diakses : 4 Oktober 2016]
13. Evaluasi
Pembimbing Mahasiswa
A. PengertianKaries
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi dan ditandai dengan kerusakan jaringan.
Karies gigi disebabkan karena sukanya memakan makanan yang manis dan malas
menggosok gigi sehingga sisa makananakan bersarang di sela-selagigi, lama kelamaan
sisa makanan dan bakteri yang ada di gigi berubah menjadi asam. Asam memiliki
kemampuan melarutkan jaringan otot yang paling keras yakni email gigi. Asam akan
mengikis email gigi yang bias menyebabkan gigi berlubang yang sering disebut dengan
karies gigi. Lubang pada gigi merupakan tempat kuman- kuman bersarang yang ada di
mulut. (Tarigan, 1995)
MenurutSuwelo (1992) karies gigi adalah proses kerusakan gigi yang di mulai dari
enamel teruske dentin. Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa kariessuatu proses
pathologis yang dating dari luar.
B. Penyebab Karies
Ada empat hal utama yang berpengaruh pada karies: permukaan gigi, bakteri
kariogenik (penyebab karies), karbohidrat yang difermentasikan, dan waktu.
1. Gigi
2. Bakteri
Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri, namun hanya sedikit
bakteri penyebab karies, yaitu Streptococcus mutansdan Lactobacilli. Khusus
untuk karies akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus,
Actinomycesviscosus, Nocardia spp., dan Streptococcus mutans. Contoh bakteri
dapat diambil pada plak.
3. Makanan
Bakteri pada mulut seseorang akan mengubah glukosa, fruktosa, dan sukrosa
menjadi asam laktat melalui sebuah proses glikolisis yang disebut fermentasi. Bila
asam ini mengenai gigi dapat menyebabkan demineralisasi. Proses sebaliknya,
remineralisasi dapat terjadi bila PH telah dinetralkan. Mineral yang diperlukan gigi
tersedia pada air liur dan pasta gigi berflorida dan cairan pencuci mulut. Karies
lanjut dapat ditahan padat ingkat ini. Bila demineralisasi terus berlanjut, maka
akan terjadi proses pelubangan.
4. Waktu
Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat
memengaruhi perkembangan karies. Setelah seseorang mengonsumsi makanan
mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi
asam dan menurunkan pH. pH dapat menjadi normal karena dinetralkan oleh air
liur dan proses sebelumnya telah melarutkan mineral gigi. Demineralisasi dapat
terjadi setelah 2 jam.
C. Akibat Karies
Ada beberapa akibat dari penyakit karies pada gigi yaitu
1. Bau Mulut.
2. Terasa ngilu bila terkena makanan yang panas atau dingin, asam dan manis.
3. Tidak bisa tidur atau aktivitas sehari – hari terganggu.
4. Keadaan yang parah, kalau tidak dicabut menyebabkan gusi bengkak.
5. Hilangnya gigi adalah salah satu penyebab cacatnya fungsi kunyah.
6. Penyakit pada organ lain : penyakit jantung koroner, peradangan otot, penyakit
katup jantung, penyakit ginjal dan lain lain.
D. Pencegahan Karies
Pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan. Rontgen gigi bias
dilakukan setiap 12-36 bulan, tergantung kepada hasil pemeriksaan gigi oleh dokter
gigi. Lima strategi umum yang merupakan kunci dalam mencegah terjadinya karies
gigi :
1. Menjagakebersihanmulut
2. Makanan
3. Flour
4. Penambalan