Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH TERAPI CAT STRECHT EXERCISE TERHADAP

INTENSITAS NYERI DISMENORE PADA REMAJA KELAS XI

SMK BHAKTI KENCANA BANDUNG

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah


Metodologi Penelitian
TIM DOSEN
Yuyun Sarinengsih, S.Kep., Ners., M.Kep
Disusun:
A Helmi Kurniawan AK.1.16.001 Intan Rahayu Delianty AK.1.16.025

Agus Ramdani Azzaki AK.1.16.005 Juliana Hidayati AK.1.16.027

Astiyani AK.1.16.007 Muhamad Wisnu S AK.1.16.038

Cecep Abdul Rohim AK.1.16.009 Siska Komariyah AK.1.16.048

Eliana Nurliyanti AK.1.16.015

Kelas A , Kelompok 1

FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Hockenberry, et al., (2009), Wong, et al. (2009), dan Santrock

(2007), masa remaja merupakan suatu periode dalam rentang kehidupan manusia

dan terjadi peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa remaja

merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seseorang.

Masa ini ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan

emosional. Perubahan paling awal yaitu perkembangan secara fisik/biologis,

salah satunya adalah remaja mulai mengalami menstruasi/haid. Menstruasi

dimulai saat pubertas dan kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak

atau masa reproduksi. Menstruasi dimulai antara usia 12-15 tahun, tergantung

pada berbagai faktor seperti kesehatan wanita, status nutrisi dan berat tubuh

relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi berlangsung sampai mencapai usia 45-

50 tahun (Progestian, 2010).

Menurut Judha (2012) Dismenore merupakan kondisi medis yang terjadi

sewaktu haid atau menstruasi yang dapat menggangu aktivitas dan memerlukan

pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut maupun

panggul. Gangguan sekunder yang paling sering dikeluhkan adalah nyeri sebelum,

saat atau sesudah menstruasi. Nyeri tersebut timbul akibat adanya hormon

prostaglandin yang membuat otot uterus (rahim) berkontraksi. Bila nyerinya ringan

1
dan masih dapat beraktivitas berarti masih wajar. Namun, bila nyeri yang terjadi

sangat hebat sampai menggangu aktivitas ataupun tidak mampu melakukan

aktivitas, maka termasuk pada gangguan. Nyeri dapat dirasakan di daerah perut

bagian bawah, pinggang, bahkan punggung

Prevalensi dismenore di Indonesia sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89%

dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder. Dismenore primer pada

umumnya terjadi setelah 1-3 tahun dari menarche (Ningsih, 2011). Secara

nasional rata-rata usia menarche 13-14 tahun terjadi pada anak Indonesia

(Riskesdas, 2010). Berdasarkan hasil penelitian dari Maruf et al (2013),

mengemukakan data dari National Health and Nutrition Examination Survey

(NHANES), umur rata-rata menarche (menstruasi pertama) pada anak remaja di

Indonesia yaitu 12,5 tahun dengan kisaran 9-14 tahun. Di Indonesia angka

kejadian dismenore tipe primer adalah sekitar 54,89% sedangkan sisanya

penderita dengan dismenore sekunder. Dismenore terjadi pada remaja dengan

prevalensi berkisar antara 43% hingga 93%, dimana sekitar 74-80% remaja

mengalami dismenore ringan, sementara angka kejadian endometriosis pada

remaja dengan nyeri panggul diperkirakan 25-38%, sedangkan pada remaja yang

tidak memberikan respon positif terhadap penanganan untuk nyeri haid,

endometriosis ditemukan pada 67% kasus di laparoskopi.

Secara umum penanganan nyeri dismenore terbagi dalam dua kategori yaitu

pendekatan farmakologis dan non farmakologis. Secara farmakologis nyeri

dapat ditangani dengan terapi analgesik yang merupakan metoda paling umum

digunakan untuk menghilangkan nyeri. Walaupun analgesik dapat

2
menghilangkan nyeri dengan efektif, namun penggunaan analgesik akan

berdampak ketagihan dan akan memberikan efek samping obat yang berbahaya

bagi pasien. Secara non farmakologik antara lain kompres hangat, teknik

relaksasi seperti nafas dalam dan yoga (Potter & Perry, 2005). Dalam hal ini

perawat berperan dalam penanganan secara non-farmakologis.

Menurut Nathan (2005) yang dapat dilakukan untuk mengatasi dismenore

adalah mandi air hangat, meletakkan botol hangat di perut, exercise/latihan, dan

menghindari merokok. Menurut French (2005) modifikasi gaya hidup untuk

mengatasi dismenore yaitu diet rendah lemak, exercise, dan hentikan merokok,

serta dapat juga dengan pemberian suplemen, pengobatan herbal ala Jepang,

akupuntur, akupresur, terapi bedah, Transcutaneous Electrical Nerve

Stimulation dan terapi horizon. Sedangkan menurut Woo dan McEneaney (2010)

menyatakan strategi baru untuk mengatasi dismenore adalah dengan pemberian

vitamin B1, B6, vitamin E, magnesium dan omega 3, exercise, akupuntur, dan

pengobatan tradisional Cina. Salah satu cara Exercise untuk menurunkan

Intensitas Nyeri Haid adalah dengan melakukan teknik Cat Stretch Exercise

yang merupakan suatu latihan peregangan otot terutama pada Perut.

Meditasi untuk penggunaannya membutuhkan waktu yang lama dan perlu

ketelatenan dari pasien. Sedangkan untuk akupresure jangkauan titiknya terlalu

banyak, harus distimulasi satu persatu dan tidak bisa menjankau titik yang dalam

seperti titik yang ada didaerah paha dan pantat serta harus melakukan penekanan

dengan kuat. Kompres Hangat Kering tidak semua cocok dilakukan sehingga

jika tidak cocok maka menyebabkan efek alergik terhadap orang tersebut.

3
Penggunaan teknik Cat Stretch Exercise relative lebih aman, lebih mudah, yang

dapat digunakan sebagai upaya penanganan mandiri terhadap myeri haid

(Kusmiran, 2011).

Hasil penelitian Daley (2008) yang menyatakan bahwa exercise efektif

dalam menurunkan nyeri haid (dismenore primer). Hasil penelitian lain yang

terkait adalah penelitian Istiqomah (2009) menyatakan bahwa senam dismenore

efektif untuk mengurangi dismenore pada remaja. Sedangkan menurut Harry

(2007) dengan melakukan exersice tubuh akan menghasilkan endorphin.

Endorphin dihasilkan di otak dan susunan syaraf tulang belakang. Hormon ini

berfungsi sebagai obat penenang alami, sehingga menimbulkan rasa nyaman.

Menurut Jhamb, et al. (2008) menyatakan bahwa latihan fisik memiliki

hubungan yang signifikan dengan penurunan tingkat keletihan otot. Remaja

dengan dismenore akan mengalami kram otot terutama pada abdomen bawah

yang bersifat siklik disebabkan karena kontraksi yang kuat dan lama pada

dinding uterus sehingga terjadi kelelahan otot dan physical inactivity maka

diperlukan exercise untuk menghilangkan kram otot tersebut. Peregangan otot

atau stretching merupakan suatu latihan untuk memelihara dan mengembangkan

fleksibilitas atau kelenturan (Senior, 2008). Latihan peregangan otot juga dapat

memperbaiki postur tubuh dan menghindari rasa sakit yang terjadi pada leher,

bahu, dan punggung (Nurhadi, 2007). Tujuan latihan peregangan otot adalah

membantu meningkatkan oksigenasi atau proses pertukaran oksigen dan

karbohidrat di dalam sel serta menstimulasi aliran drainase sistem getah bening,

sehingga dapat meningkatkan kelenturan otot dengan cara mengembalikan otot-

4
otot pada panjangnya yang alamiah dan dapat memelihara fungsinya dengan

baik serta memperbaiki elastisitas atau fleksibilitas jaringan tubuh serta

mengurangi kram pada otot (Nurhadi, 2007).

Berdasarkan hasil penelitian Purwaningsih dkk bahwa terdapat pengaruh

pemberian Cat Stretch Exercise terhadap intensitas nyeri pada remaja putri. Hal

ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Kartika Sari, dkk (2016)

didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan selisih rata-rata tingkat nyeri haid

pada remaja putri yang signifikan pada kelompok intervensi dan kelompok

kontrol. Hasil ini juga didukung Penelitian yang dilakukan oleh Epi Esti Utami

(2014) yang melakukan terapi Cat Stretch Exercise selama 5 kali berturut-turut

saat nyeri mulai dirasakan dimana untuk pergerakannya bisa dilakukan 5 sampai

10 detik sebanyak 2 kali dalam 10 hitungan dapat merelaksasi nya otot otot

uterus dan meningkatkan perfusi darah ke uterus sehingga tidak terjadi

metabolisme Anaerob yang menghasilkan asam laktat akibatnya akan terjadi

penurunan intensitas nyeri yang dipersepsikan ke korteks serebri

Peneliti melakukan pengukuran Intensitas Nyeri Haid pada Remaja Kelas

XI SMK Bhakti Kencana Bandung terhadap 20 Orang pada tanggal 2 Mei 2019.

Dari 20 Orang yang dilakukan pengecekan intensitas Nyeri Haid 9 diantaranya

mengalami nyeri berat, 5 Orang mengalami Nyeri Sedang dan 6 Orang

mengalami nyeri ringan. Ketika peneliti bertanya mengenai upaya yang telah

dilakukan untuk mengatasi Nyeri Haid, 7 orang mengatakan tidak melakukan

apa-apa untuk mengatasi nyeri haid. 3 orang mengatakan rajin berolahraga dan

minum air putih, 5 orang mengatakan mengkonsumsi obat, dan 5 yang lainnya

5
melakukan kompres hangat. Ketika peneliti bertanya mengenai terapi dengan

melakukan Cat Stretch Exercise, 10 orang diantaranya menjawab pernah

melakukan terapi tersebut tetapi tidak mengetahui nama dari terapi tersebut.

Berdasarkan fenomena diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “Pengaruh terapi Cat Stretch Exercise terhadap Intensitas Nyeri

Dismenore pada Remaja Kelas XI SMK Bhakti Kencana Bandung.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini

adalah tentang “Apakah terdapat Pengaruh terapi Cat Stretch Exercise terhadap

Intensitas Nyeri Dismenore pada Remaja Kelas XI SMK Bhakti Kencana

Bandung?”

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh terapi Cat Strecht Exercise terhadap

Intensitas Nyeri Dismenore pada Remaja Kelas XI SMK Bhakti Kencana

Bandung.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengidentifikasi Intensitas Nyeri sebelum di berikan terapi

Cat Stretch Exercise terhadap Intensitas Nyeri Dismenore pada

Remaja Kelas XI SMK Bhakti Kencana Bandung.

6
2. Untuk mengetahui Intensitas Nyeri sesudah di berikan terapi Cat

Stretch Exercise terhadap Intensitas Nyeri Dismenore pada Remaja

Kelas XI SMK Bhakti Kencana Bandung.

3. Untuk mengetahui pengaruh Cat Stretch Exercise terhadap

Intensitas Nyeri Dismenore pada Remaja Kelas XI SMK Bhakti

Kencana Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan

pemikiran dan tambahan ilmu pengetahuan bagi para praktisi kesehatan

khususnya bidang keperawatan karena pengaruh Cat Stretch Exercise

yang efektif dalam menurunkan nyeri haid

1.4.2 Manfaat Praktik

1. Manfaat bagi tempat penelitian (Puskesmas).

Hasil penelitian ini diharapkan agar terapi Cat Stretch Exercise

dapat digunakan sebagai salah satu tindakan intervensi keperawatan

dalam Menurunkan Intensitas Nyeri Dismenore

2. Manfaat bagi perawat

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dan

masukan bagi puskesmas khususnya bagi perawat agar dapat

7
menggunakan terapi Cat Stretch Exercise sebagai salah satu terapi

non farmakologi untuk menurunkan Intensitas Nyeri Dismenore.

3. Manfaat bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

untuk penelitian selanjutnya dan tambahan informasi untuk

mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang manfaat lain dari

Cat Stretch Exercise.

8
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian

Variabel mengandung suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang

nilainya bervariasi antara satu objek lainya dan terukur (Budiman,2011).

Menurut (Sugiyono, 2018). Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Adapun dalam penelitian ini menggunakan dua variabel,

yaitu:

3.1.1 Variabel Bebas (Independen)

Variabel ini disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

atecedent. Dalam bahasa indonesia disebut sebagai variabel

bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat) (Sugiyono 2018). Variabel independen

dalam penelitian ini adalah: Cat Stretch Exercise.

9
3.1.2 Variabel Terikat (Dependen)

Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.

Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2018).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah: Intensitas Nyeri

Dismenore.

3.2 Definisi Konseptual dan Operasional

3.2.1 Definisi Konseptual

1. Definisi Dismenore

Dismenore adalah sejumlah ketidaknyamanan selama hari

pertama atau hari kedua menstruasi yang sangat umum terjadi

(Perry, et al., 2010; Wong, et al., 2009). Sedangkan menurut

Bobak, et al. (2005), dismenore adalah menstruasi yang

menimbulkan nyeri dan merupakan salah satu masalah

ginekologis yang paling umum dialami wanita dari berbagai

tingkat usia. Menurut Hendrik (2006) dismenore adalah nyeri

(kram) pada daerah perut yang mulai terjadi pada 24 jam

sebelum terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan selama

24-36 jam, meskipun pada umumnya hanya berlangsung selama

24 jam pertama saat terjadi perdarahan haid. Sedangkan menurut

10
Andrews (2010); Wratsongko dan Budisulistyo (2006)

dismenore adalah menstruasi yang disertai dengan rasa nyeri.

Jadi dapat disimpulkan dismenore adalah menstruasi yang

disertai dengan rasa nyeri (kram) pada daerah perut dan terjadi

pada hari pertama, serta merupakan masalah ginekologis yang

umum terjadi pada wanita.

2. Definisi Cat Stretch Exercise.

Cat Stretch Exercise merupakan sebuah senam yang

tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan peredaran darah,

meningkatkan kekuatan otot- otot dan sendi- sendi. Dengan

teratur melakukan Cat Stretch Exercise maka dapat

menyebabkan pembuluh darah mengalami pelebaran dan

relaksasi. Sebagaimana diketahui bahwa salah satu penyebab

terjadinya dismenore adalah adanya factor sumbatan disaluran

Rahim, akibatnya ketika darah menstruasi akan keluar

diperlukan kontraksi yang kuat dan Rahim untuk mengeluarkan

darah tersebut sehingga menyebabkan nyeri saat menstruasi.

Dengan Cat Stretch Exercise dapat pula meningkatkan kadar

hormone endorphin 4 sampai 5 Kali dalam darah sehingga hal

tersebut dapat menurunkan rasa nyeri saat menstruasi

(Haruyama, 2011).

11
3.2.2 Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara

optimal berdasarkan karakteristik yang diobservasi, memungkinkan

peneliti melakukan observasi atau pengukuran secara cermat

terhadap suatu objek atau fenomena (Notoadmojo, 2012).

Tabel 3.1
Definisi Operasional
Pengaruh Terapi Cat Strecht Exercise terhadap Intensitas
Nyeri Dismenore pada Remaja Kelas XI
SMK Bhakti Kencana Bandung

No Variabel Sub Definisi Alat Ukur Cara Ukur Skala Hasil Ukur
Variabel Operasional Ukur
1. Dependen Intensitas Tingkatan Numeric Kuesioner Ordinal 0=Nyeri
Nyeri nyeri yang Rating dinilai dengan Ringan
Dismenore dirasakan Scale menandai salah (1- 3)
remaja pada satu titik pada
saat garis Numeric 1=Nyeri
menstruasi. Rating Scale Sedang (4-
yang 6)
menggambarkan
Intensitas Nyeri 2=Nyeri
Berat (7-
9)

2. Independen Terapi Cat Cat Strecht Prosedure Ceklis Nominal Ya = bila


Strecht Exercise Kerja melakukan
Exercise merupakan Terapi

12
suatu latihan Cat Tidak =
peregangan Strecht bila tidak
otot terutama Exercise dilakukan
pada Perut.
Yang terdiri
dari tiga
tahapan yaitu:
Punggung
dilengkungkan,
perut
digerakkan ke
arah lantai
senyaman
Mungkin,
Tegakkan dagu
dan mata
melihat lantai,
Tahan selama
10 detik sambil
dihitung
dengan
bersuara, lalu
relaks

Kemudian
punggung
digerakkan ke
atas dan kepala
menunduk ke
lantai. Tahan
selama 10 detik

13
sambil dihitung
dengan
bersuara, lalu
relaks

Duduk di atas
tumit,
rentangkan
lengan ke
depan sejauh
mungkin.
Tahan selama
20 detik sambil
dihitung
dengan
bersuara, lalu
relaks.

Dilakukan
sebanyak 5 kali
berturu- turut
saat nyeri
mulai
dirasakan pada
Remaja

14

Anda mungkin juga menyukai