Home Agama
Bacaan Sholat [Arab & Latin] : Niat, Tata Cara, Doa dan Gambar
By ﻣﻌِﺰ
ُ آدم
Pada halaman ini Saya buat untuk antum yang ingin mempelajari Sholat Fardhu dengan meyakini dimana Sholat merupakan suatu Ibadah dalam bentuk komunikasi antara
Mahluk dengan Sang Pencipta Allah Subhanallahuwataala. dan dikhususkan juga bagi rekan2 yang mualaf. Sehingga Sholat terdeskripsi tidak hanya dengan menbunyikan
Surah atau pun Doa, akan tetapi dengan mengerti, meyakini, berkomunikasi memohon penuh dengan kekhusyukan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Baca Juga :
Pengertian Sholat – Dalil, Tujuan Dan Dasar Hukum
Semoga posting ini dapat mengantarkan kita semua ke dalam Ridho Allah Subhanallahuwataala.
LENGKAP !!! NIAT SHALAT FARDHU DAN SUNAH BISA ANTUM LIHAT DI SINI :
Syarat Wajib Sholat, Syarat Sah Sholat dan Rukun Sholat yang dikutip dari situs NU Indonesia.
1. Muslim (Beragama Islam) – Orang yang hanya berserah diri kepada Allah
2. Berakal Sehat dan Sadar
3. Telah sampai dakwah Islam
4. Baligh (Cukup Umur)
1. Aurat tertutup, pastikan jangan sampai ada pakaian yang tersingkap seperti pakaian yang kekecilan sehingga dapat terbuka saat melakukan gerakan sholat
2. Tubuh, Pakaian dan Tempat Sholat Suci dari hadats serta najis
3. Bersuci – Wudhu sesuai yang sudah diajarkan Rasulullah Salawah’hualaihi wasalam
4. Masuk waktu shalat
5. Menghadap arah kiblat
6. Tumakninah (Tenang, Khyusuk, Fokus) dan Tertib atau urut sesuai dengan rukun Sholat
Rukun Sholat
Rukun konsekuensinya wajib dilakukan, jika sengaja ditinggalkan atau tidak dilakukan berarti batal.
1. Niat Sholat – Niat adalah berilmu atau bermaksud melakukan sesuatu sekalipun hanya dalam hati, hal tersebut sudah termasuk niat tanpa harus melafalzkannya.
2. Berdiri Tegak dan Pandangan mata mengarah ke tempat Sujud bagi yang mampu – Bagi yang tidak mampu atau memiliki kekurangan fisik dan penyakit tertentu yang
membuatnya tidak sanggup berdiri maka bisa lakukan dengan dukuk jika masih tidak mampu bisa dilakukan dengan cara berbaring
3. Takbiratul Ihrâm – Mengucapkan Takbir “Allahu akbar” ketika mengawali ibadah sholat, dan ketika seseorang sudah melakukan takbiratul ihram pertanda bahwa tidak
boleh melakukan hal hal diluar sholat yang berarti seseorang sudah masuk dalam ibadah Sholat sehingga harus diam dan hanya mengucapkan bacaan bacaan sholat
yang akan dibaca nantinya
4. Membaca Surat al-Fatihah ; dimana Bismillâhirrahmânirrahîm merupakan bagian ayatnya. Terdapat beberapa pendapat berbeda Imam Syafi’i berpendapat bahwa
Basmalah ikut dibaca dan dikeraskan oleh imam, Imam Ahmad berpendapat dibaca tetapi lirih atau tidak dikeraskan dan Imam Malik sama sekali tidak membaca
basmalah.
5. Ruku’, Badan turun dan dibungkukan sambil membaca doa saat Ruku’ – Thuma’ninah (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru)
6. Bangun dari ruku’ dan I’tidal – Thuma’ninah, (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru)
7. Sujud – Thuma’ninah (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru)
8. Iftirasy (Duduk diantara dua sujud) – Thuma’ninah (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru)
9. Tasyahhud Akhir – Duduk untuk tasyahhud akhir dan Membaca tasyahhud akhir.
10. Membaca shalawat pada Nabi Sallawahualaihiwasalam saat Tasyahhud Akhir
11. Salam pertama
12. Niat keluar dari shalat
13. Tertib; yakni mengurutkan rukun-rukun sesuai apa yang telah dituturkan”
Berikut ini pendapat melafaldzkan niat Saat Sholat – artikel referensi penjelasan pendapat tentang hukum bacaan niat sholat yang dikutip dari Situs Resmi NU Tentang
Hukum Melafalkan Niat dalam Shalat . Disini penulis hanya menyampaikan dari kedua pendapat yang berbeda, untuk bagaimana anda memutuskan akan membaca niat itu
bisa ditanyakan langsung lebih lanjut kepada Ustadz yang berada disekitar anda.
Berikut ini adalah Niat Sholat yang sering digunakan masyarakan khususnya Indonesia saat hendak melaksanakan Sholat.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Dzuhur sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.
Bacaan Doa Niat Sholat Ashar
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Ashar sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.
ْ َ ُ
ﻣﺎ( ﻟﻠﻪ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
ً ﻣﺎ
َ ِ إ/ﻣﺎ
ً ﻮ
ْ ﻣ
ُ ﻣﺄَ ) ًﻞ اﻟْﻘِﺒْﻠَﺔِ أدَاء
َ ِ ﺴﺘَﻘْﺒ
ْ ﻣ ٍ َ ث َرﻛَﻌﺎ
ُ ت َ َ ب ﺛَﻼ
ِ ْﺮ
ِ ﻤﻐ َ ﺻﻠﻰ ﻓَ ْﺮ
َ ض اﻟ َ أ
Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at dengan menghadap kiblat, (sebagai) [makmum / imam] karena Allah Ta’ala.
ْ َ َ ُ
ﻣﺎ( ﻟﻠﻪ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
ً ﻣﺎ
َ ِ إ/ﻣﺎ
ً ﻮ
ْ ﻣ
ُ ﻣﺄَ ) ًﻞ اﻟْﻘِﺒْﻠَﺔِ أدَاء
َ ِ ﺴﺘَﻘْﺒ
ْ ﻣ ٍ َ ض اﻟﻌِﺸَ ﺎء ِأ ْرﺑَﻊَ َرﻛَﻌﺎ
ُ ت َ ﺻﻠﻰ ﻓَ ْﺮ
َ أ
Ushallii fardhal Isyaa’i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya’ sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, (sebagai) [makmum / imam] karena Allah Ta’ala
Berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak merupakan salah satu rukun salat. Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram. Cara melakukannya adalah
sebagai berikut.
1. Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika sakit.
2. Tangan rapat di samping badan.
3. Kaki direnggangkan, paling lebar selebar bahu.
4. Semua ujung jari kaki menghadap kiblat.
5. Pandangan lurus ke tempat sujud.
6. Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui arah kiblat, boleh menghadap ke arah mana saja. Asal dalam hati tetap berniat menghadap kiblat.
3. Takbiratul Ihrâm
Catatan : Mengangkat tangan ketika salat terdapat pada empat tempat, yaitu saat takbiratulihram, saat hendak rukuk, saat iktidal (bangun dari rukuk), dan saat bangun dari
rakaat kedua (selesai tasyahud awal) untuk berdiri meneruskan rakaat ketiga.
ﻪ اَﻛْﺒ َ ُﺮ
ُ ّ اَﻟﻠ
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”
Mengucapkan Takbir “Allahu’akbar” sembari mengangkat tangan ketika mengawali ibadah sholat, dan ketika seseorang sudah melakukan takbiratul ihram pertanda bahwa
tidak boleh melakukan hal hal diluar sholat yang berarti seseorang sudah masuk dalam ibadah Sholat sehingga harus diam dan hanya mengucapkan bacaan bacaan sholat
yang akan dibaca nantinya.
Sedekap dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratulihram. Adapun caranya adalah sebagai berikut.
a. Telapak tangan kanan diletakkan di atas pergelangan tangan kiri, tidak digenggamkan.
b. Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh juga meletakkannya di atas pusar. Boleh juga meletakkannya di bawah pusar.
Adapun Bacaan yang diguanakan oleh masyarakat di Indonesia, ada di bawah ini :
ً ﺻ َ َ اﻟﻠ
ﻴﻼ ِ ن اﻟﻠﻪِ ﺑُﻜ ْ َﺮة ً َوأ
َ ﺤﺎ
َ ْ ﺳﺒ ً ِ ﻤﺪ ُ ﻟِﻠﻪِ ﻛَﺜ
ُ َو،ﻴﺮا َ ْ َواﻟ،ﻴﺮا
ْ ﺤ ً ِ ﻪ أﻛْﺒ َ ُﺮ ﻛَﺒ
ُ
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila.
Artinya : “Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.”
َ َ ْ ات و
ْ ِ ﺻ َﻼﺗ
ﻲ َ إِن.ﻦ َ ْ ﺮﻛِﻴِ ْﻤﺸُ ْ ﻦ اﻟ
َ ﻣِ ﻣﺎ أﻧَﺎ َ ﺴﻠِﻤﺎ ً َو ْ ﻣُ ً ﺣﻨِﻴْﻔﺎَ ضَ اﻷ ْر َ ِ ﻮ َ ي ﻓَﻄ َ َﺮ اﻟﺴ
َ ﻤ ْ ِ ﻲ ﻟِﻠﺬ
َ ﺟ ِﻬْ ﺖ َوُ َوﺟ ْﻬ
َ ُ
ﻦ
َ ْ ﻤﻴ
ِ ِ ﺴﻠ ُ ْ ﻦ اﻟ
ْ ﻤ َ ﻣِ ت وَأﻧَﺎ ُ ﻣ ْﺮ
ِ ﻚأ ُ َﻚ ﻟ
َ ِ ﻪ وَﺑِﺬَﻟ َ ْ ﻦ َﻻ ﺷَ ﺮِﻳ
َ ْ ﻤﻴِ َ ﻲ ﻟِﻠﻪِ َرب اﻟْﻌَﺎﻟ
ْ ِ ﻤ ﺎﺗ
َ ﻣ
َ َﺤﻴَﺎيَ وْ ﻣَ َﻲ وْ ِ ﺴﻜ
ُ ُ وَﻧ
Inni Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi
Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.
Artinya : “Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang
Yang Musyrik. Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta. Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan
Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.”
4. Membaca Surat AL-FATIHAH
ِ ﺣﻴْﻢ
ِ اﻟﺮ ﻦ
ِ ﻤ
َ ﺣ ِ ّ اﻟﻠ ِ ﺴﻢ
ْ اﻟﺮ ﻪ ْ ِﺑ
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
Artinya : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”
ﻴﻦ
َ ﻤ ِ َ ﻤﺪ ُ ﻟِﻠﻪِ َرب اﻟْﻌَﺎﻟ ْ ﺤ َ ْ اﻟ
ﺣﻴﻢ ِ ﻦ اﻟﺮ ِ ﻤ َٰ ﺣ ْ اﻟﺮ
ﻳﻦ
ِ ﻮم ِ اﻟﺪ ْ َﻚ ﻳ ِ ِ ﻣﺎﻟ َ
ﻴﻦ
ُ ﺴﺘ َ ِﻌ ْ َك ﻧ َ ك ﻧ َ ْﻌﺒُﺪ ُ َوإِﻳﺎ َ إِﻳﺎ
ﻢ
َ ﺴﺘَﻘِﻴ ْ ﻤ ُ ْ اط اﻟَ اﻫْﺪِﻧَﺎ اﻟﺼ َﺮ
َ
َ ﻢ َو َﻻ اﻟﻀﺎﻟ
ﻴﻦ ْ ﻮب ﻋ َﻠَﻴ ْ ِﻬ
ِ ﻀ َ ْ ﺮ اﻟ
ُ ْﻤﻐ ْ ﺖ ﻋ َﻠَﻴ ْ ِﻬ
ِ ْ ﻢ ﻏَﻴ َ ﻤْ َﻳﻦ أﻧْﻌ َ ِ اط اﻟﺬ َ ﺻ َﺮ ِ
Alhamdu lilla_hi rabbil ‘a_lamin(a). Ar Rahmaanirrahiim(i). Maaliki yaumiddiin(i). Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin(u). Ihdinash-shirraatal musthaqiim(i). Shiraathal ladziina
an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin(a).
Artinya : Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan
hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka
yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Sesudah membaca surat Al Fatihah, kemudian baca Ayat Pada Al-Quran sangat disarankan membaca Surat-Surat pendek di Juz Amma, seperti Surat Al Ikhlas, Al ‘Asr, dan
An Nasr.
ﻪ اَﻛْﺒ َ ُﺮ
ُ ّ اَﻟﻠ
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”
Rukuk artinya membungkukkan badan. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1. Angkat tangan sambil mengucapkan takbir. Caranya sama seperti takbiratulihram.
2. Turunkan badan ke posisi membungkuk.
3. Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis atau paha. Jari-jari tangan direnggangkan. Posisi tangan lurus, siku tidak ditekuk.
4. Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam posisi mendatar. Tidak terlalu condong ke bawah. Tidak pula mendongah ke atas.
5. Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
6. Pinggang direnggangkan dari paha.
7. Pandangan lurus ke tempat sujud.
Sesudah posisi ini mantap, kemudian membaca salah satu doa rukuk.
Bacaan Doa R U K U’
ﻤﺪَه
ِ ﺣ
َ ﻦ
ْ ﻤ
َ ِﻪ ﻟ
ُ ﻊ اﻟﻠ
َ ﻤ
ِ ﺳ
َ
sami’allahu liman hamidah
Artinya : Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak. Ketika bangkit disunahkan mengangkat tangan seperti ketika takbiratulihram. Bersamaan dengan itu membaca
kalimat “sami’allahu liman hamidah”. Badan kembali tegak berdiri, Tangan rapat di samping badan. Ada juga yang kembali ke posisi bersedekap seperti halnya ketika
membaca surat Al Fatihah. Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan terhadap hadis dalilnya. Padahal dalil yang digunakan sama. Namun, jumhur ulama sepakat bahwa
saat iktidal itu menyimpan tangan rapat di samping badan.
Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah satu doa iktidal.
ٍ ْ ﻦ ﺷَ ﻴ
ُ ﺊ ﺑَﻌْﺪ ْ ﻣ
ِ ﺌﺖ
َ ﺷِ ﻣﺎ ْ ﻣ
َ ُﻞء ِ ﻞءُ اﻻ َ ْر
ِ َض و ْ ﻣ
ِ َات و ْ ﻣ
ِ َﻞءُ اﻟﺴﻤﻮ ِ ُ ﻤﺪ َ ْ ﻚ اﻟ
ْ ﺤ َ َ َرﺑﻨَﺎ ﻟ
Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in ba’du.
Artinya : “Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
ﻪ اَﻛْﺒ َ ُﺮ
ُ ّ اَﻟﻠ
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”
Bacaan Doa SUJUD dalam Sholat
Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut hadis riwayat Jamaah, ada tujuh anggota badan yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu:
1. wajah (kening dan hidung),
2. dua telapak tangan,
3. dua lutut, dan
4. dua ujung telapak kaki.
8. Gerakan dan Bacaan Iftirasy – Thuma’ninah (Gerakan Duduk antara Dua Sujud)
ﻪ اَﻛْﺒ َ ُﺮ
ُ ّ اَﻟﻠ
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”
Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk kemudian melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna
[menduduki kaki kiri, dengan telapak kaki kanan berdiri dan jarinya terletak di alas (lantai/tanah) menghadap kiblat]
Bangkit dari sujud membaca takbir dan duduk dalam posisi Tasyahhud Akhir yaitu duduk Tawarruk.
ﻪ اَﻛْﺒ َ ُﺮ
ُ ّ اَﻟﻠ
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”
Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan Doa Tahiyat Akhir dengan cara duduk tasyahhud (tahiyat) akhir. Adapun tata cara duduk pada Tasyahhud Akhir ini
hendaknya orang yang sholat duduk pada pangkal pahanya yang kiri dengan posisi kaki kiri yang keluar dari bagian bawahnya, sementara telapak kaki kanan dalam posisi
tegak.
ْ ﺎر
ك ِ َ ﺖ ﻋ َﻠَﻰ إِﺑ ْ َﺮاﻫِﻴْﻢ ِ وَﻋ َﻠَﻰ ا
ِ َ وَﺑ.ِ ل إِﺑ ْ َﺮاﻫِﻴْﻢ َ ْ ﺻﻠﻴ َ ﻤﺎَ َ ﻛ،ٍﺤﻤﺪ َ ﻣُ ل ِ َ ﺤﻤﺪ ٍ وَﻋ َﻠَﻰ ا ُ ﺻﻞ ﻋ َﻠَﻰ
َ ﻣ َ اَﻟﻠﻬُﻢ
َ ﻦ إِﻧ
ﻚ ِ َ ﻓِﻰ اﻟ ْ َﻌﺎﻟ. ِ ل إِﺑ ْ َﺮاﻫِﻴْﻢ
َ ْ ﻤﻴ ِ َ ﺖ ﻋ َﻠَﻰ إِﺑ ْ َﺮاﻫِﻴْﻢ ِ َوﻋ َﻠَﻰ اَ ْ ﺎرﻛ َ َ ﻛ،ٍﺤﻤﺪ
َ َ ﻤﺎ ﺑ َ ﻣ
ُ ل ِ َ ﺤﻤﺪ ٍ َوﻋ َﻠَﻰ ا َ ﻣُ ﻋ َﻠَﻰ
ٌ ﺠﻴْﺪ
ِ ﻣَ ٌ ﻤﻴْﺪ
ِ ﺣ
َ
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin. Wa ‘alaa aali Muhammadin kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim, wa ‘alaa aali Ibraahiim, wa baarik ‘ala Muhammadin wa ‘alaa aali
Muhammadin, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiidun.
Artinya :
Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada keluarga
Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada
Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta,
sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung (Mulia).
Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan dan kiri. Menengok dilakukan sampai kira-kira searah dengan bahu. Jika jadi imam dalam salat berjamaah, salam dilakukan
sampai terlihat hidung oleh makmum. Menengok dilakukan sambil membaca salam.
ِﺔ اﻟﻠﻪ
ُ ﻤ
َ ﺣ ْ ُ م ﻋ َﻠَﻴْﻜ
ْ ﻢ َو َر ُ َ اﻟﺴﻼ
salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan: “ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga keselamatan dan
rahmat Allah limpahkan kepadamu)
13. Tertib
Mengerjakan rukun-rukun Sholat secara berurutan. Tidak boleh orang sengaja melompati rukun Sholat dalam melaksanakan ibadah sholat yang dapat menyebabkan batalnya
sholat jika disengaja meninggalkan salah satu dari rukun tersebut.
Adapun bagi anda yang belajar Sholat dan menghafal Doa Bacaan Sholat bisa lebih lanjut ke-Tutorial Sholat :
Terdapat 2 pendapat mengenai bacaan sholat pada athaiyat apakah menggunakan Sayidina atau tidak.
“membaca sayyidina ketika membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW boleh-boleh saja, bahkan dianjurkan. Demikian pula ketika membaca tasyahud di dalam
shalat.”
976. Dari Ka’ab bin Ujrah RA, ia berkata, “Kami berkata, atau mereka berkata, ‘Wahai Rasulullah! Engkau telah memerintahkan kepada kami untuk mengucapkan shalawat
dan salam kepada engkau. Mengenai salam, kami telah ketahui, tapi bagaimana cara kami membaca shalawat kepada engkau?’” Beliau bersabda, “Ucapkanlah, Allaahumma
shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad. Kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim. Wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim.
Innaka hamiidun majiid (Wahai Allah, semoga Engkau tetap melimpahkan rahmat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan
rahmat kepada Ibrahim. Semoga Engkau tetap melimpahkan berkah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung.’” {Shahih: Muttafaq Alaih} – HR. Abu Daud
Kedua pendapat diatas sama sama memiliki alasan masing-masing. Diluar dari semua itu, kesimpulan saya yang paling baik adalah Laksanakanlah Sholat, sholatlah tepat
waktu, berjamaan dan khyusuk.
4. Saya mualaf, saya mau bertanya apakah dalam shalat rakaat pertama membaca surah al-fatihah dan al-falaq lalu rakaat kedua kita mengulangi surah yg
sama bleh atau tidak??
Boleh, tetapi sangat dianjurkan lebih baik difariasi dengan ayat atau surat yang lain dirokaat kedua setelah alfatihah
5. Belajar Sholat sambil membaca Bacaan Sholat karena belum hafal dan bagaimana cara agar mudah hafal untuk pemula, anak baru belajar ataupun
mualaf ?
Untuk praktik sholatnya bisa dilakukan di rumah dengan mendengarkan audio bacaan sholat dan juga membaca melalui buku. berlahan hingga hafal dan lancar kemudian
bisa mencoba praktik tanpa Audio dan juga tanpa Bacaan Tuntunan Sholat. Tetapi jika memang posisi sedang di luar rumah ada baiknya tinggal mengikuti Muslim yang
lainnya seperti Wudhu dan gerakan sholat. untuk bacaan nya bisa melalui audio rekaman suara bacaan sholat.
Untuk menghafal sangat dianjurkan dengan menggunakan Head Set yang sudah di isi dengan Audio bacaan Sholat sehingga akan jauh lebih mudah
diingat dan hafalkan. selain itu dengan cara menghafalkan bacaan melalui media headset dari HP android sholat akan lebih Khyusu karena tidak ada gerakan tambahan pada
saat menghafalkan
6. Bolehkah dalam sholat 4 & 3 rakaat (Dzuhur, Ashar, Isya & Maghrib) membaca ayat2/ surat pendek ?
saya sendiri mengikuti pendapat kebanyakan ulama yang tidak membaca surat atau ayat lain setelah alfatihah di rokaat ke-3 ataupun ke-4.
dan banyak pendapat ulama setelah membaca Al-Fatihah, lebih baik Tidak Usah membaca ayat atau surat Al Quran pada saat rokaat ke 3 ataupun 4, sebagaimana hadits :
Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat dzuhur, di dua rakaat pertama beliau membaca al-Fatihah dan dua surat. Sementara di dua rakaat terakhir beliau
membaca al-Fatihah. Beliau membacanya hingga kami terdengar ayat. Beliau baca lebih panjang di rakaat pertama, tidak sepanjang di rakaat kedua. Demikian pula ketika
shalat asar dan subuh. (HR. Bukhari 776 & Muslim 1041).
Tetapi ada juga beberapa ulama yang berpendapat boleh untuk membaca
Para ulama menganggap bahwa membaca do’a iftitah dihukumi sunnah, tidak sampai tingkatan wajib. Inilah pendapat jumhur (mayoritas ulama).
Penjelasan lengkap : Video Ceramah Ustadz Abdul Somad – Hukum do’a iftita pada saat sholat
8. Hukum Membaca Doa Qunut, Apakah Boleh tidak membaca Doa Qunut ?
Terdapat dua pendapat yang berbeda mengenai Hukum Doa Qunut Subuh
Berikut ini pernyataan yang dikutip dari situs resmi NU : Fasal tentang Doa Qunut
َ َ ل وﺑﻬﺬ َا ﻗَﺎ َ َ ﻣﺬْﻫَﺒ ُﻨ َﺎ أَﻧﻪ ﻳﺴ ﺘﺤَﺐ اﻟﻘَُﻨ ُﻮت ﻓِﻴ ْﻬﺎ ﺳﻮاءٌ ﻧﺰﻟَﺖ ﻧ َﺎزﻟ
ِل أﻛ ْﺜ َُﺮ اﻟﺴﻠ َﻒ ْ َم ﻟ
َ ِ َ ْ ﻢ ﺗ َﻨ ِْﺰ ْ ﺔأٌ ِ ْ ََ َ َ َ ُ ْ َ ْ ُ ُ َ
“Dalam Madzhab kita (madzhab Syafi’i) disunnahkan membaca qunut dalam shalat Shubuh, baik karena ada mushibah maupun tidak. Inilah pendapat mayoritas ulma’ salaf”.
(al-Majmu’, juz 1 : 504)
Penjelasan Video
Bolah atau Tidak, bagi yang tidak membaca qunut terdapat hadits yang mendukung dan yang membaca juga terdapat hadits pendukungnya, sehingga terdapat dua pilihan
yang mana yang mau diikuti.
Yang paling penting adalah melaksanakan Sholat Subuh, jika imam Qunut maka ikut Qunut dan jika tidak maka juga tidak.
Sebagaimana disampaikan Ali bin Abi Thalib dan Mu’adz bin Jabal :
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Apabila salah seorang dari kalian mendapatkan shalat dan imam sedang dalam suatu keadaan, maka hendaklah ia berbuat
seperti imam berbuat.” [HR at Tirmidzi, dan dishahihkan al Albani dalam Shahih Sunan at Tirmidzi, no. 484]
Kolom Komentar dimatikan karena untuk menghindari aktifitas Spaming iklan yang tidak diinginkan. Jika ada pertanyaan perihal agama, terlebih dulu bisa ditanyakan pada
Ustadz disekitar lingkungan anda. Jika terdapat pertanyaan seputar Website atau terdapat kendala dalam akses blog ini atau terdapat kritik dan saran silahkan kontak Admin
secara langsung.
Previous article Next article
Tata Cara Dan Do’a Sholat Jenazah Lengkap Cara Root Galaxy Young GT-S5360 Tanpa Komputer
Doa Sapu Jagat – Doa Singkat Untuk Kebaikan di Dunia dan Akhirat
Artikel Pilihan
EDITOR PICKS
POPULAR POSTS
Sholat Subuh : Niat, Tata Cara Yang Benar, Doa Bacaan dan...
January 31, 2015
Bacaan Sholat [Arab & Latin] : Niat, Tata Cara, Doa dan...
February 23, 2014
y
Sholat Maghrib : Niat, Tata Cara Yang Benar, Doa Bacaan dan...
January 31, 2015
POPULAR CATEGORY
Pengetahuan 441
artikel 352
Pendidikan 230
Informasi 209
Kehidupan 155
Alam 132
Unduh 109
Aplikasi 104
Game 104
ABOUT US
Jagad.id adalah website Publik yang ditujukan untuk berbagi informasi untuk menambah pengetahuan bersama.
Send Message :
+62 895-0756-8810 (WhatsApp)
FOLLOW US