Step 1
1. Punctum maximum : daerah yang paling jelas untuk mendengar denyut jantung janin di
abdomen ibu untuk menghitung denyut jantung janin
2. Bising pansistolik : bising yang terjadi selama fase sistol berlangsung, bising terjadi akibat
aliran turbulen darah melalui jalan yang sempit. Suara ada sepanjang s1 dan s2
Step 2
Step 3
8. Interpretasi px fisik?
- Tampak kurus karena kekurangan asupan nutrisi
- Takipneu napas lebih dari normal untuk menkompensasi kekurang o2
- Takikardi denyut lebih dari normal untuk menkompensasi kekurang o2
- Denyut nadi terasa kuat karena takikardi dan takipneu
9. Mengapa diberi oksigen sianosisnya hilang?
- Sianosis kekurangan o2 karena kontak darahnya berkurang dengan jaringan sehingga
diberi o2 untuk menghilangkan sianosis
- faktor ibu alkohol, obat golongan isotretinoin, dm tipe 1 dan 2, bipolar, rubella
- bayi terkena down syndrom atau genetik
- orangtua yang punya pjb
- ibu hamil > 40 tahun
Sianosis sentral akibat penyakit jantung bawaan (Cardiac cyanosis) yang disertai
penurunan aliran darah ke paru oleh karena ada hambatan pada jantung kanan, yaitu katup
trikuspid atau arteri pulmonalis. Kondisi ini mengakibatkan kegagalan proses oksigenasi darah di
paru sehingga darah dengan kadar oksigen yang rendah (unoxygenated) akan beredar ke sirkulasi
arteri sistemik melalui foramen ovale atau VSD (pada tetralogy Fallot). Seluruh jaringan tubuh
akan mengalami hipoksia dan menimbulkan gejala klinis berupa sianosis sentral tanpa gejala
gangguan pernafasan. Kesulitan akan timbul, bila sianosis disertai tanda-tanda distres pernafasan.
Pada neonatus normal, pelepasan oksigen ke jaringan harus sesuai dengan kebutuhan
metabolismenya. Jumlah oksigen yang dilepaskan ke jaringan bergantung kepada aliran darah
sistemik, kadar hemoglobin dan saturasi oksigen arteri sistemik. Pada saat lahir, kebutuhan
oksigen meningkat sampai 3 kali lipat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme agar
menghasilkan enersi untuk bernafas dan termoregulasi. Untuk ini diperlukan peningkatan aliran
darah sistemik 2 kali lipat dan saturasi oksigen 25% sehingga pelepasan dan pengikatan oksigen di
jaringan juga meningkat sesuai kebutuhan. Sianosis perifer (acrocyanosis) sering dijumpai pada
neonatus , hal ini akibat tonus vasomotor perifer yang belum stabil. Tampak warna kebiruan pada
ujung jari tangan dan kaki serta daerah sekitar mulut, disertai suhu yang dibawah normal dan
hiperoksia tes menunjukkan hasil yang negatip.
Pada neonatus dengan PJB sianosis, tidak mampu meningkatkan saturasi oksigen arteri
sistemik, justru sangat menurun drastis saat lahir, sehingga pelepasan dan pengikatan oksigen di
jaringan menurun. Kondisi ini bila tidak segera diatasi mengakibatkan metabolisme anaerobic
dengan akibat selanjutnya berupa asidosis metabolik, hipoglikemi, hipotermia dan kematian.
Sumber : Ontoseno, Teddy. Diagnosis Dan Tatalaksana Penyakit Jantung Bawaan Yangkritis Pada
Neonatus ( Diagnosis And Management of Critical Congenital Heart Disease In The Newborn). Divisi
Kardiologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak
7. Interpretasi px fisik?
8. Mengapa diberi oksigen sianosisnya hilang?
9. Pemeriksaan penunjang?
10. Apa diagnosis dan dd dari skenario?
11. Patofisiologi penyakit tersebut?
12. Manifestasi klinis?
Pada VSD yang kecil umumnya asimptomatik dengan riwayat pertumbuhan dan perkembangan yang
normal, sehingga adanya PJB ini sering ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan rutin, yaitu
terdengarnya bising pansistolik di parasternal sela iga 3 – 4 kiri.
Bila lubangnya sedang maka keluhan akan timbul saat tahanan vaskuler paru menurun, yaitu sekitar
usia 2–3 bulan. Gejalanya antara lain penurunan toleransi aktivitas fisik yang pada bayi akan terlihat
sebagai tidak mampu mengisap susu dengan kuat dan banyak, pertambahan berat badan yang lambat,
cenderung terserang infeksi paru berulang dan mungkin timbul gagal jantung yang biasanya masih
dapat diatasi secara medikamentosa.
Pada VSD yang besar dengan pirau dari kiri ke kanan yang besar ini akan timbul hipertensi paru yang
kemudian diikuti dengan peningkatan tahanan vaskuler paru dan penyakit obstruktif vaskuler paru.
Selanjutnya penderita mungkin menjadi sianosis akibat aliran pirau terbalik dari kanan ke kiri, bunyi
jantung dua komponen pulmonal keras dan bising jantung melemah atau menghilang karena aliran
pirau yang berkurang. Kondisi ini disebut sindroma Eisenmengerisasi.
Sumber : Roebiono S, Poppy dkk. Diagnosis dan tatalaksana penyakit jantung bawaan. Bagian
Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FKUI. Pusat Jantung Nasional Harapan Kita. Jakarta
13. Etiologi?
14. Faktor risiko?
15. Penatalaksanaan dari diagnosis?