PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Kesehatan Kerja mempunyai tujuan utama yaitu memberikan
perlindungan kepada pekerja dari bahaya kesehatan yang berhubungan dengan
lingkungan kerja dan promosi kesehatan pekerja. Lebih jauh lagi adalah menciptakan
kerja yang tidak saja aman dan sehat, tetapi juga nyaman serta meningkatkan
kesejahteraan dan produktivitas kerja. Manajemen risiko kesehatan adalah proses
yang bertahap dan berkesinambungan. Tujuan utama manajemen risiko kesehatan
adalah menurunkan risiko pada tahap yang tidak bermakna sehingga tidak
menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan pekerja.1 Tujuan tersebut hanya akan
tercapai melalui kerja sama antara profesional kesehatan dan keselamatan kerja yang
membantu manajemen dalam mengembangkan dan mengimplementasikan program
kesehatan kerja, dengan pengusaha yang bertanggung jawab
dalam menjamin kesehatan dan keselamatan perusahaan pada tingkat yang setinggi
tingginya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Healt Risk assesment ?
2. Apa saja konsep identifikasi dan evaluasi bahaya dan risiko ?
3. Bagaimana bagan manajemen risiko ?
4. Bagaimana Menilai Risiko dan seleksi prioritas ?
5. Bagaimana evaluasi bahaya dan risiko ?
6. Bagaimana analisa derajat risiko bahaya Kerja ?
1
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian healt risk assesment
2. Mengetahui konsep identifikasi dan evaluasi bahaya dan risiko
3. Memahami bagan manajemen risiko
4. Memahami Bagaimana Menilai Risiko dan seleksi prioritas
5. Memahami Pemantauan evaluasi bahaya dan risiko
6. Dapat Menganalisis Derajat Risiko Bahaya Kerja
2
BAB II
PEMBAHASAN
HRA adalah sebuah langkah penilaian risiko di tempat kerja yang dapat
menimbulkan dampak/gangguan pada kesehatan pada pekerja Dalam upaya
K3.Kemudian dalam pendekatan terhadap risiko potensi yang terjadi pada safety,
yang diidentifikasi adalah ‘cedera atau injury’ yang muncul bersifat akut
sedangkan pada kesehatan, yang diidentifikasi adalah ‘gangguan fungsi atau
munculnya suatu penyakit’
3
Tujuan Identifikasi Bahaya dan Risiko
4
Tiga pertanyaan dasar untuk identifikasi bahaya :
1. Apakah ada suatu sumber celaka / bahaya ?
2. Siapa / Apa yang dapat celaka ?
3. Bagaimana dapat terjadi
5
i. Zat yg mencederai Mata
j. Zat yg melukai kulit
k. Bahaya listrik
l. Radiasi
m. Getaran
n. Bising
o. Pencahayaan
p. Lingkungan terlalu Panas
q. Kegiatan Kontraktor
r. Huru hara
6
.
b. Menentukan Peluang besarnya risiko
Faktor yang mempengaruhi terjadinya peluang sebuah insiden :
7
d. Metode Pengendalian Risiko
2. Substitusi
Metode pengendalian ini bertujuan untuk mengganti bahan, proses, operasi
ataupun peralatan dari yang berbahaya menjadi lebih tidak berbahaya. Dengan
pengendalian ini menurunkan bahaya dan resiko minimal melalui disain sistem
ataupun desain ulang. Beberapa contoh aplikasi substitusi misalnya: Sistem
otomatisasi pada mesin untuk mengurangi interaksi mesin-mesin berbahaya
8
dengan operator, menggunakan bahan pembersih kimia yang kurang berbahaya,
mengurangi kecepatan, kekuatan serta arus listrik, mengganti bahan baku padat
yang menimbulkan debu menjadi bahan yang cair atau basah.
9
Jenis pengendalian ini antara lain seleksi karyawan, adanya standar operasi
baku (SOP), pelatihan, pengawasan, modifikasi prilaku, jadwal kerja, rotasi
kerja, pemeliharaan, manajemen perubahan, jadwal istirahat, investigasi dll
10
D. Penerapan Langkah Pengendalian
Tahapan – Tahapan Pengendalian
11
Kunci mengidentifikasi risiko
1. Kapan, kenapa, dimana, bagaimana kemungkinan terjadinya risiko & siapa
tenaga yang dilibatkan.
2. Apakah Sumber & akibat masing - masing risiko ?
3. Apakah banyak waktu yg terbuang, biaya dan gangguan pemakai masing -
masing risik ?
4. Apakah pengawasan yang ada dapat mengurangi risiko ?
5. Apakah dibutuhkan penelitian mendalam pada risiko tertentu ?
6. Apakah lingkup penelitian ?
7. Apakah sumber yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian ?
8. Apakah informasi yang diperoleh dapat dipercaya ?
12
1. Tujuan Evaluasi Bahaya dan Risiko
Untuk mengetahui level dan prioritas bahaya dan risiko di tempat kerja
Mengetahui tindakan pengendalian/program K3 yang diperlukan
The purpose of risk evaluation is to make decisions, based on the
outcomes of risk analysis, about which risks need treatment and treatment
priorities.
Dalam melakukan evaluasi terhadap bahaya dan risiko diperlukan kriteria
untuk menentukan prioritasTingkat risiko yang bisa di terima (tolerable risk)
merupakan salah satu kriteria yang umum digunakan dalam mengevaluasi
bahaya dan risiko
13
c. Untuk mengetahui pekerja yang terpajan bahaya dan
risiko
d. Untuk mengetahui besaran bahaya dan tingkat risiko
e. Untuk mengetahui pengendalian yang sudah dilakukan
f. Untuk mengetahui program yang diperlukan
14
Teknik identifikasi bahaya dan risiko
Banyak teknik identifikasi yang salah satunya dapat dipilih sebagai yang
paling efektif di organisasi tertentu atau yang dapat menyediakan informasi yang
dibutuhkan dalam proses tertentu. Teknik-teknik tersebut meliputi :
15
4. Dapat dikembangkan menjadi system peringkat untuk mengukur derajat
‘kesehatan dan keselamatan kerja’ di perusahaaan
5. Audit ulang perlu dilaksanakan untuk menilai perbaikan-perbaikan apa
saja yang sudah dilakukan
6. Bisa menyita waktu
e. Pemeriksaan Lingkungan
f. Laporan Kecelakaan
16
g. Laporan Kecelakaan yang Nyaris Terjadi
17
Metode yang digunakan dalam mengidentifikasi bahaya dan risiko:
a. Metode proaktif
Metoda terbaik untuk mengidentifikasi bahaya adalah cara proaktif, atau mencari
bahaya sebelum bahaya tersebut menimbulkan akibat atau dampak yang
merugikan.
Tindakan proaktif memiliki kelebihan:
1. Bersifat preventif karena bahaya di kendalikan sebelum menimbulkan
kecelakaanataucedera
• Bersifat peningkatan berkelanjutan(continual improvement) karena
dengan mengenal bahaya dapat di lakukan upaya perbaikan
2. Meningkatkan “awareness” semua pekerja setelah mengetahui dana
mengenal adanya bahaya di sekitar tempat kerjanya,dan
3. Mencegah pemborosan yang tidak diinginkan, karena adanya bahaya
dapat menimbulkan kerugian.misalanya ada katub yang bocor tanpa di
ketahui maka akan terus menerus mengeluarkan bahan /bocoran
sehinggga dapat mrnimbulkan kerugian.
18
Masih banyak teknik lainya yang di kembangkan oleh para ahli K3.Berbagai
teknik ini dapat di terapkan sepanjang daur hidup organisasi mulai dari tahap
pengembangan sampai ke operasi
b. Metode semi proaktif
Teknik ini di sebut juga teknik belajar dari pengalaman orang lain karena kita
tidak perlu mengalaminya sendiri.Teknik ini lebih baik karena tidak perlu mengalami
sendiri setelah itu baru mengetahui adanya bahaya. Namun tekni ini juga kurang
efektif karena:
19
ditemukan pada tahap identifikasi bahaya kerja, sudah harus dilaksanakan tanpa
menunggu hasil pengukuran yang objektif.
Evaluasi dan pengelolaan risiko adalah langkah lebih lanjut dari proses
manajemen risiko. Dimana tahapan manajemen risiko sesungguhnya mulai dari
identifikasi risiko yang terdiri dari pembuatan daftar kategorisasi risiko,lalu
mendeskripsikan risiko.
Berdasarkan hasil pengukuran objektif yang telah disimpulkan, pada tahap
berikutnya dapat diperkirakan akibat yang ditimbulkan oleh bahaya kerja yang
ditemukan, besarnya kemungkinan dan frekuensi terjadinya ganguan
kesehatan.kecelakaan kerja, serta derajat pajanan bahaya kerja yang terjadi.
Selanjutnya adalah pengelolaan risiko yang terdiri dari estimasi awal risiko, yaitu
mempertimbangkan akibat yang mungkin terjadi bila risiko terjadi dengan
menggunakan system scoring misalnya cara NHS. Kemudian evaluasi terhadap risiko
yang telah diestimasi dengan toleransi skor risiko yang disarankan oleh NHS adalah
6. Bila skornya lebih besar dari 6 mitigation cukup dimasukkan kedalam daftar risiko
saja. Namun bila skor risiko kurang dari 6 selain dimasukkan dalam daftar juga harus
dibuatkan rencana tindak lanjutnya.
Langkah berikutnya memutuskan tindakan untuk mengelola risiko. Dengan
cara memilih dan menerapkan kegiatan yang sesuai lalu mengontrol atau
memodifikasi risiko. Pilihan kegiatannya dapat berupa: mengambil kesempatan untuk
kondisi ada kemungkinan keuntungan lebih besar dibanding kerugiannya,
mentoleransi risiko secukupnya dalam level yang masih dapat ditoleransi,
mentransfer risiko kepada pihak ketiga seperti asuransi atau yang terakhir bisa dengan
menghentikan aktivitas yang menimbulkan risiko.
Eskalasi risiko terjadi bila pada proses mendefinisian dan memasukkan
kedalam register membuat terjadinya perubahan level risiko. Hal ini akan menekan
manajemen untuk mengambil tindakan yang memungkinkan, diantaranya; menerima
risiko apa adanya, merubah atau memodifikasi risiko atau menolak eskalasi risiko.
20
Beberapa kejadian yang mungkin menjadi risiko dalam kegiatan sehari-hari dirumah
sakit adalah adverse event dan risiko klinis. Adverse incident adalah kejadian atau
kondisi yang dapat membawa kerugian yang tidak disengaja dan tidak diharapkan
pada orang, property atau organisasi. Risiko klinis adalah kejadian yang tidak pasti
atau sekelompok kejadian yang bila itu terjadi akan memberikan efek negative
kepada layanan pasien.
Dari ketiga langkah tersebut perlu dilaksanakan secara berurutan dan kontinu
(berkelanjutan). Berikut penjelasannya :
21
berupa limbah, jalur pengangkutan, cara kerja, peralatan kerja, dan data pekerja
meliputi jumlah dan status kesehatan.
A B C D
22
SIMPUL C = Zat mulai masuk tubuh
23
Upaya-Upaya yang dapat dilakukan dalam Pengendalian Lingkungan Kerja yaitu :
1. Desain dan tata letak yg adekuat (konstruksi bangunan dan tata letak
peralatan/material yang baik dan sesuai) sehingga pekerja dpt bekerja efisien &
efektif serta dapat memberikan perlindungan yang optimal dan tidak
menimbulkan gangguan kesehatan bagi pekerja.
2. Penghilangan atau pengurangan bahan berbahaya pada sumbernya, antara lain :
penghentian proses, substitusi, isolasi, ventilasi, metode basah dan tata
kerumahtanggaan yang baik
24
F. Analisis Derajat Risiko Bahaya Kerja
Agar dapat mendahulukan pengendalian bahaya kerja yang dapat berakibat
paling buruk atau bahaya kerja yang paling sering terjadi, tahap evaluasi bahaya kerja
selanjutnya adalah menganalisis derajat risiko bahaya kerja untuk menentukan
beratnya risiko dan besarnya kemungkinan bahaya kerja yang mungkin terjadi.
25
Penilaian Hasil Evaluasi Bahaya Kerja
Penilaian hasil evauasi bahaya kerja merupakan hasil rangkuman
peninjauan semua factor yang mengakibatkan bahaya kerja pada
manusia.penilaian ini akan memberikan fakta dan kemungkinan ayang relevan
sehingga, memudahakan penetapan langkah berikutnya dalam pengendalian risiko
bahaya kerja.
Dengan mempertimbangan criteria risiko masing-masing bahaya kerja, dapat
ditetapkan prioritas risiko bahya kerja sebagai berikut:
1. Risiko ringan: kemungkinannya kecil untuk terjadi serta akibat yang
ditimbulkannya ringan maka bahaya kerja ini dapat diabaikan.
2. Risiko sedang: kemungkinannya kecil untuk terjadi akan tetapi akibat yang
ditimbulkannya cukp berat, atau sebaliknya, maka perlu pelaksanaan
manajemen risiko khusus.
3. Risiko berat: sangat mungkin terjadi dan akan berakibat sangat buruk, maka
harus dilaksanakan penganggulangan sesegara mungkin.
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Resiko Merupakan kegiatan manajemen yang dilakukan pada
tingkatan, tingkat pimpinan pelaksana . yaitu kegiatan penemuan dan analisis
sistimatis atas kerugian kerugian yang mungkin dihadapi oleh badan usaha,akibat
suatu resiko serta metode yang paling tepatuntuk menaggani kerugian tersebut yang
dihubungkan dengan tingkat profitabilitas badan usaha. Analisa Risiko/Risk Analysis
merupakan kegiatan analisa suatu risiko dengan cara menentukan besarnya
kemungkinan/probability dan tingkat keparahan dari akibat/consequences suatu
risiko. Penilaian Risiko/Risk Assessment adalah penilaian suatu risiko dengan cara
membandingkannya terhadap tingkat atau karena risiko yang telah ditetapkan.
Manajemen Risiko merupakan penerapan secara sistematis dari kebijakan
manajemen, prosedur dan akitivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa,
penilaian, penanganan dan pemantauan serta review risiko.
B. Saran
Manajemen risiko dan bencana berguna untuk mengambil keputusan dalam
menangani masalah-masalah yang rumit, sehingga ada baiknya kita menggunakan
konsep ini, agar masalah-masalah yang datang dan yang akan datang dapat kita atasi,
sesuai dengan konsep yang telah ada.
27
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/manajemen-resiko-definisi-dan-
manfaat.html. Diakses pada tanggal 18 Februari 2012. Pukul 19.00 Bung ‘okles.
http://okleqs.wordpress.com/2008/05/23/pengenalan-bahaya-di-lingkungan-
Kesehatan Kerja.
28