Untuk DF
Untuk DF
ABSTRAK
tinggi badan, fundus uteri dan tes Pengetahuan ibu hamil tentang
penyakit menular, setuju kunjungaan antenatal care dikatakan
memeriksakan kepada bukan Baik 18 -20
petugas kesehatan, setuju Cukup 14 – 17
dilakukan penyuntikan tetanus Buruk 10 – 13
toxoid, tes sampel darah janin Untuk mengukur sikap ibu
4. Pendapatan keluarga adalah tentang kunjungan antenatal care
Penghasilan yang didapat oleh istri dengan mengajukan 8 pertanyaan
dan suami dalam satu bulan penuh dengan alternative jawaban : jika
baik dalam bentuk gaji pokok menjawab setuju diberi skor 2 jika
5. Dukungan suami adalah Dukungan menjawab tidak diberi nilai 1
yang diberikan suami dan keluarga Untuk kategori sikap ibu hamil
dalam melakukan kunjungan dengan kunjungan antenatal care
Antenatal care (suami mendukung digunakan rumus sudjana :
melakukan kunjungan kehamilan, R
apakah ibu didampingi suami pada P = BK
saat melakukan knjungan
pemeriksaan kehamilan, Keterangan :
pemenuhan kebutuhan dari suami, P : nilai yang dicari
informasi kehamilan) R : nilai tertinggi – nilai
6. Kunjungan Antenatal care adalah terendah
kontak ibu hamil dengan petugas BK : banyaknya kelas
kesehatan P = 16 2
8
P = 82
Pengukuran
Untuk mengkur pengetahuan P = 4
ibu hamil diukur dengan mengajukan
10 pertanyaan, dengan alternatif Sikap ibu hamil tentang kunjungan
jawaban : jika jawaban benar diberi antenatal care dikatakan :
nilai 2 dan jika jawaban salah diberi Baik 13 –16
nilai 1 maka skor tertinggi 20 dan skor Buruk 8 – 12
terendah 10 Analisa Data
Untuk menilai aspek Analisa data dilakukan dengan
pengukuran pengetahuan tahapan sebagai berikut :
menggunakan rumus Sudjana : 1. Analisis Univariat (uji satu
R variabel)
P= BK
Dilakukan dengan membuat table Berdasarkan hasil penelitian dapat
dan distribusi frekuensi masing- dilihat pengetahuan mayoritas cukup
masing variable yaitu variable sebanyak 12 Orang (50%)
bebas dan variable terikat. Analisa Sikap Ibu Hamil
ini digunakan untuk mengetahui Berdasarkan hasil penelitian
pengaruh factor sosial ekonomi dapat dilihat sikap baik sebanyak 15
terhadap kunjungan antenatal care orang (62,5%)
ibu hamil di Wilayah Kerja Pendapatan Keluarga Tentang
Puskesmas Darussalam Medan Kunjungan Antenatal Care
2. Analisis Bivariat (uji dua variabel) Berdasarkan tabel 4.4 dapat
Dilakukan terhadap dua variable dilihat pendapatan keluarga tentang
yang diduga berhubungan atau kunjungan antenatal care Rp 1.000.000
berkorelasi, analisa ini untuk – 1.641.000 sebanyak 12 orang (50%)
mengetahui hubungan antara Dukungan Suami Terhadap
variable bebas dan terikat agar Kunjungan Antenatal Care
dapat menentukan tingkat Berdasarkan hasil penelitian
hubungan antara variable tersebut, dapat dilihat dukungan suami yang
dalam penelitian ini menggunakan mendukung pemeriksaan kehamilan
uji statistic spearman rank dengan sebanyak 15 orang (2,5%)
derajat kemagnaan P <0,05 untuk Pengetahuan Ibu Hamil
mengetahui pengaruh factor sosial Berdasarkan hasil penelitian
ekonomi terhadap kunjungan dapat dilihat pengetahuan ibu tentang
antenatal care Di Wilayah Kerja kunjungan antenatal care kurang
Puskesmas Darussalam sebanyak 37,5% dengan kunjungan
antenatal care rendah sebanyak 33,3 %
HASIL PENELITIAN DAN dan tinggi sebanyak 4,2 %. Ibu yang
PEMBAHASAN berpengetahuan cukup 50. 0 % dengan
kunjungan antenatal care rendah 8,3%
Hasil Penelitian dan tinggi 41,7%. Sedangkan ibu yang
Analisis Univariat bepengetahuan baik 12,5% dengan
Dari hasil penelitian dapat kunjungan antenatal care rendah 0%
dilihat bahwa mayoritas responden dan tinggi 12,5%, hal ini dibuktikan
berada pada usia usia > 30 tahun dengan nilai p 0,001 dengan angka
sebanyak 13 orang (54,2%), usia korelasi 0.642 artinya ada pengaruh
kehamilan sebanyak 16 orang (66,7%), pengetahuan dengan kunjungan
mayoritas pendidikan responden antenatal care
adalah SMA sebanyak 9 orang (37,5), Pendidikan Ibu Hamil
bekerja sebagai ibu rumah tangga Dari hasil penelitian dapat
sebanyak 19 orang (79,2%), mayoritas dilihat pendidikan ibu SMP 33,3%
suku sebanyak 12 orang (50%), dan dengan kunjungan antenatal care
mayoritas kunjungan sebanyak 14 rendah sebanyak 33.3% dan tinggi
responden (58,3%) sebanyak 0%. Ibu yang berpendidikan
Pengetahuan Ibu SMA sebanyak 45,8% dengan
kunjungan antenatal care rendah 0% 4,2 %. Dukungan suami mendukung
dan tinggi sebanyak 8,3%. Dan 62,5% dengan kunjungan antenatal
pendidikan ibu S1 sebanyak 0% care rendah sebanyak 54,2%. Hasil
dengan kunjungan antenatal care penelitian menunjukkan bahwa nilai P
rendah 0% dan tinggi sebanyak 8,3%. 0,00 dan nilai r = 0,742 berarti ada
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pengaruh dukungan suami terhadap
ada pengaruh antara pendidikan kunjungan antenatal care
dengan kunjungan antenatal care di
wilayah kerja Puskesmas Darussalam
Medan dengan nilai p 0.000, dan
angka korelasi r = 0,807
Sikap Ibu Hamil Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh pengetahuan ibu hamil
dapat dilihat sikap ibu yang buruk terhadap kunjungan antenatal care
37,5% dengan kunjungan antenatal di Puskesmas Darussalam Medan
care rendah sebanyak 25,0% dan Berdasarkan hasil penelitian
tinggi sebanyak 12,5%. Ibu yang yang dilakukan oleh peneliti dengan 24
mempunyai sikap yang baik 62,5% responden, ibu pengetahuan cukup
dengan kunjungan antenatal care terhadap kunjungan antenatal 12 orang
rendah sebanyak 16,7% dan tinggi (50%) pengetahuan kurang dengan
sebanyak 45,8%. Hasil uji statistik kunjungan antenatal 9 orang (37,5%),
didapat nilai p < 0,05 menunjukkan kunjungan tinggi 3 orang (12,5%).
ada pengaruh sikap ibu dengan Pengetahuan statistik dengan uji
knjungan antenatal care, hal ini spearman rank ternyata ada hubungan
ditunjukkan oleh nilai r = 0,636 hasil uji didapat p = 0,001 (p<0,05),
Pendapatan Keluarga hal ini menunjukkan bahwa ada
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pengetahuan ibu dengan
dapat dilihat pendapatan keluarga kunjungan antenatal care. Nilai r =
tentang kunjungan ibu hamil Rp < 0.642 mempunyai makna makin tinggi
1.000.000 33,3% pendapatan pengetahuan ibu makin tinggi
1.000.000 – 1.641.000 50% dan knjungan antenatal care. Dimana ibu
pendapatan diatas Rp 1.641.000 yang berkunjung kepuskesmas masih
16,7%. Hasil uji statistik spearman rendah, masih banyak ibu yang tidak
diperoleh nilai P = 0.00 dan nilai r = memanfaatkan pelayanan kesehatan,
0,802 menunjukkan ada pengaruh hal ini didasari pengetahuan ibu
pendapatan keluarga dengan menerima informasi kesehatan ibu
kunjungan antenatal care hamil belum maksimal dan tidak rutin
Dukungan Suami memeriksakan kehamilannya.
Berdasarkan hasil penelitian Bahwa ibu hamil yang
dapat dilihat dukungan suami tidak berpengetahuan baik, lebih sering
mendukung sebanyak 37,5 % dengan melakukan kunjungan antenatal care
kunjungan antenatal care rendah daripada ibu hamil yang
sebanyak 33,3 % dan tinggi sebanyak berpengetahuan kurang. Dimana
seseorang ibu hamil tidak akan pendidikan juga akan dapat
memanfaatkan kunjungan antenatal meningkatkan kematangan intelektual
care jika ibu tersebut tidak mengerti seseorang.
arti kunjungan antenatal selama Semakin tinggi tingkat
kehamilan. (Sadik, 1996) pendidikan semakin mudah menerima
Dari hasil penelitian Wardhani informasi, informasi kesehatan yang
& Desi lusiana (2007) juga cukup pada ibu hamil mempengaruhi
mengemukakan bahwa semakin rendah perilaku ibu hamil dalam melakukan
pengetahuan ibu, maka makin sedikit kunujungan pemeriksaan kehamilan
keinginannya untuk memanfaatkan hal ini secara tidak langsung dapat
pelayanan kesehatan. Menurut asumsi memperkecil kematian ibu dan bayi.
penulis bahwa pengetahuan ibu sangat (Amiruddin, 2006). Demikian juga
berperan dalam melakukan kunjungan hasil penelitian Wardhani dan Desi
antenatal care. Pengetahuan ibu yang Lusiana (2007) yang menyatakan
kurang lebih melakukan kunjungan bahwa rendahnya pendidikan ibu akan
pemeriksaan kehamilan, hal ini berdampak pada rendahnya
mungkin disadari dan dukungan suami pengetahuan ibu yang berpengaruh
yang mendukung ibu pergi berkunjung pada keputusan ibu untuk
ke fasilitas kesehatan mendapatkan pelayanan kesehatan.
Pengaruh pendidikan ibu terhadap Menrut asumsi penulis, bahwa
kunjungan antenatal care di tingkat pendidikan ibu rendah lebih
Puskesmas Darussalam Medan. sering memeriksakan kehamilan, hal
Dari tabulasi silang dapat ini mungkan penyuluhan yang
dilihat bahwa tingkat pendidikan dilakukan puskesmas darussalam
rendah dengan kunjungan tinggi mempunyai sikap dan perilaku yang
sebanyak 8 orang (33,3%) orang, sesuai dengan nilai-nilai kesehatan
pendidikan tinggi dengan kunjungan atau tokoh-tokoh masyarakat
tinggi sebanyak 16 orang (66,7%),. Pengaruh sikap ibu terhadap
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kunjungan antenatal care ibu hamil
da pengaruh antara pendidikan dengan di Puskesmas Darussalam Medan
kunjungan antenatal care di Dari tabulasi silang dapat
Puskesmas Darusalam Medan (r = dilihat bahwa sikap ibu buruk dengan
0,807, p = 0,000). Dimana tingkat kunjungan antenatal rendah sebanyak
pendidikan sangat memiliki peranan 6 orang, tinggi 3 orang. Sikap ibu baik
didalam masyarakat untuk menentukan dengan kunjungan tinggi sebanyak 15
keputusan ibu dalam bertindak, orang (62,5%). Hasil penelitian
pendidikan ibu di wilayah kerja didapat nilai p < 0,05 menun jukkan
puskesmas masih sangat rendah dalam ada pengaruh sikap ibu dengan
arti pendidikan ibu hamil rata-rata kunjungan antenatal care ibu hamil
rendah. Pendidikan seseorang dapat dan hal ini ditunjukkan oleh nilai r =
menerima informasi dan memperluas 0,636 artinya sikap mempengaruhi ibu
cakrawala berpikir sehingga mudah dalam melakukan kunjungan antenatal
menggembangkan diri, dengan adanya care. Sikap ibu juga memiliki arti
merespon apa yang diterimanya dari nilai r = 0,802 menunjukkan pengaruh
sumber informasi tertama kesehatan dalam melakukan kunjungan antenatal
ibu hamil dalam mempersiapkan care. Dimana bagi ibu-ibu yang
kelahiran anak, hal ini didasari mempunyai biaya akan lebih leluasa
perilaku ibu dalam memeriksa dalam melakukan kunjungan antenatal,
kehamilannya. sedangkan ibu yang pendapatan rendah
Sikap adalah suatu bentuk kurang memeriksakan kehamilannya.
evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap Dengan kata lain pendapatan
seseorang terhadap objek adalah mempengaruhi kemampuan untuk
perasaan mendukung atau memihak mendapatkan pelayanan antenatal.
(favorable) maupun perasaan tidak Golongan ekonomi rendah
mendukung atau tidak memihak pada umumnya tergolong kategori
(unfavorable) pada objek tersebut resiko besar karena kesehatannya yang
(azwar,2007) bahwa pengetahuan dan biasanya terganggu oleh gizi yang
sikap mempengaruhi ibu dalam kurang atau makan yang cukup
pemanaatan pelayanan kesehatan sehingga kecepatan untuk
Hal ini sesuai penelitan mendapatkan pelayanan kesehatan
Syamsulhuda BM dkk yang yang layak kurang memungkinkan
menyatakan bahwa sikap responden untuk memperoleh antenatal, yang
terhadap ANC umunya positif namun mana ibu hamil terkadang tidak
hanya 40% yang melakukannya. memeriksakan kehamilannya (Depkes
Asumsi penulis, pengetahuan dan 2000). Menurut hasil penelitian
perilaku kesehatan ibu pada masa Wibowo (1992), mengemukakan
hamil kurang atau rendah serta bahwa penghasilan keluarga
pendidikan responden yang rendah berpengaruh terhadap pemampaatan
lebih sering memeriksakan pelayanan kesehatan yang sebagian
kehamilannya, hal ini mungkin besar responden berpenghasilan
didasari peran perilaku ibu yang rendah. Dan besanya tingkat
merespon dengan pelayanan yang penghasilan memungkinkan keluarga
diberikan terhaadap ibu sangat dapat memilih tenaga kesehatan yang
diperhatikan. lebih modern, keluarga dengan
Pengaruh pendapatan keluarga penghasilan yang cukup dapat
kunjungan antenatal care ibu hamil memeriksakan kehamilan secara rutin,
di Puskesmas Darussalam Medan merencanakan persalinan tenaga
Dari 24 responden berdasarkan kesehatan dan melakukan persiapan
pendapatan rendah dengan kunjungan lainnya dengan baik (Sari, Puspita,
antenatal sebanyak 8 orang(33,3%), Ayu Rusliana, 2006)
pendapatan sedang dengan kunjungan Menurut asumsi penulis, bahwa
antenatal sebanyak12 orang (50,0%) pendapatan yang diperoleh pendapatan
dan pendapatan tinggi terhadap mempunyai kontribusi yang besar
kunjungan sebanyak 4 orang (16,7%). dalam melakukan kunjungan antenatal
Berdasarkan hasil penelitian dengan care, bagi ibu-ibu yang mempunyai
uji spearman diperoleh (p<0,000) dan biaya akan lebih leluasa dalam
melakukan kunjungan antenatal, tahun 2007 di desa Bandar Sakti
sebaliknya ibu-ibu yang kurang Puskesmas Rantau Iota Tebing Tinggi
mampu akan kurang untuk melakukan pengarh faktor sosial ekonomi
kunjungan antenatal. Pendapatan ib terhadap pemeriksaan kehamilan yaitu
yang kurang lebih banyak melakukan pendidikan, penghasilan 0,002.
kunjungan pemeriksaan kehamilan, hal dukungan suami suami/ keluarga
ini didasari pentingnya kesehatan ibu 0,001. pengetahan tentang Anc p =
yang pendapatannya minim 0,017 dan pendapatan 0,24 dengan
Pengaruh dukungan suami terhadap nilai r 0,386
kunjungan antenatal care di
Puskesmas Darussalam Medan KESIMPULAN DAN SARAN
Dari 24 responden berdasarkan Kesimpulan
dukungan suami terhadap kunjungan Berdasarkan hasil penelitian
antenatal sebanyak 15 orang (62,5%) mengenai Faktor – Faktor Yang
dan tidak mendukung dalam Berhubungan Dengan Antenatal care
pemeriksaan kehamilan sebanyak 9 Ibu Hamil Di Puskesmas Darussalam
orang (37,5%). Hasil penelitian Medan Tahun 2009 dapat
menunjukkan bahwa nilai p< 0,05 disimpulkan :
(p = 0,00) dan nilai r = 0,742 dengan 1. Ada pengaruh pengetahuan dengan
mengunakan uji spearman yang kunjungan antenatal care
berarti ada pengaruh dukungan suami 2. Ada pengaruh antara pendidikan
terhadap kunjungan antenatal care ibu dengan kunjungan antenatal care
hamil. Didalam pengambilan 3. Ada pengaruh sikap dengan
keputusan dalam melakukan kunjungan antenatal care
kunjungan antenatal sering kali ibu 4. Ada pengaruh pendapatan keluarga
tidak berhak memutuskan sesuatu dengan kunjungan antenatal care
karena itu adalah hak suami, sementara 5. Ada pengaruh dukungan suami
suami tidak mengetahui pentingnya dengan kunjungan antenatal care
pemeriksaan kehamilan, dan
mengandalkan cara – cara traditional, Saran
dukungan suami mempengaruhi 1. Puskesmas Darussalam
psikologis ibu terhadap mendukung Diharapkan kepada petugas
kehamilan ibu, dalam arti dukungan kesehatan agar meningkatkan
suami bukan hanya materi. penyuluhan – penyuluhan kepada
Menurut Abdullah Cholil ibu hamil tentang pentingnya
(2002) dalam buku Muskibin (2005) melakukan antenatal care melalui
dukungan yang bisa diberikan pada ibu kegiatan ceramah umum dan
hamil, namun yang terutama adalah interview antara petugas kesehatan
dukungan sosial yang bisa diberikan dengan klien, dengan
keluarga terutama suami. Dari hasil mengkomunikasikan pesan – pesan
penelitian ini tidak jauh berbeda kesehatan yang diselenggarakan
dengan penelitian yang dilakukan oleh dinas kesehatan melalui
penelitian oleh Samuel Pasaribu pada
puskesmas dengan bersama tokoh ______2005. Pedoman Pemantauan
masyarakat Wilayah Setempat Kesehatan Ibu
2. Ibu Hamil dan Anak
Diharapkan kepada ibu hamil (PSW – KIA), Jakarta
hendaknya rajin berkunjung untuk Desi, Lusiana, Wardhani. 2007. Upaya
memeriksakan kehamilannya, Peningkatan Kwalitas Pelayanan
dengan cara ceramah dan Antenatal yang dibuka pada
bimbingan serta meminimkan www//http.litbang.go.id /cdk vol 34
biaya pemeriksaan no.5 dibuka
3. Dinas Kesehatan pada tanggal 28 mei 2009
Perlu adanya kerjasama dan Manuaba Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu
penyelenggara antar petgas Kebidanan Penyakit Kandungan
kesehatan dengan bidan, perawat dan Keluarga Berencana. EGC.
maupun dokter terhadap Jakarta
pentingnya perawatan kehamilan Marthadisoebrata, Djamhoer, dkk
dan persalinan dalam 2005. Bunga Rampai Obstetrik dan
meningkatkan pengetahuan ibu Ginekologi
hamil dengan cara alat bantu visal, Sosial, Edisi 1, Jakarta :
dan alat peraga Yayasan Bina Pustaka
Muskibin, Imam, 2005. Panduan Bagi
DAFTAR PUSTAKA Ibu Hamil dan Melahirkan,
Amiruddin, Ridwan, 2005. Studi Yogyakarta
Pemanfaatan Pelayanan :Mitra Pustaka
Antenatal Terhadap Notoatmodjo Soekidjo, 2005.
Kelainan kesehatan Pada Ibu Metodologi Penelitian Kesehatan,
Hamil yang dibuka pada Jakarta : Rineka
www//http.studi Cipta
pemanfaatan go.id. dibuka Notoatmodjo Soekidjo, 2003. Ilmu
qpada tanggal 27 mei 2009 Kesehatan Masyarakat. Edisi Revisi
Dainur, 1994. Kegiatan KIA di PT. Rineka
Puskesmas dan Permasalahannya. Cipta. Jakarta
Kedokteran Saifuddin, A. B. (2002). Buku
EGC. Jakarta Panduan Praktis Pelayanan
Depkes RI, 1994. Pedoman Kesehatan Kesehatan
Pelayanan Antenatal di Tingkat Maternal dan Neonatal.
Pelayanan Dasar. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Jakarta Prawirohardjo,
______2000. Pemeriksaan Antenatal Jakarta
dan Deteksi Dini Ibu Hamil. Jakarta Setiadi, 2007 Konsep dan Penulisan
______2002. Program Safe Riset Keperawatan. Edisi Pertama.
Motherhood di Indonesia. Jakarta Graha ilmu.
Sari, Puspita, Ayu Ruslina, 2006.
Pengaruh Motivasi Pemeriksaan
Kehamilan
ANC yang dibuka pada www//
http. Litbang. Depkes. Kesrepro
info.go.id
dibuka pada tanggal 25 juni
2009