Anda di halaman 1dari 17

TUGAS AKHIR

STUDI PENEMPATAN TITIK PENTANAHAN


KAWAT TANAH
PADA PENYULANG SERANGAN

I WAYAN AGUS TEJA BASKARA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2015
TUGAS AKHIR

STUDI PENEMPATAN TITIK PENTANAHAN


KAWAT TANAH
PADA PENYULANG SERANGAN

I WAYAN AGUS TEJA BASKARA


1004405069

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2015
STUDI PENEMPATAN TITIK PENTANAHAN
KAWAT TANAH
PADA PENYULANG SERANGAN

Tugas Akhir Ini Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana S1


(Strata1) Pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana

I WAYAN AGUS TEJA BASKARA


1004405069

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2015

ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Tugas Akhir / Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,


dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : I Wayan Agus Teja Baskara


NIM : 1004405069
Tanda Tangan :
Tanggal : 20 November 2015

iii
iv
UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir
ini berjudul “STUDI PENEMPATAN TITIK PENTANAHAN KAWAT
TANAH PADA PENYULANG SERANGAN”.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan sarjana strata satu (S1) pada Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Udayana.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak memperoleh petunjuk
dan bimbingan dari berbagai pihak. Sehingga pada kesempatan ini perkenankan
saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT.,Ph.D. selaku Dekan
Fakultas Teknik Universitas Udayana.
2. Bapak Ir. I Nyoman Setiawan, MT. selaku ketua jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Udayana.
3. Bapak Ir. I Gede Dyana Arjana, MT. selaku dosen pembimbing I yang telah
banyak memberikan arahan, waktu, semangat serta saran-saran selama
penyusunan laporan.
4. Bapak Ir. I Wayan Rinas, MT. selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
memberikan arahan, waktu, semangat serta saran-saran selama penyusunan
laporan.
5. Bapak I Gusti Agung Putu Raka Agung, ST.,MT selaku dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan bimbingan selama menempuh perkuliahan.
6. Bapak Melki Adi Kurniawan selaku staff operasional di Stasiun Geofisika
Sanglah yang banyak memberikan masukan tentang jumlah hari guruh yang
terjadi di wilayah Denpasar.
7. Bapak, Ibu dan keluarga terima kasih atas do’a, dukungan, serta saran-saran
yang selalu diberikan.
8. Teman – teman seangkatan elektro 10 yang selalu memberikan dukungan dan
semangat disaat mengalami keputusasaan.

v
9. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu atas bantuan
dan saran yang diberikan sehingga laporan ini bisa selesai tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.
Akhir kata, penulis mohon maaf kepada semua pihak jika dalam pembuatan
Usulan Tugas Akhir ini melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak
disengaja. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya
kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian laporan
proposal ini.

Bukit Jimbaran, November 2015

Penulis

vi
ABSTRAK

Kawat tanah merupakan salah satu alat proteksi yang digunakan pada sistem
distribusi tengangan menengah untuk mengurangi gangguan akibat sambaran
petir. Menurut Hutauruk karena panjang gawang sistem distribusi tegangan
menengah berkisar antara 40 sampai 80 meter maka kawat tanah ditanahkan 3
sampai 4 gawang. Salah satu penggunaan kawat tanah pada sistem distribusi
tegangan menengah yaitu pada penyulang Serangan dimana kawat tanah
ditanahkan 4 sampai 5 gawang. Untuk mengetahui berapa jarak efektif untuk
penempatan titik pentanahan kawat tanah pada penyulang Serangan maka
digunakan parameter yaitu efektifitas kawat tanah dan jumlah kemungkinan
gangguan akibat sambaran petir langsung dan sambaran petir tidak langsung yang
terjadi pada penyulang Serangan.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode observasi dengan
mengumpulkan data yang berkaitan dengan pembahasan dan selanjutnya akan
dilakukan perhitungan menggunakan teori gelombang berjalan untuk parameter
dari tiap skenario yang telah ditentukan selain itu digunakan metode skoring dan
pembobotan untuk penentuan skenario yang efektif untuk jarak penempatan titik
pentanahan kawat tanah pada penyulang Serangan.
Dari hasil analisa menggunakan metode skoring dan pembobotan diperoleh
skor paling besar yaitu pada skenario 4 dan skenario 5 dengan skor sama yaitu 80,
sehingga untuk jarak efektif penempatan titik pentanahan kawat tanah pada
penyulang Serangan dipilih pada skenario 4 dengan jarak 3 – 4 gawang. Pemilihan
skenario 4 sebagai jarak efektif karena dilihat dari aspek ekonomis, semakin
panjang jarak titik kawat tanah ditanahkan maka biaya yang diperlukan untuk
penggunaan bahan maupun pemasangan kawat tanah akan lebih murah sehingga
antara skenario 4 dengan jarak 3 – 4 gawang dan skenario 5 dengan jarak 2 – 3
gawang dipilih skenario 4 karena lebih efektif dari aspek ekonomis. Penerapan
skenario 4 pada penyulang Serangan yaitu dengan cara tidak melebihi jarak
maksimum yang telah ditentukan untuk skenario 4 pada analisa yaitu 200 meter
sehingga bila ditanahkan 4 gawang jaraknya melebihi 200 meter maka ditanahkan
3 gawang tetapi bila ditanahkan 4 gawang tidak melebihi 200 meter maka akan
ditanahkan 4 gawang.

Kata Kunci : kawat tanah, sambaran petir, gelombang berjalan

vii
ABSTRACT

Ground wire is one of protection instrument used in medium voltage


distribution system to reduce disturbance due to lightning strike. According
Hutauruk because of the length of the wicket medium voltage distribution systems
ranging between 40 until 80 meters then ground wire earthed 3 until 4 wicket.
One use of the ground wire in medium voltage distribution system that is in feeder
Serangan where the ground wire is earthed 4 until 5 wicket. For knowing how
effective distance for the placement point earthed ground wire on the feeder
Serangan then used parameters is the effectiveness of the ground wire and the
sum of possibility disturbance due to direct lightning strike and indirect lightning
strike that occur on feeder Serangan.
The method used in this research i.e observation method with collect data
related to the discussion and will be calculated using wave walk theory to the
parameters of each scenario that has been determined besides to the used scoring
and weighting method for the determination scenario are effective for distance
placement to earthed ground wire on the feeder Serangan.
From the analysis using scoring and weighting method obtained scores
most large i.e in scenario 4 and scenario 5 with the same score i.e 80, so that to
effective distance the placement point earth ground wire on feeder Serangan
selected in scenario 4 with a distance 3 - 4 wicket. Selection of scenario 4 as an
effective range as seen from the economic aspect, the longer distance of the point
of ground wire grounded then cost necessary for the use of materials and
installation of ground wire will be cheaper so that between scenario 4 with a
distance 3-4 wicket and scenario 5 with a distance 2 - 3 wicket chosen scenario 4
because more effective from economic aspects. Application scenario 4 on the
feeder Serangan i.e not exceeding maximum distance that has been determined for
scenario 4 on the analysis i.e 200 meters so that when earthed 4 wicket distance
exceeding 200 meters then grounded 3 wicket but when earthed 4 wicket does not
exceed 200 meters it will be earthed 4 wicket.

Keywords: ground wire, lightning strike, wave walk

viii
DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ......................................................................................... i


PRASYARAT GELAR .................................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iv
UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................ v
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 3
1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah ................................................ 4
1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................ 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 6
2.1 Tinjauan Mutakhir (State of The Art Review) ..................................... 6
2.2 Tinjauan Pustaka ................................................................................. 7
2.2.1 Gelombang Berjalan .................................................................. 7
2.2.2 Pantulan Pada Gelombang Berjalan .......................................... 8
2.2.2.1 Kawat ditutup dengan tahanan ....................................... 12
2.2.3 Pantulan Berulang dan Diagram Tangga ................................... 13
2.2.3.1 Diagram Tangga ............................................................ 13
2.2.4 Teori Kawat Tanah .................................................................... 15
2.2.4.1 Sambaran langsung pada menara ................................... 16

ix
2.2.4.2 Pengaruh tahanan kaki menara dan bentuk gelombang . 19
2.2.4.3 Sambaran pada tengah gawang (Midspan) .................... 20
2.2.5 Konstruksi Kawat Tanah pada Saluran Udara Tegangan
Menengah .................................................................................. 20
2.2.6 Gangguan Kilat pada Saluran Udara Tegangan Menengah ....... 24
2.2.7 Perhitungan Gangguan Kilat Akibat Sambaran Langsung
Pada Saluran dengan Kawat Tanah ........................................... 25
2.2.8 Perhitungan Gangguan Kilat Akibat Sambaran Induksi pada
Saluran dengan Kawat Tanah .................................................... 29
2.2.9 Pentanahan (Grounding)............................................................ 31
2.2.8.1 Tahanan jenis tanah ....................................................... 32
2.2.8.2 Elektrode pentanahan ................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 36
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 36
3.2 Sumber dan Jenis Data Penelitian ....................................................... 36
3.2.1 Sumber Data Penelitian ............................................................. 36
3.2.2 Jenis Data Penelitian .................................................................. 36
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 36
3.3 Analisis Data ....................................................................................... 37
3.4 Alur Analisis ....................................................................................... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 40
4.1 Geografis Pulau Serangan .................................................................. 40
4.2 Sistem Proteksi Kawat Tanah Pada Penyulang Serangan .................. 41
4.3 Analisa Efektifitas Kawat Tanah dan Jumlah Kemungkinan
Gangguan Akibat Sambaran Petir Tidak Langsung maupun Sambaran
petir Langsung Pada Penyulang Serangan Untuk Masing – Masing
skenario ............................................................................................... 43
4.3.1 Skenario 1 (6 – 7 gawang)........................................................... 44
4.3.1.1 Analisa efektifitas kawat tanah pada penyulang Serangan 44

x
4.3.1.2 Analisa jumlah kemungkinan gangguan akibat Sambaran
petir tidak langsung dan sambaran petir langsung pada
penyulang Serangan ........................................................ 64
4.4 Penentuan Skor dan Pembobotan Untuk Parameter Penempatan Titik
Pentanahan Kawat Tanah Pada Penyulang Serangan ......................... 71
4.4.1 Pembobotan Untuk Parameter Penempatan Titik Pentanahan
Kawat Tanah Pada Penyulang Serangan .................................... 71
4.4.2 Penentuan Skor Untuk Parameter Titik Pentanahan Kawat Tanah
Pada Penyulang Serangan ........................................................... 72
4.5 Penilaian Hasil Perhitungan Pada Masing – Masing Skenario
penempatan Titik Pentanahan Kawat Tanah Pada Penyulang
Serangan ............................................................................................. 73
4.5.1 Skenario 1 (6 – 7 gawang)........................................................... 73
4.5.2 Skenario 2 (5 – 6 gawang)........................................................... 74
4.5.3 Skenario 3 (4 – 5 gawang)........................................................... 75
4.5.4 Skenario 4 (3 – 4 gawang)........................................................... 75
4.5.5 Skenario 5 (2 – 3 gawang)........................................................... 76
4.6 Penentuan Jarak Efektif Penempatan Titik Pentanahan Kawat Tanah
Pada Penyulang Serangan ................................................................... 77
4.7 Penerapan Skenario 4 dengan Jarak 3 – 4 Gawang Pada Penyulang
Serangan .............................................................................................. 78
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 79
5.1 Simpulan ............................................................................................ 79
5.2 Saran .................................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 80
LAMPIRAN
BIODATA MAHASISWA

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahanan jenis tanah ....................................................................... 33


Tabel 4.1 Jarak untuk masing – masing skenario penempatan titik
pentanahan kawat tanah pada penyulang Serangan .................... 43
Tabel 4.2 Besar tegangan yang merambat pada kawat tanah setiap kelipatan
waktu untuk mencapai tianag 1,8 dan 15 pada skenario 1 (6 – 7
gawang) ......................................................................................... 49
Tabel 4.3 Hasil analisa efektifitas kawat tanah, jumlah kemungkinan
gangguan akibat sambaran petir langsung dan sambaran petir
tidak langsung untuk semua skenario ............................................ 70
Tabel 4.4 Pembobotan parameter penempatan titik pentanahan kawat tanah
pada penyulang Serangan ............................................................. 72
Tabel 4.5 Skor parameter efektifitas kawat tanah pada penyulang Serangan 72
Tabel 4.6 Skor parameter jumlah gangguan akibat sambaran petir langsung
pada penyulang Serangan .............................................................. 72
Tabel 4.7 Skor parameter jumlah gangguan akibat sambaran petir tidak
langsung pada penyulang Serangan ............................................... 73
Tabel 4.8 Hasil penilaian untuk skenario 1 dengan jarak 6 – 7 gawang ........ 74
Tabel 4.9 Hasil penilaian untuk skenario 2 dengan jarak 5 – 6 gawang ........ 74
Tabel 4.10 Hasil penilaian untuk skenario 3 dengan jarak 4 – 5 gawang ........ 75
Tabel 4.11 Hasil penilaian untuk skenario 4 dengan jarak 3 – 4 gawang ........ 76
Tabel 4.12 Hasil penilaian untuk skenario 5 dengan jarak 2 – 3 gawang ........ 76
Tabel 4.13 Perbandingan skor untuk masing – masing skenario ..................... 77

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bentuk dan Spesifikasi Gelombang Berjalan .............................. 7


Gambar 2.2 Perubahan Impedansi pada Titik Peralihan .................................. 9
Gambar 2.3 Gelombang Berjalan pada Titik Peralihan .................................... 9
Gambar 2.4 Kawat ditutup dengan Tahanan .................................................... 12
Gambar 2.5 Diagram Tangga............................................................................ 14
Gambar 2.6 Gelombang Berjalan pada Kawat Tanah disebabkan oleh Kilat .. 16
Gambar 2.7 Suatu Kawat diketanahkan dengan Tahanan R ............................. 17
Gambar 2.8 Gelombang Pantulan dan Terusan pada Kawat Tanah ................. 18
Gambar 2.9 Rangkaian Ekivalen dari Gambar 2.7 untuk Gelombang Pantulan
dari Kanan ..................................................................................... 18
Gambar 2.10 Rangkaian Ekivalen Gelombang Berjalan pada Gambar 2.6 ........ 19
Gambar 2.11 Konstruksi Dudukan Kawat Tanah Tipe Simetris Model
Segitiga ......................................................................................... 21
Gambar 2.12 Bentuk Konstruksi Kawat Tanah Tipe Simetris dan Tarik Setelah
Perubahan...................................................................................... 23
Gambar 2.13 Bentuk Dudukan Kawat Tanah untuk Tipe Konstruksi
New Jack ....................................................................................... 23
Gambar 2.14 Konstruksi Tiang Beton untuk SUTM .......................................... 27
Gambar 2.15 Saluran Udara Tegangan Menengah ............................................. 30
Gambar 2.16 Elektrode Batang dan Lapisan – Lapisan Tanah di Sekeliling
Elektroda ...................................................................................... 33
Gambar 2.17 Pentanahan dengan Dua Batang Konduktor ................................. 34
Gambar 2.18 Pemasangan Elektroda Pelat dipasang Vertikal ............................ 34
Gambar 2.19 Jenis – Jenis Elektrode Pita dan Cara Pemasangannya ................. 35
Gambar 3.1 Alur Analisis Penempatan Titik Pentanahan Kawat Tanah
pada Penyulang Serangan ............................................................ 39
Gambar 4.1 Geografis pulau Serangan ............................................................. 40

xiii
Gambar 4.2 Konstruksi pemasangan kawat tanah pada penyulang Serangan
menggunakan konstruksi new jack ............................................... 41
Gambar 4.3 Konstruksi pemasangan kawat tanah pada penyulang Serangan
menggunakan konstruksi tipe simetris ......................................... 42
Gambar 4.4 Tegangan pantulan dan tegangan terusan yang merambat pada
kawat tanah ................................................................................... 46
Gambar 4.5 Pemodelan tegangan terusan dan tegangan pantulan yang
merambat pada kawat tanah menggunakan diagram tangga untuk
skenario 1 (6 – 7 gawang) ............................................................ 63

xiv
DAFTAR SINGKATAN

AAAC = All-Alumunium-Alloy Conductor


PLN = Perusahaan Listrik Negara
PDKB = Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan
SUTM = Saluran Udara Tegangan Menengah
IKL = Isokeraunic Level

xv
6

Anda mungkin juga menyukai