Anda di halaman 1dari 8

PERBANDINGAN E-LEARNING

CLASS DOJO, EDMODO DENGAN SCHOOLOGY

PENDAHULUAN
E-Learning
Sistem pembelajaran elektronik atau bisa disebut dengan e-learning
adalah memanfaatkan teknologi yang ada di era modern ini seefektif mungkin agar
sitem belajar semakin optimal. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid)
tidak perlu datang ke ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang
pengajar secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu
pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah
program studi atau program pendidikan. Dan ada juga yang menggunakan konsep e-
learning di dalam kelas untuk memudahkan proses pengajaran.
E-learning dapat dilakukan dengan berbagai cara, bisa melalui teks, suara,
gambar, animasi/film/video, berupa CD/DVD, ataupun dengan menggunakan internet
untuk membuat kelas virtual, misalnya website Edmodo yang dapat membuat suatu
grup seperti kelas, yang berisikan 1 pengajar dan banyak murid.
E-learning telah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya
studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan
bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta
didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-
bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu
peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi
pembelajaran.
Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi
berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran
guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh
programmer & desainer e-learning dan pemrogram komputer.
Dengan adanya e-learning para pengajar akan lebih mudah :
a) melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya
sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
b) mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan
wawasannya
c) mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi
secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-
learning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan e-learning yang tidak
bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan
learning (belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
E-learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh
universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi
berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO.
Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:
Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai
bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun
berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia
(Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan
perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan
internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai
dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi.
Dari sinilah muncul Learning Management System. Perkembangan Learning
Management System yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi
masalah interoperability antar Learning Management System yang satu dengan
lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang
dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM,
ARIADNE, dsb.
Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web.
Perkembangan Learning Management System menuju aplikasi e-learning berbasis
Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi
belajar mengajarnya. Learning Management System mulai digabungkan dengan
situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan
perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai
pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.
Learning Management System
Learning Management System (LMS) adalah aplikasi perangkat lunak
untuk kegiatan online, e-learning dan isi pelatihan. Sebuah Learning Management
System dapat melakukan hal berikut :
a) menggunakan layanan ‘’self-service’’ dan ‘’self-guided’’
b) mengumpulkan dan menyampaikan konten pembelajaran dengan cepat
c) mengkonsolidasikan inisiatif pelatihan pada platform berbasis ‘’web scalable’’
d) mendukung portabilitas dan standar
e) personalisasi isi dan memungkinkan penggunaan kembali pengetahuan.
Learning Management System merupakan sistem untuk mengelola catatan
pelatihan dan pendidikan, perangkat lunaknya untuk mendistribusikan program
melalui internet dengan fitur untuk kolaborasi secara online.
Dalam pelatihan korporasi, Learning Management System biasanya
digunakan untuk mengotomatisasi pencatatan dan pendaftaran karyawan. Dimensi
untuk belajar sistem manajemen meliputi ‘’Students self-service’’ (misalnya, registrasi
mandiri yang dipimpin instruktur pelatihan), pelatihan alur kerja (misalnya,
pemberitahuan pengguna, persetujuan manajer, daftar tunggu manajemen),
penyediaan e-learning (misalnya, pelatihan berbasis komputer, membaca &
memahami), penilaian online, manajemen pendidikan profesional berkelanjutan
(CPE), pembelajaran kolaboratif (misalnya, berbagi aplikasi, diskusi), dan pelatihan
manajemen sumber daya (misalnya, instruktur, fasilitas, peralatan).
Learning Management System juga digunakan oleh regulasi industri
(misalnya jasa keuangan dan biopharma) untuk pelatihan kepatuhan. Mereka juga
digunakan oleh institusi pendidikan untuk meningkatkan dan mendukung program
pengajaran di kelas dan menawarkan kursus untuk populasi yang lebih besar yaitu
seluruh dunia. Beberapa penyedia Learning Management System termasuk "sistem
manajemen kinerja" meliputi penilaian karyawan, manajemen kompetensi, analisis
keterampilan, perencanaan suksesi, dan penilaian ‘’multi-rater’’ (misalnya, review 360
derajat). Teknik modern sekarang menggunakan pembelajaran berbasis kompetensi
untuk menemukan kesenjangan belajar dan panduan materi seleksi pelatihan.
Sebagian besar Learning Management System berbasis web, dibangun
dengan menggunakan berbagai platform pengembangan, seperti Java/J2EE,
Microsoft.NET atau PHP. Mereka biasanya mempekerjakan penggunaan database
seperti MySQL, Microsoft SQL Server atau Oracle sebagai ‘’back-end’’. Meskipun
sebagian besar sistem secara komersial dikembangkan dan memiliki lisensi perangkat
lunak komersial ada beberapa sistem yang memiliki lisensi ‘’open source’’.

PEMBAHASAN
1. EDMODO
Edmodo adalah perusahaan bidang teknologi pendidikan yang menawarkan
komunikasi, kerjasama, dan sistem pengajaran untuk murid dan pengajar secara
online di browser internet. Edmodo ditemukan oleh Nic Borg dan Jeff O'Hara
pada 1 September 2008. berpusat di San Mateo, California.

Tampilan edmodo hampir mirip dengan situs jejaring sosial facebook, sehingga
mudah populer dikalangan siswa. para pengajar dapat mendaftar sebagai
pengajar di situs edmodo (https://www.edmodo.com), lalu membuat kelas atau
grup yang nantinya akan berisikan murid. sedangkan murid dapat mendaftar
sebagai murid di situs edmodo, lalu meminta kode kelas atau grup yang telah
dibuat oleh pengajar. orang tua murid pun dapat mendaftarkan dirinya sebagai
orang tua untuk dapat berkomunikasi dengan anaknya maupun sang pengajar.
selanjutnya pengajar dapat memberikan materi, mengadakan quiz, tugas, dan
berkomunikasi dengan murid, pengajar lain, dan orang tua murid tanpa harus
bertatap muka.
Dengan edmodo para pengajar juga dapat membuat grup yang bisa saja
berisikan khusus untuk para pengajar, pengajar dengan orang tua, anggota
ekstrakulikuler, berdasarkan mata pelajaran, dan lain sebagainya. pengajar
maupun murid dapat mengunggah file ke edmodo untuk memberikan tugas
ataupun menyerahkan tugas, dengan ukuran file paling besar 100MB.
Edmodo juga terkoneksi dengan google docs, jadi jika pengajar ataupun murid
memiliki file di google drive miliknya yang ingin di sebarkan untuk dilihat oleh
teman ataupun pengajarnya, bisa langsung di konfigurasikan di setting profile
miliknya.
Alamat situs web edmodo dapat ditambahkan dengan nama sekolah atau kelas
atau nama pengajar atau murid ataupun nama unik lainnya agar dapat langsung
menuju halaman web yang dimaksud.
Pengajar ataupun murid dapat menjadikan file hasil unggahannya terlihat semua
orang, walaupun bukan bagian dari kelas atau grup itu, contohnya jika ingin
memberikan atau memperlihatkan file kepada pengajar atau murid yang berada
dalam satu sekolah, namun diluar kelas atau grup tersebut.

2. SCHOOLOGY
Schoology adalah Learning Management System (LMS) yang menyediakan
layanan untuk user untuk membuat, mengatur, dan membagikan file. Lambang
Schoology didesain oleh Jeremy Friedman, Ryan Hwang, dan Tim Trinidad pada
tahun 2007 saat mereka masih belum lulus universitas. Pada awalnya Schoology
dibuat untuk bertukar file, dan dikembangkan fitur-fitur barunya hingga seperti
saat ini.
Tampilan Schoology hampir mirip dengan situs jejaring sosial facebook atau situs
jejaring sosial lainnya. Schoology menyediakan fitur untuk mencatat kehadiran,
rapot online, ujian online, tugas atau quiz , maupun PR. Tampilannya yang
seperti situs jejaring sosial memudahkan penggunanya untuk membuat kelas,
grup, ataupun sekolah, seperti membuat grup di facebook.
Schoology menawarkan para pengajar fitur premium berbayar yang mencakup
keamanan tambahan, mensinkornasikan database yang ada di sekolah ke
schoology, dan fitur lainnya yang cukup membantu pengajar dalam proses
mengajar.
Pengajar dapat membuat kelas, menambahkan materi untuk kelas tersebut -
tugas, quiz, artikel, link referensi materi, diskusi, foto, dan juga halaman web.
Fitur Schoology biasa yang tidak berbayar memberikan 15Gb ruangan untuk
menguggah file untuk 100 murid.
Schoology juga mempunyai fitur rapot, yan secara otomatis menghitung nilai dari
tugas, quiz, dan ulangan yang sudah di buat pengguna. Dan juga pencatat
absensi, dimana murid bisa ditandai sebagai “hadir”, “izin”, ,”terlambat”, ataupun
“tidak masuk”.

3. CLASS DOJO, merupakan aplikasi yang dapat membantu pendidik untuk


memonitor perilaku siswa secara digital. Aplikasi ini juga memungkinkan pendidik
untuk memotivasi siswa agar dapat menumbuhkan sikap positifnya.
Guru dapat menchallenge siswa melalui pertanyaan dan latihan-latihan. Respon
dari siswa akan secara otomatis disusun oleh sistem Class Dojo yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk perilaku/sikap. Akan terlihat siswa yang menampilkan
sikap baik/tidak, pekerja keras/tidak, dapat bekerja dalam kelompok/tidak dan
lain sebagainya.
Guru dapat memberikan poin reward atau punishment pada setiap perilaku yang
dimunculkan oleh siswa.Aplikasi ini juga dapat dapat membantu orang tua untuk
memonitor anak melalui portfolio pada setiap aktifitas yang diikuti olehnya.
Bagi siswa sendiri aplikasi ini memberikan kesempatan untuk lebih dapat
berekspresi melalui berbagai aktifitas yang diikutinya, mulai dari share hasil
pekerjaan, momen foto/video, dan lain sebagainya.
Penggunaan Class Dojo sangat mudah, Guru tinggal melakukan registrasi
kemudian selanjutnya mengisi classroom melalui kegiatan yang ingin dilakukan
dan kemudian memasukan data-data siswa yang ingin dilibatkan.
KESIMPULAN

Class Dojo, Edmodo ataupun Schoology dapat membantu proses pengajaran secara
online, dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Secara tampilan
mungkin Edmodo dapat terbilang lebih user friendly, namun dari segi fitur, Schoology
dapat mencakup lebih banyak fungsi-fungsi untuk pembelajaran online atau E-
learning.
PERBANDINGAN E-LEARNING
CLASS DOJO, EDMODO DENGAN
SCHOOLOGY

MAKALAH
Disusun sebagai salah satu tugas Mata Kuliah e-Learning

Oleh :
Nursobah
Prodi PTIK

STKIP MUHAMMADIYYAH KUNINGAN


2019

Anda mungkin juga menyukai