Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Sistem Pemerintahan dan Macam-macam Sistem Pemerintahan

Pengertian Sistem Pemerintahan – Sistem pemerintahan merupakan sistem yang digunakan


oleh pemerintah sebuah negara untuk mengatur negaranya. Sistem pemerintahan berisi
sekumpulan aturan-aturan dasar mengenai pola kepemimpinan, pola pengambilan keputusan,
pola pengambilan kebijakan, dan berbagai macam hal lainnya.
Setiap negara berhak memilih sistem pemerintahan yang akan dianutnya. Negara Indonesia
sendiri hingga saat ini (Tahun 2015) menganut sistem pemerintahan presidensial.
Definisi dan Pengertian Sistem Pemerintahan
Istilah sistem pemerintahan pada dasarnya berasal dari dua kata berbahasa Indonesia yaitu
kata “sistem” yang artinya kesatuan pengaturan, dan kata “pemerintah” yang artinya pihak
yang berhak memberikan perintah atau pun memutuskan kebijakan tertentu. jika diartikan
dari arti katanya, maka pengertian sistem pemerintahan merupakan kesatuan pengaturan
yang digunakan oleh pihak-pihak yang berhak memutuskan kebijakan/memberikan perintah.
Menurut Wikipedia, pengertian istilah sistem pemerintahan adalah sistem yang dimiliki dan
digunakan oleh pemerintah untuk mengatur pemerintahan negaranya.
Macam-macam Sistem Pemerintahan
1. Sistem Pemerintahan Parlementer
Sistem pemerintahan parlementer merupakan sistem pemerintahan yang mana parlemen
memiliki peranan yang sangat besar di dalam pemerintahan. Dalam sistem pemerintahan
parlementer, parlemen yang duduk di pemerintahan berhak/memiliki wewenang untuk
mengangkat perdana mentri sekaligus menjatuhkan permerintahan yang sedang memimpin
negara melalui beberapa macam cara seperti salah satunya mengeluarkan mosi tidak percaya
terhadap pemerintahan yang sedang berkuasa.
2. Sistem Pemerintahan Presidensial
Pengertian sistem pemerintahan presidensial adalah sistem pemerintahan yang kekuasaan
tertingginya berada di tangan presiden. Dalam sistem pemerintahan ini, presiden berperan
sebagai kepala pemerintahan tertinggi yang berhak mengambil berbagai macam keputusan
atau pun kebijakan yang berkaitan dengan negara.
3. Sistem Pemerintahan Komunis
Sistem pemerintahan komunis merupakan sistem pemerintahan yang menganut asas
komunisme (tidak mengakui keberadaan Tuhan). Dalam pemerintahan komunis, setiap orang
harus hidup sama rata dan setara, tidak ada yang miskin atau pun kaya, semuanya harus
saling dukung dan saling bantu.
4. Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal
Sistem pemerintahan demokrasi liberal merupakan sistem pemerintahan gabungan antara
sistem pemerintahan demokrasi dan sistem pemerintahan liberal. Dalam sistem pemerintahan
ini, pengendalian kekuasaan dilakukan oleh kepala pemerintahan yang dipilih secara
langsung oleh rakyat.
5. Sistem Pemerintahan Liberal
Sistem pemerintahan liberal merupakan sistem pemerintahan yang menganut asas kebebasan
sebagai landasan penetapan kebijakannya. Dalam sistem pemerintahan ini, pemerintah tidak
begitu banyak menetapkan kebijakan, dan mayoritas aktivitas di dalam negara dijalankan
oleh pihak swasta.
6. Sistem Pemerintahan Semi Presidensial
Sistem pemerintahan semi presidensial merupakan sistem pemerintahan gabungan antara
sistem pemerintahan parlementer dengan sistem pemerintahan presidensial. Dalam sistem
pemerintahan ini, kekuasaan tertinggi ada di dua pihak yaitu di tangan presiden (sebagai
pemimpin negara) dan di tangan parlemen (sebagai wakil rakyat).

Lembaga Tinggi Negara

Lembaga negara merupakan institusi-institusi negara yang secara langsung diatur atau
memiliki kewenangan yang diberikan oleh UUD 1945. Lembaga tinggi negara adalah
sekumpulan lembaga negara utama yang membentuk pemerintahan Indonesia. Dimana
lembaga negara merupakan organisasi pemerintahan yang dibuat oleh negara, dari negara,
dan untuk negara.
Lembaga negara terbagi dalam beberapa macam dan mempunyai tugas nya masing-masing.
Secara garis besar tugas umum lembaga negara adalah: (1) Menjaga kestabilan atau stabilitas
keamanan, politik, hukum, ham, dan budaya. (2) Menciptakan suatu lingkungan yang
kondusif , aman, dan harmonis. (3) Menjadi badan penghubung antara negara dan rakyatnya.
(4) Menjadi sumber insipirator dan aspirator rakyat. (5) Memberantas tindak pidana korupsi,
kolusi, maupun nepotisme. (6) Membantu menjalankan roda pemerintahan negara.

Setelah amandemen UUD 1945, disebut lembaga negara dan terdiri atas :
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI)
Majelis Permusyawaratan Rakyat (disingkat MPR) adalah lembaga legislatif bikameral yang
merupakan salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
Sebelum reformasi, MPR merupakan lembaga tertinggi negara yang menjalankan kedaulatan
rakyat Indonesia. MPR dianggap sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia karena terdiri
atas seluruh anggota DPR, Utusan Daerah, dan Utusan Golongan.
Setelah reformasi tiba, MPR bukan lagi lembaga tertinggi negara karena MPR sendiri telah
melepas kewenangan yang ada pada dirinya dengan melakukan amandemen terhadap UUD
1945. MPR saat ini terdiri atas seluruh anggota DPR dan seluruh anggota DPD. MPR
bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota negara.
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI)
Dewan Perwakilan Daerah (disingkat DPD) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang anggotanya merupakan perwakilan dari setiap provinsi yang
dipilih melalui Pemilihan Umum. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) lahir pada tanggal 1
Oktober 2004, ketika 128 anggota DPD yang terpilih untuk pertama kalinya dilantik dan
diambil sumpahnya. Anggota DPD juga merupakan anggota MPR.
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI)
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau sering disebut Dewan Perwakilan Rakyat
(disingkat DPR-RI atau DPR) adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas
anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum.
Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia,
Presiden Indonesia (nama jabatan resmi: Presiden Republik Indonesia) adalah kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan Indonesia. Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol
resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh wakil
presiden dan menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk
melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari. Presiden (dan Wakil Presiden) menjabat
selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu
kali masa jabatan. Baca juga : Sistem Penyelenggaraan Pemerintah.
Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI)
Mahkamah Agung (disingkat MA) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama
dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya.
Mahkamah Agung membawahi badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum,
lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha
negara.
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK-RI)
Mahkamah Konstitusi (disingkat MK) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama
dengan Mahkamah Agung.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI)
Badan Pemeriksa Keuangan (disingkat BPK) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan
mandiri.
Perbedaan Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer

A. Pengertian dan Ciri-Ciri Sistem Pemerintahan Presidensial


Sistem pemerintahan presidensial adalah sistem pemerintahan dimana badan eksekutif dan
legislatif memiliki kedudukan yang independen. Kedua badan tersebut tidak berhubungan
secara langsung seperti dalam sistem pemerintahan parlementer. Mereka dipilih oleh rakyat
secara terpisah. Pada sistem pemerintahan presidensial kedaulatan negara dibagi dalam tiga
badan seperti yang dicetuskan oleh Monstequieu (trias politica) yaitu eksekutif, legislatif,
dan yudikatif. Presiden sebagai kepala negara dan juga kepala pemerintahan. Sistem
pemerintahan presidensial menganut aturan bagi para menteri dimana menteri merupakan
pembantu presiden yang diangkat dan bertanggung jawab kepada presiden.

Sistem pemerintahan presidensial seperti yang di terapkan di negara Indonesia saat ini
memiliki mekanisme pemilihan Presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat
melalui pemilu dan masa kerjanya ditentukan oleh konstitusi. Dalam sistem pemerintahan
presidensial juga mengatur bahwa anggota legislatif tidak boleh menjabat di badan eksekutif
dan begitu juga sebaliknya dengan eksekutif.

MPR sebagai penjelmaan rakyat dan merupakan pemegang supremasi kedaulatan. DPR
adalah bagian MPR yang menjalankan kekuasaan legislatif, sedangkan presiden adalah
mandataris yang bertugas menjalankan kekuasaan eksekutif. Bersama-sama, DPR dan
presiden menyusun undang-undang. DPR dan presiden tidak dapat saling menjatuhkan
seperti pada sistem parlementer maupun presidensial.

Ciri-Ciri Sistem Pemerintahan Presidensial

 Presiden memangku jabatan sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara


 Presiden diangkat melalui pemilu yang dipilih langsung oleh rakyat
 Anggota legislatif dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum (pemilu)
 Presiden mempunyai hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menterinya baik yang memimpin departemen dan non
departemen
 Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertanggung jawab kepada
presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen/legislatif.
 Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen karena ia tidak dipilih oleh
parlemen.
 Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan menjabat sebagai lembaga perwakilan.
 Presiden tidak berada di bawah pengawasan langsung parlemen.
 Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab oleh kekuasaan legislatif
 Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif dan sebaliknya

Syarat-Syarat Negara Presidensial yang Stabil

 Presiden harus dipilih langsung oleh rakyat


 Presiden harus dipilih untuk masa jabatan tertentu
 Presiden tidak bisa membubarkan atau mengurangi kekuasaan parlemen

Penyebab kegagalan pemerintahan presidensial

 Munculnya Demokrasi Caesarisme (eksekutif sangat berkuasa dan legislatif lemah)


 Militer memperoleh kekuasaan politik
 Eksekutif bisa mengatur suara dari parlemen

B. Pengertian dan Ciri-Ciri Sistem Pemerintahan Parlementer


Setelah kita membahas sistem pemerintahan presidensial seperti yang diterapkan Indonesia
saat ini, sekarang kita bahas tentang sistem pemerintahan parlementer. Sistem parlementer
adalah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam
pemerintahan. Parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan dapat
menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya.
Sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri yang
berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam sitem parlementer tidak ada pemisahan
kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif.

Dalam sistem pemerintahan parlementer, ada dua kelembagaan eksekutif, yaitu eksekutif
yang menjalankan dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemerintahan dan eksekutif
yang tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas penyelenggaraan pemerintahan.
Eksekutif pertama ada di tangan kabinet atau dewan menteri sedangkan eksekutif kedua ada
di tangan kepala negara, yaitu raja bagi negara yang berbentuk kerajaan dan presiden bagi
negara yang berbentuk republik.

Penyebab kegagalan pemerintahan parlementer

 Kepala negara memperoleh kekuasaan penuh


 Parlemen bubar
 Ada kekuatan di luar parlemen yang mengatur suara parlemen.

Ciri-Ciri Sistem Pemerintahan Parlementer

 Parlemen memiliki kekuasaan besar sebagai badan perwakilan dan lembaga legislatif.
 Anggota parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang memenangkan
pemiihan umum. Partai politik yang menang dalam pemilihan umum memiliki
peluang besar menjadi mayoritas dan memiliki kekuasaan besar di parlemen.
 Pemerintah atau kabinet terdiri dari atas para menteri dan perdana menteri sebagai
pemimpin kabinet.
 Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk melaksakan kekuasaan eksekutif. Dalam
sistem ini, kekuasaan eksekutif berada pada perdana menteri sebagai kepala
pemerintahan. Anggota kabinet umumnya berasal dari parlemen.
 Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang mendapat
dukungan mayoritas anggota parlemen.
 Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala pemerintahan
adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah presiden dalam negara
republik atau raja/sultan dalam negara monarki.

C. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer

Penerapan sistem pemerintahan presidensial ini, memiliki berbagai kelebihan/keuntungan dan


juga tentunya memiliki kelemahan/kekurangan antara lain sebagai berikut..

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial

 Kekuasaan eksekutif lebih stabil karena tidak bergantung dan tidak terganggu pada
parlemen
 Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dalam kurun waktu tertentu. Seperti di
indonesia masa jabatan presiden 5 tahun.
 Legislatif bukan tempat kaderisasi mengenai jabatan-jabatan eksekutif karena diisi
oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri
 Dalam penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu
masa jabatannya

Kelemahan/Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial

 Sistem pertanggung jawaban kurang jelas


 Pembuatan keputusan/mengambil kebijakan memakain waktu yang lama
 Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat
menciptakan kekuasaan mutlak
 Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara
eksekutif dan legislatif yang mengakibatkan terjadinya keputusan yang tidak tegas

Menyadari adanya kelemahan dari masing-masing sistem pemerintahan, negara-negara pun


berusaha memperbaharui dan berupaya mengkombinasikan sistem pemerintahannya. Hal ini
dimaksudkan agar kelemahan tersebut dapat dicegah atau dikendalikan. Setelah mengetahui
kelebihan dan kekurangan sistem presidensial, mari kita bahas kelebihan dan kekurangan
sitem pemerintahan parlementer.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer

 Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan
legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai
 Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan public jelas.
 Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet
menjadi barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer


 Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan
parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.
 Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bias ditentukan berakhir
sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.
 Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet
adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka
yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.
 Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman
mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk
menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.

Setelah mengetahui pengertian, ciri, kelebihan serta kekurangan dari sistem pemerintahan
presidensial dan parlementer, berikut perbandingan Sistem PemerintahanParlementer dan
Presidensial.

Perbandingan Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial

Parlementer Presidensial
Kepala Negara Presiden atau Raja Presiden
Kepala Pemerintahan Perdana Menteri Presiden
Kedudukan Eksekutif/Kabinet >Berasal dari Parlemen dan >Merupakan Pembantu
disetujui oleh Perdana Menteri Presiden
>Bagian dari anggota parlemen >Bukan anggota parlemen
>Bisa membubarkan parlemen >Tidak bisa membubarkan
parlemen
Pusat Kekuasaan Parlemen Tidak ada
Parlemen Mengatur Urusannya Tidak Ya
sendiri
Demikian penjelasan tentang sistem pemerintahan presidensial dan parlementer. Semoga
bemanfaat

Anda mungkin juga menyukai