Makalah Sifat Strktur Material
Makalah Sifat Strktur Material
Di susun oleh :
Ikto Navy Wibawa
16042000011
FAKULTAS TEKNIK
JURUSSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
JUNI 2019
BAB 1
PENDAAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Piston merupakan komponen dari mesin pembakaran dalam yang
berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima hentakan pembakaran
pada ruang bakar silinder. Piston wajib memenuhi persyaratan sifat mekanis
yaitu kuat terhadap tekanan tinggi, tahan temperatur tinggi, dan koefisien muai
panas yang kecil. Bahan yang biasanya digunakan untuk pembuatan piston
alumunium dengan pengecoran logam metode sand casting pengecoran dengan
cetakan pasir.
Pengecoran logam ialah logam yang di cairkan dan di masukan kedalam
cetakan yang terlebih dahulu dibuat pola, hingga logam cair tersebut membeku
dan kemudian dipindahkan dari cetakan. Jenis pengecoran dalam pembuatan
piston menggunakan metode sand casting, sand casting ialah pengecoran logam
dengan menggunakan pasir sebagai cetakanya. Jenis pasir yang digunkan juga
bermacam jenisnya yang biasa digunakan menggunakan pasir silika , pasir
zirkon, pasir olivin. Dalam pembuatan piston pada makalah ini menggunakan
pasir jenis silika, pasir ini di dapat dari pecahan batu silika kemudian disaring
untuk mendapatkan butiran yang diinginkan.
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Alumunium
Alumunium merupakan logam ringan mempunyai ketahanan korosi yang
baik dan hantaran listrik yang baik dan sifat-sifat lainyasebagai logam. Sebagai
tambahan terhadap kekuatan mekaniknya yang sangat meningkat dengan
penambahan Cu, Mg, Si, Zn, Mn, Ni dan lain sebagainya, secara satu persatu
atau bersama-sama memberikan sifat baik lainya seperti tahan korosi,
ketahanan aus, koefisien muai rendah. Material ini digunakan di dalam bidang
yang luas untuk keperluan pesawat terbang, mobil, kapal laut, kontruksi dan
lain sebagainya.
Proses pouring
3.5 Pembokaran Cetakan
Setelah logam cair membeku dalam cetakan, baut penyambung antara cup
dan drag di buka, kemudian cup dan drag kita pisahkan, cup diangkat bersama
coran dan menyingkirkan pasir dari cup, drag dan coran dengan cara memukul
pasir tersebut menggunakan palu. Setelah terpisah, coran kita angkat kemudian
cawan turun dan penambah dipisahkan dari coran dan akhirnya sirip-sirip
dipangkas serta permukaan coran dibersihkan.
Hasil Cetakan
3.6 Prosess Permesinan
Setelah proses pemeriksaan selesai dan dipilih benda coran dengan hasil
yang baik, selanjutnya benda kerja tersebut dilakukan proses pemesinan
menggunakan mesin perkakas untuk mendapatkan hasil cor piston sesasui dengan
yang diinginkan. Proses permessianan perkakas diantara lain : milling, mesin
turning, mesin bubut, dan mesin skrap setelah proses pemesinan kemudian
dilakukan proses pengamplasan sampai halus.
Proses Permesinan
4.2 Saran
2.mahasiswa juga harus mengetahui proses pengecoran logan dan penggunaan hasil
coran.