Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhamad Demi Prakarsa

No. BP : 1711226006
Prodi : S1 Gizi Universitas Andalas

TUGAS RINGKASAN – PERTEMUAN 4


WARISAN BUDAYA DUNIA

A. WARISAN BUDAYA
 Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang
berturun-temurun dari generasi ke generasi tetap hidup. Walaupun manusia yang menjadi
anggota masyarakatnya sudah berganti karena kelahiran dan kematian.
 E.B. Tylor (1971) dalam bukunya Primitive culture: kebudayaan adalah kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain
kemampuan-kemampuan serta kebiasaan- kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai
anggota masyarakat.
 Warisan budaya, menurut Davidson (1991:2) adalah produk atau hasil budaya fisik dari tradisi-
tradisi yang berbeda dan prestasi-prestasi spiritual dalam bentuk nilai dari masa lalu yang
menjadi elemen pokok dalam jati diri suatu kelompok atau bangsa.
 Dari gagasan ini, warisan budaya merupakan hasil budaya fisik (tangible) dan nilai budaya
(intangible) dari masa lalu. Nilai budaya dari masa lalu (intangible heritage) tersebut yang
berasal dari budaya-budaya lokal yang ada di Nusantara, meliputi tradisi, cerita rakyat dan
legenda, bahasa ibu, sejarah lisan, kreativitas (tari, lagu, drama pertunjukan), kemampuan
beradaptasi dan keunikan masyarakat setempat (Galla, 2012). Budaya lokal mengacu pada
budaya milik penduduk asli (inlander) yang telah dipandang sebagai warisan budaya.

B. WARISAN BUDAYA DUNIA


 Menurut World Heritage Unit (1994), dalam pasal 1 dari The World Heritage Convention
membagi warisan budaya fisik menjadi 8 kategori, yaitu monument, kelompok bangunan, dan
situs.

C. UNESCO
 Situs Warisan Dunia UNESCO (bahasa Inggris: UNESCO’s World Heritage Sites) adalah
sebuah tempat khusus (misalnya, Taman Nasional, Hutan, Pegunungan, Danau, Pulau, Gurun
Pasir, Bangunan, Kompleks, Wilayah, Pedesaan, dan Kota) yang telah dinominasikan untuk
program Warisan Dunia internasional yang dikelola UNESCO World Heritage Committee,
terdiri dari 21 kelompok (21 state parties) yang dipilih oleh Majelis Umum (General Assembly)
dalam kontrak 4 tahun. Sebuah Situs Warisan Dunia adalah suatu tempat Budaya dan Alam,
serta benda yang berarti bagi umat manusia dan menjadi sebuah Warisan bagi generasi
berikutnya.
 Program ini bertujuan untuk mengkatalog, menamakan, dan melestarikan tempat-tempat yang
sangat penting agar menjadi warisan manusia dunia. Tempat-tempat yang didaftarkan dapat
memperoleh dana dari Dana Warisan Dunia di bawah syarat-syarat tertentu. Program ini
diciptakan melalui Pertemuani Mengenai Pemeliharaan Warisan Kebudayaan dan Alamiah
Dunia yang diikuti di oleh Konferensi Umum UNESCO pada 16 November 1972.
D. SEJARAH
 Pada tahun 1954, pemerintah Mesir memutuskan untuk membuat Bendungan Aswan. Kemudian
UNESCO meluncurkan kampanye perlindungan secara besar-besar an diseluruh dunia. Kuil
Abu Simbel dan Kuil Philae kemudian diambil alih, dipindahkan ke tempat yang lebih besar dan
dibangun kembali satu demi satu bagain
 Sebuah pertemuan di White House pada tahun 1965 yang dijuluki World Heritage
Trust(Pertanggung jawaban terhadap Warisan Dunia) “untuk melindungi keagungan dan
keindahan alam dan situs sejarah dunia untuk masa kini dan masa depan untuk seluruh warga
dunia”. Kemudian, dikembangkanlah suatu organisasi bernama International Union for
Conservation of Nature pada waktu yang sama pada tahun 1968, dan mereka diperkenalkan
pada tahun 1972 saat konferensi Lingkungan Manusia PBB di Stockholm.

E. KRITERIA SITUS WARISAN DUNIA


Kategori Situs Budaya
a. Melambangkan mahakarya kreativitas dan kecerdasan manusia serta nilai yang berpengaruh
secara signifikan terhadap budaya
b. Menunjukkan keutamaan pada nilai-nilai kemanusiaan yang tidak berubah selama kurun
waktu tertentu dalam hal arsitektur, teknologi, seni monumental, perencanaan tata kota atau
desain lanskap
c. Mengandung kekhasan atau bukti bahwa pernah ada ritual peradaban pada masa lampau
yang tersisa atau telah lenyap
d. Wujud mengagumkan pada sebuah bangunan, arsitektur atau teknologi yang memiliki
penggambaran tentang tahapan penting dalam sejarah peradaban manusia
e. Wujud mengagumkan pada sebuah tempat tinggal, tanah, atau perairan yang dapat
melambangkan budaya atau interaksi manusia dengan lingkungan, khususnya yang masih
terpelihara terhadap perubahan zaman yang signifikan
f. Memiliki kaitan yang erat pada suatu peristiwa atau tradisi tertentu, dari sisi pemikiran,
kepercayaan, artistik dan sastra
Kategori Situs Alam
a. Mengandung fenomena alam luar biasa atau memiliki keindahan alam dan nilai estetika
langka
b. Wujud penting yang melambangkan tahapan utama dalam sejarah Bumi termasuk usia,
perubahan geologis, perubahan tanah, simbol geomorfik atau fisiografik yang khas
c. Wujud utama yang memiliki peran penting secara ekologis dan biologis terhadap evolusi
dan perkembangan pola tanah, air, terumbu karang dan ekosistem bawah laut, serta kawasan
ekosistem tumbuhan dan hewan
d. Mengandung habitat alami yang memiliki peran penting dalam konservasi in-situ untuk
keragaman biologi, termasuk spesies terancam punah yang bernilai khas dari sudut pandang
sains dan konservasi[1]

F. WARISAN BUDAYA INDONESIA


 Di Indonesia warisan budaya yang ada menjadi milik bersama, dimana warisan budayanya
menjadi milik penduduk asli secara eksklusif, sehingga penduduk asli mempunyai hak untuk
melarang setiap kegiatan pemanfaatan yang akan berdampak buruk pada warisan budaya
mereka (Frankel, 1984).
 Warisan budaya fisik (tangible heritage) sering diklasifikasikan menjadi warisan budaya tak
bergerak (immovable heritage) dan warisan budaya bergerak (movable heritage).
 Warisan budaya tak bergerak umumnya berada di tempat terbuka dan terdiri dari atas situs,
tempat-tempat bersejarah, bentang alam darat maupun air, bangunan kuno dan/atau bersejarah,
patung-patung pahlawan.
 Sedangkan warisan budaya bergerak biasanya berada di dalam ruangan dan terdiri dari benda
warisan budaya, karya seni, arsip, dokumen, dan foto bersejarah, karya tulis cetak, audio visual
berupa kaset-kaset,video, dan film (Galla, 2001).
 Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 menyebutkan bahwa, warisan budaya bersifat
kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs
Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat atau di air yang perlu dilestarikan
keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan,
agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan.

Anda mungkin juga menyukai