Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KASUS

PROMOSI KESEHATAN
PUSKESMAS OEPOI

Oleh :
Sulyasti Gery Nomleni, S. Ked
1408010046

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN IKM-IKKOM


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
PUSKESMAS OEPOI
KUPANG
2019
LAPORAN KASUS PROMOSI KESEHATAN
oleh
Sulyasti Gery Nomleni, S.Ked
SMF/Bagian IKM – IKKOM
Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang
Puskesmas Oepoi

Arthiris Gout (Asam Urat)

I. JUDUL PENYULUHAN
Artrhitis Gout (Asam Urat)
II. LATAR BELAKANG
Arthritis Gout atau asam urat merupakan sekumpulan gejala yang timbul akibat
adanya endapan kristal monosodium urat dalam sendi. Keadaan yang mendasarinya
adalah tingginya kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia). Hiperurisemia terjadi
akibat menurunnya kemampuan tubuh untuk ekskresi asam urat atau sintesis asam urat
meningkat. Penurunan ekskresi asam urat biasanya terjadi pada pasien-pasien dengan
penyakit ginjal, penyakit jantung, terapi obat diuretik dan penurunan fungsi ginjal
karena usia. Sedangkan peningkatan kadar asam urat biasanya terjadi pada pasien-
pasien predisposis genetik, diet tinggi purin, dan konsumsi alkohol.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2013,
prevalensi sakit sendi berdasarkan diagnosis atau gejala 24,7% dan prevalensi tertinggi
di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu sebesar 33,1%(1). Arthritis gout paling
sering dijumpai pada pria berusia >40 tahun, sementara pada wanita biasanya terjadi
setelah menopause(2). Prevalensi penyakit gout pada populasi di USA diperkirakan
13,6/100.000 penduduk. Sedangkan, di Indonesia sendiri diperkirakan 1,6-
13,6/100.000 orang, prevalensi ini meningkat seiring dengan meningkatnya umur.
Perlu diketahui pula di Indonesia gout diderita pada usia lebih awal dibandingkan
dengan negara barat. 32% serangan gout terjadi pada usia dibawah 34 tahun. Sementara
diluar negeri rata-rata diderita oleh kaum pria diatas usia tersebut(3,4). Faktor risiko yang
menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah usia, asupan senyawa purin
berlebihan, konsumsi alkohol berlebih, kegemukan (obesitas), kurangnya aktivitas
fisik, hipertensi dan penyakit jantung, obat-obatan tertentu (terutama diuretika) dan
gangguan fungsi ginjal(5).

III. TUJUAN
a. Menjelaskan pengertian arhritis gout/asam urat
b. Menjelaskan kadar normal asam urat dalam darah
c. Menjelaskan penyebab asam urat
d. Menjelaskan faktor risiko asam urat
e. Menjelaskan gejala klinis arhritis gout
f. Menjelaskan jenis-jenis makanan yang dapat menyebabkan Arthritis Gout
g. Menjelaskan pencegahan Arthritis Gout

IV. MANFAAT
a. Menjadi media informasi bagi lansia yang ada di posyandu lansia mengenai
Arthritis Gout
V. PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Pembicara : Sulyasti Gery Nomleni, S.Ked
b. Narasumber : Suyasti Gery Nomleni, S.Ked
c. Waktu : Sabtu, 18 Mei 2019
d. Tempat : Puskesmas Oepoi
e. Peserta : Lansia
f. Isi materi : Terlampir
g. Jumlah : 23 orang
h. Media : Leaflet (17 lembar)
VI. PERTANYAAN
a. Apakah segala jenis sakit pada lutut merupakan asam urat?
b. Mengapa menggunakan air dingin untuk mengomperes lutut sakit bukannya
air panas?
c. Apa itu zat purin?
d. Olahraga apa saja yang dianjurkan untuk penderita asam urat?
e. Apa saja makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan oleh penderita asam
urat? Jelaskan alasanya.
f. Makanan apa saja yang boleh dikonsumsi oleh penderita asam urat dengan
komplikasi kolestrol?

VII. DOKUMENTASI

Gambar 1.1 Penyuluhan Arthritis Gout (Asam Urat)


Lampiran 1. Materi Penyuluhan
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan RI. RISET KESEHATAN DASAR. badan penelitian


dan pengembangan kesehatan kementerian kesehatan RI, editor. Jakarta: badan
penelitian dan pengembangan kesehatan kementerian kesehatan RI; 2013.
2. Toding MNR, Ratag BT, Pinontoan OR. Analisis Faktor Risiko Kejadian
Gouthy Arthritis di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Kota Manado Tahun 2015.
2015;1–6.
3. Ardhiatma F, Rosita A, Eko R, Lestariningsih M, Pengetahuan A, Tentang L, et
al. Hubungan Antara Pengetahuan tentang Gout Arthritis Terhadap Perilaku
Pencegahan Gout Arthritis Pada Lansia. 2017;2(2):111–6.
4. Novriga J. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Urat
Darah pada Pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2017. J Univ Andalas. 2017;
5. Rosani S, Isbagio H. Arthritis Gout. In: Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta
EA, editors. Kapita Selekta Kedokteran. 4th ed. Jakarta: Media Aesculapius;
2014. p. 833–5.

Anda mungkin juga menyukai