Anda di halaman 1dari 3

Diskusi Modul 2 KB 1

Pertanyaan
Selamat datang Bapak Ibu pada Modul 2 yaitu materi Bahasa Indonesia. Tentunya Bapak
Ibu sudah tidak asing dengan Bahasa Indonesia karena sudah digunakan setiap harinya. Silakan
Bapak Ibu membaca modul sampai tuntas dan pahami dengan baik. Jika perlu boleh menambah
referensi yang sesuai dengan materi. Setelah mempelajari isi modul Bapak Ibu dapat menanggapi
persoalan berikut ini:
1. Bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi di masyarakat. Coba Bapak Ibu jelaskan apa
peran bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan dan peran bahasa Indonesia dalam Kurikulum
2013!
2. Proses pemerolehan bahasa pada anak idealnya didukung faktor keluarga. Bahasa anak yang
pertama adalah bahasa ibunya, selembut, sekalem, sekeras, sesopan anak tergantung orang tua,
orang tua pendukung pemerolehan bahasa anak. Namun muncul masalah ketika kualitas dan
kuantitas komunikasi orang tua dengan anak kurang dengan berbagai macam alasan dan keadaan
(orang tua sibuk kerja).
Silakan analisis masalah di atas berdasarkan pemerolehan bahasa anak serta peran bapak/ibu
sebagai pendidik untuk memaksimalkan kemampuan bahasa di kelas rendah?

Jawaban:
1. Peran Bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan:
Bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam dunia pendidikan yaitu dalam perkembangan
intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan sarana penunjang keberhasilan
dalam mempelajari semua bidang studi. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan
dalam komunikasi sehari-hari baik resmi maupun tidak resmi.
Pada pembelajaran, bahasa memegang peranan penting sebagai alat interaksi guru dan murid
pada proses kegiatan belajar mengajar. Tidak hanya pada bidang studi bahasa seperti Bahasa
Indonesia, Bahasa Daerah dan bahasa asing, akan tetapi hal ini menyeluruh terhadap bidang studi
yang lainnya.
Peran Bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013:
Dalam kurikulum 2013 bahasa Indonesia mulai menempati posisi sebagai bahasa pembawa
wahana ilmu pengetahuan. Konsep tematik terpadu (tematik antar mata pelajaran, dan tematik
dalam suatu mata pelajaran telah memfungsikan bahasa Indonesia sebagai penghantar ilmu
pengetahuan antar mata pelajaran. Dalam hal membangun wawasan, pengembangan tema dan
menghubungkan satu tema dengan tema yang lain antar mata pelajaran, bahasa Indonesia telah
mampu berfungsi sebagai bahasa penyalur ilmu pengetahuan.
Dalam kurikulum 2013 yang berdasarkan pendekatan scientific (ilmiah), yaitu mengamati,
menanya, menalar, menyaji dan mencipta, pendekatannya telah diturunkan melalui metode
pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks. Pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan
dengan menerapkan 4 prinsip yaitu
a. bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata kumpulan kata-kata atau kaidah-
kaidah kebahasaan,
b. penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan yang
mengungkapkan makna,
c. bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari
konteks karena dalam bentuk bahasa yang digunakan itu tercermin ide, sikap, nilai, dan
ideologi penggunanya,
d. bahasa juga merupakan sarana kemampuan berpikir manusia.
Dari prinsip-prinsip di atas maka metode pembelajaran ini diterapkan melalui beberapa
tahapan yaitu membangun konteks, membangun teks secara bersama antara guru dan siswa,
membangun teks mandiri dan pada akhirnya dapat menyusun teks secara terampil. Sebagai
tambahannya, untuk lebih terintegrasinya kurikulum 2013 ini, standar kompetensi kelulusan (SKL)
untuk tiap- tiap jenjang pendidikan dan tiap mata pelajaran tetap terbagi dalam tiga aspek yaitu
aspek sikap (religi dan sosial) yang menjadi lebih utama, aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan.

2. Analisis masalah di atas berdasarkan pemerolehan bahasa anak serta peran bapak/ibu
sebagai pendidik untuk memaksimalkan kemampuan bahasa di kelas rendah
Pemerolehan bahasa (language acquisition) adalah proses-proses yang berlaku di dalam otak
seorang anak ketika memperoleh bahasa ibunya. Proses- proses ketika anak sedang memperoleh
bahasa ibunya terdiri dari dua aspek (1) aspek performance yang terdiri dari aspek- aspek
pemahaman dan pelahiran; (2) aspek kompetensi. Sedangkan Pembelajaran bahasa merupakan
proses-proses dimana seseorang sedang mempelajari bahasa baru setelah ia selesai memperoleh
bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa melibatkan bahasa pertama sedangkan pembelajaran bahasa
melibatkan bahasa kedua atau bahasa asing.
Berdasarkan pengamatan dan kajian para ahli bahasa dapat disimpulkan bahwa manusia telah
dilengkapi sesuatu yang khusus dan secara alamiah untuk dapat berbahasa dengan cepat dan
mudah. Miller dan Chomsky (1957) menyebutkan LAD (language acquisition device) yang intinya
bahwa setiap anak telah memiliki LAD yang dibawa sejak lahir. LAD ini merupakan suatu perangkat
intelek yang khusus untuk menguasai bahasa ibu dengan mudah dan cepat. Sedangkan benda
yang diperoleh adalah kemampuan dan penampilan berbahasa. Kemampuan adalah tata bahasa
atau pengetahuan bahasa anak yang terdiri dari tiga komponen, yakni fonologi, semantik dan
sintaksis.
Anak dalam pemerolehan bahasa pertama bervariasi, ada yang lambat, sedang, bahkan ada
yang cepat. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti berikut ini:
a. Faktor Alamiah
Setiap anak lahir dengan seperangkat prosedur dan aturan bahasa yang dinamakan Chomsky
Language Acquisition Divice (LAD). Potensi tersebut akan berkembang setelah mendapatkan
stimulus dari lingkungan. Proses pemerolehan melalui LAD sifatnya alamiah sehingga jika tidak
dirangsang untuk mendapatkan bahasapun anak akan mampu menerima bahasa yang ada di
sekitarnya.
b. Faktor Biologis
Faktor biologis yang mempengaruhi pemerolehan bahasa anak adalah otak (sistem syaraf
pusat), alat dengar, dan alat ucap.
c. Faktor Lingkungan Sosial
Bahasa yang diperoleh anak tidak diwariskan secara genetis tetapi didapatkan dari lingkungan
yang menggunakan bahasa, sehingga anak memerlukan orang lain untuk mendapatkan bahasa
atau menerima dan mengirim simbol-simbol bahasa dalam bentuk suara secara fisik.
d. Faktor Intelegensi
Intelengesi adalah daya atau kemampuan anak dalam berpikir atau bernalar. Intelegensi juga
dapat dikatakan sebagai kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah. Meskipun, anak
yang bernalar lebih tinggi tidak dapat dipastikan akan lebih sukses daripada anak yang berdaya
nalar pas-pasan dalam hal pemerolehan bahasa.
e. Faktor Motivasi
Sumber motivasi pada umumnya dibagi menjadi dua yaitu motivasi dari dalam atau internal dan
motivasi dari luar diri atau eksternal. Dalam belajar bahasa seorang anak tidak terdorong demi
bahasa sendiri. Dia belajar bahasa karena kebutuhan dasar yang bersifat, seperti lapar, haus,
serta perlu perhatian dan kasih sayang (Goodman, 1986; Tompkins dan Hoskisson. 1995).
Inilah yang disebut motivasi intrinsik yang berasal dari dalam diri anak sendiri. Dari
penajabaran faktor pemerolehan kebahasaan anak di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa ada
banyak hal yang memperngaruhi dalam pemerolehan bahasa anak. Faktor orang tua menjadi peran
yang sentral dalam pemerolehan kebahasaan, dan jika dalam pemerolehan kebahasaan anak
mendapat kendala karena faktor kelalaian orang tua yang kurang merangsang kemampuan
berbahasa anak, misalnya kurangnya berkomunikasi akan memberikan efek yang signifikan.
Kurangnya penguasaan kosa kata yang hal ini akan berpengaruh dalam pembelajaran bahasa di
sekolah.
Dalam pembelajaran bahasa di sekolah yang memegang peranan yang sangat penting adalah
guru. peserta didik SD kelas bawah memasuki tingkatan kognitif operasional kongkrit, mereka akan
memperoleh pemahaman yang lebih bermakna melalui pembelajaran dengan benda-benda nyata di
sekitar lingkungan sekolah. Pembelajaran bahasa di sekolah dasar terdiri dari 4 aspek yang tidak
terpisahkan, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Teknik pembelajaran bahasa di kelas rendah bisa melalui:
a. Teknik ceramah (dapat berupa cerita atau dongeng)
b. Teknik tanya jawab (antara guru dan peserta didik)
c. Teknik bermain peran
d. Teknik karya wisata
Untuk itu diharapakan pembelajaran bahasa di sekolah dapat meningkatkan kemampuan
berbahasa anak, meskipun dalam pemerolehan kebahasaan ketika di rumah mengalami kendala
dari orang tua.

Anda mungkin juga menyukai