Anda di halaman 1dari 17

Pengadaan Lahan Jalan Akses TPST Bojong Menteng

3. BABBAB 2
GAMBARAN
UMUM WILAYAH

2.1. Keadaan Geografis dan Iklim

Secara geografis wilayah Kabupaten Serang terletak pada koordinat 50 50’ – 60 21’
Lintang Selatan dan 1050 0’ – 1060 22’ Bujur Timur. Jarak terpanjang menurut garis
lurus dari utara ke selatan adalah sekitar 60 Km dan jaraka terpanjang dari barat ke
timur sekitar 90 Km, dengan luas wilayah 1.467,35 Km2. Secara administrative,
Kabupaten Serang terdiri atas 29 Kecamatan dan 314 Desa, yang berbatasan
langsung dengan wilayah/daerah lain yaitu :

Sebelah Utara : Laut Jawa dan Kota Serang

Sebelah Timur : Kabupaten Tangerang

Sebelah Selatan : Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang

Sebelah Barat : Kota Cilegon dan Selat Sunda

Ditinjau dari letak geografis, Kabupaten Serang merupakan daerah yang sangat
potensial dan amat diuntungkan. Posisi geografis dalam aksesibilitas keluar – masuk
wilayah Kabupaten Serang cukup strategis karena dilalui oleh jalan tol Jakarta – Merak
yang merupakan akses utama dari dan menuju Pulau Sumatera melalui Pelabuhan
Penyebrangan Merak, menjadikan Kabupaten Serang sebagai wilayah transit
perhubungan darat antara Pulau Jawa dan Sumatera. Disamping itu, Kabupaten
Serang juga sebagai daerah alternatif dan penyangga (hinterland) Ibukota Negara,
mengingat jaraknya jika diukur melalui jalan tol Jakarta – Merak sekitar 70 Km.

Laporan Pendahuluan 2-1


Pengadaan Lahan Jalan Akses TPST Bojong Menteng

Tabel 2.1 Wilayah Administrasi Kabupaten Serang

Pusat Luas
No Kecamatan Desa RW RT
Kecamatan (Km2)

1 Anyar Anyar 56,81 10 54 216


2 Bandung Bandung 25,18 8 31 130
3 Baros Baros 44,07 14 74 212
4 Binuang Binuang 26,17 7 30 98
5 Bojonegara Bojonegara 30,30 10 60 135
6 Carenang Panenjoan 32,84 8 33 186
7 Cikande Cikande 50,53 12 60 297
8 Cikeusal Cikeusal 88,25 15 65 244
9 Cinangka Cinangka 111,47 13 79 273
10 Ciomas Sukadana 48,53 11 55 152
11 Ciruas Citerep 32,79 15 59 192
12 Gunungsari Gunungsari 48,60 7 22 83
13 Jawilan Jawilan 38,95 9 44 186
14 Kibin Ciagel 33,51 9 30 143
15 Kopo Kopo 44,69 10 44 166
16 Kragilan Kragilan 44,21 12 57 218
17 Kramatwatu Kramatwatu 48,59 15 86 315
18 Lebakwangi Lebakwangi 33,60 10 42 134
19 Mancak Labuan 74,03 13 47 198
20 Pabuaran Pabuaran 79,14 7 43 152
21 Padarincang Padarincang 99,12 14 79 298
22 Pamarayan Pamarayan 41,92 9 40 160
23 Petir Mekar Baru 46,94 13 51 240
24 Pontang Pontang 49,98 11 35 130
25 Pulo Ampel Sumuranja 32,56 9 49 140
26 Tanara Cerukcuk 49,30 9 30 106
27 Tirtayasa Tirtayasa 64,46 14 42 134
28 Tunjung Teja Tunjung Teja 39,52 9 41 190
29 Waringinkurung Waringinkurung 51,29 11 48 145
Kabupaten Serang 1.467,35 314 1.430 5.273
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka, BPS Tahun 2016

Laporan Pendahuluan 2-2


Pengadaan Lahan Jalan Akses TPST Bojong Menteng

Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Serang

Laporan Pendahuluan 2-3


Pengadaan Lahan Jalan Akses TPST Bojong Menteng

2.2. Pemanfaatan Lahan

Hingga saat ini pemanfaatan lahan di Kabupaten Serang didominasi oleh pertanian
yang mencapai 60% dari total luas lahan di Kabupaten Serang. Pertanian ini
dibedakan menjadi pertanian pada lahan basah dan lahan kering. Yang dimaksud
dengan pertanian lahan basah adalah persawahan sedangkan pertanian lahan kering
seperti tegalan dan ladang.

Untuk pertanian secara keseluruhan paling banyak terdapat di Kecamatan Baros yang
luasnya sebesar + 9.700 ha, atau mencapai 9 % dari total luas lahan pertanian dan 4%
dari total luas lahan di Kabupaten Serang. Sedangkan jika dibedakan menjadi
persawahan dan tegalan. maka persawahan paling banyak terdapat di Kecamatan
Tirtayasa dan tegalan paling banyak terdapat di Kecamatan Baros.

Pemanfaatan lahan berikutnya yang menempati tempat kedua adalah Permukiman


dengan persentase sebesar 15,24% dari total luas lahan di Kabupaten Serang.
Keberadaannya tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Serang meskipun tidak
merata.

Adapun yang berikutnya adalah Kawasan Lindung dengan persentase 11,63% dari
total luas lahan di Kabupaten Serang. Kawasan lindung ini mencakup Hutan Lindung,
Cagar Alam, Daerah Resapan (Catchment Area). Lahan Kritis Hutan Bakau dan
Danau/Situ.

Secara garis besar pemanfaatan lahan di Kabupaten Serang dapat dijabarkan sebagai
berikut :

Kawasan Perumahan dan Permukiman hampir ada disetiap kecamatan yang


berada pada Kabupaten Serang dengan yang terbesar berada di Kecamatan
Kramatwatu ( + 3.800 ha).

Kawasan Pertanian sangat dominan untuk persawahan (lahan basah) banyak


terdapat di Kecamatan Tirtayasa dan untuk tegalan (lahan kering) paling
banyak di Kecamatan Baros.

Kawasan Industri dibedakan menjadi industri berat dan zona industri. Untuk
industri berat banyak terdapat di Serang bagian barat sedangkan zona industri
terdapat di Serang bagian timur.

Kawasan lindung berada pada 12 kecamatan, yaitu kecamatan-kecamatan


yang berada di Serang bagian barat dan Serang bagian selatan.

Kawasan bendungan air irigasi yang berada pada Kecamatan Pamarayan yang
dialirkan dikawasan pertanian.
Laporan Pendahuluan 2-4
Pengadaan Lahan Jalan Akses TPST Bojong Menteng

Tabel 2.2 Penggunaan Lahan Di Kabupaten Serang


Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)

A Kawasan Lindung 19.864,63 11,63%

1 Hutan Lindung 7.421,62 37,36%

2 Cagar Alam 5.528,93 27,83%

3 Daerah Resapan Air 4.151,55 20,90%

4 Lahan Kritis 180,00 0,91%

5 Kawasan Hutan Bakau 960,56 4,84%

6 Danau 1.621,98 8,17%

B Kawasan Budidaya 120.918,92 88,37%

1 Pertanian Lahan Basah 41.773,42 27,68%

2 Pertanian Lahan Kering 21.373,99 14,16%

3 Pertanian Tanaman Tahunan 37.748,97 25,01%

4 Pertambangan 860,00 0,57%

5 Peternakan 420,77 0,28%

6 Perikanan Tambak 7.820,94 5,18%

7 Industri 10.578,82 7,01%

8 Pelabuhan 504,30 0,33%

9 Kawasan Pariwisata 1.123,62 0,74%

10 Perumahan 26.027,55 17,25%

11 Perdagangan/jasa 1.449,03 0,96%

Kabupaten Serang 149.013 100,00%

Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2016. BPS Kab. Serang.

Laporan Pendahuluan 2-5


Pengadaan Lahan Jalan Akses TPST Bojong Menteng

2.3. Topografi

Secara topografi, Kabupaten Serang merupakan wilayah dataran rendah dan


pegunungan dengan ketinggian antara 0 sampai 1.778 m di atas permukaan laut.
Sebagian besar dataran rendah memiliki ketinggian kurang dari 500 meter, sementara
dataran tinggi berupa rangkaian pegunungan yang terdapat di perbatasan dengan
Kabupaten Pandeglang.

Wilayah Kabupaten Serang beriklim tropis dengan curah hujan dan hari hujan
cukup tinggi di sepanjang tahun 2015. Curah hujan dalam sebulan rata- rata 8 mm dan
lama hujan 12 hari. Suhu berkisar antara 23,4°C – 31,8°C, dan kelembaban relatif
sebesar 81%. Sekitar 75 persen dari luas wilayah keseluruhan Kabupaten Serang
digunakan untuk lahan di sektor pertanian, hortikultura, perkebunan, dan perikanan.

2.4. Pertanian Tanaman Pangan

Tanaman pangan meliputi tanaman padi, palawija, sayur-sayuran dan buah- buahan.
Produksi padi tahun 2015 mencapai 510.747 ton dengan luas panen sebesar
88.611 ha. 99,65 persen dari produksi tersebut berasal dari padi sawah. Untuk
tanaman palawija, ubi kayu memiliki produktivitas tertinggi yaitu sebesar 178,46 ku/ha
sedangkan kacang tanah memiliki produktivitas terendah sebesar 14,01 ku/ha.

2.5. Perkebunan

Beberapa tanaman perkebunan rakyat masih mempunyai lahan yang cukup luas di
atas 1.000 Ha selain produksinya cukup besar dibanding produksi tanaman
perkebunan lainnya, antara lain kelapa, kopi, cengkeh dan kakao. Namun walaupun
demikian, rata- rata produktivitas 4 komoditi tersebut masih tergolong rendah yaitu:
0,61 ton kelapa per Ha; 0,56 ton kopi per Ha; 0,17 ton cengkeh per Ha; dan 0,18
ton kakao per Ha.

2.6. Peternakan

Jenis-jenis ternak yang diusahakan di Kabupaten Serang terdiri dari ternak besar (sapi
perah, sapi potong, kerbau, dan kuda) dan ternak kecil (kambing, domba), sedangkan
untuk unggas meliputi ayam buras, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, dan itik.

Laporan Pendahuluan 2-6


Pengadaan Lahan Jalan Akses TPST Bojong Menteng

2.7. Perikanan

Data kegiatan perikanan berasal dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Serang. Data yang disajikan mencakup jumlah produksi dan nilai produksi usaha
perikanan, jumlah dan jenis unit penangkapan ikan laut, jumlah perahu/kapal
penangkap ikan laut, dan jumlah rumahtangga usaha perikanan.

Data produksi mencakup semua hasil penangkapan ikan/binatang air lainnya yang
ditangkap dari sumber perikanan alami, baik oleh perusahaan perikanan maupun
rumah tangga perikanan. Nilai produksi yang dicatat adalah pada waktu hasil
penangkapan didaratkan, sehingga harga yang digunakan adalah harga produsen.

2.8. Kehutanan

Data hasil hutan bersumber dari PT. Perhutani Unit III – KPH Banten. Sedang data
lainnya mengenai kehutanan bersumber dari Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah
menggambarkan luas hutan lindung dan lahan kritis. Kabupaten Serang bukan
merupakan daerah penghasil kayu seperti jati dan kayu rimba.

Luas kawasan hutan negara di Kabupaten Serang tahun 2015 tercatat seluas 5,12
ribu Ha atau 45,77 persen dari keseluruhan kawasan hutan di wilayah Kabupaten
Serang.

2.9. Perdagangan

Jumlah perusahaan perdagangan di Kabupaten Serang tahun 2015 sebanyak 594


perusahaan. Jumlah ini menurun dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 607
perusahaan. Penurunan terjadi di level perdagangan besar dan perdagangan kecil,
sedangkan perdagangan menengah mengalami peningkatan.

Data ekspor Kabupaten Serang pada tahun 2015 menunjukkan kenaikan tinggi baik
dari segi volume maupun nilai. Volume barang yang diekspor sebanyak 2.438,8 juta kg
dengan nilai mencapai 634,8 juta US$. Barang-barang ekspor terutama melalui
pelabuhan Merak.

Laporan Pendahuluan 2-7


Pengadaan Lahan Jalan Akses TPST Bojong Menteng

2.10. Karakteristik Penduduk Dan Sumberdaya Manusia

Tiga hal pokok yang merupakan komponen utama dan saling berhubungan satu
dengan lainnya dalam terbentuknya suatu wilayah adalah : penduduk, tempat/lokasi,
dan pemerintahan. Kependudukan adalah karakteristik yang paling mewakili dalam
menentukan gambaran suatu wilayah masalah, karena penduduk sebagai suatu objek
pokok suatu wilayah, merupakan komponen yang selalu mengalami perkembangan
yang dinamis dari waktu ke waktu.

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Serang jumlah penduduk tahun 2015 sebesar
1.474.301 jiwa yang terdiri dari penduduk perempuan sejumlah 726.493 jiwa atau
sekitar 49,25%, sementara penduduk laki-laki sebesar 747.808 jiwa atau sekitar
50,75%.

Dari sebaran jumlah penduduk pada masing-masing kecamatan pada tahun 2015
terlihat bahwa berdasarkan sebaran penduduk tiap kecamatan tahun 2015, Kecamatan
Kramatwatu, Cikande, Ciruas, dan Kragilan merupakan kecamatan dengan jumlah
populasi penduduk terbanyak di Kabupaten Serang, yakni Kecamatan Cikande
sebesar 94.976 jiwa (6,55%), Kramatwatu 90.311 jiwa (6,22%), Kragilan 75.656 jiwa
(5,21 %) dan Ciruas 73.635 jiwa (5,08%), sedangkan Kecamatan Gunungsari
merupakan kecamatan berpenduduk terkecil dengan jumlah 19.700 jiwa (1,36%).

Berdasarkan data dalam periode tahun 2010-2015, jumlah penduduk Kabupaten


Serang terus meningkat setiap tahunnya. Jika pada tahun 2010 jumlah penduduk
Kabupaten Serang baru sebesar 1.402.818 jiwa, maka pada tahun 2015 jumlah
tersebut telah bertambah menjadi sebesar 1.474.301 jiwa, atau telah terjadi
pertambahan penduduk sebesar 71.483 jiwa. Dalam kurun waktu tahun 2010-2015
tersebut, populasi penduduk Kabupaten Serang telah berkembang dalam tingkat
kewajaran. Jika dianalisa dari LPP secara tahun ke tahun dalam periode tahun 2010-
2015, terlihat bahwa pada dasarnya LPP Kabupaten Serang relatif berkembang secara
stagnan pada kisaran rata-rata 0,77% per tahun.

Laporan Pendahuluan 2-8


Pengadaan Lahan Jalan Akses TPST Bojong Menteng

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Di Kabupaten Serang Tahun 2015


Jenis Kelamin
Luas
No Kecamatan Jumlah Kepadatan
(Km2)
Laki-laki Perempuan

1 Cinangka 111.47 29.110 26.926 56.036 0.50

2 Padarincang 99.12 33.111 31.370 64.481 0.65

3 Ciomas 48.53 20.087 18.903 38.99 0.80

4 Pabuaran 79.14 20.661 19.279 39.94 0.50

5 Gunungsari 48.6 10.552 9.791 20.343 0.42

6 Baros 44.07 28.170 25.732 53.902 1.22

7 Petir 46.94 26.495 26.196 52.691 1.12

8 Tunjung Teja 39.52 20.730 20.187 40.917 1.04

9 Cikeusal 88.25 34.164 34.016 68.18 0.77

10 Pamarayan 41.92 25.988 25.320 51.308 1.22

11 Bandung 25.18 16.345 15.751 32.096 1.27

12 Jawilan 38.95 28.311 26.807 55.118 1.42

13 Kopo 44.69 25.953 24.684 50.637 1.13

14 Cikande 50.53 49.183 47.328 96.511 1.91

15 Kibin 33.51 28.957 41.703 70.66 2.11

16 Kragilan 51.56 39.237 37.644 76.881 1.49

17 Waringin Kurung 51.29 22.237 21.155 43.392 0.85

18 Mancak 74.03 23.565 21.912 45.477 0.61

19 Anyer 56.81 27.475 26.252 53.727 0.95

20 Bojonegara 30.3 22.309 21.333 43.642 1.44

21 Pulo Ampel 32.56 18.388 17.446 35.834 1.10

22 Kramatwatu 48.59 47.053 44.719 91.772 1.89

23 Ciruas 40.61 38.015 36.812 74.827 1.84

24 Pontang 64.85 21.169 19.385 40.554 0.63

25 Lebak Wangi 31.71 19.927 18.848 38.775 1.22

26 Carenang 36.4 17.885 16.403 34.288 0.94

Laporan Pendahuluan 2-9


Pengadaan Lahan Jalan Akses TPST Bojong Menteng

Jenis Kelamin
Luas
No Kecamatan Jumlah Kepadatan
(Km2)
Laki-laki Perempuan

27 Binuang 26.17 17.677 17.152 34.829 1.33

28 Tirtayasa 64.46 14.431 14.323 28.754 0.45

29 Tanara 49.3 20.623 19.116 39.739 0.81

Kabupaten Serang 1.467,35 747.808 726.493 1474.301 0.98

Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2016. BPS Kab. Serang.

Keberhasilan pembangunan bidang kependudukan secara umum terlihat pada


perubahan komposisi penduduk menurut umur, apabila semakin rendah proporsi
penduduk tidak produktif, yaitu penduduk muda usia (0-14 tahun) dan penduduk usia
lanjut (65 tahun ke atas) maka angka beban ketergantungan atau beban tanggungan
(dependency ratio) semakin rendah. Berdasarkan komposisi umur, 63,55% dari jumlah
penduduk tahun 2015 merupakan penduduk usia 15-59 tahun atau penduduk usia
produktif. Sedangkan sisanya adalah penduduk usia sekolah (0-14 tahun) sebesar
30% dan usia tidak produktif (>60 tahun) sebesar 5,59%. Dengan demikian, angka
beban ketergantungan hingga tahun 2015 adalah sebesar 63,55 atau dapat dinyatakan
bahwa setiap 100 orang penduduk produktif menanggung 64 orang penduduk
tidak/belum produktif.

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Di Kabupaten Serang
Jenis Kelamin
Kelompok
Jumlah %
Umur
Laki-Laki Perempuan

0-4 76.380 73.159 149.539 10

5-9 77.159 72.889 150.048 10

10-14 76.519 72.444 148.963 10

15-19 71.849 64.435 136.284 9

20-24 67.906 67.938 135.844 9

25-29 61.775 61.065 122.84 8

30-34 59.171 59.660 118.831 8

35-39 56.535 54.848 111.383 8

Laporan Pendahuluan 2-10


Pengadaan Lahan Jalan Akses TPST Bojong Menteng

Jenis Kelamin
Kelompok
Jumlah %
Umur
Laki-Laki Perempuan

40-44 51.386 50.224 101.61 7

45-49 45.117 41.649 86.766 6

50-54 35.325 33.332 68.657 5

55-59 26.040 25.772 51.812 4

60-64 19.233 19.666 38.899 3

65+ 23.413 29.412 52.825 3

Jumlah 747.808 726.493 1474.301 100

Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2016. BPS Kab. Serang.

2.11. Kondisi Sarana Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spriritual maupun social
yang setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU no 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan). Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Adapun perkembangan kondisi fasilitas kesehatan di Kabupaten Serang adalah
sebagai berikut:

1. Puskesmas

Di Kabupaten Serang distribusi Puskesmas telah tersedia merata di seluruh


Kecamatan, bahkan pada beberapa kecamatan sampai tersedia lebih dari 1 (satu)
puskesmas. Pada tahun 2015 secara keseluruhan jumlah puskesmas yang ada di
Kabupaten Serang mencapai 30 puskesmas. Dengan demikian rata-rata rasio
puskesmas terhadap 100.000 penduduk di Kabupaten Serang rata-rata dilayani oleh 2
puskesmas. Berdasarkan jumlah desa di Kabupaten Serang setiap Puskesmas
melayani 10-11 desa.

Laporan Pendahuluan 2-11


Pengadaan Lahan Jalan Akses TPST Bojong Menteng

2. Puskesmas Pembantu

Hingga tahun 2015, keberadaan puskesmas Pembantu di Kabupaten Serang


jumlahnya telah mencapai 15 unit. Dengan jumlah desa di Kabupaten Serang pada
tahun yang sama mencapai 314 desa, maka rata-rata rasio puskesmas pembantu
terhadap jumlah desa adalah sebesar 6,5. Ini berarti bahwa pada tahun 2012 setiap
satu puskesmas pembantu di Kabupaten Serang rata-rata melayani 6 - 7 desa.

3. Puskesmas Keliling

Keberadaan puskesmas keliting di Kabupaten Serang tahun 2015 jumlahnya telah


mencapai 1 unit. Dengait jumlah desa di Kabupaten Serang pada tahun yang sama
mencapai 314 desa, jumlah ini sangat tidak mencukupi dan cenderung dimanfaatkan
untuk perkotaan saja.

4. Apotik

Keberadaa apotik di Kabupaten Serang dalam kurun waktu 2011-2014 jumlahnya tidak
mengalami peningkatan. Kondisi ini dicerminkan oleh jumlah apotik sebanyak 26 unit.
Dengan demikian rata-rata rasio apotik terhadap 100.000 penduduk adalah sebesar
1,85. Ini berarti bahwa pada tahun 2013 setiap 100.000 penduduk di Kabupaten
Serang rata-rata dilayani oleh 1 -2 apotik.

5. Balai Pengobatan

Keberadaan balai pengobatan di Kabupaten Serang dalam kurun waktu 2011 -2014
jumlahnya mengalami penurunan. Kondisi ini dicerminkan oleh meningkatnya jumlah
balai pengobatan dari 52 unit pada tahun 2011 menjadi 49 unit pada tahun 2013.
Dengan demikian rata-rata rasio balai pengobatan terhadap 100.000 penduduk adalah
sebesar 3,4. Ini berarti bahwa pada tahun 2014 setiap 100.000 penduduk di Kabupaten
Serang rata-rata dilayani oleh 3-4 balai pengobatan.

6. Posyandu

Keberadaan posyandu di Kabupaten Serang dalam kurun waktu 2011-2014 jumlahnya


mengalami peningkatan. Kondisi ini dicerminkan oleh meningkatnya jumlah posyandu
dari 1.504 unit pada tahun 2011 menjadi 1.505 unit pada tahun 2013. Dengan jumlah
puskesmas di Kabupaten Serang pada tahun yang sama mencapai 30 puskesmas,
maka rata-rata rasio puskesmas terhadap jumlah posyandu adalah sebesar 50,2. Ini
berarti bahwa pada tahun 2014 setiap satu puskesmas di Kabupaten Serang
membawahi 50 posyandu.

Laporan Pendahuluan 2-12


Pengadaan Lahan Jalan Akses TPST Bojong Menteng

7. Polikdes

Hingga tahun 2014, keberadaan polindes di Kabupaten Serang jumlahnya telah


mencapai 23 unit. Dengan jumlah puskesmas di Kabupaten Serang pada tahun yang
sama mencapai 30 puskesmas, maka rata-rata rasio puskesmas terhadap jumlah
polindes adalah sebesar 0,76. Ini berarti bahwa pada tahun 2014 setiap satu
puskesmas di Kabupaten Serang rata-rata membawahi 1 polindes.

8. Poskesdes

Hingga tahun 2014, keberadaan poskesdas di Kabupaten serang jumlahnya telah


mencapai 34 unit. Dengan jumlah puskesmas di Kabupaten Serang pada tahun yang
sama mencapai 30 puskesmas, maka rata-rata rasio puskesmas terhadap jumlah
poskesdas adalah sebesar 1,1. Ini berarti bahwa pada tahun 2013 setiap satu
puskesmas di Kabupaten Serang rata-rata membawahi 1 poskesdes.

9. Praktek Dokter

Hingga tahun 2014, keberadaan Praktek Dokter di Kabupaten serang jumlahnya telah
mencapai 182 buah dan meningkat dari tahun 2011 sebanyak 173 buah. Dari jumlah
ini dikaitkan dengan jumlah penduduk rasio 100.000 penduduk terlayani dengan rasio
12,99 artinya setiap 100.000 penduduk terlayani praktek dokter sebanyak 12-13 buah.
Jumlah dan sebaran fasilitas kesehatan Kabupaten Serang.

2.12. Kondisi Transportasi

Transportasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan proses pemindahan orang,


barang, jasa dan satu tempat (asal) ketempat lain (tujuan) sehingga dengan
perpindahannya memiliki nilai tambah. Untuk memenuhi kepentingan tersebut, dalam
penyelenggaraan transportasi harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu lancer,
tertib dan tepat waktu, selamat, aman, nyaman dan terjangkau. Kelancaran
transportasi memegang peranan penting dalam mewujudkan kondisi perekonomian
yang diinginkan. Ketersediaan sarana transportasi yang memadai berdampak positif
terhadap ketersediaan barang dan jasa sesuai dengan jumlah, kualitas dan waktu yang
diinginkan.

Panjang jalan dan kondisi jalan memegang peranan penting untuk mendukung
kelancaran arus transportasi. Daerah-daerah yang terisolasi selama ini akan lebih
banyak dijangkau apabila ruas jalan semakin panjang. Sedangkan kualitas jalan yang
baik akan mempermudah arus transportasi sehingga waktu tempuh dapat dipersingkat
dan kapasitas angkut dapat diperbesar.

Laporan Pendahuluan 2-13


Pengadaan Lahan Jalan Akses TPST Bojong Menteng

Jaringan jalan kabupaten terdiri dari Jalan Lokal Primer yan menghubungkan antar
ibukota Kecamatan. Berdasarkan jenis permukaan jala kabupaten sepanjang 601,130
km terdiri dari jalan aspal 447,282 km, jalan kerikil 52,13 km dan jalan tanah 16,350
km; tidak dirinci 85,183 km, berdasarkan kondisinya sepanjang 378,34 kondisi baik,
51,89 kondisi sedang, 92,47 km kondisi rusak, dan 78,43 kondisi rusak berat.

Jaringan jalan lingkungan tersebar sebagai akses menuju ke pusat-pusat kegiatan


dalam lingkungan kawasan permukiman.

2.13. Jaringan Irigasi

Sumber daya air di Kabupaten Serang terdiri dari sungai utama sepanjang 356,95 Km,
anak sungai sepanjang 641,6 Km, situ besar/sedang 12 lokasi dengan Iuas 40,2 Ha,
rawa 7 lokasi dengan Iuas 231 Ha, waduk 2 lokasi dengan Iuas 15 Ha, dan situ kecil
13 dengan lokasi dengan Iuas 39 Ha. Luas areal irigasi di Kabupaten Serang diatas
3.000 Ha dikelola oleh pusat, irigasi ini terdiri dari 21.480 Ha Iuas areal, 108,88 Ha
Iuas saluran induk, 104,83 Iuas saluran sekunder, 1 buah bangunan bendung dan 589
buah bangunan air. Luas areal irigasi antara 1.000 Ha s/d 3.000 Ha dikelola oleh
provinsi, irigasi ini terdiri dari 7.514 Ha Iuas areal, 63,38 Ha Iuas saluran induk, 36,64
Km Iuas 'saluran sekunder, 2 buah bangunan bendung, 465 buah bangunan air dan 2
buah waduk.

Sedangkan untuk irigasi dengan Iuas areal dibawah 1.000 Ha dikelola oleh Kabupaten,
irigasi ini terdiri dari 17.181,80 Ha iuas areal, 320 buah DI, 242.909,32 m panjang
saluran, dan bangunan pelen.gkap terdiri dari bangunan/bak penampung 226 buah,
bangunan pagi 72 buah, bangunan sadap 591 buah, bangunan oncoran 53 buah,
gorong-gorong 82 buah, bangunan terjun 35 buah, bangunan suplesi 15 buah,
bangunan pelimpah 39 buah, bangunan talang 9 buah, got miring/bangunan ukur 1
buah dengan free intek/inlet 2 buah. Kondisi daerah irigasi secara keseluruhan s/d
tahun 2009 yaitu 28,26% dalam kondisi baik, 27,39% dalam kondisi rusak berat,
29,13% dalam kondisi rusak sedang, 14,22% kondisi rusak ringan. Lihat pada tabel
berikut ini :

Laporan Pendahuluan 2-14


Pengadaan Lahan Jalan Akses TPST Bojong Menteng

Tabel 2.5 Luas Areal dan Panjang Saluran Irigasi Kabupaten Serang
No Kecamatan Luas Areal (Ha) Panjang Saluran (M2)

1 Keragilan 341 3.515,00

2 Petir 1.639,10 33.449,40

3 Tanjung teja 756 7.968,30

4 Pabuaran 1.885,40 24.983,50

5 Cikeusal 889 13.285,55

6 Pamarayan 54 100

7 Ciomas 1.246,00 24.642,00

8 Baros 1.766,10 34.318,44

9 Padarincang 3.810,30 29.595,00

10 Anyer 1.043,00 15.141,60

11 Cinangka 1.795,00 26.622,00

12 Mancak 1.418,00 22.561,53

13 Gunung sari 324,9 4.927,00

14 Keramatwatu 214 1.800,00

Jumlah 17.181,80 242.909,32

Sumber : Kajian RP3KP Kabupaten Serang, 2013.

2.14. Jaringan Listrik

Sektor ini mencakup kegiatan pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik yang
diselenggarakan oleh Perusahaan Listrik Nasional (PLN) dan Non PLN. Jumlah
pelanggan listrik di Kabupaten Serang tahun 2012-2013 secara umum mengalami
peningkatan. Jumlah daya yang terpasang sebesar 244.174.705 VA dan jumlah
pemakaian listrik sebanyak 450.577.818 Kwh. Jumlah pelanggan rumah tangga dan
206.301 pelanggan pada tahun 2012 menjadi 230.977 pelanggan pada tahun 2013.

Total nilai penjualan listrik PLN pada tahun 2013 di Kabupaten Serang mencapai Rp.
290.254.605.588,- yang sebagian besarnya diperoleh dari konsumsi listrik oleh
golongan rumah tangga yang nilainya mencapai Rp. 150.147.345.004,-atau sebesar
51,73 % dari total perolehan.Lihat tabel berikut ini :

Laporan Pendahuluan 2-15


Pengadaan Lahan Jalan Akses TPST Bojong Menteng

Tabel 2.6 Jumlah Daya Terpasang (VA) Kabupaten Serang


No. Golongan Tarif Anyer Cikande Total Kabupaten

1 Sosial Social 1.644.200 3.799.250 5.443.450

2 Rumahtangga 41.063.400 105.865.100 146.928.500

3 Usaha 14.117.600 15.835.050 29.952.650

4 Industri 2.135.500 57.272.255 59.407.755

5 Pemerintah 185.800 797.450 983.250

6 Jalan Urnum 936.550 522.550 1.459.100

Kabupaten Serang 60.083.050 184.091.655 244.174.705

Sumber : Kajian RP3KP Kabupaten Serang, 2013.

Tabel 2.7 Jumlah Daya Terpasang (VA) Kabupaten Serang


No. Golongan Tarif Anyer Cikande Total Kabupaten

1 Sosial 2.802.358 5.841.628 8.643.986

2 Rumahtangga 73.595.163 218.481.621 292.076.784

3 Usaha 26.749.073 30.560.641 57.309.714

4 Industri 1.317.786 85.951.973 87.269.759

5 Pemerintah 292.008 613.248 905.256

6 Jalan Umum 2.745.433 1.626.886 4.372.319

Kabupaten Serang 107.501.821 343.075.997 450.577.818

Sumber : Kajian RP3KP Kabupaten Serang, 2013.

Tabel 2.8 Jumlah Daya Terpasang (VA) Kabupaten Serang


No. Golongan Tarif Anyar Cikande Total Kabupaten

1 Sosial 1.733 4.480 6.213

2 Rumahtangga 60.733 160.078 220.811

3 Usaha 1.051 2.102 3.153

4 Industri 11 241 252

5 Pemerintah 66 122 188

6 JalanUmum 155 205 360

Jumlah 63.749 167.228 230.977

Sumber : Kajian RP3KP Kabupaten Serang, 2013.

Laporan Pendahuluan 2-16


Pengadaan Lahan Jalan Akses TPST Bojong Menteng

2.15. Persampahan

Untuk pengolahan persampahan wilayah


Kabupaten Serang masih dilayani oleh
wilayah Kota Serang. Wilayah Kabupaten
Serang mempunyai timbulan sampah
sekitar 3.482 m3/hari atau sekitar 2.13
liter/jiwa per hari dan timbulan sampah
yang dapat terlayani/terangkut ke TPA
kurang lebih mencapai 21,17%, sementara sisanya yang belum terangkut dibuang
kesembarang temapat seperti dibuang dikali/sungai atau saturan drainase dan
ditempat-tempat terbuka lainnya.

Sistem pengolahan persampahan di wilayah Kabupaten Serang diarahkan untuk


dilaksanakan dengarr cara individual (konvensional) dan yang ditangani oleh
Pemerintah Daerah. Pengelolaan secara individu dapat dilakukan dengan cara
pembakaran atau penimbunan sampah di halaman rumah. Sistem ini diterapkan pada
daerah-daerah perdesaan dengan jumlah penduduk yang tidak terlalu besar serta luas
pekarangan rumah yang cukup luas. Pengelolaan yang dikelola oleh pemerintah
diterapkan pada daerah perkotaan dengan tingkat kepadatan penduduk dan
kegiatannya yang cukup besar, yang mencakup kawasan permukiman,
perkantoran,perdagangan dan jalan-jalan protokol.

Akan tetapi untuk wilayah Kabupaten Serang pada jangka tahun mendatang telah
direncanakan pembangunan TPA di Kecamatan Tunjung Teja di Desa Bojong
Menteng. Dilihat dari sumbernya, sebagian besar sampah di Kabupaten Serang dari
rumah tangga (76.47%). Sampah penduduk daerah pedesaan pada umumnya
ditimbun, dibakar, atau dibuang ke sungai.

Laporan Pendahuluan 2-17

Anda mungkin juga menyukai