Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN AN.M.

DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTRITIS AKUT (GEA)

DI RUANG AL HAITAM RS ISLAM BANJARMASIN

STASE KEPERAWATAN ANAK

OLEH:

Muhammad Riski Maulana 1714901210032

Muhammad Siddik 1714901210034

Hj Nurlatifah 1714901210042

Hj Nirmalasari 1714901210039

Nurlianisa 1714901210044

Seri Nur Rahmalinda 1714901210063

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI PROFESI S.1 KEPERAWATAN ALIH JENIS

BANJARMASIN, 2018
Banjarmasin, Juli 2018
Preceptor Akademik, Preceptor Klinik,

(Muhsinin, Ns., M.Kep., Sp Anak) (Rina Farida, S.Kep., Ners)


ASUHAN KEPERAWATAN
PADA BY. M.ADENGAN GEA
DI RUANG AL HAITAM RS ISLAM BANJARMASIN

I. Biodata
A. Identitas Pasien
1. 1.Nama/Nama panggilan : By. M.
2. Usia : 24 May 2018 (2 bulan)
3. Jenis kelamin : Laki - laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : Pasar lama Gang Sorong RT 02 No. 39
7. Tgl masuk : 17 Juli 2018
8. Tgl pengkajian : 19 Juli 2018
9. No. Rekam Medik : 25.35.xx
10. Diagnosa medik :GEA
11. Rencana terapi :Manajemen cairan
12. Asal Rujukan :IGD RS Islam

B. Identitas Orang tua


Ayah/Ibu
1. Nama : Tn. A. J
2. Usia : 35
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan/sumber penghasilan : Swasta
5. Agama : Islam
6. Alamat : Pasar lama Gang Sorong RT 02 No. 39

C. Identitas Saudara Kandung


No. Nama Usia Hubungan Status Kesehatan
- - - - -

II. Riwayat Kesehatan


A. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Keluhan Utama :
Batukberdahak dan BAB cair 6x
Riwayat keluhan utama :
Ibu Pasien mengatakan anaknya batuk berdahak ± sudah 2 minggu dan bab
cair 6x sehari. Sebelum masuk masuk rumah sakit orang tua pasien membawa
pasien berobat ke Dokter Praktik namun tidak ada perubahan, kemudian orang
tua membawa pasien ke IGD RS Islam Banjarmasin pada tanggal 17Juli 2018
dan sekarang pasien berada di Ruang PerawatanAnak.
Keluhan Pada Saat Pengkajian :
Ibu pasien mengatakan anaknya masih batuk berdahak danBAB cair 6x sehari

B. Riwayat Kesehatan Lalu


1. Prenatal care
a. Saat hamil Ibu memeriksakan kehamilannya di Posyandu sebanyak 4
kali. 1x pada trimester pertama, 1x pada trimester kedua dan 2x pada
trimester ketiga. Keluhan selama hamil yang dirasakan oleh ibu adalah
mual muntah saat trimester I.
b. Riwayat terkena radiasi : -
c. Riwayat berat badan selama hamil :65 kg
d. Riwayat Imunisasi TT : pernah
e. Golongan darah Ibu O, Golongan darah Ayah A

2. Intranatal care
a. Tempat melahirkan : Vk bersalin RS Ulin Banjarmasin
b. Jenis persalinan : Sectio Cesaria
c. Penolong persalinan : dr. Sp. Og
d. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah
melahirkan: -

3. Post natal
a. Kondisi bayi : Normal
APGAR :-
BBL : 2900 gram
Hal lain :-
b. Anak pada saat lahir tidak mengalami: asfiksia

(Untuk semua Usia)


Klien pernah mengalami penyakit: klien tidak pernah sakit dan masuk
rumah sakit sebelumnya.
- Riwayat kecelakaan: -
- Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran dokter dan
menggunakan zat/subtansi kimia yang berbahaya: -
- Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya: tidak ada.

C. Riwayat Kesehatan Keluarga


¤ Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: meninggal
: serumah
An.M. A : pasien
2 bulan
III. Riwayat Imunisasi
Jenis Waktu Reaksi setelah
No Frekuensi Keterangan
immunisasi pemberian pemberian
1. BCG 1 bulan 1 kali Tidak ada

2. DPT (I) 2 bulan - -

3. Polio (I) 2 bulan 1 kali Tidak ada

4. Campak - - -

5. Hepatitis B 0 0 bulan 1 kali Tidak ada

IV. Riwayat Tumbuh Kembang


a. Pertumbuhan Fisik
 Berat badan : 5.2 kg
 Tinggi badan: 82cm

V. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
Ibu pasien mengatakan minum ASI sampai sekarang.

B. Pemberian Susu Formula


1. Alasan pemberian : -
2. Jumlah pemberian: -
3. Cara pemberian : -

Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
0-2 bulan Asi Sampai sekarang

VI. Riwayat Psikososial


Pasien tinggal bersama orang tuanya di rumah milik sendiri.Tidak ada tangga di
rumah pasien. Hubungan pasien dengan orang tua baik. Pasien tidak diasuh
oleh pengasuh anak, pasien diasuh orang tuanya sendiri, kadang-kadang jika
orangtuanya sibuk pasien diasuh oleh neneknya.

VII. Riwayat Spiritual


Support sistem dalam keluarga : keluarga sangat peduli dengan kondisi pasien
Kegiatan keagamaan :-

VIII. Reaksi Hospitalisasi


A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
- Ibu membawa pasien ke rumah sakit karena sering BAB cair.Perasaan
orang tua saat ini: sedih dan sedikit cemas tapi sudah ditangani dengan
baik oleh pihak rumah sakit dan ibu sedikit tenang.
- Orang tua selalu berkunjung ke RS: ya
- Yang akan tinggal dengan anak: orang tua.
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Pasien belum memahami tentang sakitnya.
C. Pengalaman keluarga mengenai sakit termasuk perawatan dan pengobatan
sebelumnya
Tidak pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya.
D. Pengalaman dan persepsis anak mengenai sakit termasuk perawatan dan
pengobatansebelumnya: -

IX. Aktivitas Sehari-hari


a. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Selera makan Pasien hanya diberi asi Saat sakit anak susah
untuk diberikan asi

b. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Pasien hanya diberi Pasien hanya diberi asi
asi

2. Frekuensi minum Pasien diberi asi Pasien diberi asi setiap 3


setiap 3 jam sekali jam namun pasien hanya
sedikit mau minum

3. Kebutuhan cairan Cairan terpenuhi Terpasang infus RL 11


tpm.
4. Cara pemenuhan Oral dan IV

c. Eliminasi (BAB & BAK)


Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat pembuangan popok popok
2. Frekuensi 3x (BAK) 1x (BAB) 4x (BAK) 6x (BAB)
3. Konsistensi (kuning) (lembek) (cair)
4. Kesulitan - -
5. Obat pencahar - -

d. Istirahat Tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
- Siang 4 jam 2 jam
- Malam 8 jam 6 jam
2. Pola tidur Teratur Teratur
3. Kebiasaan sebelum - -
tidur
4. Kesulitan tidur - -

e. Olahraga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olahraga - -
2. Jenis Frekuensi - -
3. Kondisi setelah - -
olahraga

f. Personal hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
- Cara dibantu Diseka oleh ibu
- Frekuensi 2x sehari 1-2x/hari
- Alat mandi Air, sabun, shampo Handuk basa
2. Cuci rambut -
- Frekuensi 2x/ sehari -
- Cara Dibantu orang tua
3. Gunting kuku -
- Frekuensi 1x/minggu -
- Cara Dibantu leh orang tua
4. Gosok gigi -
- Frekuensi
- Cara

g. Aktivitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari - Hanya ditempat tidur
2. Pengaturan jadwal - -
harian Dibantu orang tua
3. Penggunaan alat - -
bantu aktifitas.
4. Kesulitan pergerakan - Ya, karena terapasang
tubuh infus dan kelemahan

h. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah - -
2. Waktu luang -
3. Perasaan setelah - -
rekreasi
4. Waktu senggang - -
keluarga
5. Kegiatan hari libur - -
XI. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum : tampak lemah dan berbaring ditempat tidur.
- Kesadaran : sadar penuh (compos mentis) E4M6V5
- Tanda – tanda vital:
a. Denyut nadi : 124x/menit
b. Suhu : 36,0°C
- Pernapasan : 30x/menit
- Berat Badan : 5.2 kg
- Tinggi Badan : 82cm

1. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala : rambut tampak bersih
b. Warna rambut : hitam
c. Penyebaran : merata
d. Mudah rontok : tidak
e. Kebersihan rambut : bersih

Palpasi

Benjolan : ada / tidak ada :tidak ada


Nyeri tekan : ada / tidak ada : tidak ada
Tekstur rambut : kasar/halus : halus

2. Muka
Inspeksi

- Simetris / tidak : simetris


- Bentuk wajah : agak lonjong
- Gerakan abnormal : tidak ada
- Ekspresi wajah : datar

Palpasi

Nyeri tekan / tidak : tidak ada


Data lain : tidak ada

3. Mata
Inspeksi

a. Pelpebra : tidak edema, tidak radang


b. Sclera : tidak ikterus
c. Conjungtiva : tdak anemis
d. Pupil : isokor
e. Posisi mata : simetris
f. Gerakan bola mata : normal
g. Penutupan kelopak mata : normal
h. Keadaan bulu mata : tersebar merata dan tidak rontok
i. Keadaan visus : tidak terkaji
j. Penglihatan : tidak kabur

Palpasi

Tekanan bola mata : tidak ada


Data lain : tidak ada

4. Hidung & Sinus


Inspeksi
1. Posisi hidung : normal
2. Bentuk hidung : normal
3. Keadaan septum : normal
4. Secret / cairan : tidak terdapat sekret di hidung
Data lain : tidak ada

5. Telinga
Inspeksi

1. Posisi telinga : simetris antara kiri dan kanan


2. Ukuran / bentuk telinga : normal
3. Aurikel : melekat di sisi kepala sejajar mata
4. Lubang telinga : bersih
5. Pemakaian alat bantu : tidak ada

Palpasi

Tidak ada nyeri tekan

Pemeriksaan uji pendengaran :-

6. Mulut

Inspeksi

1. Gigi
- Keadaan gigi :-
- Karang gigi / karies :-
- Pemakaian gigi palsu : -
2. Gusi : tidak radang, tidak ada stomatitis
3. Lidah : tampak bersih
4. Bibir : tidak pucat, tampak lembab
Data lain : tidak ada

7. Tenggorokan
1. Warna mukosa : kemerahan
2. Nyeri tekan : tidak ada
3. Nyeri menelan : tidak ada
8. Leher
Inspeksi

Kelenjar thyroid : tidak terdapat pembesaran

Palpasi

1. Kelenjar thyroid : tidak teraba


2. Kaku kuduk / tidak : tidak ada
3. Kelenjar limfe : tidak membesar
Data lain : tidak ada

9. Thorax dan pernapasan


1. Bentuk dada : simetris
2. Irama pernafasan : reguler
3. Pengembangan di waktu bernapas : pengembangan dada sama antara kiri
dan kanan
Data lain : tidak terdapat retraksi dinding dada

Palpasi

a. Vokal fremitus : tidak terkaji


b. Massa / nyeri : tidak terdapat nyeri tekan
Auskultasi

a. Suara nafas : ronchi


b. Suara tambahan : Ronchi (+) / Wheezing (-) / Rales (-)

Perkusi

Sonor pada kedua lapang paru

10 Jantung
Palpasi

Ictus cordis : tidak ada

Perkusi

Pembesaran jantung : tidak ada

Auskultasi

BJ I : S1 tunggal
BJ II : S2 tunggal
BJ III : tidak ada
Bunyi jantung tambahan : tidak ada
Data lain : tidak ada
11. Abdomen
Inspeksi

a. Membuncit : tidak ada


b. Ada luka / tidak : tidak ada

Palpasi

a. Hepar : tidak teraba


b. Lien : tidak teraba
c. Nyeri tekan : tidak ada nyeri
d. Turgor kulit : < 2 detik

Auskultasi

Peristaltik : 20x/menit

Perkusi

a. Pekak : terdengar pada daerah hepar


b. Hipertimpani : terdengar pada gaster
Data lain : tidak ada

12. Genitalia dan Anus:pasien berjenis kelamin laki-laki. Anus (+)

13. Ekstremitas
Ekstremitas atas

1. Motorik
- Pergerakan kanan / kiri : tidak ada kelainan
- Pergerakan abnormal : tidak ada kelainan
- Kekuatan otot kanan / kiri : tidak ada kelainan
- Tonus otot kanan / kiri : tidak ada kelainan
- Koordinasi gerak : tidak ada kelainan
2. Refleks
C. Biceps kanan / kiri : normal
D. Triceps kanan / kiri : normal
3. Sensori
- Nyeri : tidak ada
- Rangsang suhu : klien dapat merasakan sensasi panas
maupun dingin

Ekstremitas bawah

a. Motorik
- Gaya berjalan :-
- Kekuatan kanan / kiri : normal
- Tonus otot kanan / kiri : normal
b. Refleks
- KPR kanan / kiri : normal
- APR kanan / kiri : normal
- Babinsky kanan / kiri : normal
c. Sensori
- Nyeri : tidak ada
- Rangsang suhu : klien dapat merasakan sensasi panas
maupun dingin
14. Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial

1. Nervus I (Olfactorius) : penghidu : normal


2. Nervus II (Opticus) : Penglihatan : normal
3. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
- Konstriksi pupil : normal
- Gerakan kelopak mata : normal
- Pergerakan bola mata : normal
- Pergerakan mata ke bawah & dalam : normal
4. Nervus V (Trigeminus)
- Sensibilitas / sensori : normal
- Refleks dagu : normal
- Refleks cornea : normal
5. Nervus VII (Facialis)
- Gerakan mimik : normal
- Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan : normal
6. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran :-

7. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)


- Refleks menelan : normal
- Refleks muntah : normal
- Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : normal
- Suara : normal
8. Nervus XI (Assesorius)
- Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : mampu
- Mengangkat bahu :-
9. Nervus XII (Hypoglossus)
- Deviasi lidah : tidak terdapat gangguan pada
lidah
Tanda – tanda perangsangan selaput otak

a. Kaku kuduk : tidak terdapat kelainan


b. Kernig Sign : tidak terdapat kelainan
c. Refleks Brudzinski : tidak terdapat kelainan
d. Refleks Lasegu : tidak terdapat kelainan
Data lain : tidak ada
XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0 – 6 Tahun )

1. Usia 0-1 bulan : berbaring


2. Usia 1-2 bulan : miring kanan kiri
XII. Tes Diagnostik
-
XIII. Pemeriksaan Labolatorium
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Keterangan
Eritrosit 3.22 3.50-5.50 Juta/ul
Hematokrit 25.9 33.0-48.0 Vol%
RDW-CV 10.9 11.5-14.5 %
MCV 80.6 82.0-99.0 F1
MCHC 36.4 32.0-36.0 g/dl
GRAND% 31.7 50.0-70.0 %
LYM% 61.1 20.0-40.0 %
HEMOGLOBIN 9.4 11.0-16.0 g/dl
LEUKOSIT 10.2 4.0-10.0 Ribu/ul
XIV. Terapi
Cara
Nama Obat Komposisi Gol.Obat Indikasi/kontra Dosis
pemberian
Ondansentron Ondansentron 4mg Antiemetik Indikasi : 3x0,5 mg Iv
Mengatasi mual dan muntah karena
kemoterapi, radioterapi dan operasi
Kontraindikasi :
Penderita yang hipersensitif terhadap
ondansentron.

Simixim Cefatoxime Antibiotik Indikasi : 3 x 200 mg Iv


Infeksi bakteri saluran pernafasan, infeksi
bakteri, infeksi bakteri saluran kemih, infeksi
intra abdominal dan kondisi lainnya

Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap sefalosporin
Interlac Suplemen makanan Antidiare Indikasi : 1 x 5 tetes oral
Menjaga kesehatan fungsi pencernaan pada
bayi baru lahir, orang dewasa, anak – anak,
dan bayi premature.
Meredakan dan mencegah diare, nyeri,
konstipasi.
Meningkatkan fungsi sistem imun.
Infus RL Per 500 ml Natrium laktat Cairan Infus Indikasi: 11 tpm Iv line
3,1 gram, NaCl 6 gram, KCl Menambah kalori, mengatasi dehidrasi
0, 3 gram, CaCl 0,2 gram, isotonis, pengganti cairan tubuh yang hilang
air untuk injeksi ad 500 ml. didalam keadaan asam basa
berkesetimbangan atau asidosis ringan dan
mengembalikan keseseimbangan elektrolit

Kotraindikasi:
Hiperhidrasi, DM, asidosis, kelainan ginjal
parah, ganggaun pemanfaatan glukosa oleh
tubuh, pada paska op, sindroma malabsorbsi
glukosa-galaktosa
Ventolin ½ ampul dg
Nacl

XV. Analisa Data


No. Tanggal/jam Data Fokus Etiologi Problem
1. 19-07-2018 Ds : Ibu pasien mengatakan anakanya batuk berdahak ± 2 minggu Ketidakefektifan Akumulasi sekret
10.00 bersihan jalan
Do : nafas
- Pasien tampak batuk
- Suara napas ronchi
- Pasien tampak rewel
- Hasil thorax susp pneumoni
- N: 124x/menit,
- T: 36,00C
- R: 30x/menit
- SPO2: 98%

2. 19-07-2018 DS : Inflamasi Diare


12.00 Ibu klien mengatakan pasien sering BAB cair, > 6 kali dalam sehari. Pada saat BAB gastroentestinal
feses cair.
DO :
Pasien tampak lemah
Conjungtiva anemis
Pasien baru selesai BAB
Bab tampak cair
Peristaltic usus 20x/menit
Turgor kulit < 2 detik

3. 19-07-2018 Faktor risiko: Resiko kekurangan


15.00 Ibu klien mengatakan pasien BAB cair, > 6 kali dalam sehari. Pada saat BAB feses volume cairan
cair. BAK 4 kali sehari (pagi sampai sore hari)
Pasien tampak lemah
Mukosa bibir lembab
Turgor kulit < 2 detik
TTV: N: 124x/menit, T: 36,00C, R: 30x/menit, SPO2: 98%

XVI. Prioritas
1. (00031) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d akumulasi sekret
2. (00013) Diare b.d Inflamasi gastroentestinal
3. (00028) Risiko kekurangan volume cairan
XVII. Perencanaan
No. No.Dx Diagnosa NOC NIC Rasional
1 00031 Ketidakefektifan Setelah diberikan asuhan 1. Kaji frekuensi/ kedalaman pernafasan 1. Takipnue pernafasan dangkal
bersihan jalan nafas keperawatan 1x24 jam masalah 2. Auskultasi area paru, catat area penurunan/tak dan gerakan dada tak semitris
berhubungan Ketidakefektifan bersihan jalan ada aliran udara dan adanya suara tambahan sering terjadi karena gerakan
dengan akumulasi 3. Posisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi dinding paru atau cairan paru
nafas berkurang atau teratasi,
sekret 4. Pencegahan aspirasi 2. Penurunaan aliran udara terjadi
dengan kriteria hasil: 5. Fisioterapi dada pada area kosolidasi dengan
1. Pasien tidak ada batuk 6. Monitoring tanda-tanda vital cairan
2. Suara nafas vesikuler 7. Kolaborasi pemberian obat 3. Menjaga kepatenan jalan nafas
3. Pasien tidak rewel teteap terjaga
4. Menerapkan atraumatic care
5. Menghindari keparahan
bersihan jalan nafas yang tidak
efektif
6. Membantu melepas lobus secret
di lobus lobus paru
7. Untuk mengurangi secret
2 00013 Diare berhubungan Setelah diberikan asuhan 1. Identifikasi faktor penyebab diare 1. Mengetahui penyebab diare
dengan Inflamasi keperawatan 1x24 jam diare 2. Monitor tanda dan gejala diare untuk menentukan intervensi
gastroentestinal berkurang atau teratasi, dengan 3. Evaluasi intake makanan yang masuk selanjutnya
kriteria hasil: 4. Intruksikan keluarga untuk mencatat warna, 2. Mengetahui perkembangan dari
1. Feses berbentuk jumlah, dan konsenterasi dari feses diare
2. BAB < 3 kali sehari 5. Intruksikan kepada ibu pasien untuk memberikan 3. Mencegah diare bertambah parah
minum yang banyak 4. Menentukan perkembangan diare
5. Mencegah diare bertambah parah
3. 00027 Risiko kekurangan Setelah diberikan asuhan 1. Observasi tanda vital. 1. Perubahan tanda vital dapat
volume cairan keperawatan 1x24 jam tidak terjadi menggambarkan terdapatnya
kekurangan cairan, dengan kriteria 2. Monitor tanda-tanda dehidrasi masalah.
hasil: 2. Memantaujika adanya dehidrasi
- TTV dalam batas normal 3. Pertahankan intake output yang akurat dan sebagai acuan intervensi
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, 4. Dorong keluarga terutama ibu untuk membantu selanjutnya.
pasien mengkonsumsi makan dan minum yang
turgor baik,Mukosa bibir pasien cukup 3. Mencegah terjadinya dehidrasi
lembab. 5. Kolaborasi dalam pemberian cairan IV 4. Mengetahui balance cairan dan
elektrolit.

XVIII. Implementasi
No. Jam NO.Dx Tindakan Evaluasi Paraf
1. Frekuensi nafas 30x/menit
2. Pemeriksaan auskultasi ada suara nafas
1. Mengaji frekuensi/ kedalaman pernafasan tambahan ronchi.
2. Mengauskultasi area paru, catat area penurunan/tak ada aliran udara dan 3. Pasien diposisikan ekstensi untuk
adanya suara tambahan memaksimalkan ventilasi
19-07-2018 3. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 4. TTV
1 00031
Jam 10.00 4. Monitoring tanda-tanda vital N : 130 x/menit
5. Kolaborasi pemberian obat R : 28 x/menit
- Ventolin ½ amp T : 36,20C
- Simixim 3x200mg 5. Setelah dilakukan nebulizer pasien tampak
batuk, dianjurkan untuk menepuk dada
dengan lembut.
2 19-07-2018 00013 1. Identifikasi faktor penyebab diare S : - Ibu pasien mengatakan tidak
Jam 10.00 2. Monitor tanda dan gejala diare mengetahui penyebab pasti anaknya
3. Evaluasi intake makanan yang masuk diare
- Ibu pasien mengatakan hari ini pasien
4. Intruksikan keluarga untuk mencatat warna, jumlah, dan konsenterasi dari
minum Asi sedikit.
feses
-Ibu pasien mengatakan mengerti dan
5. Intruksikan kepada ibu pasien untuk memberikan minum yang banyak
mau mengikuti anjuran dariperawat
O : T: 36,2 C, pasien tampak lemah
A : Diare
P : Intervensi dilanjutkan
3 19-07-2018 00027 1. Mengobservasi tanda vital. S : Ibu pasien mengatakan Pasien BAB 6
Jam 10.30 2. Memonitor tanda-tanda dehidrasi kali, tidak ada muntah. Konsistensi feses
3. Mempertahankan intake output yang akurat cair.
O : Mukosa bibir pasien tampak lembab,
4. Mendorong keluarga terutama ibu untuk memberikan makan dan minum
turgor kulit < 2 detik, terpasang infus RL
yang cukup 11 tpm.
5. Berolaborasi dalam pemberian cairan IV A : Risiko kekurangan volume cairan
P : Intervensi dilanjutkan

XIX. Evaluasi
Hari/tanggal : kamis /19 Juli 2018
Respon Respon Analisis
Tanggal Perencanaan Selanjutnya
No. No.Dx Subjektif Objektif Masalah Paraf
Jam (P)
(S) (O) (A)
Intervensi dilanjutkan
1. Kaji frekuensi/ kedalaman
pernafasan
Masalah 2. Auskultasi area paru, catat area
penurunan/tak ada aliran udara dan
19-07-2018 Ibu pasien mengatakan bersihan
Pasienmasih nampak batuk adanya suara tambahan
1 00031 anaknya masih batuk jalan nafas 3. Posisikan klien untuk
11.30 dan rewel
berdahak teratasi memaksimalkan ventilasi
sebagian 4. Pencegahan aspirasi
5. Fisioterapi dada
6. Monitoring tanda-tanda vital
7. Kolaborasi pemberian obat
2 19-07-2018 00013 Ibu pasien mengatakan Pasien masih tampak Masalah Intervensi dilanjutkan :
11.30 pasien BAB 2 x BAK 2 lemah, suhu tubuh 36,20C. diare 1. Monitor tanda dan gejala diare
x teratasi 2. Evaluasi intake makanan yang
sebagian masuk
3. Intruksikan keluarga untuk
mencatat warna, jumlah, dan
konsenterasi dari feses
4. Intruksikan kepada ibu pasien
untuk memberikan ASI secara
rutin

3 19-07-2018 00027 Ibu pasien mengatakan Bibir pasien tampak Kekuranga Intervensi dilanjutkan. :
11.30 pasien BAB 2 x BAK 2 lembab, suhu tubuh 36,20C, n volume 1. Observasi tanda vital.
x turgor kulit pasien < 2 cairan tidak 2. Monitor tanda-tanda dehidrasi
detik. terjadi 3. Pertahankan intake output yang
akurat
4. Dorong keluarga keluarga
terutama ibu untuk membantu
pasien mengkonsumsi ASI
secara rutin
5. Kolaborasi dalam pemberian
cairan IV
Hari/tanggal : Kamis 19 Juli 2018
Respon Respon Analisis
Tanggal Perencanaan Selanjutnya
No. No.Dx Subjektif Objektif Masalah Paraf
Jam (P)
(S) (O) (A)
1 19-07-2018 00031 Ibu pasien mengatakan Pasien nampak lemah Masalah Intervensi dilanjutkan
15.00 anaknya masih batuk namun tidak rewel lagi bersihan 1. Kaji frekuensi/ kedalaman pernafasan
berdahak jalan nafas 2. Auskultasi area paru, catat area
teratasi penurunan/tak ada aliran udara dan adanya
suara tambahan
sebagian
3. Posisikan klien untuk memaksimalkan
ventilasi
4. Fisioterapi dada
5. Monitoring tanda-tanda vital
6. Kolaborasi pemberian obat
19-07-2018 00013 Ibu klien mengatakan Pasien masih tampak Masalah Intervensi dilanjutkan :
15.00 klien BAB 1 x,BAK 2 x lemah, suhu tubuh 36,90C. diare 1. Monitor tanda dan gejala diare
teratasi 2. Evaluasi intake makanan yang masuk
sebagian 3. Intruksikan keluarga untuk mencatat
warna, jumlah, dan konsenterasi dari
feses.
4. Intruksikan kepada ibu pasien untuk
memberikan ASI secara rutin

3 18-07-2018 00027 Ibu pasien mengatakan Bibir pasien tampak Kekuranga Intervensi dilanjutkan. :
15.00 pasien BAB 1 x, BAK lembab, suhu tubuh 36,90C, n volume 1. Observasi tanda vital.
2x turgor kulit pasien < 2 cairan tidak 2. Monitor tanda-tanda dehidrasi
detik. CM: 600ml, CK: terjadi 3. Pertahankan intake output yang akurat
4. Dorong keluarga keluarga terutama ibu
460ml, IWL: 203ml
untuk membantu pasien mengkonsumsi
ASI secara rutin
5. Kolaborasi dalam pemberian cairan IV

Anda mungkin juga menyukai