OLEH:
Hj Nurlatifah 1714901210042
Hj Nirmalasari 1714901210039
Nurlianisa 1714901210044
BANJARMASIN, 2018
Banjarmasin, Juli 2018
Preceptor Akademik, Preceptor Klinik,
I. Biodata
A. Identitas Pasien
1. 1.Nama/Nama panggilan : By. M.
2. Usia : 24 May 2018 (2 bulan)
3. Jenis kelamin : Laki - laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : Pasar lama Gang Sorong RT 02 No. 39
7. Tgl masuk : 17 Juli 2018
8. Tgl pengkajian : 19 Juli 2018
9. No. Rekam Medik : 25.35.xx
10. Diagnosa medik :GEA
11. Rencana terapi :Manajemen cairan
12. Asal Rujukan :IGD RS Islam
2. Intranatal care
a. Tempat melahirkan : Vk bersalin RS Ulin Banjarmasin
b. Jenis persalinan : Sectio Cesaria
c. Penolong persalinan : dr. Sp. Og
d. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah
melahirkan: -
3. Post natal
a. Kondisi bayi : Normal
APGAR :-
BBL : 2900 gram
Hal lain :-
b. Anak pada saat lahir tidak mengalami: asfiksia
4. Campak - - -
V. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
Ibu pasien mengatakan minum ASI sampai sekarang.
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
0-2 bulan Asi Sampai sekarang
b. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Pasien hanya diberi Pasien hanya diberi asi
asi
d. Istirahat Tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
- Siang 4 jam 2 jam
- Malam 8 jam 6 jam
2. Pola tidur Teratur Teratur
3. Kebiasaan sebelum - -
tidur
4. Kesulitan tidur - -
e. Olahraga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olahraga - -
2. Jenis Frekuensi - -
3. Kondisi setelah - -
olahraga
f. Personal hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
- Cara dibantu Diseka oleh ibu
- Frekuensi 2x sehari 1-2x/hari
- Alat mandi Air, sabun, shampo Handuk basa
2. Cuci rambut -
- Frekuensi 2x/ sehari -
- Cara Dibantu orang tua
3. Gunting kuku -
- Frekuensi 1x/minggu -
- Cara Dibantu leh orang tua
4. Gosok gigi -
- Frekuensi
- Cara
g. Aktivitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari - Hanya ditempat tidur
2. Pengaturan jadwal - -
harian Dibantu orang tua
3. Penggunaan alat - -
bantu aktifitas.
4. Kesulitan pergerakan - Ya, karena terapasang
tubuh infus dan kelemahan
h. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah - -
2. Waktu luang -
3. Perasaan setelah - -
rekreasi
4. Waktu senggang - -
keluarga
5. Kegiatan hari libur - -
XI. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum : tampak lemah dan berbaring ditempat tidur.
- Kesadaran : sadar penuh (compos mentis) E4M6V5
- Tanda – tanda vital:
a. Denyut nadi : 124x/menit
b. Suhu : 36,0°C
- Pernapasan : 30x/menit
- Berat Badan : 5.2 kg
- Tinggi Badan : 82cm
1. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala : rambut tampak bersih
b. Warna rambut : hitam
c. Penyebaran : merata
d. Mudah rontok : tidak
e. Kebersihan rambut : bersih
Palpasi
2. Muka
Inspeksi
Palpasi
3. Mata
Inspeksi
Palpasi
5. Telinga
Inspeksi
Palpasi
6. Mulut
Inspeksi
1. Gigi
- Keadaan gigi :-
- Karang gigi / karies :-
- Pemakaian gigi palsu : -
2. Gusi : tidak radang, tidak ada stomatitis
3. Lidah : tampak bersih
4. Bibir : tidak pucat, tampak lembab
Data lain : tidak ada
7. Tenggorokan
1. Warna mukosa : kemerahan
2. Nyeri tekan : tidak ada
3. Nyeri menelan : tidak ada
8. Leher
Inspeksi
Palpasi
Palpasi
Perkusi
10 Jantung
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
BJ I : S1 tunggal
BJ II : S2 tunggal
BJ III : tidak ada
Bunyi jantung tambahan : tidak ada
Data lain : tidak ada
11. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Peristaltik : 20x/menit
Perkusi
13. Ekstremitas
Ekstremitas atas
1. Motorik
- Pergerakan kanan / kiri : tidak ada kelainan
- Pergerakan abnormal : tidak ada kelainan
- Kekuatan otot kanan / kiri : tidak ada kelainan
- Tonus otot kanan / kiri : tidak ada kelainan
- Koordinasi gerak : tidak ada kelainan
2. Refleks
C. Biceps kanan / kiri : normal
D. Triceps kanan / kiri : normal
3. Sensori
- Nyeri : tidak ada
- Rangsang suhu : klien dapat merasakan sensasi panas
maupun dingin
Ekstremitas bawah
a. Motorik
- Gaya berjalan :-
- Kekuatan kanan / kiri : normal
- Tonus otot kanan / kiri : normal
b. Refleks
- KPR kanan / kiri : normal
- APR kanan / kiri : normal
- Babinsky kanan / kiri : normal
c. Sensori
- Nyeri : tidak ada
- Rangsang suhu : klien dapat merasakan sensasi panas
maupun dingin
14. Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial
Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap sefalosporin
Interlac Suplemen makanan Antidiare Indikasi : 1 x 5 tetes oral
Menjaga kesehatan fungsi pencernaan pada
bayi baru lahir, orang dewasa, anak – anak,
dan bayi premature.
Meredakan dan mencegah diare, nyeri,
konstipasi.
Meningkatkan fungsi sistem imun.
Infus RL Per 500 ml Natrium laktat Cairan Infus Indikasi: 11 tpm Iv line
3,1 gram, NaCl 6 gram, KCl Menambah kalori, mengatasi dehidrasi
0, 3 gram, CaCl 0,2 gram, isotonis, pengganti cairan tubuh yang hilang
air untuk injeksi ad 500 ml. didalam keadaan asam basa
berkesetimbangan atau asidosis ringan dan
mengembalikan keseseimbangan elektrolit
Kotraindikasi:
Hiperhidrasi, DM, asidosis, kelainan ginjal
parah, ganggaun pemanfaatan glukosa oleh
tubuh, pada paska op, sindroma malabsorbsi
glukosa-galaktosa
Ventolin ½ ampul dg
Nacl
XVI. Prioritas
1. (00031) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d akumulasi sekret
2. (00013) Diare b.d Inflamasi gastroentestinal
3. (00028) Risiko kekurangan volume cairan
XVII. Perencanaan
No. No.Dx Diagnosa NOC NIC Rasional
1 00031 Ketidakefektifan Setelah diberikan asuhan 1. Kaji frekuensi/ kedalaman pernafasan 1. Takipnue pernafasan dangkal
bersihan jalan nafas keperawatan 1x24 jam masalah 2. Auskultasi area paru, catat area penurunan/tak dan gerakan dada tak semitris
berhubungan Ketidakefektifan bersihan jalan ada aliran udara dan adanya suara tambahan sering terjadi karena gerakan
dengan akumulasi 3. Posisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi dinding paru atau cairan paru
nafas berkurang atau teratasi,
sekret 4. Pencegahan aspirasi 2. Penurunaan aliran udara terjadi
dengan kriteria hasil: 5. Fisioterapi dada pada area kosolidasi dengan
1. Pasien tidak ada batuk 6. Monitoring tanda-tanda vital cairan
2. Suara nafas vesikuler 7. Kolaborasi pemberian obat 3. Menjaga kepatenan jalan nafas
3. Pasien tidak rewel teteap terjaga
4. Menerapkan atraumatic care
5. Menghindari keparahan
bersihan jalan nafas yang tidak
efektif
6. Membantu melepas lobus secret
di lobus lobus paru
7. Untuk mengurangi secret
2 00013 Diare berhubungan Setelah diberikan asuhan 1. Identifikasi faktor penyebab diare 1. Mengetahui penyebab diare
dengan Inflamasi keperawatan 1x24 jam diare 2. Monitor tanda dan gejala diare untuk menentukan intervensi
gastroentestinal berkurang atau teratasi, dengan 3. Evaluasi intake makanan yang masuk selanjutnya
kriteria hasil: 4. Intruksikan keluarga untuk mencatat warna, 2. Mengetahui perkembangan dari
1. Feses berbentuk jumlah, dan konsenterasi dari feses diare
2. BAB < 3 kali sehari 5. Intruksikan kepada ibu pasien untuk memberikan 3. Mencegah diare bertambah parah
minum yang banyak 4. Menentukan perkembangan diare
5. Mencegah diare bertambah parah
3. 00027 Risiko kekurangan Setelah diberikan asuhan 1. Observasi tanda vital. 1. Perubahan tanda vital dapat
volume cairan keperawatan 1x24 jam tidak terjadi menggambarkan terdapatnya
kekurangan cairan, dengan kriteria 2. Monitor tanda-tanda dehidrasi masalah.
hasil: 2. Memantaujika adanya dehidrasi
- TTV dalam batas normal 3. Pertahankan intake output yang akurat dan sebagai acuan intervensi
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, 4. Dorong keluarga terutama ibu untuk membantu selanjutnya.
pasien mengkonsumsi makan dan minum yang
turgor baik,Mukosa bibir pasien cukup 3. Mencegah terjadinya dehidrasi
lembab. 5. Kolaborasi dalam pemberian cairan IV 4. Mengetahui balance cairan dan
elektrolit.
XVIII. Implementasi
No. Jam NO.Dx Tindakan Evaluasi Paraf
1. Frekuensi nafas 30x/menit
2. Pemeriksaan auskultasi ada suara nafas
1. Mengaji frekuensi/ kedalaman pernafasan tambahan ronchi.
2. Mengauskultasi area paru, catat area penurunan/tak ada aliran udara dan 3. Pasien diposisikan ekstensi untuk
adanya suara tambahan memaksimalkan ventilasi
19-07-2018 3. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 4. TTV
1 00031
Jam 10.00 4. Monitoring tanda-tanda vital N : 130 x/menit
5. Kolaborasi pemberian obat R : 28 x/menit
- Ventolin ½ amp T : 36,20C
- Simixim 3x200mg 5. Setelah dilakukan nebulizer pasien tampak
batuk, dianjurkan untuk menepuk dada
dengan lembut.
2 19-07-2018 00013 1. Identifikasi faktor penyebab diare S : - Ibu pasien mengatakan tidak
Jam 10.00 2. Monitor tanda dan gejala diare mengetahui penyebab pasti anaknya
3. Evaluasi intake makanan yang masuk diare
- Ibu pasien mengatakan hari ini pasien
4. Intruksikan keluarga untuk mencatat warna, jumlah, dan konsenterasi dari
minum Asi sedikit.
feses
-Ibu pasien mengatakan mengerti dan
5. Intruksikan kepada ibu pasien untuk memberikan minum yang banyak
mau mengikuti anjuran dariperawat
O : T: 36,2 C, pasien tampak lemah
A : Diare
P : Intervensi dilanjutkan
3 19-07-2018 00027 1. Mengobservasi tanda vital. S : Ibu pasien mengatakan Pasien BAB 6
Jam 10.30 2. Memonitor tanda-tanda dehidrasi kali, tidak ada muntah. Konsistensi feses
3. Mempertahankan intake output yang akurat cair.
O : Mukosa bibir pasien tampak lembab,
4. Mendorong keluarga terutama ibu untuk memberikan makan dan minum
turgor kulit < 2 detik, terpasang infus RL
yang cukup 11 tpm.
5. Berolaborasi dalam pemberian cairan IV A : Risiko kekurangan volume cairan
P : Intervensi dilanjutkan
XIX. Evaluasi
Hari/tanggal : kamis /19 Juli 2018
Respon Respon Analisis
Tanggal Perencanaan Selanjutnya
No. No.Dx Subjektif Objektif Masalah Paraf
Jam (P)
(S) (O) (A)
Intervensi dilanjutkan
1. Kaji frekuensi/ kedalaman
pernafasan
Masalah 2. Auskultasi area paru, catat area
penurunan/tak ada aliran udara dan
19-07-2018 Ibu pasien mengatakan bersihan
Pasienmasih nampak batuk adanya suara tambahan
1 00031 anaknya masih batuk jalan nafas 3. Posisikan klien untuk
11.30 dan rewel
berdahak teratasi memaksimalkan ventilasi
sebagian 4. Pencegahan aspirasi
5. Fisioterapi dada
6. Monitoring tanda-tanda vital
7. Kolaborasi pemberian obat
2 19-07-2018 00013 Ibu pasien mengatakan Pasien masih tampak Masalah Intervensi dilanjutkan :
11.30 pasien BAB 2 x BAK 2 lemah, suhu tubuh 36,20C. diare 1. Monitor tanda dan gejala diare
x teratasi 2. Evaluasi intake makanan yang
sebagian masuk
3. Intruksikan keluarga untuk
mencatat warna, jumlah, dan
konsenterasi dari feses
4. Intruksikan kepada ibu pasien
untuk memberikan ASI secara
rutin
3 19-07-2018 00027 Ibu pasien mengatakan Bibir pasien tampak Kekuranga Intervensi dilanjutkan. :
11.30 pasien BAB 2 x BAK 2 lembab, suhu tubuh 36,20C, n volume 1. Observasi tanda vital.
x turgor kulit pasien < 2 cairan tidak 2. Monitor tanda-tanda dehidrasi
detik. terjadi 3. Pertahankan intake output yang
akurat
4. Dorong keluarga keluarga
terutama ibu untuk membantu
pasien mengkonsumsi ASI
secara rutin
5. Kolaborasi dalam pemberian
cairan IV
Hari/tanggal : Kamis 19 Juli 2018
Respon Respon Analisis
Tanggal Perencanaan Selanjutnya
No. No.Dx Subjektif Objektif Masalah Paraf
Jam (P)
(S) (O) (A)
1 19-07-2018 00031 Ibu pasien mengatakan Pasien nampak lemah Masalah Intervensi dilanjutkan
15.00 anaknya masih batuk namun tidak rewel lagi bersihan 1. Kaji frekuensi/ kedalaman pernafasan
berdahak jalan nafas 2. Auskultasi area paru, catat area
teratasi penurunan/tak ada aliran udara dan adanya
suara tambahan
sebagian
3. Posisikan klien untuk memaksimalkan
ventilasi
4. Fisioterapi dada
5. Monitoring tanda-tanda vital
6. Kolaborasi pemberian obat
19-07-2018 00013 Ibu klien mengatakan Pasien masih tampak Masalah Intervensi dilanjutkan :
15.00 klien BAB 1 x,BAK 2 x lemah, suhu tubuh 36,90C. diare 1. Monitor tanda dan gejala diare
teratasi 2. Evaluasi intake makanan yang masuk
sebagian 3. Intruksikan keluarga untuk mencatat
warna, jumlah, dan konsenterasi dari
feses.
4. Intruksikan kepada ibu pasien untuk
memberikan ASI secara rutin
3 18-07-2018 00027 Ibu pasien mengatakan Bibir pasien tampak Kekuranga Intervensi dilanjutkan. :
15.00 pasien BAB 1 x, BAK lembab, suhu tubuh 36,90C, n volume 1. Observasi tanda vital.
2x turgor kulit pasien < 2 cairan tidak 2. Monitor tanda-tanda dehidrasi
detik. CM: 600ml, CK: terjadi 3. Pertahankan intake output yang akurat
4. Dorong keluarga keluarga terutama ibu
460ml, IWL: 203ml
untuk membantu pasien mengkonsumsi
ASI secara rutin
5. Kolaborasi dalam pemberian cairan IV