Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PPH 22
Catatan :
Yang dimaksud dengan nilai impor adalah nilai berupa uang yang digunakan sebagai dasar
perhitungan bea masuk. Nilai impor dihitung sebesar Cost Insurance Freight (CIF) +Bea
Masuk+ Pungutan pabean lainnya.
Contoh 1.
1. DELL, memiliki nomor API melakukan impor komputer dari Amerika Serikat dengan
perincian sebagai berikut:
Pungutan
Contoh 2
Seperti no 1 diatas akan tetapi PT Dell tidak memiliki nomor API , maka perhitungan PPh
Pasal 22 adalah sebagai berikut:
Atas pembelian barang yang dananya dari belanja negara atau belanja daerah dikenakan
pemungutan PPh 22 sebesar 1,5% dari harga pembelian.
Contoh3
PT Bangun Maju melakukan penjualan lemari arsip kepada Departemen Dalam Negeri
seniali Rp.220.000.000,00 pembayaran dilakukan oleh Bendaharawan Departemen Dalam
Negeri. Dalam kontrak penjualan dengan pemerintah yang didanai dari APBN/APBD,
biasanya harga jual sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%
Besarnya PPh 22 atas penjualan semua jenis kendaraan bermotor beroda dua atau lebih di
dalam negeri adalah sebesar 0,45% dari dasar pengenaan pajak (DPP)
Penjualan kendaraan bermotor yang dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22 atas industri
otomotif adalah penjualan kendaraan kepada :
Instansi pemerintah
Korps diplomatik
Bukan Subjek Pajak
Contoh 4
NV.Honda menjual hasil produksinya berupa sebuah sepeda motor tipe Beat dengan harga
Rp 13.0000.000 (sudah termasuk PPn) kepada Tuan Hardi. Berapakah PPh Pasal 22 yang
harus dipungut atas penjualan barang tersebut?
Besarnya PPh 22 yang wajib dipungut oleh industri rokok pada saat penjualan rokok di dalam
negeri adalah 0,15% dari harga bandrol (pita cukai), dan bersifat final.
Contoh 5
PT Sampoerna menjual hasil produksinya berupa rokok kretek sebanyak 900 pack dengan
harga 15.000/pack kepada Toko Harapan. Berapakah PPh pasal 22 yang harus dipungut atas
penjualan barang tersebut jika harga barang belum termasuk PPn?
Besarnya PPh 22 yang wajib dipungut oleh industri kertas pada saat penjualan kertas di
dalam negeri adalah 0,1% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Pajak Pertambahan Nilai
Contoh 6
Besarnya PPh 22 yang wajib dipungut pasar oleh industri semen pada saat penjualan semen
dalam negeri adalah 0,25% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP) pajak Pertambahan Nilai
PPh Pasal 22 = 0,25% x DPP PPN
Yang dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22 adalah penjualan semen dalam negeri PT
Indosement, PT Semen Cibinong, dan PT Semen Nusantara kepada distributor
utama/tunggalnya
Contoh 7
PT Semen Tonasa menjual hasil produksinya sebanyak 5.000 sak dengan harga Rp
150.000/sak kepada CV. Karya Abadi. Berapakah PPh pasal 22 yang harus dipungut atas
penjualan barang tersebut jika harga barang belum termasuk PPn?
Besarnya PPh 22 yang wajib dipungut pasar oleh industri Baja pada saat hasil produksinya
dalam negeri adalah 0,3% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP) pajak Pertambahan Nilai
Contoh 8
PT Maju Makmur menjual hasil produksinya sebanyak 15 ton dengan harga Rp 9.700/kg
kepada CV Adi Jaya . Berapakah PPh pasal 22 yang harus dipungut atas penjualan barang
tersebut jika harga barang belum termasuk PPn ?
Besarnya PPh pasal 22 yang wajib dipungut oleh industri atau eksportir yang bergerak dalam
sektor perhutanan, perkebunan, pertanian dan perikanan yang telah terdaftar sebagai Wajib
Pajak adalah sebesar 0,25% dari harga pembelian tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai
SOAL: Pembelian dari Pedagang Pengumpul dan Bukan Pedagang Pengumpul PT Rubber
Jaya yang bergerak dalam bidang ekportir karet, melakukan transaksi sebagai berikut:
tanggal 8 Februari 2013 membeli bahan olah karet dari PT Perkebunan Nusantara yang
menjual bahan olah karet hasil perkebunan sendiri senilai Rp600.000.000,00; dan
tanggal 18 Februari 2013 membeli bahan olah karet dari Tuan Eko, seorang pedagang besar
yang membeli hasil karet dari petani karet di sekitar daerahnya, senilai Rp100.000.000,00.
JAWAB:
Badan usaha industri atau eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan, perkebunan,
pertanian, peternakan, dan perikanan sebagai pemungut PPh Pasal 22 atas pembelian bahan-
bahan untuk keperluan industri atau ekspor mereka dari pedagang pengumpul.
Pedagang pengumpul adalah badan atau orang pribadi yang kegiatan usahanya
mengumpulkan hasil kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan dan
menjual hasil-hasil tersebut kepada badan usaha industri dan/atau eksportir yang bergerak
dalam sektor kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan.
PT Rubber Jaya melakukan pemungutan PPh Pasal 22 hanya atas transaksi dengan Tuan Eko
karena PT Perkebunan Nusantara tidak termasuk dalam pengertian pedagang pengumpul.
PPh Pasal 22 yang harus dipungut oleh PT Rubber Jaya adalah:
0,25% x Rp100.000.000,00 = Rp250.000,00
1. memungut PPh Pasal 22 sebesar Rp250.000,00 pada saat pembelian yaitu tanggal 18
Februari 2013 dan membuat bukti pemungutan PPh Pasal 22;
2. menyetor PPh Pasal 22 yang telah dipungut atas pembelian dari pedagang pengumpul
selama bulan Februari 2013 paling lambat tanggal 11 Maret 2013;
3. melaporkan pemungutan PPh Pasal 22 tersebut menggunakan SPT Masa PPh Pasal
22 masa pajak Februari 2013 paling lambat tanggal 20 Maret 2013.
9. Cara menghitung PPh Pasal 22 yang di pungut oleh Pertamina dan Badan Usaha
Selain Pertamina
Besarnya PPh 22 yang wajib dipungut oleh pertamina dan badan usaha lainnya yang bergerak
dalam bidang bahan bakar minyak jenis premix, super TT dan gas atas penjualan hasil
produksinya adalah sebagai berikut:
2. Atas penebusan premium, solar, premix/super TT oleh SPBU Pertamina adalah 0,25%
dari penjualan
Catatan:
Pemungutan PPh 22 ini bersifat final ats penyerahan/penjualan hasil produksi kepada
penyalur/agennya. Sedangkan penjualan kepada pembeli lainnya (misalnya pabrikan)
pemungutannya tidak bersifat final, sehingga PPh pasal 22-nya diperhitungkan sebagai kredit
pajak
Besarnya PPh pasal 22 atas penjualan barang yang tergolong sangat mewah adalah sebesar
5% (lima persen) dari harga jual tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah (PPN dan PPnBM)
Besarnya PPh 22 yang dipungut terhadap Wajib Pajak yang tidak memiliki Nomor Pokok
Wajib Pajak lebih tinggi 100% (seratus persen) daripada tarif yang diterapkan Wajib pajak
yang dapat menunjukkan Nomor Pokok Wajib Pajak. Kepemilikan NPWP dapat dibuktikan
oleh WP, antara lain dengan cara menunjukkan karta NPWP
Soal
PT Angkasa Flight menjual sebuah jet pribadi dengan tipe RX -23 seharga Rp
25.000.000.000 kepada Ny.Syahrini. Berapakah tarif PPh pasal 22 yang harus dikenakan jika
BKP (Barang Kena Pajak) sudah termasuk PPn 10% dan PPnBM?