Bab 1-3 Lampiran
Bab 1-3 Lampiran
PENDAHULUAN
korban, perlu secara hati-hati cermat dan teliti di dalam menafsirkan hasil yang
didapatnya. Fokus utama seorang dokter terhadap kasus luka tembak korban
tepat dan sistematik serta tetap mempertahankan orisinilitas luka jika akan
dirujuk untuk dilakukan autopsi (medicolegal aspect). Hal ini diperlukan untuk
keakuratan interpretasi luka tembak untuk dapat menjelaskan tugas dan fungsi
anak peluru, jarak tembak, arah tembakan, berapa kali korban ditembak
1
Interpretasi yang benar mengenai luka tembak oleh para dokter tidak
hukum selama investigasi, tetapi juga penting untuk penentuan sebab kematian.
Dalam naskah ini akan dibahas kasus korban mati, yang sebelumnya
sempat dibawah oleh penyidik ke Puskesmas untuk korban masih hidup. Setelah
2
VeR: KS. 15/ II/ 2013
BAB II
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
3
BAB III
A. Prosedur Medikolegal
Dari pasal ini tampak bahwa dalam menangani perkara yang diduga
memperjelas perkara.
4
Dalam memeriksa dan menjelaskan hal-hal yang menyangkut tubuh
maka ruang lingkup suatu disiplin ilmu cenderung semakin terbatas dan
5
(2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
syarat;
keterangan hali;
sebagainya.
6
penyidik yang berwenang untuk meminta permintaan ahli adalah
jenjang kepangkatan POLRI saat ini adalah Ajun Inspektur Polisi Dua
lain kaku mayat (rigor mortis), lebam mayat (livor mortis), perubahan suhu
tubuh (algor mortis), dan dekomposisi Perubahan ini tidak dapat dicegah
pemeriksaan jenazah kasus ini, kaku mayat terdapat pada seluruh tubuh,
7
setelah kematian karena metabolisme tingkat selular sudah tidak ada lagi,
energi untuk mengubah ADP menjadi ATP yang dipakai oleh serabut aktin
dan miosin agar tetap lentur. Pada orang yang telah mati, cadangan
glikogen dalam otot lama kelamaan akan habis dan energi tidak terbentuk
lagi, sehingga aktin dan miosin menggumpal dan otot menjadi kaku. Kaku
mayat ini mulai tampak kira-kira 2 jam setelah mati klinis, dimulai dari
bagian luar tubuh (otot-otot kecil) ke arah dalam (sentripetal). Setelah mati
kekakuan otot yang terdapat pada seluruh tubuh dan sukar dilawan yaitu
bercak warna merah ungu (livide) pada bagian terbawah tubuh akibat
eritrosit yang menempati tempat terbawah dari tubuh karena gaya tarik
bumi (gravitasi) yang mengisi vena dan venule membentuk bercak warna
merah ungu pada bagian terbawah tubuh, kecuali bagian tubuh yang
tertekan alas keras. Darah tetap cair karena adanya aktivitas fibrinolisin
yang berasal dari endotel pembuluh darah. Pada kasus ini, pemeriksaan
terdapat pada punggung, pinggang dan tungkai bawah kiri dan kanan
8
hal yang terjadi setelah kematian dimana eritrosit akan menempati tempat
terbawah akibat gaya tarik bumi (gravitasi), mengisi vena dan venula,
tubuh, kecuali bagian tubuh yang tertekan alas keras. Darah tetap cair
darah. Lebam mayat biasanya mulai tampak 20-30 menit pasca mati,
sel-sel darah dalam jumlah cukup banyak sehingga sulit berpindah lagi.
Penekanan pada daerah lebam mayat yang dilakukan setelah 8-12 jam
misalnya pada daerah tropis, pembusukan akan dapat dilihat dalam waktu
9
kanan bawah di mana usus besar di daerah tersebut banyak mengandung
cairan dan bakteri. Pada akhir minggu pertama tubuh akan seluruhnya
gas dalam tubuh akan dimulai pada awal minggu kedua, yaitu akan
merupakan
10
sebagai bukti adanya kegagalan sirkulasi, hal lain menunjukkan adanya
kegagalan sirkulasi dilihat dari bukti pada kasus ini adanya perdarahan
Bekuan darah
420 cc
luka intravital, bekuan darah mulai timbul 15 sampai 20 detik bila trauma
dinding vaskuler berat dan 1-2 menit bila traumanya ringan. (guyton,
11
dilepas oleh trombosit menyebabkan agregasi trombosit ditambah oleh
diawali dari plasma yang keluar terpajan dengan kulit atau kolagen di
dalam pembuluh darah yang rusak. Faktor XII, XI, IX harus dilibatkan
fibrin yang berlangsung jika faktor Xa, dibantu oleh fosfolipid dari trombosit
2002). Pada korban ini, panjang badan 157 cm, berat badan diperkirakan
kgx65 mL, maka jumlah total volume darah korban ini adalah 3250 mL.
Dikatakan bila kehilangan >40%, total darah dari 3250, maka kehilangan
hilang terdeteksi adalah 420 mL kubik. Ini menunjukkan belum cukup bukti
12
salah satu faktor pembekuan. Bila melihat bukti fisik pada pemeriksaan
luar juga ditemukan tampak kebiruan (sianosis) pada ujung jari tangan.
yang terjadi akibat peningkatan jumlah absolute yang tereduksi (Hb yang
tak berikatan dengan O2). Sianosis biasanya tak diketahui sebelum jumlah
kurang dari 90 %). Ini akibat dari aliran darah vena yang terhambat
sedangkan aliran darah arteri tidak terhambat, atau karena volume darah
memberikan gambaran berwarna merah. Bila ikatan ini tidak kuat maka
13
gambarannya berwarna kebiruan . Untuk mencukupkan kebutuhan karena
perifer. Akibat dari itu darah yang sepenuhnya dialirkan ke organ vital
korban disebabkan karena adanya luka tembak masuk. Hal ini disokong
oleh teori yang menyatakan bahwa luka terbuka yang dikelilingi oleh kelim
lecet. Bila peluru masuk ke dalam tubuh secara tegak lurus maka kelim
lecet yang terbentuk akan sama lebarnya pada setiap arah. Peluru yang
masuk secara membentuk sudut atau serong akan dapat diketahui dari
perangai kelim lecet. Kelim lecet yang paling lebar merupakan petunjuk
bahwa peluru masuk dari arah tersebut.5,6,7,8 Dengan kata lain kelim lecet
pemeriksaan luar kasus ini terdapat terbuka dengan tepi luka tersebut
kelim lecet terlebar delapan millimeter posisi jam enam dan lebar terkecil 1
milimeter posisi jam tiga. Diameter lubang luka terkecil dengan kelim lecet
terlebar dua puluh millimeter sejajar dengan garis tengah tubuh, dan
diameter lubang luka terlebar dengan kelim lecet terkecil lima belas
millimeter sejajar garis mendatar (horizontal). Dari bukti ini dengan teori
diatas bahwa arah masuknya peluru sejajar dengan garis tengah tubuh
14
korban dari bawah ke atas ditandai dengan kelim lecet terlebar yaitu
diameter lubang luka ditambah dengan lebar kelim lecet yang tegak lurus
anak peluru yaitu lima belas milimeter (0,6 inci) didapatkan dari diameter
ditambah dengan lebar kelim lecetnya dua milimeter posisi jam sembilan
15 mm
Arah masuknya
anak peluru
Pada jenazah ini tidak ditemukan kelim tato atau kelim jelaga.
Dikatakan bila tidak ditemukan kelim tato atau kelim jelaga maka luka
tembak berdasarkan sifat lukanya tersebut adalah luka tembak jarak jauh.
Ini mengandung dua arti yaitu memang korban ditembak jarak jauh yang
berarti diluar jangkauan atau jarak tempuh butir-butir mesiu yang tidak
15
terbakar atau sebagian terbakar, yang kedua adalah korban ditembak
dari jarak dekat atau sangat dekat, akan tetapi antara korban dengan
sekitar
otot leher diantara tulang belakang kedua dan ketiga dari leher sebelah
millimeter, tinggi sepuluh millimeter. Hal ini merupakan tanda pasti adanya
16
nadi besar arteri carotis ini akan menyebabkan banyak kehilangan darah
bagian yang putih pucat, yaitu bagian bilik kanan (ventrikel kanan
dan bagian bilik kiri (ventrikel kiri) Pembuluh darah jantung bagian depan
tampak berwarna putih dan teraba kaku dan keras. Pembuluh darah
putih dan teraba kaku dan keras. Tebal otot bilik kanan ( ventrikel kanan)
empat milimeter dan tebal otot bilik kiri (ventrikel kiri) sepuluh milimeter.
17
(bekuan darah) berwarna merah kehitaman, sebanyak empat ratus dua
(plaque atherotrombus).
Tunika intima
menebal
Plak trombus
18
organ vital seperti otak, namun upaya kontraksi maksimal ini tidak adekuat
jaringan. Jantung tetap memompa, akan tetapi darah yang akan dipompa
untuk dialirkan habis karena adanya robekan pada pembuluh darah besar
robeknya pembuluh nadi besar leher sebelah kanan (arteri carotis) yang
diakibatkan oleh luka tembus masuk pada leher sebelah kanan. Luka
tersebut sesuai dengan luka tembak jarak jauh dengan arah masuk sejajar
19
Dengan menggunakan pendekatan konsep transleting pendulum
adalah :
(I-d) Penyebab yang mendasari kematian : luka tembus masuk pada leher
sebelah kanan. Luka tersebut sesuai dengan luka tembak jarak jauh
dengan arah masuk sejajar garis tengah tubuh dari bawah ke atas
20
DAFTAR PUSTAKA
21
Ballistic Brain Injury in the Rat. Journal of Neuroinflammation, 4:17.
2007.
22
LAMPIRAN-LAMPIRAN
23