Anda di halaman 1dari 48

1

PEDOMAN OPERASIONAL BAKU


Program Afirmasi Pendidikan Tinggi
Bagi Daerah 3T

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pendidikan tinggi dimaksudkan untuk mengembangkan potensi


mahasiswa agar menjadi mahasiswa yang beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa. Untuk itu,
maka pendidikan harus dibuka seluas-luasnya bagi seluruh putra bangsa
agar dapat memanfaatkan dan menikmati pendidikan dengan baik, secara
adil dan merata diseluruh tanah air. Namun kenyataannya akses
pendidikan, terutama pendidikan tinggi tidak selamanya dapat tersedia
merata diseluruh tanah air. Pada keadaan tertentu akses pendidikan tinggi
sangat terbatas. Akses yang terbatas tersebut dapat disebabkan karena
sarana-prasarana, letak geografis, pertumbuhan ekonomi, bencana alam
atau kondisi sosial budaya dan latar belakang sejarah khusus yang dialami
oleh sekelompok masyarakat.

Pemerataan dan keterbukaan akses pendidikan sangat penting


untuk memperkokoh kekuatan dan kesatuan bangsa. Keutuhan
berbangsa tercermin dari tingkat pendidikan yang merata sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Lemahnya latar belakang pendidikan pada salah satu bagian wilayah,
menyebabkan lemahnya kekuatan rantai persatuan sebagai bangsa.
Upaya untuk mengatasi dan memperkuat rantai kesatuan berbangsa
2

tersebut, salah satunya melalui peningkatan akses dan penuntasan


pendidikan tinggi bagi daerah dengan kondisi khusus tersebut.

Daerah-daerah terdepan, terluar dan tertinggal (Daerah 3T) adalah


merupakan bagian wilayah negara kesatuan Republik Indonesia, yang
hingga saat ini masih kurang memperoleh akses pendidikan yang baik,
terutama pendidikan tinggi. Oleh karenanya ketertinggalan diberbagai
aspek kehidupan, dan tingkat kesejahteraan yang rendah dan seringkali
menyisakan masalah besar. Kondisi infra struktur pendidikan yang serba
terbatas di pedalaman menyebabkan pendidikan semakin tidak merata dan
semakin hari melahirkan kebodohan dan kemiskinan yang menyebabkan
anak-anak dari daerah 3T kurang mampu memberikan kontribusi dalam
mengisi pembagunan negara Republik Indonesia. Masih banyak
ditemukan gedung sekolah yang tidak memenuhi kelayakan untuk belajar,
jumlah guru yang terbatas, buku-buku pelajaran yang sudah usang, hanya
sejumlah kecil murid yang bersepatu, seragam yang serba kumal dan
lusuh, murid yang memiliki masalah kesehatan dan kurang gizi.

Penyelenggaran pendidikan di Indonesia harus dapat membantu


anak-anak dari daerah 3T memperoleh akses terhadap pengetahuan. Hal
ini akan membantu anak-anak daerah 3T untuk secara alamiah tumbuh
dan berkembang, meningkatkan kesejahteraannya diberbagai aspek
kehidupan. Pendidikan akan mengangkat derajat mereka dan membantu
untuk lebih mengenal dan menyerap nilai-niali universal dan menghindari
berfikir sempit dan fragmatis.

Sudah cukup banyak upaya pemerintah Indonesia untuk membuka


kesempatan akses memperoleh pendidikan seluas-luasnya bagi anak-anak
daerah 3T. Namun harus diakui bahwa di beberapa wilayah masih perlu
berbagai upaya keberpihakan dan percepatan agar kesenjangan
pendidikan diseluruh tanah air dapat semakin dipersempit. Khusus untuk
akses pada pendidikan tinggi telah dilakukan upaya oleh beberapa
perguruan tinggi negeri, namun upaya tersebut belum dirasakan sebagai
suatu program yang terintegrasi secara nasional.
3

Untuk itu, upaya percepatan dan pemerataan dibidang pendidikan di


daerah 3T, khususnya pendidikan tinggi dirancang dalam suatu program
khusus berupa program keberpihakan atau Afirmasi Pendidikan Tinggi bagi
anak-anak daerah 3T yang disingkat dengan ADik 3T. Program ADik 3T
secara nasional dirancang dalam beberapa tahapan, dimulai dari tahapan
sosialisasi, pendataan dan pendaftaran, seleksi/ujian, pembekalan,
mobilisasi, matrikulasi, registrasi, pembiayaan, pembinaan dan
pembimbingan belajar agar mahasiswa dari daerah 3T dapat
menyelesaikan pendidikan tingginya dengan tuntas dan hasil yang baik.

1.2. TUJUAN

Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan Program ADik 3T


adalah sebagai berikut;

1. Memberikan kesempatan kepada anak daerah 3T lulusan SMA


sederajat yang berprestasi akademik baik, untuk memperoleh
pendidikan tinggi di PTN di pulau Jawa dan Bali,

2. Mendapatkan calon mahasiswa baru anak daerah 3T melalui seleksi


nasional dan seleksi khusus bagi siswa berprestasi akademik di SMA
sederajat,

3. Menyiapkan sumber daya manusia anak daerah 3T yang berkualitas


untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional,

1.3. SASARAN

Sasaran program adalah para siswa SMA/sederjat dari daerah 3T


yang telah lulus pendidikan SMA sederajat dan memiliki potensi akademik
baik.
4

1.4. ANALISIS MASALAH

Sistem penerimaan mahasiswa PTN di Indonesia saat ini adalah


melalui mekanisme Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)
dan Jalur Mandiri PTN, sebagaimana diatur dalam Permen Ristekdikti
No.2/2015. SNMPTN adalah merupakan sistem untuk memperluas akses
dan dapat diikuti oleh lulusan SMA sederajat diseluruh Indonesia tanpa
melalui tes tertulis. Salah satu indikator penilaian SNMPTN didasarkan
pada prestasi akademik melalui rapor siswa dan keberadaan alumni
sekolah di PTN, sehingga hal ini menjadi salah satu kendala bagi anak
daerah 3T untuk dapat bersaing dalam SNMPTN. Indeks sekolah di daerah
3T jauh lebih rendah dibandingkan dengan indeks sekolah lainnya di tanah
air, dimana indeks tersebut menjadi indikator penilaian dalam SNMPTN-
SBMPTN. Hal ini menjadi permasalahan bagi beberapa daerah, khususnya
daerah 3T diseluruh tanah air. Keadaan tersebut menyulitkan anak daerah
3T dalam mengikuti SNMPTN, karena masih sangat kurang unsur alumni
sekolah yang masuk di PTN sebelumnya. Demikian pula pada jalur
SBMPTN yang melalui ujian tertulis sebagai test prediksi yang bersifat
persaingan bebas dengan tingkat keketatan seleksi yang sangat tinggi,
menyulitkan anak daerah 3T untuk berkompetisi dengan siswa dari daerah
lainnya. Atas pertimbangan tersebut, maka perlu dilakukan penerapan
prinsip keberfihakan atau afirmasi bagi anak daerah 3T. Sedangkan jalur
seleksi mandiri, adalah sistem yang diterapkan PTN tidak terintegrasi
secara nasional, sehingga upaya afirmasi dinilai belum efektif untuk jalur
ini.

Bahkan dengan afirmasi sekalipun, masih menimbulkan kesulitan


berkompetisi bagi anak daerah 3T. Tidak adanya masa
adaptasi/matrikulasi pada tahun pertama mereka di PTN, menyebabkan
anak aerah 3T mengalami gegar akademik dan gegar sosial yang
berpotensi manyebabkan kegagalan dalam mengikuti proses pembelajaran
dan penyelesaian studi. Masa orientasi dan adaptasi yang cukup
diperlukan untuk mengatasi perbedaan sistem belajar dari Sekolah
Menengah ke Perguruan Tinggi dan dari daerah asal ke PTN tujuan. Gegar
5

budaya dan gegar akademik adalah akibat dari kesenjangan fasilitas


belajar di beberapa daerah tertentu di daerah 3T.

Dengan pertimbangan masalah-masalah tersebut diatas, maka


dapat disimpulkan bahwa daerah 3T masih memerlukan program afirmasi
yang terintergrasi secara nasional. Program afirmasi 3T (ADik-3T)
melibatkan beberapa perguruan tinggi negeri anggota MRPTNI melalui
kordinasi antara Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi cq.
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan dengan Majelis Rektor
Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI).

Data dan informasi yang dihimpun dari 10 PTN pelaksana Program


ADik 3T yang telah dilaksanakan sejak tahun 2013-2014, menunjukkan
beberapa kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan program ADik-3T
sebagai berikut:

a. Perubahan sistem pembelajaran pada saat di SMA dan di Perguruan


Tinggi, telah menimbulkan gegar (shock) karena mahasiswa pada
umumnya belum siap menghadapi perubahan cara belajar tersebut.
Penyampaian materi pembelajaran oleh dosen masih dirsakan
sangat cepat dan sulit diikuti, jadwal pembelajaran yang dirasakan
sangat padat, baik kuliah, praktikum, responsi, kolokium maupun
tutorial.

b. Materi pembelajaran ilmu dasar belum sepenuhnya dikuasai


terutama bidang MIPA.

c. Disiplin dan kepatuhan terhadap tata terib akademik masih rendah


dan memerlukan waktu sosialisasi yang cukup lama untuk
internalisasi ketentuan akademik. Masih diperlukan upaya khusus
untuk membangkitkan motivasi belajar mereka melalui; training
motivasi, “social hours activity” dll.

d. Para PTN pelaksana program ADik 3T mengusulkan program


matrikulasi yang intensif sebelum mengikuti program pendidikan
regular, agar kemampuan akademik mereka dapat ditingkatkan
secara perlahan. Dengan program matrikulasi, motivasi belajar dan
kemampuan adaptasi lingkungan kehidupan kampus, (cara belajar
dan manajemen waktu), akan dapat ditingkatkan dari waktu ke
waktu.

e. Proses seleksi khusus ADik 3T, dan seleksi khusus melalui


SNMPTN-SBMPTN dengan melibatkan semua unsur PTN
pelaksana, dinilai telah dapat memastikan kapasitas calon
6

mahasiswa dan potensi akademik mereka dalam menyelesaikan


proses pendidikan.

1.5. KERANGKA KERJA PROGRAM AFIRMASI

Program afirmasi pendidikan tinggi bagi anak daerah 3T diawali


melalui tahapan seleksi, yaitu dengan memberi kepercayaan kepada
sekolah-sekolah untuk melakukan proses seleksi awal dan memberikan
rekomendasi bagi siswa yang dianggap mampu. Kepala sekolah dan para
guru yang telah mendidik siswa selama 3 tahun diharapkan berperan aktif
memberikan rekomendasi secara jujur dan bertanggung jawab terhadap
siswa yang mempunyai prediksi keberhasilan yang baik melanjutkan
pendidikan di PTN. Agar kepercayaan kepada sekolah dapat dijamin
integritasnya, maka diterapkan sistem “reward and punishment” agar
sekolah-sekolah benar-benar mengirimkan siswa terbaiknya dan diprediksi
akan berhasil di PTN tujuan.

Pada proses seleksi ini, pihak perguruan tinggi penerima juga


dilibatkan secara intensif, baik pada penyiapan dan pembuatan soal,
maupun pada saat ujian dan pada proses seleksi hasil tes. Demikian pula
unsur pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kab/Kota di
daerah 3T bersama-sama dengan PTN koordinator (Universitas dimana
daerah 3T berada) turut pula memberikan pertimbangan khususnya
terhadap keasliananak daerah 3T dan kelayakan mereka mendapatkan
rekomendasi. Selain itu, pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan
arahan kepada siswa dalam memilih program studi yang sesuai dengan
kebutuhan daerah. Oleh karena itu kegiatan pengusulan dan pendaftaran
siswa oleh sekolah dilakukan dibawah koordinasi Dinas Pendidikan
Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Panitia pelaksana atau kelompok kerja (pokja ADik-3T) melakukan


kordinasi dengan semua unsur untuk menyiapkan sistem seleksi calon
mahasiswa terbaik berdasarkan kriteria umum yang telah disepakati.
Namun demikian, kriteria calon mahasiswa ADik-3T tetap menjadi
kewenangan masing masing Rektor PTN dengan mempertimbangkan
7

kebijakan afirmasi. Selanjutnya penerimaan dan proses pembelajaran


mahasiswa afirmasi oleh PTN dilakukan dalam bentuk penugasan oleh
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, cq Direktorat
Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Pembiayaan pendidikan program
ADik-3T di PTN menjadi tanggung jawab Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi.

Program matrikulasi (PM) diharapkan dapat disiapkan oleh PTN


pelaksana dengan tujuan untuk adaptasi dan pemahaman tentang suasana
akademik dilingkungan kampus. Program matrikulasi hanya diberikan
khusus kepada mahasiswa yang dinilai oleh PTN perlu diberikan.
Sedangkan mahasiswa yang dinilai mampu melakukan proses adaptasi
dan menunjukkan prestasi akademik yang baik, dapat langsung mengikuti
proses pembelajaran formal pada semester reguler. Waktu
penyelenggaraan program matrikulasi adalah maksimum satu tahun,
dimana dalam proses matrikulasi tersebut pihak PTN dapat
mempertimbangkan pemindahan calon mahasiswa ke program studi yang
lebih sesuai dengan kemampuan calon mahasiswa. Bahkan bila dianggap
perlu, calon mahasiswa dapat diarahkan berpindah minat ke jenjang
program diploma atau politeknik, sesuai dengan kemampuan dan prestasi
belajar calon mahasiswa.

Pada proses pembelajaran reguler di program studi, apabila oleh


PTN ditemukan mahasiswa ADik-3T yang menunjukkan prestasi akademik
rendah, maka mahasiswa tersebut dapat dikategorikan sebagai mahasiswa
dalam status khusus. Mahasiswa dalam status khusus adalah mereka yang
secara berurutan pada semester satu dan dua menunjukkan IPK < 2,0.
Bagi mahasiswa berstatus khusus tersebut PTN wajib memberikan fasilitas
pembimbingan/pendampingan secara khusus agar dapat melewati IPK ≥
2.00 dan melanjutkan ke semester berikutnya. Upaya untuk menekan
angka kegagalan dan meningkatkan keberhasilan, status khusus tersebut
dilakukan dengan melibatkan dosen, asisten dosen, mahasiswa senior
maupun tutor sebaya.
8

Dari rangkaian kerangka kerja program ADik 3T ini, maka segera


setelah mahasiswa tiba di PTN tujuan untuk matrikulasi dan registrasi
hendaknya proses pembinaan dan pembimbingan segera dilakukan oleh
PTN penerima. Pembinaan dan pembimbingan yang dimaksud adalah
yang berhubungan dengan motivasi belajar, kedisiplinan dan “social hour
activity”, seperti melibatkan dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan
organisasi daerah atau sejenisnya. Selanjutnya Akan sangat ideal jika PTN
dapat menyediakan asrama yang memungkinkan bergabung dengan
mahasiswa lain sehingga proses adaptasi, pembimbingan, sosialisasi, dan
akulturasi mahasiswa dapat berjalan dengan baik. Kerangka kerja yang
lebih teknis dan detail akan dijelaskan pada Bab khusus dari POB ini.
9

BAB II

LANDASAN KEBIJAKAN DAN PENYELENGGARAAN

2.1. LANDASAN KEBIJAKAN

Landasan Kebijakan dalam Program Afirmasi Pendidikan Tinggi


Bagi anak daerah 3T adalah sebagai berikut.

1. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional
2. Undang-undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah No 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, No. 2
Tahun 2015, tentang Seleksi Mahasiswa Baru di PTN.

2.2. PENYELENGGARA

Penyelenggara Program Adik 3T adalah Perguruan Tinggi Negeri


yang ditunjuk oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

2.2.1. Pengelola Pusat

a. Pengarah

1. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi


2. Menteri Dalam Negeri R.I
3. Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia

b. Penanggungjawab Program

1. Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENRISTEKDIKTI


2. Ditjen OTDA KEMENDAGRI
3. Para Rektor PTN Pelaksana (39 PTN)
4. Para Direktur POLITEKNIK pelaksana (23 Politeknik Negeri)

c. Tim Pelaksana

1. Pejabat eselon 2 terkait di Ditjen Pembelajaran dan


Kemahasiswaan
2. Para Rektor PTN Koordinator (Rektor di PTN 3T-3T Barat)
10

3. Tim POKJA ADik (MRPTNI) dan Ditjen Pembelajaran dan


Kemahasiswaan
4. Pimpinan PTN Bidang Akademik dan Kemahasiswaan,
Pelaksana ADik 3T
5. Para Kepala Dinas Pendidikan/BPPKP dan Biro Pemerintahan
Pemrov
6. Para Kepala Dinas dan Bagian Pemerintahan Pemkab/Kota

2.2.2. Tugas dan Tanggung Jawab Tim Pengelola Pusat

1. Menyusun pedoman operasional baku (POB);


2. Menyusun Jadwal Pelaksanan Program ADik 3T;
3. Merencanakan dan melakukan sosialisasi;
4. Mengembangkan dan mengelola layanan informasi dan
pendaftaran calon mahasiswa;
5. Menyusun Petunjuk Teknis Pengelolaan Akademik dan Keuangan;
6. Mengusulkan kuota nasional mahasiswa baru ADik 3T;
7. Mengkordinasikan proses seleksi sesuai dengan kuota;
8. Menyalurkan dana bantuan pendidikan program ADik 3T;
9. Merencanakan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi;
10. Memberikan pelayanan pengaduan dan memantau perkembangan
penyelesaian penanganan pengaduan;
11. Menyusun laporan ADik 3T;

2.2.3. Pengelola di Perguruan Tinggi (PTN Pelaksana)

1. Penanggung Jawab

a. Rektor Perguruan Tinggi pelaksana program ADik 3T


b. Direktur Politeknik Negeri pelaksana program ADik 3T

2. Pelaksana Program

a. Pimpinan Perguruan Tinggi bidang akademik


b. Kepala Biro/Direktur Akademik yang ditunjuk
c. Kepala bagian bidang akademik yang ditunjuk

2.2.4. Tugas dan Tanggung Jawab

a. Sosialisasi internal program ADik 3T di PTN masing-masing;


b. Koordinasi pendataan (verifikasi data calon mahasiswa);
c. Mengusulkan penerima biaya bantuan pendidikan program ADik
3T melalui surat keputusan pimpinan perguruan tinggi.
11

d. Melakukan koordinasi pengawasan, pengendalian dan


pembinaan akademik mahasiswa ADik 3T
e. Melaporkan perubahan data penerima biaya bantuan pendidikan
program Adik 3T setiap akhir semester;
f. Melaporkan data prestasi akademik mahasiswa (IPK - IPS)
melalui sistem informasi akademik;
g. Monitoring dan evaluasi internal;
h. Pelayanan dan penanganan pengaduan pemangku kepentingan;
i. Penyusunan laporan.
12

BAB III
KETENTUAN UMUM DAN PERSYARATAN

3.1. KETENTUAN UMUM

a. Program ADik 3T adalah program keberpihakan pemerintah kepada


anak daerah 3T di seluruh tanah air dengan memberi kesempatan
belajar di perguruan tinggi negeri yang diselenggarakan oleh
Kemenristekdikti melalui mekanisme seleksi khusus siswa SMA
sederajat, berdasarkan penjaringan prestasi akademik.

b. Sekolah yang berhak mengikuti Program ADik 3T adalah sekolah yang


direkomendasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

c. Siswa sekolah yang dapat mengikuti Program ADik 3T adalah siswa


sekolah kelas akhir SMA sederajat yang berasal dari daerah Kab/Kota
daerah 3T sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang.

d. Siswa yang dapat mengikuti Program ADik 3T adalah siswa anak


berasal dari daerah 3T yang diusulkan oleh Kepala Sekolah dan
mendapat rekomendasi dari Pemda Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan kebutuhan sumberdaya manusia daerahnya.

e. Siswa pelamar sebelum memilih program studi di PTN diwajibkan


mengetahui profil PTN yang dituju dan Program Studi yang ditawarkan
oleh masing-masing PTN melalui laman PTN.

3.2. PERSYARATAN SEKOLAH

Sekolah yang berhak mengikuti Program ADik 3T adalah sebagai


berikut;

a. SMA sederajat, negeri maupun swasta yang terdaftar di Dinas


Pendidikan Kabupaten/Kota di daerah 3T.

b. SMA sederajat negeri maupun swasta yang memiliki Nomor Pokok


Sekolah Nasional (NPSN)
13

3.3. PERSYARATAN PENDAFTARAN

1. Pendaftaran

a. Siswa SMA negeri atau swasta sederajat yang berasal dari


kabupaten/kota di daerah 3T, kelas terakhir dan telah mengikuti
Ujian Nasional tahun 2014 dan 2015, dengan ketentuan apabila
tidak lulus Ujian Nasional, maka dinyatakan batal sebagai calon
pelamar.

b. Siswa yang didaftarkan adalah harus anak/siswa berasal dari daerah


3T yang keasliannya ditetapkan oleh pemerintah daerah
Kabupaten/Kota dan PTN Koordinator di Provinsi masing-masing.

c. Berprestasi akademik baik berdasarkan pemeringkatan oleh Kepala


Sekolah, dibuktikan dengan fotokopi rapor lengkap (lembar awal,
identitas, dan nilai semester 1 s/d 5 atau 1 s/d 7) yang dilegalisir
oleh sekolah asal/Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Pemeringkatan
dilakukan sesuai dengan jurusan IPA, IPS, atau Bahasa
berdasarkan nilai mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional
tahun 2014 dan 2015.

d. Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 24 tahun.

e. Sehat fisik dan mental yang dibuktikan dengan keterangan dokter


pemerintah (rumah sakit/puskesmas).

2. Penerimaan

Calon mahasiswa yang diterima yaitu yang memenuhi kriteria sebagai


berikut.

a. Lulus Ujian Nasional, lulus seleksi khusus Program ADik 3T, atau
lulus seleksi jalur SNMPTN-SBMPTN khusus.
b. Mengisi salah satu Formulir (F-11 – F22) untuk Universitas/Institut
atau (F-100) untuk Politeknik, sesuai dengan kode daerah masing-
masing dan menyertakan kelengkapan administrasi lainnya
c. Sehat jasmani dan rohani (Bebas HIV/AIDS dan Narkoba) yang
dibuktikan dengan surat keterangan dokter dan memenuhi
persyaratan lain yang ditentukan oleh masing-masing PTN
pelaksana.
14

d. Wajib mengikuti pembekalan yang diselenggarakan oleh Dinas


Pendidikan Provinsi di PTN Koordinator.
e. Wajib mengikuti program matrikulasi, paling lama satu tahun di PTN
pelaksana, bagi mereka yang oleh PTN pelaksana dianggap
memerlukan.
f. Menyatakan bersedia pindah program studi atau jenjang pendidikan
tinggi sesuai dengan kinerja akademik dan non-akademik selama
mengikuti matrikulasi (dibuktikan dengan surat pernyataan tertulis).
g. Menyatakan bersedia mengikuti semua ketetntuan yang diatur
dalam POB program ADik 3T dan peraturan akademik PTN
pelaksana.
h. Mampu beradaptasi soasial, budaya dan lingkungan serta wajib
menghormati budaya, adat istiadat lokal di PTN pelaksana.

3. Kuota Mahasiswa Baru

a. Penetapan kuota di setiap program studi ditetapkan oleh PTN


pelaksana sesuai dengan UU no. 12 tahun 2012 tentang pendidikan
tinggi dan mempetimbangkan kebutuhan masing-masing di daerah 3T.

b. Penetapan kuota mahasiswa baru program ADik 3T di PTN pelaksana


ditetapkan oleh PTN pelaksana sesuai dengan kapasitas program studi
masing-masing PTN pelaksana.

c. Penetapan kuota mahasiswa baru program ADik 3T secara nasional


ditetapkan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi,
cq Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

d. Hasil seleksi Program ADik 3T akan didistribusikan di masing-masing


PTN pelaksana oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, Kemenristekdikti dan untuk selanjutnya ditetapkan
oleh masing-masing PTN pelaksana melalui Surat Keputusan Pimpinan
Perguruan Tinggi pelaksana ADik 3T.

3.4. TATA CARA PENDAFTARAN

Pendaftaran dilakukan secara langsung melalui Dinas Pendidikan


Kabupaten/Kota, di daerah 3T dengan membawa kelengkapan
persyaratan yang telah ditetapkan, dan dikoleksi oleh PTN kordinator
untuk selanjutnya diseleksi.

3.5. JADWAL SELEKSI

1. Pendataan Program Studi dan penetapan kuota Program Studi oleh


Tim Pokja ADik; 27 Januari sd 14 Februari 2015
2. Sosialisasi Program ADik 3T ; 20 April sd 20 Mei 2015.
15

3. Pendaftaran calon mahasiswa dan Verifikasi calon mahasiswa ADik di


Dinas Pendidikan Kab/Kota; 20 Mei sd 5 Juni 2015.
4. Persiapan ujian tulis; 5 – 18 Juni 2015
5. Ujian Tulis; Sabtu, 20 Juni 2015 (Test SBMPTN– 9 Juni)
6. Proses Seleksi; 22 sd 30 Juni 2015
7. Penetapan hasil seleksi; 7-9 Juli 2015
8. Pengumuman hasil seleksi; 11 Juli 2015. (SNMPTN Pengumuman – 9
Mei, SBMPTN – Pengumuman 9 Juli)
9. Pembekalan di PTN kordinator ; 27 Juli – 1 Agustus 2015
10. Mobilisasi ke PTN pelaksana untuk Matrikulasi ; 2 - 5 Agustus 2015
11. Proses Registrasi di PTN masing-masing : 6 – 7 Agustus 2015
12. Matrikulasi dan Orientasi Studi di PTN pelaksana, 10 - 28 Agt 2015

Catatan;

Seleksi ADik melalui jalur SNMPTN mengikuti jadwal seleksi


SNMPTN dan tidak diwajibkan mengikuti Program Matrikulasi

3.6. PTN DAN PROGRAM STUDI PILIHAN

a. Siswa pelamar dapat memilih maksimal 2 (dua) PTN yang diminati.


b. Siswa pelamar dapat memilih sebanyak-banyaknya 2 (dua) prodi untuk
masing-masing PTN yang diminati;
c. Siswa dapat mengosongkan kolom Program Studi dan PTN pilihan
dengan ketentuan bersedia menerima keputusan panitia seleksi tentang
penempatan Program Studi dan PTN yang dipilihkan sesuai dengan
hasil test siswa.
c. Urutan pilihan prodi merupakan prioritas pilihan;
d. Daftar PTN, Program Studi dan Daya Tampung Program ADik 3T dapat
dilihat pada Lampiran POB ini.
16

BAB IV
PEMBIAYAAN

4.1. SOSIALISASI, PENDAFTARAN DAN SELEKSI

1. Biaya sosialisasi Program ADik 3T dibebankan kepada masing-masing


institusi sesuai dengan gugus tanggung jawab masing-masing institusi
yang terkait. Biaya sosialisasi meliputi biaya perjalanan dinas pemateri,
akomodasi, materi sosialisasi dan sistem informasi.

2. Biaya pendaftaran peserta ADik 3T ditanggung oleh pemerintah, cq.


Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

3. Biaya pelaksanaan seleksi dan pelaksanaan Program ADik 3T


dibebankan pada DIPA Satker Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

4.2. PEMBEKALAN

1. Biaya penyelenggaraan pembekalan yang berlokasi di ibu kota provinsi


dimana PTN kordinator berada, menjadi tanggung jawab pemerintah
Provinsi masing-masing.

2. Biaya transport lokal dan honorarium narasumber lokal pada


pembekalan, dibebankan kepada Pemerintah Daerah Provinsi.
3. Biaya perjalanan narasumber nasional pada pembekalan, dibebankan
kepada Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

4.3. MATRIKULASI
Biaya pelaksanaan matrikulasi meliputi :

1. Biaya penyelenggaraan matrikulasi paling lama dua semester (12


Bulan) sebesar Rp. 2.400.000,- per semester yang langsung ditransfer
ke rekening PTN pelaksana.

2. Bantuan biaya hidup sebesar Rp. 1.000.000,- per bulan/mahasiswa


dtransfer langsung ke rekening mahasiswa.
17

4.4. DANA BANTUAN PENDIDIKAN

1. Bantuan dana pendidikan Program ADik 3T di PTN pelaksana


diberikan oleh Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan sebesar Rp.
8.400.000,- per mahasiswa per semester meliputi untuk biaya
penyelenggaraan pendidikan maksimal sebesar Rp. 2.400.000,- per
semester ditransfer langsung ke rekening perguruan tinggi.

2. Bantuan biaya pendidikan mahasiswa Program ADik 3T diberikan oleh


Dirjen Pembelajaran dan Kemahaiswaan sebesar Rp. 6.000.000,- per
semester ditransfer langsung ke rekening masing-masing mahasiswa.

3. Bantuan biaya penyelenggaraan yang diterima perguruan tinggi (point


1), sebanyak-banyaknya Rp. 2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu
rupiah) per semester per mahasiswa bukan bagian dari Uang Kuliah
Tunggal (UKT) dan merupakan bagian dari Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP). Oleh karena itu penggunaannya harus mengacu pada
ketentuan penggunaan dana PNBP.
4. Biaya “re-settlement” setelah registrasi yang setara dengan biaya hidup
selama 2 (dua bulan) ditanggung oleh Ditjen Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, melalui transfer rekening PTN pelaksana.

5. Biaya asuransi kesehatan, kecelakaan dan kematian selama mengikuti


program ADik 3T menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Kota
asal mahasiswa masing-masing

6. Biaya perjalanan calon mahasiswa dari daerah asal ke Provinsi


menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan
biaya perjalanan dari kota Provinsi ke PTN pelaksana menjadi
tanggung jawab Pemerintah Provinsi, dengan mekanisme sbb:
a. Biaya transport untuk mahasiswa yang berasal dari luar
Kabupaten/Kota/Provinsi untuk 2 (dua) kali: dari tempat asal
menuju perguruan tinggi dan dari perguruan tinggi ke tempat asal
setelah lulus, sesuai dengan jarak dan ketentuan yang berlaku
(Permenkeu Nomor 84/PMK.02/2011 atau Permenkeu Nomor
113/PMK.05/2012 bagi mahasiswa yang tidak dapat menunjukkan
bukti tiket perjalanan).
b. Biaya hidup sementara bagi calon mahasiswa yang berasal dari
luar kota yang besarnya maksimum setara dengan bantuan biaya
hidup 1 (satu) bulan menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah.
18

4.5. BIAYA ASURANSI

1. Biaya asuransi kesehatan dan jiwa mahasiswa peserta ADik 3T


ditanggulangi oleh PTN pelaksana dengan mengalokasikan pada
dana bantuan pendidikan melalui BPJS atau sesuai dengan
mekanisme di PTN pelaksana masing-masing.

2. Pemerintah Daerah Kab/Kota atau Provinsi, dapat pula


mengalokasikan dana asuransi khusus lainnya sesuai dengan
kebijakan pemerintah daerah masing-masing.

4.5. JANGKA WAKTU PEMBIAYAAN

1. Bantuan biaya pendidikan diberikan sejak calon mahasiswa dinyatakan


diterima di perguruan tinggi selama 10 (sepuluh) semester untuk
program Diploma IV dan S1, dan selama 8 (delapan) semester untuk
program Diploma III.
2. Untuk Program Studi yang memerlukan pendidikan profesi atau
sejenisnya, diberikan tambahan batuan dana pendidikan maksimal
selama 2 (dua) semester.
3. Bantuan biaya pendidikan TAMBAHAN dapat diberikan oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota dan atau Pemerintah Provinsi sesuai
kebutuhan dan kemampuan Pemerintah yang bersangkutan.

4.6. PENYALURAN DANA

1. Satker Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan menetapkan Bank


Penyalur berdasarkan hasil sayembara, untuk melakukan penyaluran
dana bantuan pendidikan program ADik 3T ke rekening mahasiswa dan
Perguruan Tinggi pelaksana.
2. Satker Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan menarik dana
bantuan pendidikan program ADik 3T dari KPPN Jakarta III ke rekening
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di Bank penyalur untuk 1 (satu)
semester. Selanjutnya disalurkan ke rekening masing-masing
mahasiswa untuk bantuan biaya hidup dan ke rekening Perguruan
Tinggi pelaksana untuk bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan.
3. Bank penyalur akan menyampaikan laporan ke KPA terhadap
penyaluran dana bantuan pendidikan program ADik 3T.

4.7. PENGHENTIAN BANTUAN

Perguruan tinggi pelaksana dapat menerbitkan ketentuan khusus


tentang penghentian pemberian dana bantuan pendidikan program ADik
19

3T. Secara umum pemberian bantuan dihentikan apabila mahasiswa


penerima:

1. Telah menyelesaikan studi.


2. Cuti karena sakit atau alasan lain yang ditentukan oleh perguruan
tinggi pelaksana
3. Tidak aktif kuliah tanpa alasan dan pemberitahuan yang jelas
selama 2 (dua) semester berturut-turut.
4. Meningal dunia

4.8. HAL KHUSUS

1. Untuk mahasiswa yang cuti karena sakit, perguruan tinggi harus


mengusahakan pencairan beasiswa/bantuan lain sebagai pengganti,
apabila mahasiswa tersebut telah aktif kembali.
2. Kekurangan bantuan biaya penyelenggaraan, dapat ditanggung oleh
perguruan tinggi pelaksana dengan mengupayakan dana dari sumber
lain, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku;
3. Perguruan tinggi pelaksana memfasilitasi dan mengupayakan agar
penerima dana bantuan pendidikan program ADik 3T lulus tepat waktu
dengan prestasi yang optimal;
4. Perguruan tinggi pelaksana mendorong mahasiswa penerima dana
bantuan pendidikan program ADik 3T untuk terlibat di dalam kegiatan
ko dan ekstra kurikuler serta kegiatan pengabdian kepada masyarakat
sebagai bentuk pembinaan karakter dan atau kecintaan kepada
bangsa dan negara;
20

BAB V
PELAKSANAN SOSIALISASI PROGRAM DAN SELEKSI

5.1. SOSIALISASI PROGRAM

Sosialisasi program ADik 3T adalah bertujuan untuk memberikan


informasi yang komprehensif kepada sekolah, siswa, pemerintah daerah
(dinas pendidikan) dan masyarakat tentang Program ADik 3T secara
lengkap dan benar. Tim sosialisasi bertugas untuk membantu pelaksanaan
ADik 3T dibidang pengelolaan dan penyebaran informasi dan kehumasan.
Adapun bentuk kegiatan sosialisasi adalah sebagai berikut.

1. Pertemuan langsung dengan kelompok sasaran


2. Press release
3. Talk show di media
4. Dokumentasi kegiatan, dll

5.2. RAPAT KORDINASI DAN LOKAKARYA

Rapat koordinasi dan lokakarya adalah sarana tempat


pengambilan keputusan dari semua pihak terkait tentang hal-hal strategis
yang terkait dengan seluruh rangkaian kegiatan Program ADik 3T. Rapat
Koordinasi dan Lokakarya terdiri atas :

1. Rapat koordinasi/lokakarya paripurna yang melibatkan unsur :

a. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi beserta


Jajarannya
b. Pemerintah daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh daerah
ADik 3T di Indonesia.
c. Unsur Perguruan Tinggi Pelaksana Program ADik 3T
d. Unsur Perguruan Tinggi Koordinator ADik 3T
e. Tokoh Masyarakat di daerah 3T
f. Pokja ADik 3T
21

Rapat koordinasi dan Lokakarya menghasilkan keputusan-


keputusan strategis yang akan dimuat dalam buku Prosedur Operasioanl
Baku (POB) yang menjadi pedoman semua pihak dalam melaksanakan
kegiatan. POB akan terus disempurnakan setiap tahun sesuai dengan
perkembangan dalam pelaksanaan Program ADik 3T.

2. Rapat koordinasi terbatas yang melibatkan hanya beberapa unsur yang


terkait langsung dengan topik khusus yang akan dibahas.

3. Rapat kelompok kerja (POKJA) ADik 3T yang dimaksudkan untuk


mengimplementasikan seluruh keputusan dan kebijakan, baik dari rapat
koordinasi dan lokakarya paripurna, maupun rapat koordinasi terbatas.

5.3. SOSIALISASI PROGRAM ADik 3T

Sosialisasi program merupakan kegiatan kehumasan yang untuk


menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang pelaksanaan
Program ADik 3T. Kegiatan sosialisasi dapat dilaksanakan oleh Pokja
ADik 3T, Perguruan Tinggi Koordinator dan Perguruan Tinggi Pelaksana.
Seluruh materi sosialisasi hanya boleh bersumber dari POB yang telah
disyahkan sehingga tidak terjadi kesenjangan informasi walaupun
disampaikan oleh institusi berbeda. Informasi dan hal-hal teknis tambahan
yang terkait dengan kebijakan setiap institusi dapat pula disampaikan
sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang ada di POB.

Sasaran sosialisasi program terdiri atas;

1. Para kepala sekolah SMA sederajat di daerah Kab/Kota daerah 3T,


2. Para calon mahasiswa peserta ADik 3T,
3. Unsur pemerintah Provinsi dan Kabupataten/Kota seluruh daerah
ADik 3T
4. Unsur tokoh masyarakat adat, agama, dan budaya di daerah Adik
3T
5. Unsur media massa baik lokal maupun nasional.
22

5.4. REKRUITMEN PESERTA ADik 3T

Peserta Program ADik 3T hanya diperuntukkan bagi anak/siswa


lulusan SMA sederajat, yang memenuhi persyaratan dan kriteria sebagai
orang yang asli berasal dari daerah 3T. Calon peserta Adik 3T telah
dinyatakan lulus ujian sekolah SMA sederajat yang memenuhi syarat dan
lulus Ujian Nasional.

Atas pertimbangan hal tersebut diatas, maka rekruitmen dan


seleksi tentang ADik 3T menjadi tanggung jawab bersama unsur terkait di
Kab/Kota daerah 3T antara lain; Dinas Pendidikan Pemkab/kota, Dinas
Pendidikan Provinsi daerah 3T, dan Perguruan Tinggi Koordinator.
Penetapan keputusan dan rekomendasi calon peserta ADik 3T ditetapkan
oleh Perguruan Tinggi kordinator; Universitas yang berada di wilayah
daerah 3T yang telah ditetapkan oleh Pokja ADik 3T. Peserta yang
dinyatakan memenuhi kriteria calon ADik 3T wajib mengikuti seleksi
sebagaimana diatur dalam POB ini.

5.5. SELEKSI ADik 3T

Seleksi ADik 3T dimaksudkan untuk memperoleh calon mahasiswa


terbaik diantara seluruh peserta seleksi ADik 3T dan menyesuaikan
kemampuan akademik peserta dengan program studi yang dipilih. Dalam
proses seleksi, selain kemampuan akademik dan psikologi belajar siswa,
peserta juga mempertimbangkan faktor non-akademik seperti asal
kabupaten, gender, suku, agama, jumlah penduduk dan tingkat kesulitan
geografis sehingga terpenuhi unsur keterbukaan dan kesamaan
kesempatan serta proporsi partisipasi setiap wilayah dan demografi di
daerah 3T. Seleksi dilaksanakan oleh Pokja ADik 3T dan bertanggung
jawab sepenuhnya kepada Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri
Indonesia (MRPTNI) yang beranggotakan seluruh Rektor PTN.

5.5.1. Proses Seleksi

Proses seleksi dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:


23

(1). Tahap pertama, siswa pelamar akan diusulkan dan direkomendasi oleh
sekolah ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di daerah 3T berdasarkan
ketentuan dan persyaratan (Bab III) dan alokasi kuota yang ditetapkan.

(2) Tahap kedua, siswa pelamar yang direkomendasikan oleh Dinas


Pendidikan Kabupaten/Kota kemudian ditetapkan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi sebagai pelamar program ADik 3T, maksimum sebanyak 3 kali
lipat dari kuota calon yang telah ditetapkan disetiap Kab/Kota, dengan
mempertimbangkan keselarasan dan kebutuhan SDM guna meningkatkan
kapasitas agen pembaharu bagi pembangunan daerah 3T.

(3) Tahap ketiga, siswa pelamar kemudian diseleksi oleh panitia pelaksana
ADik 3T melalui mekanisme seleksi khusus ADik 3T atau SNMPTN-
SBMPTN secara khusus.

(4) Skema seleksi Program ADik 3T adalah sebagai mana Gambar 1 berikut ini
:

Gambar 1 Skema Seleksi Calon Mahasiswa ADik 3T

5.5.2. Sosialisasi dan Koordinasi Pelaksanaan Seleksi

1. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melakukan koordinasi


dan sosialisasi antar unit utama, unit kerja dan instansi terkait termasuk
24

Panitia SNMPTN-SBMPTN dan Pokja MRPTNI serta melakukan publikasi


melalui media massa dalam rangka proses seleksi ADik 3T;

2. Dinas pendidikan Propinsi dan Kabupaten/Kota melakukan sosialisasi dan


atau memberikan informasi kepada satuan pendidikan di lingkungannya
tentang seleksi program ADik 3T;

3. Panitia Pelaksana/Pokja ADik 3T melakukan sosialisasi dan atau


memberikan informasi kepada sekolah dan publik tentang program ADik
3T;

4. Kepala Sekolah SMA sederajat di DAERAH 3T mensosialisasikan


pelaksanaan seleksi program ADik 3T kepada siswa khususnya bagi siswa
kelas 12.

5. Kepala Sekolah SMA sederajat mengkordinasikan dengan Dinas


Pendidikan Kabupaten dan Provinsi serta memfasilitasi seluruh proses
pendaftaran di setiap sekolah, mendampingi siswa dalam mengisi formulir
FORM F-11 – F-20 ADik 3T dan mengirimkan berkas yang telah memenuhi
persyaratan ke perguruan tinggi kordinator ADik 3T masing-masing yang
ditunjuk oleh Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia.

5.5.3. Mekanisme Seleksi ADik 3T


1. Calon peserta mengisi formulir F-11 – F-20 yang disediakan oleh Panitia
Pelaksana/Pokja ADik 3T (formulir dapat diperoleh dari panitia seleksi
ADik 3T dan dapat pula diunduh melalui jaringan internet yang dibuat
khusus) dan selanjutnya formulir yang telah diisi beserta berkas
persyaratan lainnya disampaikan kepada kepala sekolah.

2. Kepala Sekolah mengirimkan rekomendasi, dan formulir pendaftaran


berserta kelengkapan berkas lainnya secara kolektif ke Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dan selanjutnya Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
mengumpulkan di Dinas Pendidikan Provinsi untuk diteruskan ke
perguruan tinggi kordinator ADik 3T.

3. Berkas pendaftaran siswa diverifikasi oleh Panitia Pelaksana/Pokja ADik


3T bersama-sama dengan Perguruan Tinggi Kordinator ADik 3T terkait
dengan keaslian asal daerah peserta.

4. Daftar siswa yang berhak mengikuti seleksi ADik 3T ditetapkan oleh


Panitia Pelaksana/Pokja ADik 3T dengan jumlah 3 kali lipat dari kuota
yang ditetapkan disetiap Kab/Kota.
25

5. Seleksi dilakukan di lokasi tertentu yang akan ditetapkan melalui rapat


kerja dengan Panitia Pelaksana/Pokja ADik 3T, Perguruan Tinggi
kordinator dan Dinas pendidikan setempat, dengan mempertimbangkan
kondisi geografi dan ketersediaan sarana dan pra-sarana.

6. Materi seleksi adalah; ujian kemampuan dasar IPA - IPS, ujian TPA dan
Ujian lainnya sesuai dengan ketentuan seleksi penerimaan mahasiswa di
perguruan tinggi.

7. Penetapan kelulusan ditetapkan melalui rapat kordinasi Panitia


Pelaksana/Pokja ADik 3T, Perguruan Tinggi pelaksana ADik 3T,
Perguruan Tinggi kordinator ADik 3T dan penetapannya ditetapkan
dengan SK Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemristekdikti.

5.5.4 Penetapan Kelulusan dan Pendaftaran di Perguruan Tinggi Pelaksana

Penetapan kelulusan dan pendaftaran di PTN pelaksana ADik 3T


dilakukan melalui mekanisme sebagai berikut;

1. Penerbitan SK kelulusan oleh Ditjen Pembelajaran dan


Kemahasiswaan disertai dengan lampiran nama calon mahasiswa
yang dinyatakan lulus di Program Studi pada PTN pelaksana.

2. Sesuai dengan SK Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (point


1), calon mahasiswa ADik 3T melakukan daftar ulang dan registrasi
di PTN pelaksana masing-masing.

3. Rektor perguruan tinggi menerbitkan Surat Keputusan tentang


penerimaan mahasiswa ADik 3T sesuai dengan data calon
mahasiswa yang telah melakukan pendaftaran ulang dan registrasi.

4. Calon mahasiswa membuka rekening khusus ke Bank pelaksana


yang ditunjuk sesuai dengan nama yang tercantum dalam SK
Rektor perguruan tinggi.

5. Surat Keputusan Rektor dan nomor rekening Bank mahasiswa


yang bersangkutan selanjutnya dikirim ke Ditjen Pembelajaran dan
Kemahasiswaan dan dilaporkan ke SIM Ditjen Pembelajaran dan
Kemahasiswaan.
26

BAB VI
PELAKSANAAN PROGRAM

Berdasarkan penetapan hasil seleksi penerimaan mahasiswa ADik 3T,


maka Dirjen Pembejaran dan Kemahasiswaan menerbitkan SK penetapan
peserta ADik 3T di PTN pelaksana masing-masing. Untuk itu semua peserta
yang dinyatakan lulus, diwajibkan melakukan registrasi dan pendaftaran calon
mahasiswa baru di PTN pelaksana. Selanjutnya, pihak PTN pelaksana
melaksanakan program matrikulasi sesuai dengan kebutuhan peserta ADik 3T.
Pelaksanaan proses belajar mengajar bagi seluruh peserta selama belajar di
PTN pelaksana adalah merupakan rangkaian kegiatan dari Program ADik 3T.
Rangkaian kegiatan tersebut dipisahkan sebelum dan sesudah melakukan
registrasi di PTN yang secara ringkas, model pembelajaran dapat dilihat pada
Gambar 2 berikut ini :

Gambar 2 Skema Pembelajaran Mahasiswa ADik 3T


27

6.1 KEGIATAN SEBELUM KEDATANGAN DI PTN PELAKSANA

Setelah seleksi melalui ujian tulis khusus ADik 3T, atau Seleksi
Nasional jalur (SNMPTN-SBMPTN) dan dengan terbitnya SK penetapan
calon peserta, maka kegiatan persiapan dan pemantapan dikordinasikan
oleh semua unsur/pihak terkait untuk mempersiapkan peserta mengikuti
kegiatan ADik 3T. Kegiatan tersebut meliputi; kegiatan pembekalan,
mobilisasi, proses registrasi di PTN Palaksana dan matrikulasi.

6.1.1 Pembekalan

Pembekalan adalah program “pre-departure training” untuk


mengkaji kesiapan dan kemampuan, baik fisik maupun mental psikologi
dan perilaku para calon mahasiswa untuk mengikuti Program ADik 3T.
Diharapkan dari materi pembekalan ini, mahasiswa memperoleh informasi
secara komprehensif dari para narasumber secara langsung tentang
aspek-aspek non-akademik yang bakal menunjang keberhasilan dalam
menempuh pembelajaran di perguruan tinggi. Pembekalan dilaksanakan
di perguruan tinggi koordinator dalam waktu 2 sampai 5 hari dengan
menyajikan materi dari para ahli dibidang masing-masing meliputi materi-
materi sebagai berikut.

1. Wawasan kebangsaan dan NKRI


2. Psikologi belajar di perguruan tinggi
3. Motivasi belajar di perguruan tinggi
4. Perilaku sosial budaya, agama, dan adat istiadat
5. Penjelasan tentang PTN tujuan
6. Penjelasan tentang kompetensi dan prospek kerja dari program
studi yang akan diikuti oleh calon mahasiswa
7. Kedisiplinan

Pembekalan dilaksanakan paling sedikit 2 hari dan paling lama


5 hari oleh Dinas Pendidikan Provinsi daerah ADik 3T masing-masing dan
berkordinasi dengan PTN koordinator masing-masing. Adapun
narasumber yang akan membawakan materi adalah :

1. Pemateri tingkat nasional, yang difasilitasi oleh Ditjen


Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
28

2. Pemateri Lokal, yang difasilitasi oleh Pemda Kab/Kota, Pemda


Provinsi, PTN koordinator, dan MRPTNI.
3. Mahasiswa peserta ADik 3T angkatan sebelumnya yang memiliki
motivasi kuat dan berhasil/sukses ditandai dengan
prestasi/keberhasilan studi yang signifikan untuk memberi
motovasi.

6.1.2. Evaluasi Pembekalan

Pada bagian akhir pembekalan, dilakukan evaluasi dan test


psikologi apabila diperlukan, untuk menetapkan kesiapan peserta
mengikuti Program ADik 3T.

1. Bagi mereka yang dinyatakan tidak siap mengikuti Program ADik


3T, agar segera diusulkan mengikuti seleksi mandiri di Perguruan
Tinggi yang ada di Provinsi masing-masing.
2. Bagi mereka yang teridentifikasi memilih program studi yang tidak
sesuai dengan kemampuan dan asal jurusannya di sekolah
menengah, agar segera dipindahkan ke program studi atau
Perguruan Tinggi yang lebih sesuai.
3. Proses pemindahan ke perguruan tinggi dan penyesuaian
program studi dilaksanakan melalui mekanisme konsultasi dan
pembimbingan dan disetujui oleh semua pihak terkait, peserta
ADik 3T, PTN asal, perguruan tinggi tujuan dan Pokja ADik 3T.

6.1.3. Mobilisasi Calon Mahasiswa ADik 3T

Mobilisasi calon mahasiswa ADik 3T dari PTN Kordinator ke


PTN Pelaksana merupakan bagian dari kegiatan transportasi calon
mahasiswa dari tempat asal hingga ke PTN tujuan yang terdiri atas
beberapa tahapan antara lain:

1. Mobilisasi calon mahasiswa dari daerah asal (Kabupaten/Kota) ke


tempat pelaksanaan tes khusus ADik 3T dan pembekalan yang
dilaksanakan di PTN kordinator, dilaksanakan oleh pemerintah
Kabupaten/Kota tempat dimana peserta berasal.

2. Mobilisasi calon mahasiswa dari PTN Kordinator ke PTN


pelaksana (PTN penerima) di 39 PTN dan 23 Politeknik,
dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi daerah 3T masing-masing.

3. Mobilisasi kelompok calon mahasiswa ke suatu PTN tujuan harus


didampingi oleh paling sedikit satu orang pembimbing dari unsur
pemerintah Kabupaten/Kota atau Provinsi yang ditunjuk khusus
29

dan bertanggung jawab mengantarkan calon mahasiswa ke PTN


tujuan hingga proses registrasi dinyatakan tuntas dan dinyatakan
sudah siap mengikuti matrikulasi/ kegiatan pembelajaran.

4. Pembimbing bertanggung jawab dalam membantu para calon


mahasiswa mengatasi masalah-masalah yang dihadapi selama
proses mobilisasi hingga sampai ke PTN tujuan dan dinyatakan
siap mengikuti proses matrikulasi/pembelajaran.

5. Pembimbing diharapkan tidak meninggalkan calon mahasiswa di


PTN tujuan hingga semua persoalan administrasi akademik dan
non akademik dinyatakan rampung dan siap mengikuti kegiatan
matrikulasi/ pembelajaran.

6.2. KEGIATAN SETELAH REGISTRASI DI PTN PELAKSANA

6.2.1. Registrasi di PTN Pelaksana

1. Setiap calon mahasiswa Program ADik 3T diwajibkan melakukan


registrasi/pendaftaran calon mahasiswa di PTN pelaksana masing-
masing.
2. Pada proses registrasi calon mahasiswa ADik 3T dapat didampingi
dan dibantu oleh pembimbing dari Kabupaten/Provinsi daerah 3T atau
pembimbing khusus dari unsur PTN yang ditunjuk oleh PTN yang
bersangkutan.
3. Proses registrasi dilaksanakan sesuai dengan jadwal reguler
registrasi calon mahasiswa di PTN yang bersangkutan
4. Dalam hal terdapat peserta yang terlambat melakukan registrasi
karena kesulitan transportasi dari daerah asal, dapat dilayani secara
khusus oleh PTN pelaksana atas semangat afirmasi dengan
ketentuan tidak menggangu proses belajar mengajar di PTN tersebut.
5. Segera setelah registrasi, PTN menerbitkan Surat Keputusan Rektor
tentang penerimaan sebagai mahasiswa di PTN bersangkutan,
dengan mencantumkan nama, nomor induk mahasiswa, fakultas dan
program studi.
6. Segera setelah registrasi, calon mahasiswa ADik 3T membuka
rekening tabungan di Bank pelaksana yang ditunjuk khusus oleh
Ditjen pembelajaran dan Kemahasiswaan dan mengirimkan nomor
rekening tersebut ke Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan di
Jakarta, secara kolektif.

6.2.2. Sosialisasi Internal di PTN Pelaksanaan


30

Sebelum pelaksanaan matrikulasi dan perkuliahan, pihak PTN


Pelaksana melakukan sosialisasi internal untuk pengenalan program
ADik 3T kepada seluruh unsur terkait di PTN Pelaksana termasuk
kepada para Dekan, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi dan dosen
wali terkait, agar semua pihak mendapatkan pemahaman yang sama
tentang Program ADik 3T. Dengan demikian diharapkan agar para
peserta ADik 3T mendapatkan perhatian khusus dari semua unsur
terkait dalam pegambilan kebijakan dan penanganan mahasiswa.

Sosialisasi internal ini juga ditujukan kepada para mahasiswa


lainnya agar peserta ADik 3T dapat segera berbaur dengan mahasiswa
lainnya dalam melakukan kegiatan akademik dan ko-kurikuler. Dengan
sosialisasi internal ini, terkhusus kepada peserta ADik 3T diharapkan
dapat memberikan pemahaman yang kompreshensif kepada peserta
ADik 3t tentang segala aspek mengenai program studi yang dituju,
kompetensi, peraturan akademik, prospek kerja setelah menyelesaikan
kuliah, dan kegiatan ko-kurikuler lainnya di kampus PTN. Secara rinci,
materi sosialisasi internal yang diberikan adalah sebagai berikut :

1. Mekanisme proses pembelajaran di kampus,


2. Kegiatan ekstra-kurikuler dan kemahasiswaan,
3. Hakekat Program ADik 3T dan mekanisme penerimaan
beasiswa ADik 3T,
4. Pengenalan program studi, peraturan akademik, kompetensi
lulusan , dan prospek kerja.
5. Kiat belajar sukses di perguruan tinggi, dll

6.2.3. Program Matrikulasi

Matrikulasi adalah program penyesuaian yang dimaksudkan


untuk mempercepat kemampuan adaptasi akademik maupun non-
akademik peserta ADik 3T agar sesegera mungkin dapat menyesuaikan
kemampuan belajarnya dengan peserta didik lainnya di PTN yang
bersangkutan. Program menyesuaian ini diharapkan dapat
menghindarkan calon mahasiswa dari gegar akademik dan gegar
suasana belajar, gegar budaya, dan lingkungan, sehingga secara
31

psikologi dinyatakan siap mengikuti proses belajar mengajar bersama


dengan mahasiswa lainnya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka :

1. Perguruan Tinggi pelaksana diberi kewenangan untuk merancang


dan mengatur sendiri bentuk kegiatan program matrikulasi sesuai
dengan kemampuan PTN dan kondisi calon mahasiswa yang
diterima.

2. Materi matrikulasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan


mahasiswa dengan mempertimbangkan waktu pelaksanaannya,
agar tidak mengganggu proses belajar mengajar secara rutin.

3. Pelaksanaan matrikulasi dapat berlangsung sepanjang semester


secara paralel dengan kegiatan reguler akademik semester
berjalan, atau dilakukan khusus sebelum kegiatan akademik
reguler dimulai.

4. Hasil monitoring dan evaluasi program matrikulasi dapat dijadikan


bahan pertimbangan bagi PTN pelaksana memindahkan calon
mahasiswa ke program studi yang lebih sesuai, atau
mengusulkan pemindahan calon mahasiswa ke PTN lain atau
Politeknik Negeri di Provinsi/Kota yang sama.

5. Pemindahan program studi sepenuhnya menjadi wewenang PTN


pelaksana sesuai dengan peraturan akademik yang berlaku di
PTN tersebut, dengan mempertimbangkan semangat afirmasi.
Setiap pemindahan program studi agar dilaporkan ke Pokja ADik
3T dan Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan setiap akhir
semester.

6. Pemindahan ke PTN lain harus merupakan hasil kesepakatan


bersama antara PTN asal dan PTN penerima dengan
menyampaikan laporan pemindahan PTN ke Pokja ADik 3T dan
Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

6.2.4. Pelaksanaan Perkuliahan

Perkuliahan peserta ADik 3T dilaksanakan secara bersama dan


tidak terpisahkan dengan mahasiswa reguler lainnya dan wajib
sepenuhnya mengikuti segala ketentuan yang berlaku di PTN tersebut.
Untuk itu peserta ADik 3T;

1. diwajibkan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan proses


pembelajaran dalam satuan semester penuh,
2. segala ketentuan yang ada dalam peraturan akademik PTN
pelaksana tetap diberlakukan bagi seluruh peserta ADik 3T,
namun dalam beberapa hal tertentu dan atas semangat afirmasi,
peserta ADik 3t dapat memperoleh perlakuan khusus sesuai
32

dengan UU No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pasal


74,
3. perlakuan khusus (afirmasi) yang diberikan kepada peserta ADik
3T semata-mata bertujuan untuk afirmasi pendidikan dan harus
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Pedoman
Operasional Baku (POB) ADik 3T yang merupakan ketetapan
Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemristekdikti R.I.,
4. jumlah kewajiban SKS yang dibebankan adalah sama dengan
mahasiswa reguler lainnya, kecuali dipandang perlu oleh
penasehat akademik maka jumlah SKS yang dibebankan dapat
disesuaikan,
5. PTN pelaksana dapat menunjuk pembimbing/tutor khusus
(dosen/ketua PS/ketua Jurusan) yang memiliki perhatian dan
pemahaman yang baik tentang mahasiswa ADik 3T sehingga
dapat membantu kesulitan belajar mahasiswa peserta ADik 3T
hingga batas waktu yang dianggap cukup,
6. PTN pelaksana dapat melakukan monitoring dan evaluasi
internal setiap 4 minggu perkuliahan sehingga bantuan
pembimbingan dan konseling secepatnya dapat dilaksanakan
apabila mereka mengalami masalah belajar yang serius,
7. bagi mahasiswa ADik 3T yang dipandang perlu memerlukan
pembimbingan rekan sebaya, atau bimbingan kakak kelas dalam
melakukan tugas-tugas pelajaran hendaknya dapat difasilitasi
oleh PTN pelaksana,
8. apabila dipandang perlu, dan atas pertimbangan kualitas
pembelajaran maka dapat dipetimbangkan pemberian ujian
ulangan atau “remedial” dan sejenisnya bagi mahasiswa ADik
3T yang belum dinyatakan lulus pada ujian final semester
setelah mendapatkan pembimbingan tambahan.

6.2.5 Tutorial Khusus

Agar sistem pembelajaran lebih intensif bagi mahasiswa ADik


3T, maka program tutorial khusus dapat diberikan apabila diperlukan,
misalnya penyiapan pembimbing kakak asuh atau pendampingan teman
sebaya. Dalam hal ini, setiap 2 sampai 3 orang mahasiswa ADik 3T dapat
didampingi oleh 1 (satu) mahasiswa reguler senior. Mahasiswa tersebut
dipilih berdasarkan beberapa kriteria, seperti mempunyai kemampuan
akademik yang memadai dan telaten sebagai pendamping.
33

6.2.6 Pembimbingan dan Konseling

Pembimbingan dan konseling adalah upaya yang dilakukan untuk


mencegah terjadinya putus studi akibat gegar akademik dan suasana
belajar, gegar budaya, dan lingkungan yang terjadi pada seorang
mahasiswa. Untuk itu mahasiswa yang dipandang memerlukan
pembimbingan khusus dan konseling hendaknya difasilitasi oleh PTN
pelaksana, sesuai dengan sarana dan pra-sarana yang dimiliki. Dalam hal
terdapat mahasiswa yang mengalami masalah psikologi serius dan tidak
dapat ditangani lagi oleh PTN palaksana, maka mahasiswa tersebut
segara dilaporkan ke Pokja ADik 3T dan Ditjen Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, untuk dikordinasikan dengan pemerintah daerah agar
dikembalikan ke daerah asalnya.

6.2.7. Monitoring dan Evaluasi Internal

Sebagai bentuk langkah antisipatif, maka diperlukan monitoring


dan evaluasi internal tentang aktifitas mahasiswa ADik 3T disetiap 4
minggu perkuliahan, sehingga masalah akan segera diketahui sejak dini.
Monitoring dan evaluasi internal mahasiswa ADik 3T dilakukan oleh tim
khusus yang ditunjuk oleh PTN pelaksana masing-masing.

6.2.8 Pindah Program Studi dan PTN

Setiap perguruan tinggi memiliki perarturan akademik yang


mengatur tentang persyaratan dan tata cara pindah program studi dan
pindah ke perguruan tinggi lainnya. Untuk itu, pindah program studi dan
atau ke perguruan tinggi lainnya dapat dilakukan kepada mahasiswa ADik
3T yang dipandang mengalami masalah studi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku di PTN pelaksana dengan mempertimbangkan semangat
afirmasi sebagai kebijakan khusus sebagaimana diatur dalam POB ADik
3T. Untuk itu, dalam POB ini diatur hal-hal sebagai berikut :
34

1. Mahasiswa program ADik 3t yang dipandang tidak mampu lagi


melanjutkan studinya pada program studi semula dapat
mengajukan pindah ke program studi yang lain yang dianggap
lebih sesuai dengan kemampuannya atas persetujuan pimpinan
kedua program studi asal dan tujuan dan sesuai dengan peraturan
akademik yang berlaku.

2. Pindah program studi hendaknya dilakukan hanya satu kali selama


proses pendidikan.

3. Nilai prestasi akademik yang dicapai pada program studi asal


dapat disetarakan pada program studi tujuan sepanjang masih
terdapat relevansi akar keilmuannya.

4. Mahasiswa ADik 3T yang dipandang tidak mampu lagi melanjutkan


pendidikannya di perguruan tinggi awal dan tidak terdapat program
studi lain di perguruan tinggi tersebut yang dapat menerimanya,
dapat mengajukan usul pindah ke perguruan tinggi lain yang ada di
Provinsi/Kota yang sama yang memiliki program studi yang
dianggap sesuai, atas persetujuan kedua perguruan tinggi asal dan
penerima.

5. Mahasiswa ADik 3T yang dipandang sudah tidak mampu lagi


melanjutkan pendidikannya di jenjang program S1 dapat
mangajukan pindah ke program Diploma 3, 2, 1 atau Politeknik
Negeri, baik pada perguruan tinggi yang sama maupun pada
perguruan tinggi lain yang masih satu Provinsi/Kota dengan
perguruan tinggi awal atas persetujuan kedua perguruan tinggi asal
dan penerima.

6. Pindah perguruan tinggi hanya diperkenankan satu kali selama


proses pendidikan.

7. Nilai prestasi akademik yang dicapai pada perguruan tinggi asal


dapat disetarakan pada perguruan tinggi tujuan sepanjang masih
terdapat relevansi akar keilmuannya.

6.2.9 Mahasiswa Tidak Aktif dan Drop Out

Mahasiswa tidak aktif adalah mahasiswa yang masih tetap


melakukan registrasi pada setiap awal semester, namun sama sekali
tidak lagi mengikuti setiap kegiatan dan proses pembelajaran selama
satu semester. Mahasiswa “drop out” adalah mahasiswa yang aktif
35

mengikuti proses belajar mengajar namun indeks prestasi akademik


yang dicapai dibawah ketentuan yang berlaku di perguruan tinggi
selama tiga semester pertama berturut-turut, atau melewati batas satuan
waktu pembelajaran di program studi. Untuk itu maka,

1. mahasiswa ADik 3T yang dinyatakan tidak aktif selama satu


semester harus diberi peringatan dan pembinaan oleh perguruan
tinggi pelaksana,
2. mahasiswa yang telah diberi peringatan dan pembinaan namun
masih tidak aktif pada semester berikutnya dapat dinyatakan
sebagai mahasiswa putus studi dan dana bantuan ADik 3t yang
diterimanya dapat diberhentikan sepihak oleh Ditjen
Pembelajaran dan Kemahasiswaan atas usul perguruan tinggi
pelaksana,
3. mahasiswa “drop out” dapat pula diberlakukan bagi mahasiswa
yang melampaui masa studi dengan prestasi akademik dibawah
ketentuan yang berlaku di perguruan tinggi,
4. mahasiswa ADik 3T yang menunjukkan indikasi akan mengalami
“drop out” hendaknya lebih awal diantisipasi oleh perguruan tinggi
pelaksana melalui kegiatan pendampingan khusus, atau pindah
program studi atau pindah perguruan tinggi lain dengan jenjang
pendidikan yang lebih rendah sebagai mana diatur dalam POB
ADik 3T.

6.2.10 Evaluasi Hasil Studi

Sesuai petunjuk Menristekdikti bahwa, Program ADik 3T di PTN


pelaksana diharapkan agar tidak menjadi penyebab menurunnya
penjaminan mutu PTN pelaksana. Untuk itu sistem evaluasi hasil studi
harus tetap mengikuti Peraturan Akademik yang berlaku di PT masing-
masing dengan mempertimbangkan semangat afirmasi guna membantu
dan mencegah mahasiswa mengalami Drop Out. Bantuan kepada
mahasiswa ADik 3T dapat diberikan dalam bentuk program remediasi
atau semester pendek khusus.
36

6.2.11 Penyelesaian Studi

1. Mahasiswa ADik 3T yang berhasil menyelesaikan studinya di


perguruan tinggi pelaksana, wajib mengikuti wisuda sarjana yang
diadakan oleh perguruan tinggi tersebut.
2. Setiap perguruan tinggi yang akan melakukan wisuda mahasiswa
ADik 3T wajib menyampaikan data-data calon wisudawan kepada
Pokja ADik 3T dan Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti
selambat-lambatnya 1 bulan sebelum wisuda untuk dikoordinasikan
kesemua pihak terkait dalam rangka acara wisuda tersebut.
3. Mahasiswa ADik 3T yang menyelesaikan studinya dengan prestasi
akademik yang baik dapat mengajukan permohonan kuliah lanjut ke
jenjang S2, atau melamar pekerjaan sesuai bidang ilmunya baik di
pemerintahan maupun swasta diseluruh tanah air, atau kembali
mengabdi dan menciptakan lapangan kerja guna memperkuat
percepatan pembangunan di daerah 3T masing-masing.
4. Pengembalian peserta ADik 3T dari PTN pelaksana ke tempat asal
bagi peserta sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah
Provinsi daerah 3T masing-masing.
37

BAB VII
MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi adalah kegiatan terintegrasi dengan melakukan


pengamatan, pembinaan dan penyelesaian masalah yang dijumpai dalam
pelaksanaan program ADik 3T. Secara umum tujuan kegiatan ini adalah untuk
meyakinkan bahwa seluruh kegiatan dilaksanakan sesuai dengan POB yang
meliputi; persiapan, sosialisasi, seleksi, mobilisasi, pelaksanaan ADik, evaluasi
dan pembinaan serta proses penyaluran dana bantuan pendidikan program
ADik 3T. Seluruh kegiatan harus sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Disamping itu, progres pencapaian indeks prestasi
akademik setiap semester hendaknya selalu dimonitor untuk mencegah
terjadinya “drop out” dan tingginya angka mahasiswa yang tidak aktif kuliah.

Komponen utama yang dimonitor dan dievaluasi antara lain:

1. Efektifitas pelaksanaan kegiatan sosialisasi program ADik 3T dan


keterjangkauan informasi kepada masyarakat di seluruh daerah.

2. Akuntabilitas pelaksanaan seleksi calon mahasiswa ADik 3T yang


sesuai dengan sasaran program ADik 3T.

3. Alokasi dan pemenuhan kuota calon mahasiswa dan dan pencairan dana
bantuan pendidikan ADik 3T.

4. Penyaluran dan atau penggunaan dana bantuan pendidikan ADik 3T


yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Pelayanan dan atau pembinaan mahasiswa di perguruan tinggi


penerima program ADik 3T.

6. Administrasi pengelolaan keuangan program ADik 3T di perguruan tinggi


pelaksana.

7. Pelaporan IPS – IPK yang dicapai oleh peserta dan penanggulangannya


bagi yang bermasalah.

8. Pelaporan keuangan yang transparan dan akuntabel.


38

7.1. Monitoring Pelaksanaan ADik 3T

Pelaksana program ADik 3T diharuskaN menyusun laporan


kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pelaksanaan program
ADik 3T, sejauh mana pelaksanaan program apakah berjalan sesuai
dengan yang direncanakan, apa yang telah dan belum dilaksanakan,
hambatan yang dialami dan mengapa hal tersebut dapat terjadi, serta
upaya untuk mengatasi hambatan tersebut, serta rekomendasi untuk
perbaikan program di masa yang akan datang.

Hal-hal yang harus dicantumkan di dalam laporan adalah:

1. Data statistik tentang distribusi peserta ADik 3T di perguruan tinggi


setiap semester di seluruh Indonesia dengan capaian indeks
prestasi akademik masing-masing peserta di pergruan tinggi
masing-masing.
2. Penyaluran dan penerimaan bantuan pendidikan ADik 3T di setiap
perguruan tinggi. Panitia pelaksana menyusun statistik penerima
bantuan berdasarkan data yang diterima dari Tim Manajemen
perguruan tinggi.
3. Penggunaan dana ADik 3T oleh PTN pelaksana besaran dana
yang dibutuhkan di setiap pergruan tinggi untuk setiap program
studi. Panitia pelaksana menyusun laporan tersebut berdasarkan
informasi yang diperoleh dari tim perguruan tinggi.

7.2. Evaluasi Program

Berdasarkan data-data yang diperoleh pada monitoring dan


evaluasi program, maka panitia pelaksana/Pokja MRPTNI menyusun
suatu rekomendasi yang memuat berbagai temuan empiris pada
pelaksanaan program ADik 3T untuk kesempurnaan program dimasa
yang akan datang. Dalam laporan evaluasi tesebut harus ditekankan
faktor-faktor penghambat dan kesulitan-kesulitan yang memerlukan
penanganan khusus melalui kebijakan Ditjen Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kemristekdikti R.I
39

7.3. Laman Resmidan Alamat Pengelola

a. Informasi resmi mengenai Program ADik 3T dapat diakses melalui laman


resmi yang akan di launching kemudian

b. Selain laman resmi tersebut, komunikasi dan informasi dapat melalui


laman MRPTNI : www.unhas.ac.id/crisu

Demikian Pedoman Operasional Baku Pelaksanaan Program Affirmasi


Pendidikan Tinggi bagi DAERAH 3T (ADik 3T) ini disusun sebagai pedoman bagi
semua pihak terkait dalam pelaksanaan Program ADik 3T.

Jakarta, ........................ 2015


Mengetahui:

Ketua Majelis Rektor Perguruan


Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Tinggi Negeri Indonesia,
40

FORM F- .....
(HALAMAN 1)
41

FORM F- .....
(HALAMAN 2)
42

PETUNJUK PENDAFTARAN
Program Afirmasi Dikti bagi Putra Putri
DAERAH 3T

FORMULIR F- ......
Kolom yang harus diisi adalah Kolom A (Data Pribadi) sampai kolom E (Kegemaran dan Lingkungan
Siswa).

Pengisian masing-masing kolom menggunakan huruf kapital (huruf balok) dan harus mengikuti
petunjuk sebagai berikut :

A. DATA PRIBADI

1-a Nama

Isilah nama Anda pada tempat yang tersedia, nama harus sedemikian rupa sehingga dapat
tercakup dalam tempat yang tersedia (23 huruf). Susunan dan ejaan harus sesuai dengan nama
yang tertulis dalam ijasah/STTB anda.

Contoh : Muhammad Irwan Purwanto, supaya tercakup dalam tempat yang tersedia dapat
disingkat menjadi :

Muhammad Irwan P atau

Muhammad I. Purwanto atau

M. Irwan Purwanto

1-b Nomor induk siswa

Isilah kolom dengan NIS atau stambuk Anda, mulai dari kolom sebelah kiri. Jika NIS Anda hanya 5
digit, maka kosongkan kolom yang sisa.

1-c Nomor Induk Siswa Nasional

Isilah kolom dengan NISN Anda, mulailah dari kolom sebelah kiri. Jika Anda belum mempunyai
NISN, kosongkan saja.

1-d Jurusan

Beri tanda silang pada kotak yang sesuai dengan jurusan Anda saat di SLTA.
43

2-a Nama SLTA

Isilah kolom dengan nama sekolah (SLTA) Anda.

2-b Alamat SLTA

Isikan nama jalan/RT/RW/Desa/Kecamatan sedemikian sehingga cukup pada kolom tersedia,


tetapi dapat dikenal dan dijangkau oleh petugas pos. Isikan pula Kabupaten/Kota tempat SMA
Anda dan Kode Pos. Jika Anda tidak mengetahui kode pos, tanyakan pada guru atau kepala
sekolah.

2-c Telepon SLTA

Isikan kode wilayah pada 4 digit pertama, lalu nomor telepon pada 7 digit berikut. Jika nomor
telepon sekolah hanya 5 digit, mulailah dari kolom sebelah kiri dan kosongkan sisanya. Jika
sekolah Anda belum mempunyai telepon, dapat diisikan dengan telepon guru/kepala sekolah
atau tetangga terdekat, tetapi harus dikomunikasikan sebelumnya dengan yang bersangkutan.

3- Jenis kelamin

Beri tanda silang pada kotak sesuai dengan jenis kelamin Anda.

4-a Tempat lahir

Isikan nama tempat/kabupaten/kota tempat Anda dilahirkan sesuai dengan akte kelahiran.

4-b Tgl/Bln/Thn lahir (angka)

Isikan tanggal, bulan, dan tahun kelahiran Anda dengan menggunakan angka. Jika tanggal dan
bulan lahir Anda <10, beri angka nol di depannya. Contoh: 2 Mei 1992 diisikan 02-05-92.

5-a Alamat siswa

Isikan nama jalan/RT/RW/Desa/Kecamatan sedemikian sehingga cukup pada kolom tersedia,


tetapi dapat dikenal dan dijangkau oleh petugas pos. Isikan pula Kabupaten/Kota tempat domisili
Anda dan Kode Pos. Jika Anda tidak mengetahui kode pos, tanyakan pada orang tua atau kantor
pos.

5-b Telepon

Isikan kode wilayah pada 4 digit pertama, lalu nomor telepon Anda pada 7 digit berikut. Jika
nomor telepon Anda hanya 5 digit, mulailah dari kolom sebelah kiri dan kosongkan sisanya. Jika
Anda belum mempunyai telepon, dapat diisikan dengan nomor HP atau telepon tetangga
terdekat, tetapi harus dikomunikasikan sebelumnya dengan yang bersangkutan.

6- Agama

Beri tanda silang pada kolom dengan agama yang Anda anut.
44

B. DATA PRESTASI

a. Salinan nilai mata pelajaran semester 1 sampai dengan 6

Isikan nilai kognitif dari tiap mata pelajaran sesuai dengan nilai semester 1 di kolom I,
semester 2 di kolom II, dan seterusnya.

Khusus untuk mata pelajaran Kesenian dan Pendidikan Jasmani isikan nilai psikomotor
(praktek).

b. Peringkat siswa per semester

Isikan peringkat Anda per kelas untuk setiap semester, hanya jika peringkat tersebut
tercantum di dalam rapor Anda. Jika tidak, kosongkan saja.

Demikian juga halnya dengan jumlah siswa per kelas.

c. Tahun kelulusan

Beri tanda silang pada kotak yang sesuai dengan tahun kelulusan Anda di SLTA.

d. Total nilai UN saja (bukan nilai sekolah)

Isikan hanya nilai total hasil ujian nasional SLTA Anda pada kolom tersedia, BUKAN nilai hasil
ujian sekolah.

C. DATA ORANG TUA/WALI

1-a Nama orang tua/wali

Isikan nama lengkap ayah atau wali Anda sedemikian sehingga sesuai dengan kolom yang ada.

Alamat orang tua/wali

Isikan nama jalan/RT/Desa/Kecamatan sedemikian sehingga cukup pada kolom tersedia,


tetapi dapat dikenal dan dijangkau oleh petugas pos. Isikan pula Kabupaten/Kota tempat
domisili orang tua/wali Anda serta Kode Pos. Jika Anda tidak mengetahui kode pos, tanyakan
pada petugas kantor pos.

1-b Telepon

Isikan kode wilayah pada 4 digit pertama, lalu nomor telepon orang tua/wali Anda pada 7 digit
berikut. Jika nomor telepon orang tua/wali Anda hanya 5 digit, mulailah dari kolom sebelah
kiri dan kosongkan sisanya. Jika orang tua/wali Anda belum mempunyai telepon, dapat
diisikan dengan nomor HP atau telepon tetangga terdekat, tetapi harus dikomunikasikan
sebelumnya dengan yang bersangkutan.

2- Susunan keluarga

Isikan nama ayah, ibu, lalu saudara Anda secara berurutan sesuai umur pada lajur 2, lalu isikan
pendidikan dan pekerjaan masing-masing anggota keluarga pada lajur 3, dan isikan keudukan
masing-masing dalam keluarga, misalnya: ayah, ibu, kakak, adik, dan sebagainya.
45

3- Pekerjaan ayah/wali

Beri tanda silang pada kolom yang sesuai, tuliskan tambahan keterangan pada kolom tertentu,
misalnya: TNI.POLRI Pangkat Briptu.

4- Penghasilan ayah per bulan

Isikan penghasilan rata-rata per bulan ayah/wali Anda dalam satu tahun terakhir. Contoh : Jika
ayah/wali Anda PNS dengan gaji Rp. 1.500.000,-/bulan dan Ayah Anda juga mempunyai sawah
yang menghasilkan padi senilai Rp. 1.000.000,-/panen atau sekitar Rp. 250.000,-/bulan. Jadi
penghasilan orang tua/wali Anda setiap bulannya adalah Rp. 1.500.000,- + Rp. 250.000,- atau
totalnya Rp. 1.750.000,-.

5- Pekerjaan ibu/wali

Beri tanda silang pada kolom yang sesuai, tuliskan tambahan keterangan pada kolom tertentu,
misalnya: TNI.POLRI Pangkat Briptu.

6- Penghasilan ibu per bulan

Isikan penghasilan rata-rata per bulan ibu/wali Anda dalam satu tahun terakhir.

D. KEGEMARAN DAN LINGKUNGAN SISWA

Beri tanda silang pada kolom yang sesuai, boleh lebih dari satu opsi, sesuai dengan kegemaran
dan kenyataan yang ada di lingkungan Anda.

E. PEMINATAN

Anda diwajibkan memberi tanda silang hanya pada satu pilihan bidang minat yang tersedia.

F. PTN dan PRODI PILIHAN

Anda diperkenankan memilih 2 PTN dan sebanyak-banyaknya 2 program studi setiap PTN yang
Anda pilih. Anda dapat menyatakan kesediaan ditempatkan di PTN dan PS manapun oleh Panitia.

a. Kode PTN

Isikan kode PTN pada kotak yang tersedia, yang Anda pilih sesuai dengan nama PTN yang
tercantum pada lajur 2 Lampiran 1.

b. Kode Prodi

Isikan kode prodi yang Anda pilih sesuai dengan kode program studi yang tercantum pada
lajur pada Lampiran Daftar Program Studi.

Di bagian akhir borang pendaftaran ini, Anda menuliskan nama Kab/Kota asal Anda, tanggal, nama,
dan tanda tangan Anda di halaman 2 sebelah kanan bawah, lalu serahkan ke Dinas Pendidikan
Kabupaten. Lampirkan fotokopi rapor yang dilegalisir oleh sekolah/Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dan surat keterangan dokter.
46

Daftar PTN Kordinator ADik 3T

1. Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh


2. Universitas Sumatera Utara, Medan
3. Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan Riau
4. Universitas Andalas, Padang
5. Institut Pertanian Bogor, Bogor
6. Universitas Sam Ratulangi, Manado
7. Universitas Halu Oleo, Kendari
8. Universitas Nusa Cendana, Kupang
9. Universitas Pattimura, Ambon
10. Universitas Khairun, Ternate
11. Universitas Mulawarman, Samarinda
12. Universitas Borneo, Tarakan

Daftar PTN Pelaksana ADik 3T Kode PTN

1. Institut Pertanian Bogor 11


2. Institut Teknologi Bandung 12
3. Institut Teknologi Sepuluh Nopember 13
4. Universitas Airlangga 14
5. Universitas Andalas 15
6. Universitas Bengkulu 16
7. Universitas Brawijaya 17
8. Universitas Diponegoro 18
9. Universitas Gajah Mada 19
10. Universitas Haluoleo 20
11. Universitas Hasanuddin 21
12. Universitas Indonesia 22
13. Universitas Jember 23
14. Universitas Khaerun 24
15. Universitas Lambung Mangkurat 25
16. Universitas Lampung 26
17. Universitas Mataram 27
18. Universitas Mulawarman 28
19. Universitas NegeriSemarang 29
20. Universitas Nusa Cendana 30
21. Universitas Padjadjaran 31
22. Universitas Palangkaraya 32
23. Universitas Pattimura 33
24. Universitas Pendidikan Ganesha 34
25. Universitas Pendidikan Indonesia 35
26. Universitas Sam Ratulangi 36
27. Universitas Sebelas Maret 37
28. Universitas Sriwijaya 38
47

29. Universitas Sumatera Utara 39


30. Universitas Syiah Kuala 40
31. Universitas Tanjungpura 41
32. Universitas Trunojoyo 42
33. Universitas Udayana 43
34. Universitas Negeri Jakarta 44
35. Universitas Negeri Malang 45
36. Universitas Negeri Makassar 46
37. Universitas Negeri Medan 47
38. Universitas Negeri Surabaya 48
39. Universitas Negeri Yogyakarta 49

Daftar Politeknik Negeri ADik 3T Kode PTN

1. Politeknik Manufaktur Bandung 101


2. Politeknik Negeri Jakarta 102
3. Politeknik Negeri Medan 103
4. Politeknik Negeri bandung 104
5. Politeknik Negeri Semarang 105
6. Politeknik Negeri Sriwijaya 106
7. Politeknik Negeri Lampung 107
8. Politeknik Negeri ambon 108
9. Politeknik Negeri Padang 109
10. Politeknik Negeri Bali 110
11. Politeknik Negeri Pontianak 111
12. Politeknik Negeri Ujung Pandang 112
13. Politeknik Negeri manado 113
14. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya 114
15. Politeknik Negeri banjarmasin 115
16. Politeknik Negeri Lhoksumawe 116
17. Politeknik Elektronik Negeri Surabaya 117
18. Politeknik Negeri Jember 118
19. Politeknik Negeri Kupang 119
20. Politeknik Negeri Malang 120
21. Politeknik Negeri Payakumbuh 121
22. Politeknik Negeri Samarinda 122
23. Politeknik Negeri Media Kreatif 123
48

Daftar Istilah dan Singkatan

 POB (Pedoman Operasional Baku)


 PTN (Perguruan Tinggi Negeri)
 ADik 3T (Afirmasi Pendidikan Tinggi daerah 3T)
 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal)
 SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri)
 MRPTNI (Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia)
 POKJA ADik 3T (Kelompok Kerja yang ditugaskan oleh MRPTNI menyelenggarakan
Program ADik 3T)
 KEMRISTEKDIKTI (Kemeterian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi)
 DITJEN(Direktorat Jenderal)
 PTN Pelaksana (Perguruan Tinggi Negeri Penyelenggara ADik 3T)
 PTN Koordinator (Perguruan Tinggi Negeri Lokal daearh 3T) yang
mengkoordinasikan rekruitmen calon peserta)
 Daerah 3T (Daeran terluar, tedepan dan tertinggal)
 UTS (Ujian Tulis Semester)

Anda mungkin juga menyukai