Kontribusiku Artikel
Kontribusiku Artikel
Kontribusiku Artikel
Alih-alih perdebatan di masyarakat saat ini menemui titik terang, malah kasus
nyata yang terjadi malah semakin keruh. Kebenaran dan kepalsuan di masyarakat
seolah-olah telah kabur tidak jelas. Banyak masyarakat mencari kebenaran sendiri
dengan menafsirkan sebuah pandangannya dengan kondisi sekarang ini, sehingga
pembenaran dari sesuatu yang hakiki menjadi multitafsir.
Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki banyak suku, ras, agama,
dan budaya yang berbeda-beda. Persatuan dan kesatuan yang digagas oleh founding
father kita haruslah kita jaga dan perjuangkan, terutama dalam hal ini peran daripada
pemuda untuk berkontribusi terhadap agama, bangsa dan negara haruslah tidak
setengah-setengah. Sejak dahulu, pemuda memiliki peran dalam pembangunan bangsa,
memiliki ide kreatif, cemerlang, mempersatukan, dan memiliki semangat juang yang
tinggi.
Pada tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda dari perkumpulan “Menteng 31”
mendesak agar Presiden Soekarno beserta wakilnya Bung Hatta untuk segera
memprokalmirkan kemerdekaan Republik Indonesia sampai dengan terjadinya
kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad
Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan.
Peran pemuda dalam masyarakat saat ini dirasa masih sangat kecil
kontribusinya, tidak seperti dahulu kala. Para pemuda, terkhusus para mahasiswa yang
dilebihkan tingkat intelektualitasnya saat ini hanya direpotkan dengan tugas kuliah,
praktik, skripsi dan lain-lain. Mahasiswa kebanyakan berfikir apatis, hanya ikut kebijakan
pemerintah saja tanpa mau mengkritisinya. Seolah-olah mahasiswa terlelap dari tidur
panjangnya sehingga tidak tahu badai yang terjadi diluar sana. Meskipun seperti itu,
masih ada sekumpulan mahasiswa yang berupaya membuat gerakan-gerakan yang ingin
membangkitkan jiwa pemuda mahasiswa lain.
Semoga kita dalam usia muda, menggunakan waktu kita yang berharga demi
agama, bangsa, dan negara. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallah
‘alaihi wa sallam pernah menasehati seseorang, “Manfaatkanlah lima perkara sebelum
datangnya lima perkara, (1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, (2) Waktu
sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, (3) Masa kayamu sebelum datang masa
kefakiranmu, (4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, (5) Hidupmu sebelum
datang matimu.”
Salam Mahasiswa!!!!!