Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT LAPRI
Jl. Abidin HS RT.05 Desa Lapri Kode Pos 77483
A. PENDAHULUAN
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu dan Bayi merupakan salah satu
indikator dalam tujuan pembangunan kesehatan Indonesia. Secara nasional tren Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini telah berhasil d turunkan dari 390 per 100.000
kelahiran hidup (data SDKI tahun 1991) menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup (data
SDKI tahun 2012). Namun demikian , jika dibandingkan dengan target SDGs (Suitainable
Development Goals) pada tahun 2017 sebesar 70 per 100.000 kelahiran hidup masih cukup
jauh. Sementara itu Angka Kematian Bayi ( AKB ) berdasarkan data SDKI tahun 2012
adalah 32 per 1.000 kelahiran hidup juga masih jauh dari target SDGs yaitu 23 per 1.000
kelahiran hidup.
Kematian ibu dan anak merupakan hasil dari interaksi berbagai aspek, baik aspek
klinis, aspek sistem pelayanan kesehatan, maupun faktor-faktor non kesehatan yang
mempengaruhi pemberian pelayanan klinis dan terselenggaranya sistem pelayanan
kesehatan secara optimal.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas
pelayanan kesehatan ibu dan anak dalam rangka membantu mempercepat penurunan AKI
dan AKB adalah melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
B. LATAR BELAKANG
Tingginya AKI dan AKB antara lain disebabkan karena ketidakberdayaan seorang ibu
dalam memutuskan untuk mendapatkan pertolongan medis apabila terjadi permasalahan
dalam kehamilan dan bayinya. Hal ini antara lain disebabkan oleh rendahny apengetahuan
ibu dalam perawatan kesehatan ibu serta pengenalan tanda-tanda bahaya obstetric dan
neonatal, sehingga akan menghambat suatu keputusan yang akan diambil. Salah satu upaya
yang dapat memberikan pengetahuan yang cukup kepada ibu hamil dan keluarga adalah
melalui kelas ibu hamil.
Puskesmas Lapri terdiri dari 3 desa dengan total jumlah penduduk 6330 jiwa (
berdasarkan data fordatin 2019 ). Pada tahun 2018 masih ada beberapa indikator program
KIA yang masih belum mencapai target. Salah satunya adalah Cakupan pelaksanaan kelas
1
Ibu Hamil. Target cakupan pelaksanaan kelas Ibu hamil adalah 80%, sedangkan pencapaian
diakhir tahun hanya 34.7%. hal ini turut mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang kesehatannya, hal Ini juga menunjukkan bahwa masih ada masyarakat yang kurang
memahami tentang perlunya peningkatan pengetahuan perawatan kesehatan ibu hamil,
melahirkan dan bayi baru lahir.
Salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kemandirian keluarga dan masyarakat
dalam memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak adalah melalui penggunaan buku
KIA. Agar buku KIA tersebut dapat digunakan dengan benar dan dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat, maka perlu diberikan pemahaman tentang buku KIA melalui wadah komunikasi
yang ada di masyarakat yang kemudian disebut kelas ibu hamil.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang
pemeriksaan kehamilan agar ibu dan janin sehat, persalinan aman, nifas nyaman ibu
selamat, dan bayi sehat.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan
ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan.
b. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku tentang perawatan kehamilan,
persalinan, nifas, perawatan bayi baru lahir dan aktifitas fisik / senam ibu hamil.
F. SASARAN
Sasaran kelas ibu hamil adalah Ibu hamil yang ada di Desa Pancang, suami dan keluarga
dapat juga melibatkan kader dan dukun yang ada d wilayah kerja. Jumlah peserta dalam 1
kelas ibu hamil maksimal sebanyak 15 orang .
H. KELUARAN (OUTPUT)
Terlaksananya kegiatan Kelas Ibu Hamil Di Desa Pancang Kecamatan Sebatik Utara
dengan baik.
I. HASIL (OUTCOME)
Didapatkan hasil kegiatan sebagai berikut; dari 15 Undangan yang diharapkan datang (ibu
hamil, Keluarga dan kader), hanya hadir sebanyak 6 ibu hamil saja. Jumlah keseluruhan
peserta sebanyak 12 orang termasuk Ibu hamil, keluarga, kader, dan Bidan fasilitator.
L. PEMBIAYAAN
Kegiatan ini menggunakan anggaran dari DAK non Fisik tahun 2019 sebesar Rp. 6.900.000
(Enam Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah).