Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmatnya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “SAP
Hipertensi” tepat pada waktunya. Tak lupa solawat serta salam kepada junjungan
Nabi besar Muhammad SAW.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bimbingan guru keperawatan
keluarga serta dukungan dari orang tua kami dan teman-teman yang telah
meluangkan waktunya untuk membantu menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan. Maka dari itu
untuk pembaca saran dan kritik sangat kami harapkan untuk perbaikan tugas-tugas
selanjutnya.

Bandung, 31 Januari 2019


LATAR BELAKANG
Saat ini penyebab hipertensi secara pasti masih belum diketahui dengan jelas.
Data menunjukkan, hampir 90% penderita hipertensi tidak diketahui penyebabnya
secara pasti. Namun, para ahli telah mengungkapkan bahwa terdapat dua faktor yang
memudahkan seseorang terkena hipertensi, yakni faktor yang tidak dapat dikontrol
dan faktor yang dapat dikontrol. Beberapa faktor risiko yang termasuk dalam faktor
risiko yang tidak dapat dokontrol seperti genetik,usia, jenis kelamin, dan ras.
Sedangkan faktor risiko yang dapat dikontrol berhubungan dengan faktor lingkungan
berupa perilaku atau gaya hidup seperti obesitas, kurang aktivitas, stres dan konsumsi
makanan. Konsumsi makanan yang memicu terjadinya hipertensi diantaranya adalah
konsumsi makanan asin, konsumsi makanan manis, konsumsi makanan berlemak dan
konsumsi minuman berkafein yaitu kopi atau teh.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : Hipertensi
POKOK BAHASAN : Diet Hipertensi
SASARAN : Orang Tua
HARI/TANGGAL : Kamis,31 JANUARI 2019
WAKTU : 25 menit
TEMPAT : Rumah klien
PEMBERI MATERI : Mahasiswa S1 Keperawatan STIKes Bhakti Kencana
Bandung
A. TUJUAN
a. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 25 menit tentang diet rendah
garam kepada keluarga Ny.N diaharpkan mampu memahami dan menerapkan
dan mematuhi makanan yang baik dan tidak untuk Ny.n yang menderita
hipertensi secara mandiri dirumah.
Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang diet rendah garam diharapkan keluarga
dapat:
1. Menyebutkan pengertian Hipertensi
2. Menyebutkan penyebab Hipertensi
3. Menyebutkan makanan yang harus dihindarai untuk penderita
hipertensi

B. SUB POKOK BAHASAN


1. Definisi
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Tujuan diet hipertensi

C. MATERI PENGAJARAN
Terlampir

D. STRATEGI INSTRUKSIONAL

1. Menjelaskan materi penyuluhan dengan bahasa yang jelas dan intonasi yang
sesuai
2. Memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya
3. Melakukan diskusi untuk mengetahui sejauhmana pemahaman peserta
penyuluhan.

E. MEDIA PENGAJARAN
Leaflet

F. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan Waktu Respon Penghuni
Pembukaan 5 menit
1. Memberikan salam 1. Menjawab salam
2. mengenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan 3. Mendengarkan
tujuan 4. Bertanya
4. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
Kegiatan inti 10 menit
1. Menjelaskan
definisi hipertensi
2. Menjelaskan 1. Mendengarkan
penyebab 2. Memdengarkan
hipertensi . 3. Bertanya
3. Menjelaskan tanda
gejala hipertensi
4. Menjelaskan
tujuan hipertensi
Penutup 10 menit
1. Melakukan 1. Mendengarkan
evaluasi 2. Memperhatikan
2. Menyimpulkan 3. Menyimpulkan
kegiatan bersama
3. Salam penutup 4. Menjawab salam

G. Denah Penkes
Peserta di posisikan duduk dengan formasi, fasilitator dan penyuluh berada di
depan peserta.

H. Evaluasi
1. Apa yang dimaksud hipertensi?
2. Makanan apa saja yang perlu dikurangi untuk penderita hipertensi ?
3. Berapa banyak garam yang dipakai untuk penderita hipertensi?

I. Referensi
https://id.scribd.com/oc/47395869/Penatalaksanaan-hipertensi
LAMPIRAN MATERI

HIPERTENSI

A. DEFINISI
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari
140 mmHg dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang\waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat
(tenang).7 Hipertensi \didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection,
Evaluation and Treatment of High Blood Pressure sebagai tekanan yang lebih
tinggi dari 140 / 90 mmHg.
Hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi
berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Faktor pemicu hipertensi
dibedakan menjadi yang tidak dapat dikontrol seperti riwayat keluarga, jenis
kelamin, dan umur. Faktor yang dapat dikontrol seperti obesitas, kurangnya
aktivitas fisik, perilaku merokok, pola konsumsi makanan yang mengandung
natrium dan lemak jenuh.
Hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi seperti stroke, kelemahan
jantung, penyakit jantung koroner (PJK), gangguan ginjal dan lain-lain yang
berakibat pada kelemahan fungsi dari organ vital seperti otak, ginjal dan jantung
yang dapat berakibat kecacatan bahkan kematian. Hipertensi atau yang disebut
the silent killer yang merupakan salah satu faktor resiko paling berpengaruh
penyebab penyakit jantung (cardiovascular).

B. PENYEBAB

Berdasarkan penyebabnya hipertensi terbagi menjadi dua golongan

menurut Corwin (2009), Irianto (2014), Padila (2013), Price dan Wilson
(2006), Syamsudin (2011), Udjianti (2010) :

a. Hipertensi esensial atau hipertensi primer.

Merupakan 90% dari seluruh kasus hipertensi adalah hipertensi esensial yang
didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah yang tidak diketahui
penyebabnya (Idiopatik). Beberapa faktor diduga berkaitan dengan
berkembangnya hipertensi esensial seperti berikut ini:

1. Genetik: individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi,


beresiko tinggi untuk mendapatkan penyakit ini. Faktor genetik ini tidak
dapat dikendalikan, jika memiliki riwayat keluarga yang memliki tekanan
darah tinggi.
2. Jenis kelamin dan usia: laki – laki berusia 35- 50 tahun dan wanita
menopause beresiko tinggi untuk mengalami hipertensi. Jika usia
bertambah maka tekanan darah meningkat faktor ini tidak dapat
dikendalikan serta jenis kelamin laki–laki lebih tinggi dari pada
perempuan.
3. Diet: konsumsi diet tinggi garam atau lemak secara langsung berhubungan
dengan berkembangnya hipertensi. Faktor ini bisa dikendalikan oleh
penderita dengan mengurangi konsumsinya karena dengan mengkonsumsi
banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada
beberapa orang, khususnya dengan pendeita hipertensi, diabetes, serta
orang dengan usia yang tua karena jika garam yang dikonsumsi
berlebihan, ginjal yang bertugas untuk mengolah garam akan menahan
cairan lebih banyak dari pada yang seharusnya didalam tubuh.

Banyaknya cairan yang tertahan menyebabkan peningkatan pada volume


darah seseorang atau dengan
kata lain pembuluh darah membawa lebih banyak cairan. Beban ekstra

yang dibawa oleh pembuluh darah inilah yang menyebabkan pembuluh


darah bekerja ekstra yakni adanya peningkatan tekanan darah didalam
dinding pembuluh darah. Kelenjar adrenal memproduksi suatu hormon
yang dinamakan Ouobain. Kelenjar ini akan lebih banyak memproduksi
hormon tersebut ketika seseorang mengkonsumsi terlalu banyak garam.
Hormon ouobain ini berfungsi untuk menghadirkan protein yang
menyeimbangkan kadar garam dan kalsium dalam pembuluh darah,
namun ketika konsumsi garam meningkat produksi hormon ouobain
menganggu kesimbangan kalsium dan garam dalam pembuluh
darah.garam berlebih membuat pembuluh darah pada ginjal menyempit
dan menahan aliran darah. Ginjal memproduksi hormone rennin dan
angiostenin agar pembuluh darah utama mengeluarkan tekanan darah yang
besar sehingga pembuluh darah pada ginjal bisa mengalirkan darah seperti
biasanya. Tekanan darah yang besar dan kuat ini menyebabkan seseorang
menderita hipertensi.

Konsumsi garam per hari yang dianjurkan adalah sebesar 1500 – 2000 mg
atau setara dengan satu sendok teh. Perlu diingat bahwa sebagian orang
sensitif terhadap garam sehingga mengkonsumsi garam sedikit saja dapat
menaikan tekanan darah. Membatasi konsumsi garam sejak dini akan
membebaskan anda dari komplikasi yang bisa terjadi.

4. Berat badan: Faktor ini dapat dikendalikan dimana bisa menjaga berat
badan dalam keadaan normal atau ideal. Obesitas (>25% diatas BB ideal)
dikaitkan dengan berkembangnya peningkatan tekanan darah atau
hipertensi.
5. Gaya hidup: Faktor ini dapat dikendalikan dengan pasien hidup dengan
pola hidup sehat dengan menghindari faktor pemicu hipertensi itu terjadi
yaitu merokok, dengan merokok berkaitan dengan jumlah rokok yang
dihisap dalam waktu sehari dan dapat menghabiskan berapa putung rokok
dan lama merokok berpengaruh dengan tekanan darah pasien. Konsumsi
alkohol yang sering, atau berlebihan dan terus menerus dapat
meningkatkan tekanan darah pasien sebaiknya jika

C. TANDA GEJALA
Hipertensi dasar seperti hipertensi sekunder akan mengakibatkan penderita
tersebut mengalami kelemahan otot pada aldosteronisme primer, mengalami
peningkatan berat badan dengan emosi yang labil pada sindrom cushing,
polidipsia, poliuria. Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode
sakit kepala, palpitasi, banyak keringat dan rasa melayang saat berdiri
(postural dizzy) (Setiati, Alwi, Sudoyo, Simadibrata, dan Syam, 2014).
Saat hipertensi terjadi sudah lama pada penderita atau hipertensi sudah dalam
keadaan yang berat dan tidak diobati gejala yang timbul yaitu sakit kepala,
kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur
(Irianto, 2014).
Semua itu terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan
ginjal. Pada penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan
bahkan mengakibatkan penderita mengalami koma karena terjadi
pembengkakan pada bagian otak. Keadaan tersebut merupakan keadaan
ensefalopati hipertensi (Irianto, 2014).

D. PENATALAKSANAAN
1. Diet rendah garam
Penurunan asupan garam 5mg/hr (85 mmol/hr) dapat mencegah hipertensi,
memudahkan pengendalian tekanan darah pada pasien yang sedang dalam
pengobatan dan dapat mencegah kejadian kardiovaskuler pada pasien
yang kelebihan berat badan. Pengurangan asupan garam baik secara
tunggal maupun dikombinasikan dengan penurunan berat badan dapat
menurunkan kejadian hipertensi sekitar 20%. Untuk mengurangi asupan
garam, pasien hipertensi sebaiknya mengkonsumsi makanan yang rendah
garam dan membatasi garam yang ditambahkan pada saat memasak.
Garam yang dimaksud di sini tidak hanya garam dapur tetapi semua
garam (natrium) yang terkandung dalam makanan awetan atau olahan.
Garam Natrium yang ditambahkan ke dalam makanan umumnya berupa
ikatan seperti: Natrium Chlorida atau garam dapur,Mono-Natrium
Glutamat atau vetsin, Natrium Bikarbonat atau soda kue, Natrium Benzoat
untuk mengawetkan buah, Natrium Bisulfit atau senyawa yang digunakan
untengawetkan daging seperti Corned beef.
Untuk memperbaiki rasa tawar akibat pengurangan garam dapat dilakukan
dengan menambah gula merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur
dan bumbu lain yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium.
Makanan juga dapat ditumis untuk memperbaiki rasa. Sebaiknya
penambahan garam dilakukan saat di atas meja makan untuk menghindari
penggunaan garam yang berlebih. Dianjurkan untuk selalu menggunakan
garam beryodium dan penggunaan garam jangan lebih dari 1 sendok teh
per har.
2. Pasien dengan hipertensi diawali dnegan terapi non farmakologi seperti
penurunan berat badan bagi penderita yang obesitas, olahraga yang teratu,
mengurangi konsumsi alcohol dan garam, tidka merokok dan
mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah.
3. Terapi farmakologi
Unruk penderita hipertensi tanpa komplikasi pengobatan dengan diuretic
tazal dosis rendah dan untuk penderita dengan komplikasi lebih dari satu
macam obat hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai