Anda di halaman 1dari 27

BAB VII

PRAKTIKUM KONSOLIDASI

7.1 PENDAHULUAN
7.1.1 Dasar Teori
Konsolidasi adalah proses pemampatan tanah akibat adanya beban tetap dalam
jangka waktu tertentu. Prosedur untuk melakukan uji konsolidasi satu dimensi pertama-
tama diperkenalkan oleh Terzaghi dimana pengujian tersebut dilakukan dengan alat
Oedometer.
Pemampatan awal pada umumnya adalah disebabkan oleh pembebanan awal
(preloading). Konsolidasi Primair yaitu periode selama tekanan air pori secara lambat laun
dipindahkan ke dalam tegangan efektif, sebagai akibat dari keluarnya air dari pori-pori
tanah. Konsolidasi sekundair terjadi setelah tekanan air pori hilang seluruhya. Pemampatan
yang terjadi di sini disebabkan oleh penyesuaian yang bersifat plastis dari butir-butir tanah.

Gambar 1. Oedometer
7.1.2 Tujuan
1) Tujuan Khusus:
Untuk menentukan sifat pemampatan suatu contoh tanah yaitu sifat perubahan isi dan
proses keluarnya air dari dalam tanah yang diakibatkan adanya tekanan axial yang
bekerja pada tanah tersebut.
2) Tujuan Umum:
1. Dapat menerangkan prosedur pelaksanaan percobaan konsolidasi
2. Dapat membaca data besarnya penurunan contoh tanah pada dial berdasarkan
waktu
3. Dapat menghitung besarnya penurunan contoh tanah akibat proses pemampatan
tanah
4. Dapat menentukan waktu terjadinya proses konsolidasi
5. Dapat menggunakan peralatan yang dipakai

7.1.3 Penggunaan Hasil Tes untuk Pekerjaan Teknik Sipil


Suatu lapisan tanah apabila diatasnya terbebani oleh bangunan konstruksi sipil, maka akan
menyebabkan pemampatan tanah sehingga terjadi konsolidasi atau penurunan. Untuk itu
sangat diperlukan adanya percobaan di laboratorium untuk mendapatkan parameter –
parameter konsolidasi tanah.

Pada kondisi di lapangan, test konsolidasi ini dapat dilihat pada suatu pondasi yang
dibangun di atas tanah lempung yang diapit oleh lapisan tanah pasir dengan tinggi muka
air tanah dibatas lapisan lempung sebelah atas. Segera sesudah pembebanan, lapisan
lempung mengalami kenaikan tegangan. Air pori di dalam lapisan lempung mengalami
kenaikan tegangan. Air pori di dalam lapisan lempung dianggap dapat mengalir dengan
baikke lapisan pasirnya dan pengaliran air hanya ke atas dan ke bawah saja.
7.2 METODE PELAKSANAAN
 Alat dan bahan :
1. Satu set peralatan Oedometer lengkap dengan beban 2 kg, 3 kg, 6 kg, dan 13 kg
2. Alat pemotong dan pencetak sampel tanah
3. Timbangan dengan ketelitian 0.01 gr sampai dengan 0.01 gr
4. Stopwatch
5. Oven
6. Cawan
7. Pisau pemotong contoh tanah
8. Contoh tanah
9. Air suling
10. Air raksa
 Langkah Kerja
1. Siapkan tempat contoh tanah dari ring kuningan, beri pelumas bagian dalamnya
(untuk mengurangi gesekan) dan timbanglah beratnya (w1)
2. Buatlah benda uji dari contoh tanah undisturb, kemudian letakkan ke dalam ring dan
catatlah tinggi beban uji yanga akan ditest
3. Timbanglah ring yang berisi contoh tanah tersebut (w2)
4. Tempatkan batu porious yang telah dibasahi lebih dahulu bagian atas dan bawah dari
cincin tempat contoh tanah sehingga benda uji yang telah dilaposo dengan kertas
saring terjepit di antara kedua batu porious tersebut, kemudian sisa tanah pembuatan
benda uji perlu diselidiki kadar air (wc) dan specific gravity
5. Pasanglah plat penumpu di atas batu porious tempa contoh tanah
6. Letakkan dial reading untuk mengukur penurunan di atas muka plat penumpu. Dial
reading harus dipasang sedemikian rupa hingga dial tersebut dapat bekerja dengan
baik pada saat permukaan test. Atur kedudukan dial dan catat pembacaan jarum.
Dengan demikian pembacaan dial siap dilakukan. Sebelumnya rendamlah tempat
contoh tanah oleh air
7. Letakkan pembebanan pertama seberat 2 kg dan catat tekanannnya pada batasan
waktu yang telah ditentukan
8. Setelah selesai 24 jam tambahlah beban sebesar 1 kg sehingga menjadi 3 kg, dan
catatlah penurunan tegangannya sesuai dengan batasan waktu sebagaimana yang
tertulis di atas
9. Ulangi langkah sebelumnya untuk beban 6 kg dan 13 kg
10. Untuk mendapatkan rebound graph (unloading) test, maka setelah beban tertinggi
selesai diberikan selama 14 jam, beban berangsur-angsur dikurangi. swelling akibat
pengurangan ini harus dicatat setiap t=15 menit

ANALISA DATA
7.4.1 Hasil Percobaan Praktikum
Tabel 1. Tabel Hasil Praktikum
Waktu Berat (kg)
(menit) 2 3 6 13
0.1 9.95 8.52 7.70 6.67
0.25 9.94 8.50 7.64 6.58
0.5 9.93 8.47 7.59 6.56
1 9.90 8.45 7.53 6.52
2 9.86 8.42 7.45 6.49
4 9.83 8.40 7.40 6.45
8 9.74 8.36 7.35 6.37
16 9.60 8.31 7.29 6.25
30 8.98 8.26 7.21 6.05
60 8.80 8.24 7.16 5.95
120 8.71 8.21 7.14 5.85
240 8.64 8.17 7.10 5.76
1440 8.58 7.97 6.97 5.66

Hasil Pengamat Rebound

Waktu Beban (kg)


(menit) 6kg 3kg 2kg
15 5,73
30 5,86
45 5,97
1. Berat Volume Tanah

Berat Volume Tanah sebelum Tes Konsolidasi


Diameter Ring 6,5 cm
Tinggi Ring 5 cm
Tinggi Batu Porus 0.6 cm
Tinggi Penutup Ring 1.2 cm
Tinggi Tanah (Ho) 2,5 cm
Volume Ring 164.549 cm3
Berat Ring 203,53 gram
Berat Ring + Tanah 337,37 gram
Berat Tanah 133,84 gram
𝑾𝒕𝒂𝒏𝒂𝒉 𝒈𝒓 1,614 gram/cm3
𝜸𝒕 = =
𝑽𝒕𝒂𝒏𝒂𝒉 𝒈𝒓

2. Kadar Air

Mencari Kadar Air sebelum Tes Konsolidasi


No. Cawan 1
Berat Cawan 54,553 gram
Berat Cawan + Tanah Basah 69,98 gram
Berat Cawan + Tanah Kering 65,336 gram
Berat Air 4,664 gram
Berat Tanah Kering 10,783 gram
𝑾𝒘𝒂𝒕𝒆𝒓 𝟒, 𝟔𝟔𝟒 𝒈𝒓 43,25 %
𝑾𝒄 = = 𝒙 1𝟎𝟎
𝑾𝒅𝒓𝒚 𝟏𝟎, 𝟕𝟖𝟑 𝒈𝒓

Spesific Gravity sebelum Tes Konsolidasi

No. Piknometer P13


Berat Piknometer (N) 87,913 gram
Berat Pikno + Tanah Kering (O) 98,312 gram
Berat Tanah Kering 10,399 gram
Berat Pikno + Tanah + Air (P) 343,12 gram
Berat Pikno + Air (Q) 332,07 gram
Temperatur 1 (31℃) (R) 1.00324
Temperatur 2 (31.5℃) (S) 1.00349
(𝑶 − 𝑵) 2.40
𝑮𝒔 =
(𝑸 − 𝑵)𝑹 − (𝑷 − 𝑶)𝑺
3. Koefisien Konsolidasi (Cv)
 Beban 2 kg
Data Penurunan beban 2 kg
T √𝒕 Dial Penurunan
(menit) (mm)
0 0,00 10.00 0
0,1 0,32 9.95 0.05
0,25 0,50 9.94 0.06
0,5 0,71 9.93 0.07
1 1.00 9.90 0.10
2 1,41 9.86 0.14
4 2,00 9.83 0.17
8 2,83 9.74 0.26
16 3,87 9.60 0.40
30 5,48 8.98 1.02
60 7,75 8.80 1.20
120 10,95 8.71 1.29
240 15,50 8.64 1.36
1440 37,95 8.58 1.42

 Menentukan Hdr1
Ho = 2,5 cm = 25 mm
H1 = Ho – (Penurunan selama 24jam)
= 25 mm – 1,42 mm
= 23,58 mm
𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 0,539
Hdr1 = = = 0,269 mm
2 2
A. Menentukan CV menggunakan Logaritma Waktu

WAKTU (s)
0.1 1 10 100 1000 10000
0.05 0.06 0.07 0 0.10
0.14 0.17
0.1
0.26
0.2
0.3 0.40
0.4
PEMAMPATAN (mm)

0.5
0.6
D50 0.7
0.8
0.9 1.02
1
1.1 1.20
1.2 1.29
D100
1.36
1.3 1.42
1.4
1.5
1.6

Gambar 2. Grafik Metode Logaritma Waktu pada Beban 2 kg


1. Menentukan t50
a. Menentukan D0
 T1 = 0.5menit  H1 = 0,07 mm
 T2 = 2 menit  H2 = 0,14 mm
 X (jarak penentu D0) = H2 – H1
 X = 0,14 mm – 0,07 mm = 0,07 mm

D0 = H1 – X = 0,07 mm – 0.07 mm

D0 = 0,00 mm

b. Menentukan D100 (secara grafis)


D100 = 1,3 mm
c. Menentukan D50
D0 + D100
D50 =
2
0,00 mm + 1,3 mm
D50 =
2
D50 = 0,65 mm
Lalu tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari d50 pada grafik
logaritma waktu, maka didapat t50 adalah 20,1 menit

o t50 = Log 20,1 menit


t50 = 1,303 menit
t50 = 78,18 detik
2. Menentukan CV50
Hdr1 2
𝐶𝑉50 = 0,197 x
𝑡50
(0,269mm)2
𝐶𝑉50 = 0,197 x
78,18 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

𝐶𝑉50 = 1,823 x 10-4 mm2/detik

AKAR WAKTU
0 5 10 15 20 25 30 35 40
0
0.1
0.2
0.3
0.4
PEMAMPATAN (mm)

0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5

Gambar 3. Grafik Metode Akar Waktu pada beban 2 kg


1. Menentukan √𝑡90
OB = 6,7 menit
OC = 1,15 OB
= 1,15 x 6,7 menit
= 7,705 menit
 √𝑡90 = 6,1 menit
𝑡90 = 37,2 menit
𝑡90 = 2232 detik

2. Menentukan CV90
Hdr1 2
CV90 = 0.848 x
t 90
(0,269 mm)2
CV90 = 0.848 x
2232 detik
𝐶𝑉90 = 0,275 x 10-4 mm2/detik

 Beban 3.0 kg
Tabel 2. Data Penurunan pada Beban 3 kg
Penurunan
T Dial
(mm)
0.1 0.32 8.52 0.02

0.25 0.50 8.50 0.05

0.5 0.71 8.47 0.07

1 1.00 8.45 0.10

2 1.41 8.42 0.12

4 2.00 8.40 0.16

8 2.83 8.36 0.21

15 3.87 8.31 0.26

30 5.48 8.26 0.28

60 7.75 8.24 0.31

120 10.95 8.21 0.35

240 15.49 8.17 0.55

1440 37.95 7.97 0.75


 Menentukan Hdr2
H1 = 23,58 mm
H2 = H1 – (Penurunan selama 24jam)
= 23,58 mm – 0,75mm
= 22,83 mm
𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 0,248
Hdr2 = = = 0,124 mm
2 2

A. Menentukan CV menggunakan Logaritma Waktu

WAKTU (s)
0.1 1 10 100 1000 10000
0.00
0.02
0.05
0.07
0.10 0.10
0.12
0.16
0.20 0.21
PEMAMPATAN (mm)

0.26
0.28
0.30 0.31
0.35
0.40

0.50
0.55
0.60

0.70
0.75
0.80

Gambar 4. Grafik Metode Logaritma Waktu pada Beban 3.0 kg


1. Menentukan t50
a. Menentukan D0
 T1 = 0,5menit  H1 = 0.07 mm
 T2 = 2 menit  H2 = 0.12 mm
 X (jarak penentu D0) = H2 – H1
 X = 0.12 mm – 0.07 mm = 0.05 mm
 D0 = H1 – X = 0.07 mm – 0.05 mm

D0 = 0.02 mm
b. Menentukan D100 (secara grafis)
D100 = 0.28 mm

c. Menentukan D50
D0 + D100
D50 =
2
0,02 mm + 0,28 mm
D50 =
2
D50 = 0,15 mm
Lalu tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari d50 pada grafik
logaritma waktu, maka didapat t50 adalah 3,5 menit

o t50 = Log 3,5 menit


t50 = 0,544 menit
t50 = 32,64 detik
2. Menentukan CV50

Hdr2 2
𝐶𝑉50 = 0,197 x
𝑡50

(0,124mm)2
𝐶𝑉50 = 0,197 x
32,64 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝐶𝑉50 = 0,928 x 10-4 mm2/detik
Menentukan CV menggunakan Akar Waktu

AKAR WAKTU
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00
0.00

0.10

0.20
PEMAMPATAN (mm)

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

0.80

0.90

1.00

Gambar 5. Grafik Metode Akar Waktu pada Beban 3.0 kg

1. Menentukan √𝑡90
OB = 16 menit
OC = 1.15 OB
= 1,15 x 16 menit
= 18,40 menit
 √𝑡90 = 4,5 menit
𝑡90 = 20,25 menit
𝑡90 = 1215 detik

2. Menentukan CV90
Hdr2 2
𝐶𝑉90 = 0.848 𝑥
𝑡90
(0,124 mm)2
𝐶𝑉90 = 0.848 𝑥
1215 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝐶𝑉90 = 0,107 x 10-4 mm2/detik
 Beban 6.0 kg
Tabel 3. Data Penurunan tanah pada Beban 6.0 kg
T Dial Penurunan
(mm)
0.1 0.32 7.70 0.06
0.25 0.50 7.64 0.11
0.5 0.71 7.59 0.17
1 1.00 7.53 0.25
2 1.41 7.45 0.30
4 2.00 7.40 0.35
8 2.83 7.35 0.41
15 3.87 7.29 0.49
30 5.48 7.21 0.54
60 7.75 7.16 0.56
120 10.95 7.14 0.60
240 15.49 7.10 0.73
1440 37.95 6.97 0.86

 Menentukan Hdr3
H2 = 22,83 mm
H3 = H2 – (Penurunan selama 24jam)
= 22,83 mm – 0,86 mm
= 21,97 mm
𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 0,418
Hdr3 = = = 0,209 mm
2 2
WAKTU (s)
0.1 1 10 100 1000 10000
0.00

0.10

0.20

0.30
PEMAMPATAN (mm)

0.40

0.50

0.60

0.70

0.80

0.90

1.00
A.
Menentukan CV menggunakan Logaritma Waktu

Gambar 6. Grafik Metode Logaritma Waktu pada Beban 6.0 kg


1. Menentukan t50
a. Menentukan D0
 T1 = 0,5menit  H1 = 0,17 mm
 T2 = 2 menit  H2 = 0,30 mm
 X (jarak penentu D0) = H2 – H1
 X = 0,30 mm – 0,17 mm = 0,13 mm
 D0 = H1 – X = 0,17 mm – 0,13 mm
D0 = 0,04 mm
b. Menentukan D100
D100 ditentukan dari perpotongan garis
D100 = 0,56 mm
c. Menentukan D50
𝐷0 + 𝐷100
𝐷50 =
2
0,04 𝑚𝑚 + 0,56 𝑚𝑚
𝐷50 =
2
𝐷50 = 0,30 𝑚𝑚
Lalu tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari d50 pada grafik
logaritma waktu, maka didapat t50 adalah 2 menit

o t50 = Log 2 menit


t50 = 0,301 menit
t50 = 18,062 detik
2. Menentukan CV50
Hdr3 2
𝐶𝑉50 = 0,197 x
𝑡50
(0,209mm)2
𝐶𝑉50 = 0,197 x
18,062 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

𝐶𝑉50 = 4,764 x 10-4 mm2/detik

B. Menentukan CV menggunakan Akar Waktu

AKAR WAKTU
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00
0.00

0.10

0.20
PEMAMPATAN (mm)

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

0.80

0.90

1.00

Gambar 7. Grafik Metode Akar Waktu pada Beban 6.0 kg


1. Menentukan √𝑡90
OB = 10 menit
OC = 1.15 OB
= 1.15 x 10 menit
= 11,5 menit
 √𝑡90 = 4,6 menit
𝑡90 = 21,16 menit
𝑡90 = 1269,6 detik

2. Menentukan CV90
Hdr3 2
𝐶𝑉90 = 0.848 𝑥
𝑡90
(0,209 mm)2
𝐶𝑉90 = 0.848 𝑥
1269,9 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝐶𝑉90 = 0,292 x 10-4 mm2/detik

 Beban 13,0 kg
Tabel 4. Data Penurunan tanah pada Beban 13,0 kg
T Dial Penurunan
(mm)
0.1 0.32 6.67 0.09
0.25 0.50 6.58 0.11
0.5 0.71 6.56 0.15
1 1.00 6.52 0.18
2 1.41 6.49 0.22
4 2.00 6.45 0.30
8 2.83 6.37 0.42
15 3.87 6.25 0.62
30 5.48 6.05 0.72
60 7.75 5.95 0.82
120 10.95 5.85 0.91
240 15.49 5.76 1.01
1440 37.95 5.66 1.11
 Menentukan Hdr4
H3 = 21,97 mm
H4 = H3 – (Penurunan selama 24jam)
= 21,97 mm – 1,11 mm
= 20,86mm
𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 0,512
Hdr4 = = = 0,256 mm
2 2

A. Menentukan CV menggunakan Logaritma Waktu

WAKTU (s)
0.1 1 10 100 1000 10000
0.09 0.00
0.11
0.15
0.10 0.18
0.22
0.20
0.30
0.30
0.42
PEMAMPATAN (mm)

0.40

0.50
0.62
0.60
0.72
0.70
0.82
0.80
0.91
0.90
1.01
1.00
1.11
1.10

1.20

Gambar 8. Grafik Metode Logaritma Waktu pada Beban 13,0 kg

1. Menentukan t50
a. Menentukan D0
 T1 = 0.5menit  H1 = 0,15 mm
 T2 = 2 menit  H2 = 0,22mm
 X (jarak penentu D0) = H2 – H1
 X = 0,22 mm – 0,15 mm = 0,07 mm
 D0 = H1 – X = 0,15 mm – 0.07 mm

D0 = 0,08 mm
b. Menentukan D100
D100 ditentukan dari perpotongan garis
D100 = 0,91 mm
c. Menentukan D50
D0 + D100
D50 =
2
0,08 mm + 0,91 mm
D50 =
2
D50 = 0,495 mm
Lalu tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari d50 pada grafik
logaritma waktu, maka didapat t50 adalah 10 menit

o t50 = Log 10 menit


t50 = 1 menit
t50 = 60 detik
2. Menentukan CV50
Hdr4 2
CV50 = 0,197 x
t 50
(0,256mm)2
CV50 = 0,197 x
60 detik

CV50 = 2,152 x 10-4 mm2/detik


B. Menentukan CV menggunakan Akar Waktu

AKAR WAKTU
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00
0.00
0.10
0.20
0.30
0.40
PEMAMPATAN (mm)

0.50
0.60
0.70
0.80
0.90
1.00
1.10
1.20
1.30
1.40
1.50

Gambar 9. Grafik Metode Akar Waktu pada Beban 13,0 kg

1. Menentukan √𝑡90
OB = 8,6 menit
OC = 1.15 OB
= 1,15 x 8,6 menit
= 9,89 menit
 √𝑡90 = 4,2 menit
𝑡90 = 17,64 menit
𝑡90 = 1058,4 detik

2. Menentukan CV90
Hdr4 2
𝐶𝑉90 = 0.848 𝑥
𝑡90
(0,256mm)2
𝐶𝑉90 = 0.848 𝑥
1058,4 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝐶𝑉90 = 0,525 x 10 − 4 mm2/detik

Hasil yang Diperoleh :


Tabel 5. Data Koefisien Konsolidasi (Cv)
Beban Bacaan Dial Waktu untuk Waktu untuk CV50 CV90
(P) kg Beban Akhir 50% t50 90% t90 (detik)
(detik)
2 8.58 78,18 2232 1,823 x 10-4 0,275 x 10-4
3 7.97 32,64 1215 0,928 x 10-4 0,107 x 10-4
6 6.97 18,06 1269,9 4,764x 10-4 0,292 x 10-4
13 5.66 60 1058,4 2,152 x 10-4 0,525 x 10-4

 Compression Index (CC)

e1 −e2
Cc = …….(1)
log e2 −log e2

1. Tinggi Tanah Awal (H0) = 2,5 cm


2. Tinggi Tanah Solid (HS)

Ws
HS = …….(2)
A . Gs . γw

a. Berat Tanah Kering (Ws)


Ws = 10,783 gr
b. Luas Permukaan Ring (A)
D = 6,5 cm
A = ¼ 𝜋 D2
= ¼ 𝜋 (6,5 cm)2
= 33,167 cm2
c. Specific Gravity (Gs)
Gs = 2,4
d. Berat Volume Air (𝛾𝑤 )
𝛾𝑤 = 1 gr/cm3

Ws
 HS =
A . Gs . γw
10,783 gr
=
33,167cm2 . 2,4 . 1 gr/cm3

= 0,135 cm
3. Tinggi Tanah Void (Hv)
Hv = H0 - Hs
= 2,5 cm – 0,135 cm
= 2,365 cm
4. Tegangan (𝜎)
P1
a. σ1 =
A
20 N
σ1 =
33,166 cm2
σ1 = 0,603 N/cm2
P2
b. σ2 =
A
30 N
σ2 =
33,166 cm2
σ2 = 0,905 N/cm2
P3
c. σ3 =
A
60 N
σ3 =
33,166 cm2
σ3 = 1,809 N/cm2
P4
d. σ4 =
A
130 N
σ4 =
33,166 cm2
σ4 = 3,920 N/cm2
5. Selisih tinggi tanah (∆H)
a. ∆H0 = 0
dial akhir penurunan beban 0 kg−dial akhir penurunan beban 2 kg
b. ∆H1 =
10
10 mm−8,58mm
 ∆H1 = ( ) cm = 0,142 cm
10
dial akhir penurunan beban 2 kg−dial akhir penurunan beban 3 kg
c. ∆H2 =
10
8,58mm− 7.97mm
 ∆H2 = ( ) cm = 0,061 cm
10
dial akhir penurunan beban 3 kg−dial akhir penurunan beban 6 kg
d. ∆H3 =
10
7,97mm−6,97mm
 ∆H3 = ( ) cm = 0,100 cm
10
dial akhir penurunan beban 6 kg−dial akhir penurunan beban 13 kg
e. ∆H4 =
10
6,97mm−5,66mm
 ∆H4 = ( ) cm = 0,131 cm
10
dial akhir rebond beban 6 kg−dial akhir penurunan beban 13 kg
f. ∆H5 =
10
5,73 mm−5,66mm
 ∆H5 = ( ) cm = 0.007 cm
10
dial akhir rebond beban 3 kg−dial akhir rebond beban 6 kg
g. ∆H6 =
10
5,86 mm−5,73mm
 ∆H6 = ( ) cm = 0.013 cm
10
dial akhir rebond beban 2 kg−dial akhir rebond beban 3 kg
h. ∆H7 =
10
5,97mm−5,86mm
 ∆H7 = ( ) cm = 0.011 cm
10
6. Tinggi Tanah (H)
a. H0 = 2,5 cm
b. H1 = H0 - ∆H1
= 2,5 cm – 0,142 cm
= 2,358 cm
c. H2 = H1 - ∆H2
= 2,358 cm – 0,061 cm
= 2,297 cm
d. H3 = H2 - ∆H3
= 2,297 cm – 0,100 cm
= 2,197 cm
e. H4 = H3 - ∆H4
= 2,197 cm – 0,131 cm
= 2,066 cm
f. H5 = H4 - ∆H5
= 2,066 cm – 0.007 cm
= 2,059 cm
g. H6 = H5 - ∆H6
= 2,059 cm – 0,013 cm
= 2,046 cm
h. H7 = H6 - ∆H7
= 2,046 cm – 0,011 cm
= 2,035 cm
7. Selisih angka pori (∆e)
a. ∆e0 =0
∆H1 0,142
b. ∆e1 = = 0,135 = 1,052
𝐻𝑠
∆H2 0,061
c. ∆e2 = = 0,135 = 0,452
𝐻𝑠
∆H3 0,100
d. ∆e3 = = 0,135 = 0,741
𝐻𝑠
∆H4 0,131
e. ∆e4 = = 0,135 = 0,970
𝐻𝑠
∆H5 0.007
f. ∆e5 = = 0,135 = 0,052
𝐻𝑠
∆H6 0.013
g. ∆e6 = = 0.135 = 0,096
𝐻𝑠
∆H7 0,011
h. ∆e7 = = 0,135 = 0,081
𝐻𝑠

8. Angka Pori (e)


Hv 2,365
a. e0 = = = 17,519
Hs 0,135

b. e1 = e0 − ∆e1 = 17,519 − 1,052 = 16,467


c. e2 = e1 − ∆e2 = 16,467 − 0,452 = 16,015
d. e3 = e2 − ∆e3 = 16,015 − 0,741 = 15,274
e. e4 = e3 − ∆e4 = 15,274 − 0,970 = 14,304
f. e5 = e4 − ∆e5 = 14,304 − 0,052 = 14,252
g. e6 = e5 − ∆e6 = 14,252 − 0,096 = 14,156
h. e7 = e6 − ∆e7 = 14,156 − 0,081 = 14,075

No. Beban (P) Beban Bacaan Tegangan ∆𝑯 𝑯 ∆𝒆 𝒆


kg (P) N Dial Beban
Akhir
1. 0 0 10 0 0 2,5 0 17,519
2. 2 20 8.58 0,603 0,142 2,358 1,052 16,467
3. 3 30 7.97 0,905 0,061 2,297 0,452 16,015
4. 6 60 6.97 1,890 0,100 2,197 0,741 15,274
5. 13 130 5.66 3,920 0,131 2,066 0,970 14,304
6. 6 60 5,73 1,890 0.007 2,059 0,052 14,252
7. 3 30 5,86 0,905 0,013 2,046 0,096 14,156
8. 2 20 5,97 0,603 0,011 2,035 0,081 14,075
Tabel 31. Data Hasil Tekanan dan Angka Pori
TEKANAN VS ANGKA PORI
18.0

17.0

16.0
ANGKA PORI

15.0

14.0

13.0

12.0
10 100 1000
TEKANAN (BEBAN)

Gambar 10. Grafik Tekanan vs Angka Pori

e1 − e2
Cc =
log σ2 − log σ2
(Note: Nilai Compression Index diambil dari nilai selisih angka pori dibagi nilai selisih
logaritma tegangan yang terbesar.)

e𝟑 −e𝟒
 𝐶𝑐 =
log σ𝟒 −log σ𝟑

15,274 − 14,304
𝐶𝑐 =
log 3,290 − log 1,809
𝐶𝑐 = 3,734
 Swell Index (Cs)
1 1
Batasan Cs ≅ sampai Cs
5 10
𝑒1 − 𝑒2
𝐶𝑠 =
log 𝜎2 − log 𝜎1
16,467 − 16,015
𝐶𝑠 =
log 0,905 − log 0,603
𝐶𝑠 = 2,563

7.4 KESIMPULAN
Bila tanah berjenis lempung, maka penurunan akan agak besar, sedangkan kalau tanah
terdiri dari pasir, penurunannyaakan kecil. Karena itu lempung dikatakan mempunyai High
Compressibility dan pasir mempunyai Low Compresibility. Penurunan pada lempung biasanya
memakan waktu yang lama, karena daya rembesan air sangat lemah.

Sebaliknya penurunan pada pasir berjalan sangat cepat sehingga pada waktu pembangunan
di atas pasir sudah selesai, makapenurunan juga dianggap selesai. Karena itu biasanya orang hanya
memperhitungkan penurunan lapisan pada tanah lempung.

Uji konsolidasi merupakan uji yang sangat penting dalam pengujian terhadap lapisan tanah
karena erat hubungannya dengan kestabilan tanah tersebut. Pada percobaan ini didapatkan hasil
sebagai berikut

Nilai Compression Index (Cc) = 3,734


Nilai Swell Index (Cs) = 2,563
Data Koefisien Konsolidasi (Cv)
Beban Bacaan Dial Waktu untuk Waktu untuk 90% CV50 CV90
(P) kg Beban Akhir 50% t50 (detik) t90 (detik)
2 8.58 78,18 2232 1,823 x 10-4 0,275 x 10-4
3 7.97 32,64 1215 0,928 x 10-4 0,107 x 10-4
6 6.97 18,06 1269,9 4,765x 10-4 0,292 x 10-4
13 5.66 60 1058,4 2,152 x 10-4 0,525 x 10-4

Hasil Tekanan dan Angka Pori


No. Beban (P) Beban Bacaan Tegangan ∆𝑯 𝑯 ∆𝒆 𝒆
kg (P) N Dial Beban
Akhir
1. 0 0 10 0 0 2,5 0 17,519
2. 2 20 8.58 0,603 0,142 2,358 1,052 16,467
3. 3 30 7.97 0,905 0,061 2,297 0,452 16,015
4. 6 60 6.97 1,890 0,100 2,197 0,741 15,274
5. 13 130 5.66 3,920 0,131 2,066 0,970 14,304
6. 6 60 5,73 1,890 0.007 2,059 0,052 14,252
7. 3 30 5,86 0,905 0,013 2,046 0,096 14,156
8. 2 20 5,97 0,603 0,011 2,035 0,081 14,075

Anda mungkin juga menyukai