Disusun oleh :
A. Latar Belakang
Teori sistem sangat penting dalam dunia keperawatan, karena dalam teori sistem ini kita
dapat mempelajari suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan keseluruhan aspek
sosial manusia, struktur masalah-masalah organisasi, serta perubahan hubungan internal
dan lingkungan di sekitarnya.
Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan yang terjalin pada perawat, dokter atau tim
kesehatan lain akan berhasil secara sempurna apabila ada sikap saling menunjang dalam
melakukan praktek keperawatan. Sistem ini akan memberikan kualitas pelayanan
kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Secara holistik dalam keperawatan diperlukan adanya suatu perubahan dengan merubah
cara pikir masyarakat tentang jenis-jenis pelayanan kesehatan yang muncul di dalamnya.
Karena perubahan itu merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau
perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis. Artinya dapat
menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada atau beranjak untuk mencapai kesehatan yang
optimal.
Suatu perubahan dan sistem pelayanan kesehatan yang ada dalam masyarakat sangat
penting dan sangat berpengaruh dalam kehidupan mereka, apalagi bila seorang perawat
berhasil menerapkan praktek kesehatan yang baik dalam masyarakat. Karena itu akan
memudahkan seorang perawat dalam menyelesaikan tugas sebagai seorang perawat, dan
nantinya dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit, seorang perawat akan merasa bangga
karena bisa melakukan praktek kesehatan apapun jenisnya dan akan merasa bahwa inilah
seorang perawat yang profesional karena dapat memberikan pelayanan yang terbaik dari
yang lainnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendekatan Holistik
Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang
meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi tersebut
merupakan suatu kesatuan yang utuh. Apabila satu dimensi terganggu akan mempengaruhi
dimensi lainnya. Holistik terkait dengan kesejahteraan (Wellnes). Untuk mencapai
kesejahteraan terdapat lima dimensi yang saling mempengaruhi yaitu: fisik, emosional,
intelektual, sosial dan spiritual. Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu aspek
yang harus dimiliki individu adalah kemampuan beradaptasi terhadap stimulus. Teori
adaptasi Sister Callista Roy dapat digunakan.
Teori ini menggunakan pendekatan yang dinamis, di mana peran perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan memfasilitasi kemampuan klien untuk
melakukan adaptasi dalam menghadapi perubahan kebutuhan dasarnya. Tindakan
direncanakan dengan tujuan mengubah stimulus dan difokuskan pada kemampuan
individu dalam beradaptasi terhadap stimulus. Sedangkan evaluasi yang dilakukan dengan
melihat kemampuan klien dalam beradaptasi dan mencegah timbulnya kembali masalah
yang pernah dialami. Kemampuan adaptasi ini meliputi seluruh aspek baik biologis,
psikologis maupun sosial (holistik). Sebagai pemberi asuhan keperawatan, konsep holistik
dan adaptasi ini merupakan konsep yang harus di pahami oleh perawat agar dapat
memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas kepada klien.
B. Teori Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu
kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sistem merupakan suatu kerangka kerja
yang berhubungan dengan keseluruhan aspek sosial manusia, struktur, masalah-masalah
organisasi, serta perubahan hubungan internal dan lingkungan disekitarnya. Sistem
tersebut terdiri atas tujuan, proses dan isi. Tujuan adalah sesuatu yang harus dilaksanakan
sehingga tujuan dapat memberikan arah pada sistem. Proses berfungsi dalam memenuhi
tujuan yang hendak dicapai, dan Isi terdiri atas bagian yang membentuk suatu sistem.
Dalam mempelajari sistem, maka terlebih dahulu harus memahami teori tentang sistem.
Karena teori tentang sistem akan memudahkan dalam memecahkan persoalan yang ada
dalam sistem. Sistem tersebut terdiri dari subsistem yang membentuk sebuah sistem yang
antara satu dengan yang lainnya harus saling mempengaruhi.
Dalam teori sistem disebutkan bahwa sistem itu terbentuk dari subsistem yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi. Bagian tersebut terdiri dari input, proses, output,
dampak, umpan balik, dan lingkungan yang kesemuanya saling berhubungan dan saling
mempengaruhi.
1. Input
Input merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya
sebuah sistem, seperti pelayanan kesehatan. Maka masukan dapat berupa potensi
masyarakat, tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan lain-lain.
2. Proses
Proses merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suatu masukan untuk
menjadikan sebuah hasil yang diharapkan dari sistem tersebut, sebagaimana contoh dalam
sistem pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam
pelayanan kesehatan.
3. Output
Output adalah hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalam sistem pelayanan kesehatan
hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien serta dapat
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat optimal.
4. Dampak
Dampak merupakan akibat yang dihasilkan dari sistem, yang terjadi relatif lama waktunya.
Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan, maka dampaknya
akan menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian karena
pelayanan terjangkau oleh masyarakat.
5. Umpan Balik
Umpan balik merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi
dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik
dalam sistem pelayanan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang juga dapat
menjadikan input yang selalu meningkat.
6. Lingkungan
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem, tetapi dapat mempengaruhi
pelayanan kesehatan sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan, lingkungan yang
dimaksud dapat berupa lingkungan geografis, atau situasi kondisi sosial yang ada
dimasyarakat seperti institusi diluar pelayanan kesehatan.
Tingkat Pelayanan Kesehatan
Tingkat pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang
diberikan pada masyarakat. Melalui tingkat pelayanan kesehatan akan dapat diketahui
kebutuhan dasar manusia tentang kesehatan. Menurut Leavel dan Clark dalam
memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan
yang akan diberikan, diantara tingkat pelayanan kesehatan dalam sistem pelayanan
kesehatan adalah sebagai berikut:
a. Health Promotion (Promosi Kesehatan)
Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan
melalui peningkatan kesehatan. Pelaksanaan ini bertujuan untuk meningkatkan status
kesehatan agar masyarakat atau sasarannya tidak terjadi gangguan kesehatan.
b. Specific Protection (Perlindungan Khusus)
Perlindungan khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari bahaya yang akan
menyebabkan penurunan status kesehatan, atau bentuk perlindungan terhadap penyakit-
penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang masuk dalam tingkat perlindungan pada
penyakit tertentu seperti imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin) untuk mencegah TB
(Tuberculosis), DPT (Difteri Pertusis Tetanus), Hepatitis, campak, dan lain-lain.
c. Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini dan Pengobatan Segera)
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk kedalam tingkat dimulainya atau timbulnya
gejala dari suatu penyakit.
d. Disability Limitation (Pembatasan Cacat)
Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak
mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan.
e. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh.
Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan
Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter, pelayanan
keperawatan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dokter merupakan subsistem dari
pelayanan kesehatan. Subsistem pelayanan kesehatan tersebut memiliki tujuan masing-
masing dengan tidak meninggalkan tujuan umum dari pelayanan kesehatan. Pelayanan
kesehatan yang ada sekarang ini dapat diselenggarakan oleh pihak pemerintah maupun
swasta.
Dalam pelayanan kesehatan terdapat tiga bentuk yaitu primary health care, (pelayanan
kesehatan tingkat pertama), secondary health care (pelayanan kesehatan tingkat kedua),
dan tertiary health services (pelayanan kesehatan tingkat ketiga). Ketiga bentuk pelayanan
kesehatan terbagi dalam pelayanan dasar yang dilakukan di puskesmas dan pelayanan
rujukan yang dilakukan di rumah sakit.
Primary Health Care ( Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama )
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memilki
masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat, tetapi ingin mendapatkan
peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga sifat pelayanan
kesehatan adalah kesehatan dasar.
Secundary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua)
Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan baik masyarakat atau klien yang membutuhkan
perawatan di rumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di pelayanan kesehatan
utama.
Tertiary Health Services (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga)
Pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana tingkat
pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan kedua.
C. Konsep Berubah
1. Pengertian dan Jenis Perubahan
Berubah adalah bagian dari kehidupan setiap orang; berubah adalah cara seseorang
bertumbuh, berkembang, dan beradaptasi. Perubahan dapat positif atau negatif terencana
atau tidak terencana. Perubahan adalah proses membuat sesuatu yang berbeda dari
sebelumnya ( Sullivan dan Decker,2001). Jadi Perubahan adalah suatu proses dimana
terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat
dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada. Perubahan dapat
mencakup keseimbangan personal, sosial maupun organisasi untuk dapat menjadikan
perbaikan atau penyempurnaan serta dapat menerapkan ide atau konsep terbaru dalam
mencapai tujuan tertentu.
Proses berubah bersifat integral dengan banyak bidang keperawatan, seperti pendidikan
kesehatan, perawatan klien, dan promosi kesehatan. Proses berubah ini melibatkan klien
individu, keluarga, komunitas, organisasi, keperawatan sebagai profesi, dan seluruh sistem
pemberian perawatan kesehatan.
Perubahan dapat meliputi mendapatkan pengetahuan, mendapatkan keterampilan baru,
atau mengadaptasi pengetahuan saat ini dari segi informasi baru. Perubahan ini terutama
sulit saat muncul tantangan terhadap nilai dan keyakinan seseorang, cara berpikir, atau
cara berhubungan. Misalnya, orang yang kecewa menjadi marah dan berbuat negatif serta
melakukan perilaku destruktif (Tomey,2000).
Langkah dalam perubahan atau kegiatan yang diinginkan dalam strategi rasional empirik
ini dapat melalui penelitian atau adanya desiminasi melalui pendidikan secara umum
sehingga melalui desiminasi akan diketahui secara rasional bahwa perubahan yang akan
dilakukan benar-benar sesuai dengan rasional.
Strategi ini juga dilakukan pada penempatan sasaran yang sesuai dengan kemampuan dan
keahlian yang dimiliki sehingga semua perubahan akan menjadi efektif dan efisien, selain
itu juga menggunakan sistem analisis dalam pemecahan masalah yang ada.
Standar norma yang ada di masyarakat ini di dukung dengan sikap dan sistem nilai
individu yang ada di masyarakat. Pendekatan ini dilaksanakan dengan mengadakan
intervensi secara langsung dalam penerapan teori-teori yang ada. Strategi ini dilaksanakan
dengan cara melibatkan individu, kelompok atau masyarakat dan proses penyusunan
rancangan untuk perubahan. Pelaku dalam perubahan harus memiliki kemampuan dalam
berkolaborasi dengan masyarakat. Kemampuan ilmu perilaku harus dimiliki dalam
pembaharu.
A. Teori Sistem
Sistem merupakan suatu komponen yang didalamnya memiliki subsistem yang saling
berhubungan untuk mencapai suatu tujuan yang jelas. Dalam keperawatan, teori sistem
merupakan suatu kesatuan yang harus di pelajari oleh seorang perawat sehingga dapat
diterapkan dalam proses pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Dalam sistem ada beberapa subsistem yang saling mendukung. Dalam hal ini perawat harus
mengetahui apa keluhan atau masalah yang dialami pasien di dalam kehidupan masyarakat,
di sini seorang perawat harus tahu bagaimana mempelajari masalah yang timbul dalam
kehidupan masyarakat karena persepsi setiap orang dalam menanggapi suatu masalah yang
terjadi berbeda.
Proses tindakan yang akan di lakukan perawat untuk mengubah masukan yang telah muncul
dalam kehidupan masyarakat, perawat harus mengubah cara pikir dari masyarakat terhadap
berbagai masukan yang muncul. Setelah memberikan pelayanan kesehatan perawat melihat
dan memahami bagaimana cara dari anggota masyarakat dalam menerima pelayanan
kesehatan serta dampak atau apa akibat yang timbul dalam masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang di berikan.
Pasien akan memberikan Umpan balik terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan perawat,
dan pasien akan bertanya atau memberikan kritik tentang suatu masalah yang di hadapi.
Disamping itu juga, Perawat harus mengetahui bagaimana lingkungan kediaman dari pasien
tersebut sehingga memudahkan perawat mengetahui apa sebernarnya yang dialami pasien
sampai menyebabkan penyakit.
Perlu di ketahui jika dalam suatu sistem telah kehilangan satu komponen maka sistem
tersebut tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Suatu sistem akan berjalan dengan baik
apabila di lakukan secara bertahap dan tetap berdasarkan tujuan.
1. Tujuan Sistem
Suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau mencapai suatu sasaran
(objectives). Goal meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan objectives meliputi ruang
lingkup yang sempit. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak
akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Karena suatu system dikatakan berhasil jika
mencapai tujuan dan dikatakan gagal jika tujuannya tersebut tidak tercapai.
2.Klasifikasi Sistem
a.Kesatuan atau Nonsumatisivitas
Suatu sistem yang dicirikan oleh sifat-sifat kesatuan. Keseluruhan lebih besar dari pada
jumlah bagian-bagiannya, dan merupakan cara yang lazim untuk mendefinisikan konsep ini
(Wright dan Leahey, 18984, young, 1982)
b. Sistem Sosial
Sistem sosial ialah suatu model organisasi sosial, sistem sosial merupakan suatu sistem yang
hidup, yang memiliki suatu sistem unit yang berbeda-beda dengan bagian-bagian
komponennya dan dapat dibedakan dari lingkungan oleh suatu batas yang didefinisikan
secara jelas. Parson dan Bales (1955), mendefinisikan suatu sistem sosial suatu sistem yang
terdiri dari peran-peran sosial yang dilihat oleh interaksi dan saling ketergantungan satu sama
lain. (Anderson & Carter, 1974).
c. Sistem Terbuka
Sistem yang dicirikan oleh tingkat interaksi sistem tersebut dengan lingkungan sekitarnya.
Sebuah sistem terbuka adalah terdapat dalam suatu lingkungan yang dengannya sistem
tersebut berinteraksi, sistem terbuka tersebut memperoeh asupan dan terhadap lingkungan
sistem tersebut memberikan keluaran. Interaksi lingkungan sangat penting bagi
keberlangsungan hidup sistem tersebut ( Buckley, 1967). Berdasarkan definisi ini suatu
sistem yang hidup adalah sestem terbuka.
d. Sistem Tertutup
Secara teoritis, sebuah sistem tertutup berbeda dengna sistem terbuka, sistem ini tidak
berinteraksi dengan lingkungan. Sebuah inti yang self complete, untuk kelangsungan
hidupnya, sistem ini tidak tergantung kepada pertukaran lingkungan yang berlangsung terus-
menerus. Karena belum ada sistem tertutup murni yang mendemonstrasikan dalam realita,
“tertutup” menyatakan suatu kurangnya pertukaran energi yang melewati batas-batas suatu
sistem(Parson & Bales, 1955).
2. Pendekatan Pendekatan Yang Dapat digunakan untuk Menerangkan Dalam Sistem
a. Prosedur
Yaitu “suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Prosedur adalah
“rangkaian operasi klerikal (tulis menulis), yang melibatkan beberapa orang di dalam satu
atau lebih departemen yang digunakan untuk menjamin penanganan yang seragam.
b. Komponen/elemen
Yaitu “kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan tertentu”. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub sistem, dan sub-sub sistem
tersebut dapat pula terdiri dari beberapa sub-sub sistem yang lebih kecil.
B. Konsep Berubah
Bagi sebagian individu, perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator dalam
meningkatkan prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan juga dipandang
sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan hilangnya penghargaan yang
selama ini didapat.
Perubahan muncul dalam beberapa macam, ada yang bersifat positif dan yang bersifat
negatif. Perubahan positif dapat membawa pandangan individu menjadi lebih berkembang,
menjadi lebih luas cara berpikirnya. Perubahan negatif dapat menyebabkan individu menjadi
menurun atau terfokus pada hal-hal yang dapat merugikan dirinya sendiri.
Perawat harus mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan dari individu sehingga
memudahkannya untuk mengetahui apakah perubahan yang terjadi pada pasien sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya. Disamping itu perubahan yang terjadi pada seorang pasien
bergantung pada bagaimana sikap seorang perawat melakukan pelayanan kesehatan.
Contohnya, dalam memberikan pelayanan kepada seorang pasien yang sedang sakit parah.
Peran seorang perawat disini sangat penting, karena seorang pasien yang sakit parah sangat
membutuhkan banyak dukungan bahkan perhatian baik dari keluarganya maupun dari
perawat itu sendiri. Tapi jika sikap seorang perawat itu tidak memperhatikan apa yang sedang
dibutuhkan pasien tersebut maka dalam hal ini, seorang perawat di anggap gagal dalam
melakukan pelayanan terhadap pasien. Karena salah satu bagian yang sangat penting, ketika
menjadi seorang perawat adalah bagian dari melayani.
Ketika kita melayani dengan sungguh-sungguh kepada seseorang (pasien), tanpa melihat latar
belakang dari orang (pasien) tersebut, itu dapat di ibaratkan kita sedang melayani Tuhan.
Karena jika kita bekerja dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati, maka dampak yang akan
kita peroleh juga terutama kita sebagai seorang perawat, lebih besar dan akan sangat
bermanfaat bagi kehidupan kita.
1. Kecepatan Perubahan
Kecepatan suatu perubahan akan meliputi berbagai aspek di antaranya :
a. Jenis dan kecepatan suatu perubahan akan mempengaruhi sistem respon terhadap
perubahan itu sendiri,
b. Perubahan yang terjadi dengan cepat memungkinkan seseorang resisten terhadap
perubahan,
c. Perubahan yang sangat lambat, biasanya diasumsikan sebagai yang mudah untuk
diimplementasikan.
2. Pola Perubahan
Pola perubahan meliputi :
a. Perubahan dapat berlangsung terus menerus , kadang-kadang, atau jarang,
b. Perubahan yang dapat diprediksi menungkinkan adanya persiapan, tetapi yang bersifat
tiba-tiba atau tidak dapat diperkirakan akan sulit merespon secara efektif,
c. Perubahan yg tiba-tiba akan sulit untuk ditangani.
3. Karakteristik Perubahan
Karakteristik perubahan yaitu :
a. Tidak semua perubahan itu sama,
b. Tidak dapat dianalisis bersama-sama,
c. Berbeda : jenis, intensitas, pola,dan kecepatan.
4. Alasan Perubahan diperlukan
Alasan mengapa perubahan itu diperlukan dalam praktek keperawatan yaitu:
a. Meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan bagi perawat dan klien,
b. Meningkatkan profitability,
c. Meningkatkan kinerja ,
d. Memberikan kepuasan bagi individu dan kehidupan sosialnya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan teori diatas kami kelompok dapat menyimpulkan bahwa prinsip-prinsip
keperawatan secara holistik yang di dalamnya memiliki teori sistem dan konsep berubah
merupakan bahan ajar yang memudahkan kami sebagai seorang perawat dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Sistem akan berjalan lancar apabila di gerakkan secara bersama- sama tanpa
mengesampingkan yang lainnya. Begitu juga dengan konsep perubahan. Perubahan dapat
membawa individu menjadi lebih berkembang sesuai dengan kemampuan masing-masing.
B. Saran
1. Sebaiknya sebagai seorang perawat, apabila akan melakukan pelayanan kesehatan,
perawat harus mempelajari dahulu apa-apa yang menjadi prioritas dalam memberikan
pelayanan kesehatan sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan pasien.
2. Perawat harus mempelajari sistem dan perubahan yang ada dalam diri seorang pasien
tanpa membandingkan status ekonomi dari pasien tersebut sehingga tidak menimbulkan
perbedaan pendapat.
3. Hadapi setiap perubahan dengan tenang dan penuh humor (yakinlah bahwa perubahan
adalah hal yg sulit, dan menjadi agen pembaharuan akan lebih sulit).
DAFTAR PUSTAKA