Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUKALUYU
Jl. Bojongsari Sukamulya Sukaluyu Cianjur Kode Pos : 43284

Telp : (0263) 2323683 e-mail : pkmsukaluyu1@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS SUKALUYU
NOMOR : 870/VIII/SK/011/2019

TENTANG
KETENTUAN YANG BERHAK MERESEPKAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA
DI UPTD PUSKESMAS SUKALUYU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPTD PUSKESMAS SUKALUYU,

Menimbang : a. bahwa pemberian obat untuk mengobati seorang pasien


membutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang sfesifik;
b. bahwa untuk menjamin pelaksanaan, pengawasan, penggunaan
obat, terutama obat psikotrifika dan narkotika sesuai dengan
peraturan dan peundangan yang berlaku;
c. bahwa sehubungan dengan butir a dan b tersebut diatas maka
perlu menetapkan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Sukaluyu tentang Ketentuan yang berhak meresepkan obat
Psikotrofika dan Narkotika;

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997


tentang Psikotropika;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika;
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
4. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5607);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang
Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KETENTUAN


YANG BERHAK MERESEPKAN OBAT PSIKOTROPIKA DAN
NARKOTIKA DI UPTD PUSKESMAS SUKALUYU.
KESATU : Tentang Ketentuan yang Berhak Meresepkan Psikotropika dan
Narkotika di UPTD Puskesmas Sukaluyu sebagaimana tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat
Keputusan ini.
KEDUA : Pada saat peraturan ini mulai berlaku, Surat Keputusan Nomor :
870/003.68/PKM/I/2016 tentang Ketentuan Yang Berhak Meresepkan
Obat Psikotropika dan Narkotika dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sukaluyu
Pada tanggal : 02 Januari 2019
KEPALA UPTD PUSKESMAS SUKALUYU,

NURUL HADIE
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS SUKALUYU
NOMOR : 870/VIII/SK/011/2019
TENTANG : KETENTUAN YANG
BERHAK MERESEPKAN
OBAT PSIKOTROFIKA DAN
NARKOTIKA

PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter
gigi dan dokter spesialis kepada unit penunjang obat yang ada Apoteker dan mempunyai
legalitas, dan pemberian obat psikotropika dan tropika hanya dapat dilakukan apabila :

1. Peresepan obat psikotropika narkotika hanya boleh ditulis oleh dokter / dokter gigi /
dokter spesialis.
2. Resep merupakan resep asli dan ditangani langsung oleh dokter pemeriksa/pemberi
resep.
3. jika tidak ditandatangani resep bisa ditolak atau konfoirmasi ke dokter yang menulis
resep.
4. Resep yang ditulis harus jelas, baik jenisnya, jumlahnya dan cara penggunaannya
5. Resep psikotropika diberi garis biru dibawah nama obat, dan obat narkotika diberi
garis merah dibawah nama resep obat dan ditandatangani sejajar garis merah atau
biru.
6. Didepan resep ditulis nama pasien dan alamat pasien yang lengkap
7. Resep yang berisi obat psikotropika narkotika disimpan dalam lemari obat , menjadi
satu dengan obat psikotropika, dalam keadaan terkunci.

Obat narkotika menurut Undang-undang RI nomor 35 tahun 2009 ada 3 golongan


narkotika :

1. Golongan I : hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan


Misalnya: Opium, Heroin, kokain dll yang tercantum dalam daftar narkotik golongan
I.
2. Golongan II :berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi.
Misalnya: Metadone, Morfin, Petidin dll yang tercantum dalam daftar narkotik
golongan II.
3. Golongan III : narkotika yang berkhasiat pengobatan sebagai pilihan terakhir dan
dapat digunakan dalam terapi dan /atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan, yang masuk
dalam golongan ini adalah : Kodein , Garam-garam narkotika dalam golongan ini
4. Golongan dan jenis prekursor
Tabel I : efedrin, ergometrin, ergotamine, potassium permanganant, pseudoefedrin
dll yang ada di tabel I.
Tabel II : Acetone, ethil ether, piperidine, sulphuric acid dll yang ada di tabel II
5. Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1997, narkoba jenis psikotropika dibedakan
menjadi 4 golongan, yaitu:
 Golongan I, mempunyai potensi yang sangat kuat dalam menyebabkan
ketergantungan dan dinyatakan sebagai barang terlarang. Contoh: ekstasi
(MDMA = 3,4-Methylene-Dioxy Methil Amphetamine), LSD (Lysergic Acid
Diethylamid), dan DOM.
 Golongan II, mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan ketergantungan.
Contoh: amfetamin, metamfeamin (sabu), dan fenetilin.
 Golongan III, mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan ketergantungan,
dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh:
amorbarbital, phenobarbital, brupronorfina, dan mogadon (sering
disalahgunakan).
 Golongan IV, mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan,
dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh:
diazepam, risperidon, alprazolam, trihexyphenidyl, haloperidol, clobazam,
clozapine, clorpromazim, amitriptilin.

KEPALA UPTD PUSKESMAS SUKALUYU,

NURUL HADIE

Anda mungkin juga menyukai