Anda di halaman 1dari 41

PENILAIAN

PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
Oleh
Dewi Mardhiyana
PENILAIAN
OTENTIK
PENILAIAN OTENTIK
(AUTENTHIC ASSESSMENT)
Penilaian otentik adalah salah satu bentuk penilaian yang meminta
siswa untuk menerapkan konsep atau teori pada dunia nyata.
Otentik berarti keadaan sebenarnya, yaitu kemampuan atau
keterampilan yang dimiliki siswa.
Salah satu bentuk penilaian otentik adalah tugas projek.
Tugas projek merupakan kegiatan untuk menerapkan pengetahuan
yang dimiliki siswa dalam kehidupan sehari-hari atau dunia nyata.
PENILAIAN OTENTIK
(AUTENTHIC ASSESSMENT)
Perbedaan antara penilaian tradisional dan penilaian otentik
PENILAIAN OTENTIK
(AUTENTHIC ASSESSMENT)
Penilaian projek adalah suatu pendekatan untuk mengukur keadaan siswa
berdasarkan pada cara siswa melengkapi sebuah tugas tertentu. Dalam hal ini
yang harus dinilai adalah apa yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan tugas.
Kriteria penilaian unjuk kerja adalah:
◦ Mewajibkan siswa untuk membuat suatu produk atau mendemonstrasikan
proses atau keduanya
◦ Menggunakan kriteria yang terdefinisi secara jelas untuk mengevaluasi
kualitas pekerjaan siswa
Kenapa perlu penilaian projek?

Untuk menjawab pertanyaan ini, harus diketahui esensi dari penilaian


projek.
Penilaian projek memiliki kelebihan dapat mengungkap potensi siswa
dalam memecahkan masalah, penalaran, dan komunikasi dalam bentuk tulisan
atau lisan.
Penilaian projek mewajibkan siswa untuk melakukan sesuatu dengan
pengetahuannya, seperti membuat sesuatu (membuat rak buku), membuat
laporan (laporan proyek), atau mendemonstrasikan sebuah proses
(menunjukkan bagaimana mengukur massa dengan menggunakan skala).
Kriteria Tugas yang Baik
1. Waktu yang dibutuhkan untuk melengkapi tugas (Contoh tugas
dengan waktu singkat: menulis essay, membuat grafik, dll. Contoh tugas
dengan waktu lama: melakukan survey, dll.)
2. Struktur tugas  bervariasi dalam pendefinisian masalah
3. Partisipasi kelompok
4. Hasil dan proses (penilaian proses dilihat dari langkah-langkah dan
prosedur performance, sedangkan penilaian hasil dilihat dari produk)
5. Modalitas kerja  siswa mampu mengkomunikasikan pengetahuan
dengan beberapa cara menyelesaikan permasalahan dengan beberapa
metode)
JENIS PENILAIAN OTENTIK
1. Tagihan tugas terstruktur yang diberikan kepada individu, kelompok
atau keduanya (misalnnya : siswa diminta menyelesaikan masalah
aritmatik dan menjelaskan bagaimana memperoleh jawaban tersebut).
2. Tugas paper and pencil (tertulis). Tugas ini meminta siswa untuk
menjelaskan jawabannya secara tertulis, sehingga siswa tidak hanya
pandai berbicara saja.
3. Tugas yang mengharuskan penggunaan berbagai sumber dan
peralatan. Pada beberapa pelajaran seperti matematika, IPA, dan
menggambar, siswa diwajibkan untuk menggunakan peralatan dan
sumber daripada menuliskan bagaimana proses mereka melakukannya.
JENIS PENILAIAN OTENTIK
4. Demonstrasi adalah unjuk kerja dimana siswa dapat menggunakan
pengetahuan dan keterampilan untuk memberikan definisi atau
menyelesaikan tugas yang kompleks. Misalnya : siswa mampu menunjukkan
bagaimana cara menggunakan mikroskop untuk mengamati obyek yang
kecil.
5. Tugas unjuk kerja khusus (misalnya: siswa diminta mengkonservasi
kesesuaian teori Piaget).
6. Tugas unjuk kerja khusus (terjadi secara alami). Maksudnya adalah
guru melakukan penilaian unjuk kerja tanpa memberi tahu siswa jika
mereka sedang dinilai. Hal ini memungkinkan guru untuk menilai
performans khusus yang dimiliki siswa.
JENIS PENILAIAN OTENTIK
7. Tugas jangka panjang (misalnya: siswa diminta mengumpulkan dan
mengklasifikasikan iklan dari majalah dan koran selama libur semester).
8. Eksperimen adalah suatu unjuk kerja dimana siswa merencanakan,
melakukan dan meninterpretasikan hasil dari penelitian empirik siswa.
Misalnya: siswa membuat pendekatan dan perkiraan sebelum mulai
mengumpulkan data
9. Simulasi merupakan kegiatan yang kondisinya terkontrol dan berusaha untuk
menampilkan mimik yang alami terhadap apa yang terjadi. Contoh: mediator
menyajikan suatu skenario kepada beberapa siswa dan menanyakan suatu
pertanyaan atau menanyakan keputusan tentang skenario tersebut. Siswa–
siswa tersebut merespon dan kegiatan berlanjut pada skenario lain (tergantung
dari respon siswa).
JENIS PENILAIAN OTENTIK
10. Presentasi lisan dan Dramatisasi
Presentasi lisan memungkinkan siswa secara verbal untuk mengungkapkan
pengetahuannya dan menggunakan kemampuan berbicaranya dalam bentuk
wawancara atau berpidato. Contoh: pembelajaran bahasa asing.
Dramatisasi menggabungkan verbalisasi kemampuan dan keahlian berbicara
dan gaya berbicara. Contoh: siswa mampu menunjukkan posisi ideologinya
dan karakteristik personal pada semua orang.
11. Portofolio adalah kumpulan karya siswa yang menyatakan perkembangan
pembelajaran siswa dalam kurun waktu tertentu. Misalnya: pekerjaan siswa
yang terbaik diseleksi untuk memberikan fakta yang meyakinkan bahwa siswa
telah mencapai target pembelajaran yang ditentukan.
TIPE PENILAIAN OTENTIK

Jawaban Terbatas (Restricted Response)


Tipe Penilaian Otentik
Jawaban Tak Terbatas (Extended Response)
TIPE PENILAIAN OTENTIK

1. Jawaban terbatas (restricted response)


Secara umum, petunjuk lebih fokus dalam kemampuan yang spesifik, dan
terdapat pembatasan terhadap indikasi dari performance yang diharapkan.
Biasanya dimulai dengan pertanyaan pilihan ganda atau bentuk benar-salah
yang sederhana, kemudian pertanyaan tersebut diperluas dengan
menanyakan penjelasan dari jawaban yang diberikan, dan mengapa yang
lainnya bukan merupakan jawaban.
TIPE PENILAIAN OTENTIK
2. Jawaban tak terbatas (extended response)
Biasanya siswa mencari informasi dari berbagai sumber diluar dari yang disediakan
dalam tes.
Misalnya siswa melakukan observasi, menggunakan bahan yang ada di
perpustakaan, mengumpulkan dan menganalisis data, survey, atau menggunakan
komputer sebagai salah satu alat yang digunakan.
Kebebasan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendemonstrasikan
kemampuannya dalam memilih, mengorganisasikan, mengintegrasikan, dan
mengevaluasi informasi dan ide.
Penilaian melibatkan pemecahan masalah dan integrasi dari berbagai keterampilan
dan pemahaman.
SKEMA PENSKORAN
PENILAIAN OTENTIK
1. Pencatatan anekdot
2. Akumulasi perilaku
3. Checklis
4. Skala rating
5. Rubrik
SKEMA PENSKORAN
PENILAIAN OTENTIK
1. Pencatatan anekdot
Deskripsi: Guru mengamati performance dan menulis deskripsi dari apa yang
dilakukan siswa.
Penggunaan: untuk menyimpan catatan dari sesuatu yang tidak diharapkan atau
yang secara alami terjadi selama performance. Biasanya guru hanya bisa
mencatat satu siswa pada satu waktu.
Contoh: Seorang siswa menunjukkan sesuatu yang tidak biasa pada kejadian
yang sedang berlangsung dan guru ingin menyimpan catatan ini untuk
dimasukkan dalam portofolio siswa atau untuk rekomendasi siswa pada suatu
program tertentu misalnya program leadership.
SKEMA PENSKORAN
PENILAIAN OTENTIK
2. Akumulasi perilaku
Deskripsi: Guru membuat daftar perilaku khusus dari seorang siswa. Sebagai
bentuk pengamatan performance, guru menghitung berapa kali setiap perilaku
terjadi. Daftar perilaku biasanya terbatas hanya untuk sedikit jenis perilaku.
Penggunaan: untuk daftar perilaku yang terdefinisi yang dapat dimungkinkan
sering terjadi.
Contoh: Guru dapat mencatat seberapa sering siswa menggunakan “uh-h-h”
ketika berbicara di depan kelas
SKEMA PENSKORAN
PENILAIAN OTENTIK
3. Checklis
Deskripsi: Guru membuat daftar langkah-langkah khusus pada suatu prosedur
atau perilaku khusus. Guru memberi tanda centang (√) pada setiap perilaku yang
terjadi.
Penggunaan: digunakan jika perilaku merupakan suatu kegiatan yang berurutan
atau jika semua semua subtasks yang membentuk kinerja dapat terdaftar secara
lengkap.
Contoh: Seorang guru IPA menilai bahwa setiap siswa menunjukkan langkah
langkah dalam menggunakan sebuah mikroskop dengan baik.
SKEMA PENSKORAN
PENILAIAN OTENTIK
4. Skala Rating
Deskripsi: Membuat standar atau kriteria untuk mengevaluasi performance.
Setiap standar memiliki level dari kompetensi dan menilai seberapa baik siswa
melengkapi tugas sesuai dengan standar.
Penggunaan: digunakan jika setiap standar dapat mencatat keputusan level atau
tingkatan bukan hanya sekedar ada atau tidak ada.
Contoh: Seorang guru matematika yang ingin mencatat kemampuan problem
solving siswa, seberapa baik siswa menggunaan pengetahuan matematika sebagai
strategi untuk menyelesaikan masalah dan menjelaskan penyelesaiannya dalam
tulisan.
SKEMA PENSKORAN
PENILAIAN OTENTIK
5. Rubrik
Deskripsi: salah satu tipe skala rating yang mana setiap level memiliki deskripsi
lengkap dari kualitas performance dan biasanya skala bertingkat seperti (sering,
kadang-kadang, tidak pernah).
Penggunaan: digunakan untuk instruksi kelas dan penilaian. Deskripsi rubrik
siswa dapat digunakan untuk memonitor pekerjaan mereka sendiri. Sedangkan
guru dapat menggunakannya untuk menjelaskan target pembelajaran pada awal
pembelajaran dan mengevaluasi pencapaian di akhir pembelajaran
Contoh: Seorang guru bahasa Indonesia yang menggunakan rubrik untuk
mengevaluasi kualitas skripsi. Seberapa akurat dan lengkap isi yang mendukung
skripsi dan kualitas dari tampilan tulisan.
KRITERIA UTAMA
DALAM PENILAIAN OTENTIK

Rubrik penskoran & skala rating


Kriteria Penilaian Otentik
Ceklis
KRITERIA UTAMA
DALAM PENILAIAN OTENTIK
Rubrik Penskoran
Rubrik penskoran merupakan seperangkat kriteria yang merupakan respon
dari performa siswa.
Terdapat dua rubrik penskoran, yaitu:
◦ Rubrik analitik  membutuhkan identifikasi dari dimensi atau
karakteristik bebeda dari performance yang dirating secara terpisah.
◦ Rubrik holistik  menyediakan deskripsi dari level berbeda dari
keseluruhan performance.
Contoh
Rubrik Analitik
Contoh Rubrik Holistik
KRITERIA UTAMA
DALAM PENILAIAN OTENTIK
Skala Rating (rating scale)
Skala rating biasanya dibatasi dengan membuat kualitas dari keputusan, misalnya excellent, good,
fair, dan poor.
Tipe rating scale yang digunakan, yaitu:
◦ Numerical rating scale  pemberi rating (rater) mengecek atau melingkari bilangan yang
mengindikasikan tingkat karakteristik yang diperlihatkan. Skala rating numerik berguna ketika
karakteristik yang akan dirating dapat diklasifikasikan ke dalam bilangan yang terbatas.
◦ Graphic rating scale  setiap karakteristik diikuti oleh sebuah garis horisontal, rating dibuat
dengan menempatkan check pada garis.
◦ Descriptive graphic rating scale  skala rating yang menggunakan frasa deskriptif untuk
mengidentifikasi titik pada skala grafik.
KRITERIA UTAMA
DALAM PENILAIAN OTENTIK

Ceklis
Ceklis (yes-no judgement) merupakan metode yang merekam apakah
karakteristik yang ditunjukan ada atau tidak ada.
Ceklis biasanya digunakan jika penilaian kelas bergantung pada hasil
observasi.
Ceklis dapat digunakan dalam menilai skill performa yang dapat dibedakan ke
dalam barisan dari aksi yang spesifik.
KELEBIHAN & KELEMAHAN
PENILAIAN OTENTIK

Kelebihan penilaian otentik:


◦ Dapat mengkomunikasikan tujuan instruktusional yang melibatkan performance
yang kompleks dalam setting natural dan di luar sekolah.
◦ Dapat mengukur hasil pembelajaran yang kompleks yang tidak dapat diukur
dengan tes yang lain.
◦ Menyediakan makna dari proses penilaian atau prosedur sebaik produk yang
dihasilkan dari performing task.
◦ Mengimplementasikan pendekatan yang disarankan oleh teori belajar modern.
KELEBIHAN & KELEMAHAN
PENILAIAN OTENTIK

Kelemahan penilaian otentik:


◦ Rating pada peformance dari guru atau dari waktu ke waktu dari guru yang
sama sangat terbatas, sehingga perlu dibuat rubrik penskoran untuk
mengantisipasi keterbatasan ini.
◦ Membutuhkan waktu yang relatif lama.
Contoh
Penilaian Otentik
Contoh Penilaian Otentik
PENILAIAN
PORTOFOLIO
PENILAIAN PORTOFOLIO

Penilaian portofolio adalah sekumpulan hasil karya siswa yang dijadikan


alat untuk mengukur perkembangan pembelajaran baik itu berupa video
pengajaran, ringkasan, maupun aktivitas dalam pembelajaran dalam kurun
waktu tertentu.
PENILAIAN PORTOFOLIO
Penilaian portofolio dapat dilakukan oleh siswa dan guru secara
bekerjasama.
Caranya, siswa harus mengumpulkan semua pekerjaannya selama dua atau
tiga minggu. Berikutnya pada periode review, guru menyeleksi butir-butir
yang akan digunakan untuk menilai hasil portofolio siswa. Guru dapat
membantu siswa merevisi hasil pekerjaan, tetapi tidak secara langsung. Siswa
memilih butir-butir yang aktual dan diusulkan pada guru, kemudian juga
memilih hasil pekerjaannya yang menurutnya sesuai. Siswa mungkin berharap
untuk memasukkan suatu pekerjaannya dalam portofolio dengan
menjelaskan mengapa butir-butir itu mereka pilih.
PERBEDAAN PENILAIAN PORTOFOLIO & TES STANDAR
LANGKAH MENYUSUN PORTOFOLIO

1. Mengidentifikasi tujuan dan fokus portofolio


2. Mengidentifikasi dimensi kemampuan umum yang akan dinilai
3. Mengidentifikasi entri siswa (produk dan aktivitas) yang akan memberikan
informasi tentang penilaian pada dimensi isi/proses yang telah
diidentifikasi pada langkah 2.
4. Menggunakan portofolio dalam praktek
5. Mengevaluasi portofolio dan isi
6. Mengevaluasi rubrik
KEGUNAAN PENILAIAN PORTOFOLIO
◦ Portofolio dapat digunakan sepanjang satu tahun, tetapi dapat juga dimulai
kapan saja
◦ Penilaian portofolio di dalam kelas adalah umpan balik terhadap kegiatan
siswa sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan dalam proses
pembelajaran
◦ Penggunaan penilaian portofolio di dalam kelas dapat melihat secara
langsung keaktifan belajar siswa, sikap dan perkembangan siswa yang
dilakukan terus menerus.
◦ Siswa akan meningkatkan kemampuan untuk mengevaluasi dirinya sendiri
HAL PENTING
DALAM PENILAIAN PORTOFOLIO
◦ Pastikan para siswa memiliki portofolionya masing-masing.
◦ Putuskan jenis pekerjaan yang harus dikumpulkan.
◦ Kumpulkan dan simpan contoh pekerjaan. Siswa perlu mengumpulkan contoh
pekerjaan yang mereka buat, menempatkannya di suatu tempat yang sesuai
(misalnya map atau buku catatan) kemudian menyimpannya.
◦ Pilih kriteria untuk mengevaluasi pekerjaan portofolio.
◦ Wajibkan para siswa untuk mengevaluasi secara terus menerus portofolio mereka
sendiri.
◦ Jadwalkan dan laksanakan konferensi portofolio.
◦ Libatkan orang tua dalam proses penilaian portofolio. Guru dapat menganjurkan
orangtua/wali siswa untuk meninjau pekerjaan anaknya secara terus menerus.
KEUNTUNGAN PENILAIAN PORTOFOLIO
◦ Memberikan gambaran lengkap tentang pencapaian siswa dan perkembangannya.
◦ Menekankan pada tugas yang kompleks dan realistis yang dikerjakan dalam waktu
beberapa minggu daripada kecepatan dan ketelitiannya.
◦ Melibatkan siswa dalam proses penilaian dan mendorong siswa menilai dirinya
sendiri.
◦ Melibatkan siswa dalam tugas autentik yang akan ditemui/dihadapi di luar sekolah.
◦ Memotivasi pembelajaran.
◦ Merupakan cara yang efektif bagi guru dan orang tua mengkomunikasikan hasil
pekerjaan siswa.
◦ Mendorong perkembangan ketrampilan menulis siswa.
KELEMAHAN PENILAIAN PORTOFOLIO
◦ Tanggapan yang dibuat siswa sebenarnya sulit untuk dievaluasi, terutama ketika
tanggapan tersebut bervariasi.
◦ Membutuhkan banyak waktu untuk memperoleh hasil yang layak.
CONTOH MASUKAN
PORTOFOLIO
SESUDAH MENGEVALUASI
BAHAN BACAAN,
KEGIATAN INVESTIGASI,
DAN MENULISKAN
KEMAJUANNYA DI AKHIR
SEMESTER
CONTOH MASUKAN
PORTOFOLIO
SESUDAH
MENGEVALUASI
BAHAN BACAAN,
KEGIATAN
INVESTIGASI, DAN
MENULISKAN
KEMAJUANNYA DI
AKHIR SEMESTER

Anda mungkin juga menyukai