Anda di halaman 1dari 25

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GENAP

Dibuat Guna Memenuhi Ujian Akhir Smester Genap


Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu: Drs. Kir Haryana, M.Pd.

Disusun oleh:
Kelas AB 2014
Bangun Tri Sudiatno NIM 14504241060

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH: KEWIRAUSAHAAN
DOSEN: KIR HARYANA

Buatlah suatu analisa usaha dari suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang
apapun, bisa perusahaan skala kecil dan menengah. Carilah data dan profil salah
satu perusahaan tersebut, baik melalui internet atau cara lainnya. Selanjutnya
lakukan analisa yang berkaitan dengan perusahaan tersebut yang meliputi kondisi:

1. Struktur organisasi dan tugas kewenangannya


2. Bidang-bidang atau aspek-aspek manajemen yang ada, misalnya Bidang
Pemasaran, Keuangan, Personalia, dll
3. Mekanisme produksi/pelayanan
4. Sarana dan prasarana yang dimiliki
5. Pengembangan sumber daya manusia/karyawan
6. Pembiayaan
7. Dan sebagainya.

Petunjuk:
 Cara menganalisa tersebut harus memperhatikan: data-data perusahaan yang
kemudian dibandingkan dengan yang ideal (yang seharusnya).
 Pengumpulan dalam bentuk cetakan disertai foto mahasiswa ybs yaitu
tanggal 22 Juni 2017. Pada saat mengumpulkan tersebut mahasiswa sekaligus
melaksanakan PRESENSI UAS (WAJIB DATANG DAN PRESENSI).
PROFIL PERUSAHAAN PABRIK JAYA BAKPIA PATHUK 25

Bakpia berasal dari negeri China dan disebut Tau Luk Pia, yang memiliki

pengertian kue pia (kue kacang hijau). Pabrik Jaya Bakpia Pathuk 25 didirikan pada

tahun 1948 oleh Ibu Tan Aris Nio. Pada mulanya Pabrik Jaya Bakpia Pathuk 25

berupa home industry dengan merek dagang “Bakpia Pathuk 38” yang notabene

merek dagang tersebut didasarkan sesuai nomor rumah. Dalam menjalankan

bisnisnya, Ibu Tan Aris Nio di bantu oleh kelima anaknya yang salah satunya Bapak

Arlen Sanjaya dan memperkerjakan seorang karyawan. Peralatan yang digunakan

untuk memproduksi bakpia masih sederhana, antara lain dengan menggunakan satu

buah oven berbahan bakar arang.

Pada tahun 1992 Bakpia Pathuk 38 yang merupakan bisnis keluarga diwariskan

kepada Bapak Arlen Sanjaya dan pada saat itu juga terjadi perubahan merek dagang.

Bapak Arlen Sanjaya pada saat itu memutuskan untuk melakukan perubahan merek

dagang dengan nama Bakpia Pathuk 25. Perubahan merek dagang tersebut didasari

faktor kepercayaan pemilik akan persepsi perubahan nama merek dagang tersebut

akan memberikan keberuntungan. Saat ini Bakpia 25 memiliki sebuah pabrik yaitu,

PABRIK JAYA Jl. Sanggrahan Pathuk NG I/504 dan terdapat empat toko cabang

atau pusat penjualan resmi, yaitu Toko ONGKO JOYO di jalan AIP.II KS.TUBUN

no. 65, Toko PASAR PATHUK dijalan Bhayangkara, Toko KEMBANG JAYA di

jalan Adisucipto km 9, Toko BRA JAYA dijalan Adi Sucipto km 11,5.


1. Struktur Organisasi dan tugas kewenangannya

Perusahaan Bakpia Pathuk 25 dipimpin langsung oleh Bapak Arlen Sanjaya,

namun dalam hal ini dibagi antara bagian administrasi, pemasaran, dan proses

produksi.

Tugas dan wewenangnya

Tanggung jawab dan wewenang masing-masing bagian akan dijelaskan

melalui deskripsi pekerjaan ( job description ). Yang dimaksud deskripsi

pekerjaan adalah uraian tertulis mengenai tugas dan wewenang dari masing-

masing bagian beserta seksi-seksinya yang terdapat dalam struktur organisasi

yang bersangkutan. Berikut ini deskripsi pekerjaan (job description) dari Pabrik

Jaya Bakpia Pathuk 25.

a. Pimpinan

Pimpinan pada bagian ini memiliki tugas diantaranya adalah

menentukan sasaran dan tujuan perusahaan baik untuk jangka pendek

maupun jangka panjang, mengawasi seluruh kegiatan perusahaan,

menggelola kegiatan operasional dan bisnis perusahaan, serta menilai

kinerja dari setiap divisi atau bagian.

b. Kepala Bagian Gudang

Kepala bagian gudang bertanggung jawab terhadap penyediaan bahan

baku untuk kelangsungan proses produksi, menjaga kondisi barang yang ada

33 didalam gudang, serta menjaga dan memantau kuantitas barang didalam

gudang sehingga sesuai dengan data dan laporan yang dibuat.


c. Kepala Bagian Produksi

Kepala bagian produksi mempunyai tugas dan bertanggung jawab

secara penuh terhadap jalannya proses produksi yang berlangsung, jumlah

total produksi yang dihasilkan agar memenuhi permintaan pasar, dan

keselamatan kerja karyawan khususnya dalam bidang produksi.

d. Kepala Bagian Pemasaran

Kepala bagian pemasaran disini mempunyai tugas membuat kebijakan

mengenai program-program pemasaran yang akan dilakukan perusahaan,

menerapkan kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan untuk

meningkatkan penjualan, menentukan strategi pemasaran yang efektif dan

efisien dengan memperhatikan sumber daya perusahaan, serta menjalin

hubungan dengan pelanggan khususnya dalam hal penanganan complain

dan penggukuran kepuasan pelanggan.

e. Kepala Bagian Administrasi

Kepala bagian administrasi disini mempunyai tugas untuk menggelola

dan membagi gaji bagi karyawan, menyimpan uang kas dengan aman,

melakukan penyetoran uang kas ke bank, dan menyiapkan anggaran biaya

yang dibutuhkan oleh perusahaan.

f. Karyawan

Perusahaan Bakpia Pathuk 25 memiliki sekitar 60 karyawan tetap pria

dan wanita.Dalam pelaksanaan kerja, pada hakekatnya penanganan proses

yang berat ditangani oleh pekerja pria, seperti pembuatan adonan,

pembuatan kumbu, pengovenan, tenaga pemasar dan mengirim bakpia ke

sejumah tempat. Pengemasan biasanya dilakukan oleh pekerja wanita.


Sedangkan pencetak bakpia ada pekerja wanita maupun pria. Untuk

kesejahteraan karyawan, pihak perusahaan juga memberikan tunjangan

yaitu tunjangan untuk uang makan tiga kali, tunjangan kesehatan,

penginapan, uang bonus lembur, tunjangan hari raya dan bonus-bonus

lainnya.

Analisis struktur organisasi:

beberapa syarat mendirikan usaha kecil mikro yang tak boleh disepelekan, antara

lain:

1. Buat Manajemen dengan Jelas

Langkah awal yang harus betul-betul di perhatikan adalah manajemen

usaha, sesederhana apa pun kegiatan bisnis yang akan di lakoni. Merekrut

karyawan, mengelola keuangan perusahaan dengan baik, serta melakukan

pembukuan, harus diatur serapi mungkin. Manajemen yang jelas akan

berdampak positif terhadap kelangsungan usaha itu sendiri.

2. Jeli Melihat Peluang

Salah satu kunci sukses tidaknya usaha adalah kejelian pelaku bisnis

dalam melihat peluang. Oleh karena itu, coba perhatikan lingkungan sekitar

, kira-kira jenis usaha apa yang paling cocok untuk dikembangkan di situ.

3. Unggulkan Keunikan Produk

Kelarisan suatu produk di pasaran salah satunya ikut ditentukan oleh

unik tidaknya produk tersebut. Produk yang unik bukan berarti yang tidak

pernah ada sebelumnya.


Di sini, dituntut untuk berpikir kreatif, misalnya dengan mengemas

produk dengan kemasan yang tak biasa, strategi promosi yang berbeda, dan

sebagainya.

4. Urus Administrasinya

Setelah persiapan manajemen dan produk sudah diatur dan dijalankan

dengan baik, saatnya mulai serius mengurus administrasinya. Meskipun

usaha yang akan di jalankan tergolong kecil, aspek administrasi juga sangat

perlu diperhatikan.

Dari data-data yang ada di atas dan juga syarat dalam usaha sudah jelas

bahwa sebuah usaha idealnya ada susunan organisasi perusahaan. Dalam hal ini

organisasi perusahaan untuk memudahkan keberlangsungan proses-prosees yang

ada didalamnya. Dengan terbentuknya organisasi setiap kegiatan dalam usah

sudah ada job/ranah kerjanya masing-masing sehingga pluang usaha itu

berkembang semakin cpat dan selalu melihat aspek-aspek yang lainnya.

2. Bidang Pemasaran

Cara Pemasaran Yang Dilakukan Bisnis Bakpia Pathuk 25

Dalam pemasarannya, pihak perusahaan Bakpia Pathuk "25" banyak bekerja

sama dengan perusahaan Tour dan Travel, hotel hotel, sekolah sekolah dan

perguruan tinggi. Perusahaan Bakpia Pathuk "25" itu sendiri dipimpin langsung

oleh Bapak Arlen Sanjaya yang dalam hal ini dibagi antara bagian administrasi,

pemasaran dan proses produk


Analisis Bidang Pemasaran:

Manajemen pemasaran adalah proses penetapan tujuan

tujuan pemasaran bagi suatu organisasi (dengan mempertimbangkan sumber

daya internal dan peluang pasar), perencanaan, dan pelaksanaan aktivitas untuk

memenuhi tujuan-tujuan tersebut, dan mengukur kemajuan ke arah

pencapaiannya.

Manajemen pemasaran menggunakan berbagai alat dari ilmu

ekonomi dan strategi kompetitif untuk menganalisis konteks industri yang terkait

dengan operasi perusahaan. Termasuk di dalamnya lima kekuatan Porter,

analisis kelompok kompetitor strategis, dan analisis rantai nilai.[5] Tergantung

pada industrinya, konteks regulasi mungkin juga penting untuk dipelajari secara

rinci.

Dalam analisis kompetitor, pemasar membentuk data profil rinci dari setiap

kompetitor di pasar, dengan fokus terutama pada kekuatan dan kelemahan

kompetitif relatif mereka menggunakan analisis SWOT. Manajer pemasaran

akan mempelajari struktur biaya, sumber keuntungan, sumber daya dan

kompetensi, posisi kompetitif dan diferensiasi produk, tingkat integrasi vertikal,

riwayat respon terhadap perkembangan industri, dan faktor lainnya dari setiap

kompetitor.

Manajemen pemasaran bertugas untuk menentukan barang atau produk apa

yang akan dijual, menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas

barang, menentukan barang tersebut akan dijual kesegmen pasar ang bagaimana,

dan menentukan media promosi apa yang digunakan yang mampu menarik

minat konsumen. Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan adalah


mencari laba semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam

mencapai tujuan itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam

memasarkan produknya. Perusahaan dapat menjual produknya dengan harga

yang menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan, akan mampu

mengatasi tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang pemasaran. Oleh

karena itu untuk menarik konsumen melakukan pembelian maka perusahaan

harus bisa menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan

kondisi pasar yang dihadapi.

Salah satu faktor penentu keberhasilan bisnis makanan ialah strategi efektif

untuk mempromosikan produk makanan yang dijual.

Langkah 1: Jaga kualitas produk

Promosi sering diartikan sebagai kegiatan yang agresif ke luar. Padahal usaha

promosi produk harus dimulai dari produk itu sendiri. Dalam hal ini, konsistensi

cita rasa perlu diperhatikan. Jangan sembarangan mengubah bumbu atau bahan

yang diperlukan dalam proses pembuatan makanan. Kita pernah menemui

penjual makanan kesukaan yang tiba-tiba rasa atau tekstur makanannya berubah

dibandingkan saat terakhir kita mencicipinya. Umumnya konsumen akan

merasakan kekecewaan jika makanan yang jual kadang terasa lezat sekali

minggu lalu, sedang-sedang saja di hari yang lain, atau sama sekali tidak

menerbitkan selera makan pada hari ini. Cara/ prosedur memasak juga perlu

diperhatikan karena bisa mengakibatkan perubahan.

Langkah 2: Manfaatkan peristiwa-peristiwa yang mengundang keramaian

Efektivitas berpromosi dalam situasi yang ramai biasanya lebih tinggi daripada

situasi yang lebih sepi. Kunjungi dan berpartisipasilah sebagai pengisi booth di
bazaar, eksibisi, pasar malam, perayaan resmi momen tertentu.

Di sini bisa merancang sebuah paket promosi spesial yang menarik, misalnya

yang memberikan kesempatan terbatas untuk menikmati potongan harga dalam

persentase tertentu atau mengadakan kontes.

Langkah 3: Cetak dan sebarkan selebaran di tempat yang tepat

Satu strategi ampuh untuk memberitahu pada sebanyak mungkin konsumen

potensial ialah dengan membuat brosur dan menyebarkannya pada orang-orang

yang potensial menjadi konsumen setia. Sertakan gambar yang menarik

dilengkapi kontak untuk menghubungi jika ingin memesan dalam brosur . Selain

itu, trik lain agar selebaran tidak begitu saja dibuang adalah dengan

mencantumkan isi yang bermanfaat di dalamnya. Misalnya, bisa sertakan resep

makanan, pengetahuan tentang bahan makanan, trik mengolah bahan makanan,

atau informasi lain yang kiranya relevan dengan industri kuliner.

Langkah 4: Cetak dan rekatkan stiker di benda-benda yang dilihat banyak

orang

Mencetak stiker adalah hal mudah tetapi yang menjadi pekerjaan rumah

berikutnya ialah menemukan tempat yang bisa sedemikian rupa bisa terlihat oleh

khalayak ramai dengan mudah.

Langkah 5: Buat peta lokasi penjualan di kemasan produk

Lokasi yang kurang strategis kadang menjadi kendala tersendiri bagi sebuah

usaha untuk berkembang lebih besar. Mungkin kelezatan makanan sudah tidak

dipertanyakan lagi, tetapi jika orang sulit untuk membeli langsung ke tempat

usaha maka semua usaha bisa sia-sia. Untuk itu, berikanlah petunjuk bagi

pelanggan yang ingin membeli dengan sebuah peta lokasi toko atau pabrik . Dan
dengan mengetahui lokasi lebih baik, konsumen juga bisa menyebarkan

keberadaan usaha dengan lebih baik.

Langkah 6: Gabung dalam komunitas

Jadilah bagian dari sebuah perkumpulan atau komunitas agar lebih banyak orang

bisa mengetahui keberadaan usaha makanan . Selain itu, bisa juga saling

bertukar informasi dengan anggota komunitas lain dan menemukan peluang

baru.

Langkah 7: Berinteraksi di berbagai media

Sebarkanlah keberadaan usaha bukan hanya dengan promosi ‘direct selling’

yang terbuka tetapi juga berusaha membangun sebuah komunikasi dua arah

dengan masyarakat sekitar. bisa menggunakan jalur-jalur konvensional seperti

radio atau televisi (yang notabene membutuhkan anggaran khusus yang tidak

sedikit) atau dengan jalur baru, yaitu jejaring sosial yang lebih murah tetapi

membutuhkan waktu dan strategi untuk menjangkau orang dan mengubah

mereka menjadi pelanggan.

Langkah 8: Perkenalkan ke departemen dan instansi terdekat

Perkenalkanlah produk makanan kepada instansi dan departemen yang relevan

di sekitar . Misalnya kepada Dinas Pariwisata atau Departemen Perindustrian,

Departemen Koperasi dan UKM.

Langkah 9: Bekerjasama dengan agen perjalanan

Mungkin langkah ini jarang terpikirkan. Namun jika makanan yang produksi

lekat dengan citra suatu kawasan atau daerah, bisa menuai peluang bisnis dari

para pemakai jasa agen perjalanan yang melewati toko atau daerah . bisa beri
penawaran menarik berupa imbalan bagi agen perjalanan yang bisa

mendatangkan pembeli ke usaha .

Langkah 10: Buat program diskon di waktu-waktu spesial

Rancang sebuah program diskon pada waktu-waktu khusus yang menarik

sebagian besar orang untuk merayakannya dengan membeli produk makanan .

Selain waktu-waktu khusus seperti hari besar, libur, dan sebagainya, bisa

lakukan ini pada hari-hari saat transaksi lebih sepi dari biasanya.

Manajemen pemasaran mempunyai pengertian yang berbedabeda, di antaranya

dapat kamu simak berikut ini.

Penerapan manajemen dalam bidang pemasaran meliputi kegiatan-kegiatan

berikut ini.

a. Perencanaan pemasaran, mencakup perencanaan di bidang produksi, pasar,

dan pemilihan saluran pemasaran yang tepat dalam pendistribusian produk.

Perencanaan produksi merupakan pertimbangan pertama dalam perencanaan

pemasaran. Produk harus sesuai dengan kebutuhan pasar atau disesuaikan

dengan permintaan para pembeli. Perencanaan pasar juga merupakan hal

yang penting, karena dapat menggambarkan daerah yang dilayani untuk

pemasaran, daya beli masyarakat, kebutuhan masyarakat, dan tingkat hidup

calon pembeli.

b. Pengorganisasian pemasaran yaitu meciptakan dan memelihara struktur

organisasi penjualan yang baik, yang harus disesuaikan dengan keadaan

perusahaan.
c. Penggerakan pemasaran, antara lain:

 mendorong pegawai dan tenaga penjual melakukan tugasnya dengan

sebaik mungkin,

 kepemimpinan yang kuat dan menyenangkan,

 supervisi serta pengawasan yang baik dalam kegiatan pemasaran,

 sikap manajer dan pegawainya dalam melayani pemasanan,

 komunikasi yang baik dalam kegiatan pemasaran.

d. Pengawasan pemasaran, artinya pengawasan terhadap seluruh usaha-usaha

pemasaran. Untuk melaksanakan pengawasan, diperlukan data-data dan

informasi yang lengkap dan objektif. Selain itu pengawasan hendaklah

disertai pula penilaian atas hasil-hasil yang diperoleh akibat penerapan

manajemen yang efektif dan efisien di bidang pemasaran.

Adapun fungsi pemasaran meliputi kegiatan penjualan, pembelian,

pengangkutan, penyimpanan, penentuan standar, pembiayaan,

penanggungan risiko, pengumpulan dan keterangan pasar.

3. Mekanisme produksi/pelayanan

Proses Produksi

Selama proses produksi pengawasan mutu dilakukan dengan cara

mengontrol tiap tahapan proses dan tenaga kerja. Proses produksi yang

dilakukan pengawasan terutama saat membuat adonan perlu penggilingan

(rolling) yang lama agar diperoleh bakpia yang bermutu tinggi, selain itu juga

dilakukan pengawasan untuk tingkat kematangan dari kumbu dan keseragaman


untuk bakpia saat pencetakan dan tingkat kematangan dari bakpia yang sudah

dioven.

Pengadaan dan Penanganan Bahan Baku

Dalam pembuatan bakpia, perusahaan Bakpia Pathuk 25 menggunakan

tepung terigu dan kacang sebagai bahan baku utamanya, serta menggunakan

beberapa bahan pendukung tambahan lainnya. Bahan baku biasanya didatangkan

dari beberapa tempat grosir yang siap di order setiap saat.

1) Pengadaan Bahan

a) Bahan Baku Utama

Bahan baku utama yang digunakan untuk pembuatan bakpia adalah

tepung terigu sebagai bahan kulit bakpia dan kacang hijau sebagai

bahan isi/kumbu. Tepung terigu yang digunakan adalah tepung terigu

merk Cakra dan segitiga. Dalam pengadaannya perusahaan Bakpia 25

mendatangkan dari toko atau dari grosir langsung, sedangkan kacang

hijau dalam pengadaannya biasanya didatangkan dari Demak, Jombang,

Surabaya, dan pembelian langsung ke petani atau penampung hasil

pertanian setempat.

b) Bahan Pembantu

Dalam pembuatan bakpia, selain bahan baku juga digunakan bahan

pembantu dalam campurannya. Bahan-bahan tersebut antara lain :

minyak goreng (minyak kelapa barco), gula pasir, dan garam halus

yang beriodium. Minyak goreng biasanya dibeli dalam kemasan ember

atau dirigen, gula pasir dalam kemasan karung, sedangkan garam dalam
kemasan plastik. Frekuensi pembelian biasanya satu minggu sekali

disesuaikan kebutuhan.

2) Penyimpanan

a) Bahan Baku Utama Cara penanganan atau penyimpanan bahan baku

utama antara lain sebagai berikut:

 Tepung terigu diletakkan dengan cara ditumpuk diatas alas kayu

(palet) tidak langsung bersentuhan dengan lantai bertujuan untuk

mencegah kerusakan tepung terigu karena kelembaban. Stok

tepung terigu berada di dekat proses pembuatan adonan agar lebih

efektif dan efisien waktu serta tenaga.

 Kacang hijau disimpan digudang terpisah dimasukan dalam

kemasan ember dan karung goni, kemudian diletakan diatas lantai

dengan alas kayu (palet) supaya tidak bersentuhan langsung dengan

lantai, bertujuan untuk menjaga kacang hijau agar tidak rusak dan

dapat tahan lama. Tempat untuk memecah kacang hijau berada di

dalam gudang kacang hijau agar bisa efektif dan efisien baik waktu

maupun tenaga. Semua bahan disimpan dan digunakan dengan

sistem FIFO ( First In First Out).

 Bahan Pembantu

Bahan pembantu dalam pembuatan Bakpia, yaitu minyak goreng

(minyak kelapa barco), gula pasir, garam dan air. Minyak goreng

untuk penyimpanannya dilakukan dengan cara meletakannya diatas

lantai dengan dialasi palet diruang penyimpanan bahan atau dekat

pembuatan adonan. Gula pasir untuk penanganannya dimasukan


kedalam karung dan diletakan diatas lantai dengan dialasi palet,

disimpan diruang pembuatan adonan, sedangkan garam cara

penangannya dimasukan kedalam rak garam.

Analisis mekanisme produksi

Manajemen produksi adalah pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial

seperti planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating

(penggerakan) dan controlling (pengawasan) terhadap sistem-sistem produksi

dengan tujuan agar produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Manajemen produksi menyangkut kegiatan untuk menghasilkan barang. Oleh

karenanya dalam kegiatan manajemen produksi harus melalui proses sebagai

berikut.

 Pemilihan (selecting)

adalah keputusan yang menyangkut pemilihan proses produksi dari berbagai

barang yang akan diproduksi atau disediakan. Maksudnya, memilih bahan baku

yang akan digunakan dalam proses produksi.

 Perancangan (engineering)

adalah keputusan yang menyangkut penggunaan metode-metode pelaksanaan

suatu proses produksi atau cara kerja untuk memproduksi barang.

 Pengoperasian (operating)

adalah kegiatan riil untuk mewujudkan rencana kerja atau pelaksanaan proses

kegiatan produksi barang.


 Pengawasan (controlling)

adalah prosedur-prosedur yang menyangkut pengambilan tindakan korektif

dalam kegiatan produksi barang atau penyediaan jasa.

 Pembaharuan (inovating)

adalah kegiatan untuk memperbaiki yang diperlukan dalam sistem produksi

berdasarkan perubahan permintaan, tujuan organisasi, teknologi, maupun

manajemen.

Pendekatan dalam manajemen produksi bertujuan untuk menghasilkan

produk yang baik, dapat dilakukan dengan tiga cara, sebagai berikut.

a. Pendekatan pragmatis,

artinya manajemen produksi merupakan usaha untuk menghasilkan barang dan

jasa sesuai dengan standar yang diinginkan, baik kualitas maupun kuantitasnya.

b. Pendekatan Iptek,

artinya pendekatan yang menitikberatkan pada pemakaian konsep matematika

modern terhadap kasus yang ada hubungannya dengan proses produksi.

c. Pendekatan atas dasar siklus kehidupan industri,

artinya sistem produksi dipandang sebagai suatu organisme yang diawali oleh

proses pertumbuhan operasi, proses pendewasaan sistem terhadap posisi

tertentu, dan diakhiri oleh proses pelapukan sistem.

4. Sarana dan prasarana yang dimiliki

Sarana dan prasarana yang dimili oleh bakpia pathok 25 diantaranya ruang

produksi yang digunakan untuk membuat produk yang dipasarkan, toko yang

luas untuk para pembeli, parkiran yang luas.


Analisis sarana dan prasarana:

a. Pengertian Manajemen Sarana Prasarana

Ketersediaan sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen

penting yang harus terpenuhi dalam menunjang sistem pendidikan. Menurut

Ketentuan Umum Permendiknas no. 24 tahun 2007, sarana adalah

perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah, sedangkan

prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi

sekolah/madrasah. Sarana pendidikan antara lain gedung, ruang kelas, meja,

kursi serta alat-alat media pembelajaran. Sedangkan yang termasuk

prasarana antara lain seperti halaman, taman, lapangan, jalan menuju

sekolah dan lain-lain. Tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk

proses belajar mengajar, maka komponen tersebur merupakan sarana

pendidikan.

Menurut Rugaiyah (2011:63), Manajemen sarana dan prasarana adalah

kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh sekolah

dalam upaya menunjang seluruh kegiatan baik kegiatan pembelajaran

maupun kegiatan lain sehingga seluruh kegiatan berjalan dengan lancar.

Menurut Asmani (2012:15), manajemen sarana dan prasarana adalah

manajemen sarana sekolah dan sarana.

Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat

menciptakan sekolah yang bersih, rapi, dan indah sehingga menciptakan

kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada di

sekolah. Di samping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat atau fasilitas

belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif dan relevan dengan


kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan

proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun

peserta didik sebagai pelajar.

b. Ruang Lingkup Manajemen Sarana dan Prasarana

Manajemen sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai kegiatan

menata, mulai dari perencanaan/analisis kebutuhan, pengadaan,

inventarisasi, pendistribusian, pemanfaatan, pemeliharaan, pemusnahan dan

pertanggungjawaban terhadap barang-barang bergerak dan tidak bergerak,

perabot sekolah, alat-alat belajar, dan lain-lain.

Dengan adanya kegiatan tersebut, perawatan terhadap sarana dan

prasarana dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya, sehingga bisa

meningkatkan kinerja warga sekolah, memperpanjang usia pakai,

menurunkan biaya perbaikan dan menetapkan biaya efektif perawatan

sarana dan prasarana.

Aplikasi Dalam Perusahaan

a. Perencanaan/Analisis Kebutuhan

Perencanaan merupakan kegiatan analisis kebutuhan terhadap segala

kebutuhan dan perlengkapan yang dibutuhkan sekolah untuk kegiatan

pembelajaran peserta dan didik dan kegiatan penunjang lainnya. Kegiatan

ini dilakukan secara terus-menerus selama kegiatan sekolah berlangsung.

Kegiatan ini biasa dilakukan pada awal tahun pelajaran dan disempurnakan

tiap triwulan atau tiap semester. Perencanaan dapat dilakukan oleh kepala

sekolah, guru kelas dan guru-guru bidang studi dan dibantu oleh staf sarana

dan prasana.
b. Pengadaan

Pengadaan adalah proses kegiatan mengadakan sarana dan prasarana

yang dapat dilakukan dengan cara-cara membeli, menyumbang, hibah dan

lain-lain. Pengadaan sarana dan prasarana dapat bebrbentuk pengadaan

buku, alat, perabot dan bangunan.

c. Penginvetarisasian

Penginvetarisasian adalah kegiatan melaksanakan penggunaan,

penyelenggaraan, pengaturan dan pencatatan barang-barang, menyusun

daftar barang yang menjadi milik sekolah ke dalam satu daftar inventaris

barang secara teratur. Tujuannya adalah untuk menjaga dan menciptakan

tertib administrasi barang milik negara yang dipunyai suatu organisasi.

Yang dimaksud dengan inventaris adalah suatu dokumen berisi jenis dan

julah barang yang ebrgerak maupun yang tidak bergerak yang menjadi milik

negara dibawah tanggung jawab sekolah.

d. Penggunaan atau Pemanfaatan Sarana dan Prasarana

Penggunaan sarana dan prasarana adalah pemanfaatan segala jenis

barang yang sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien. Dalam hal

pemanfaatan sarana, harus mempertimbangkan hal berikut:

e. Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah kegiatan merawat, memelihara dan menyimpan

barang-barang sesuai dengan bentuk-bentuk jenis barangnya sehingga

barang tersebut awet dan tahan lama. Pihak yang terlibat dalam

pemeliharaan barang adalah semua warga sekolah yang terlibat dalam

pemanfaatan barang tersebut. Dalam pemeliharaan, ada hal-hal khusus yang


harus dilakukan oleh petugas khusus pula, seperti perawatan alat kesenian

(piano, gitar, dan lain-lain).

f. Penghapusan

Penghapusan barang inventaris adalah pelepasan suatu barang dari

kepemilikan dan tanggung jawab pengurusnya oleh pemerintah ataupun

swasta. Penghapusan barang dapat dilakukan dengan lelang dan

pemusnahan.

g. Pertanggungjawaban

Penggunaan barang-barang sekolah harus dipertanggungjawabkan

dengan cara membuat laporan penggunaan barang-barang tersebut yang

diajukan pada pimpinan.

5. Pengembangan sumber daya manusia/karyawan

Ketenagakerjaan

Perusahaan Bakpia Pathuk "25" memiliki beberapa karyawan. Sistem

kerja yang diterapkan adalah system serabutan dan pada system ini

persaingan kerja yang sehat tidak ada ikatan kontrak kerja dalam jangka

waktu tertentu.Dalam pelaksanaan kerja, biasanya penanganan proses yang

berat ditangani oleh tenaga kerja pria, seperti pembuatan adonan, pembuatan

kumbu dan pengovenan serta tenaga pemasar, sedangkan untuk pencetak

ada yang pekerja wanita maupun pria. Khusus untuk pengemasan dilakukan

oleh pekerja wanita.


Untuk kesejahteraan karyawan. pihak perusahaan memberikan

tunjangan yaitu tunjangan untuk makan 3 kali, tunjangan kesehatan,

penginapan serta uang bonus lembur, hari raya dan lain-lain.

Analisis manajemen personalia :

Manajemen personalia atau manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,

dan pengawasan dalam hal pengadaan, pengembangan, pemberian

kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan terhadap sumber daya

manusia secara terpadu untuk mencapai tujuan organisasi.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan mengenai ruang lingkup

manajemen personalia yang meliputi kegiatan berikut ini.

a. Pengadaan pegawai (recruitment),

adalah kegiatan yang menyangkut tentang perencanaan penerimaan

tenaga kerja, analisis jabatan, seleksi pegawai dan penempatan tenaga

kerja.

b. Pengembangan,

adalah kegiatan yang meliputi system pengupahan, mengadakan

penilaian karyawan, mengadakan pemindahan, dan merencanakan

tenaga kerja bagi karyawan.

c. Pemberian kompensasi,

adalah kegiatan yang meliputi sistem pengupahan, mengadakan analisis

tentang upah yang dibayarkan, mengadakan evaluasi jabatan,

mengadakan penilaian tingkat produktivitas, dan mengadakan penilaian

sistem pengupahan insentif.


d. Pengintegrasian

adalah kegiatan untuk memudahkan keinginan perusahaan, tenaga

kerja, dan masyarakat.

e. Pemeliharaan

adalah kegiatan yang meliputi penyusunan program keselamatan,

kesehatan dan pelayanan karyawan serta pemutusan hubungan kerja.

Adapun maksud dan tujuan manajemen personalia adalah sebagai berikut.

a. Untuk mendapatkan pegawai yang berkualitas, yang bisa dibina dan

dimanfaatkan dalam kegiatan organisasi.

b. Untuk meningkatkan kemampuan kerja para pegawai.

c. Untuk menciptakan hubungan kerja yang baik antar pegawai, baik

secara vertikal maupun secara horizontal.

6. Pembiayaan

Prinsip – Prinsip Pemberian Pembiayaan

Dalam melakukan penilaian permohonan pembiayaan bank syariah bagian

marketing harus memperhatikan beberapa prinsip utama yang berkaitan dengan

kondisi secara keseluruhan calon nasabah. Di dunia perbankan syariah prinsip

penilaian dikenal dengan 5 C + 1 S , yaitu :

a. Character

Yaitu penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon penerima

pembiayaan dengan tujuan untuk memperkirakan kemungkinan bahwa

penerima pembiayaan dapat memenuhi kewajibannya.


b. Capacity

Yaitu penilaian secara subyektif tentang kemampuan penerima pembiayaan

untuk melakukan pembayaran. Kemampuan diukur dengan catatan prestasi

penerima pembiayaan di masa lalu yang didukung dengan pengamatan di

lapangan atas sarana usahanya seperti toko, karyawan, alat-alat, pabrik serta

metode kegiatan.

c. Capital

Yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh calon

penerima pembiayaan yang diukur dengan posisi perusahaan secara

keseluruhan yang ditujukan oleh rasio finansial dan penekanan pada

komposisi modalnya.

d. Collateral

Yaitu jaminan yang dimiliki calon penerima pembiayaan. Penilaian ini

bertujuan untuk lebih meyakinkan bahwa jika suatu resiko kegagalan

pembayaran tercapai terjadi , maka jaminan dapat dipakai sebagai pengganti

dari kewajiban.

e. Condition

f. Bank syariah harus melihat kondisi ekonomi yang terjadi di masyarakat

secara spesifik melihat adanya keterkaitan dengan jenis usaha yang

dilakukan oleh calon penerima pembiayaan. Hal tersebut karena kondisi

eksternal berperan besar dalam proses berjalannya usaha calon penerima

pembiayaan.
g. Syariah

Penilaian ini dilakukan untuk menegaskan bahwa usaha yang akan dibiayaai

benar-benar usaha yang tidak melanggar syariah sesuai dengan fatwa DSN

“Pengelola tidak boleh menyalahi hukum syariah Islam dalam tindakannya

yang berhubungan dengan mudharabah.”

Anda mungkin juga menyukai