Anda di halaman 1dari 2

Pengolahan Limbah Cair

Prinsip dasar yang meleterbelakangi system pengelolaan limbah cair yang efektif adalah
batasan-batasan tegas yang diperbolehkan untuk cairan berbahaya yang dibuang ke selokan.

Hubungan dengan instalasi pengelohan limbah cair perkotaan


Di Negara yang tidak mengalami epidemic penyakit usus dan bukan wilayah endemic
kecacingan, pembuangan limbah cair yang tidak diolah dari instansi layanan kesehatan ke
saluran pembuangan perkotaan diperbolehkan asalkan persyaratan berikut ini terpenuhi.
 Saluran pembuangan perkotaan dihubungkan dengan instalasi pengolahan limbah
yang menjamin dan menghilangkan bakteri sampai 95%-nya;
 Lumpur yang dihasilkan oleh instalasi pengolahan limbah kan menjalani pengolahan
anaerob sehingga hanya menyisakan satu telur cacing perliter dalam lumpur yang
sudah diolah;
 System pengolahan limbah pada instalasi layanan kesehatan mempertahankan standar
yang tinggi dan menjamin bahwa limbah cair yang dihasilkan tidak akan mengandung
zat kimia toksik, sediaan farmasi, radionuklida, obat-obatan sitotoksik, dan antibiotik;
 Ekskreta yang berasal dari pasien yang menerima obat-obatan sitotoksik ditampung di
tempat yang terpisah dan menjalani pengolahan yang adekuat (seperti halnya limbah
sitotoksik lainnya).
Jika persyaratan tersebut tidak terpenuhi, limbah cair harus diproses dan diolah sesuai
rekomendasi yang diberikan.
Dalam kondisi normal, pengolahan bakteriologis sekunder biasa untuk limbah cair.
Jika dijalankan dengan benar dan dilanjutkan dengan pengolahan lumpur secara anaerob
dipandang sudah mencukupi. Namun, selama berlangusngnya KLB penyakit usus atau
selama periode kritis (biasanya di musim panas karena cuaca yang hangat dan di musim
dingin karena berkurangnya aliran air sungai), efluen sebaiknya didesinfeksi dengan
menggunakan klor dioksida (ClO2) atau melalui proses efisien lainnya. Jika efluen akhir akan
dibuang ke muara pantau yang dekat dengan habitat kerang, desinfeksi efluen harus
dilakukan selama setahun penuh.
Jika efluen akhir atau lumpur dari instansi pengolahan limbah dimanfaatkan untuk
bidang pertanian atau perikanan, maka kita perlu merujuk rekomendasi yang ada dalam
pedoman WHO.
Pengolahan di tempat atau pra-pengolahan limbah cair
Banyak rumah sakit, terutama rumah sakit yang system pembuangan tidak terhubung dengan
instalasi pengolahan limbah kota, memiliki instalasi pengolahan limbahnya sendiri.

Pengolahan limbah cair


Pengolahan limbah cair rumah sakit di tempat hanya akan efisien jika mencakup
aktivitas yang berikut.
 Pengolahan primer
 Purifikasi biologis sekunder. Sebagian besar cacing akan mengendap dalam lumpur
kaibat proses purifikasi sekunder, demikian pula dengan bakteri (90-95%) dan virus;
dengan demikian walau sudah terbebas dari cacing, efluen masih mengandung bakteri
dan virus dalam konsentrasi yang efektif.
 Pengolahan tersier. Efluen sekunder kemungkinan akan mengandung minimal 20
mg/liter zat organic terlarut yang jika didesinfeksi dengan klor hasilnya tidak akan
efisien. Dengan demikian, efluen harus menjalani pengolahan tersier, misalnya
pengolaman; jika tidak tersedia cukup ruang untuk membuat kolam, teknik filtrasi
pasir cepat dapat dipakai untuk menghasilkan efluen tersier dengan kadar zat organic
yang jauh lebih berkurang (<10 mg/liter).
 Disenfeksi klor. Agar konsentrasi pathogen sebanding dengan konsentrasi yang
ditemukan dalam air di alam, efluen tersier harus menjalani disentrasi yang ditemukan
dalam air di alam, efluen tersier harus menjalani disenfeksi klor sampai mencapai
kadar yang ditetapkan. Disenfeksi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan klor
dioksida (paling efesien), natrium hipoklorit, atau gas klor. Pilihan lainnya adalah
dengan melakukan disenfeksi sinar ultraviolet.
Disenfeksi efluen penting dilakukan jika efluen akan dibuang ke muara sungai yang
dekat dengan habitat kerang, terutama jika penduduk setempat memiliki kebiasaan makan
kerang mentah.

Referensi
Editor, A. Priliss, E. Giroult, P. Rushbrook, Pengelolaan Aman Limbah Layanan Kesehatan ,
Jakarta : EGC, 2005.

Anda mungkin juga menyukai