Silabus
Silabus
Dilengkapi dengan:
• Silabus
• Pedoman Penyusunan RPP
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MUATAN LOKAL
MATA PELAJARAN
Penanggung Jawab
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Dr. Ir. Ahmad Hadadi, M.Si.
Pengarah
Kepala Balai Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah
Drs. H. Husen R. Hasan, M.Pd.
Tenaga Ahli
Prof. Dr. H. Yayat Sudaryat, M.Hum. (UPI)
Dr. H. Dingding Haerudin, M.Pd. (UPI) Dr.
H. Usep Kuswari, M.Pd. (UPI)
Dr. Dedi Koswara, M.Hum. (UPI)
vi
Sunda atau bahasa daerah lain seperti Melayu-Betawi di daerah Depok dan Bekasi
serta Bahasa Cirebon di wilayah Cirebon dan Indramayu. Bahasa-bahasa tersebut
termasuk bahasa daerah yang hidup di Propinsi Jawa Barat sesuai dengan Peraturan
Daerah Jawa Barat No. 5/2003 tentang Pelestarian Bahasa, Sastra, dan Aksara
Daerah yang kemudian diubah menjadi Perda No. 14/2014.
Sebagai Kurikukulum Tingkat Daerah Muatan Lokal yang bengacu pada
Kurikulum Nasional, KIKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda berbasis
Kurikulum 2013 dilakukan revisi pada tahun 2017. Revisi tersebut berkaitan dengan
perumusan KD dan pemetaan materi ajar bahasa daerah mempertimbangkan
keragaman lokalitas dan mewadahi fenomena kebahasaan dan pola komunikasi yang
berkembang di lingkungan masyarakat.
Revisi Kurikulum ini dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat,
yang untuk kepentingan regional Jawa Barat disusun berdasarkan Pergub Jabar
Nomor
69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada
Jenjang Pendidikan Dasar dan menengah di Jawa Barat, dan Surat Keputusan Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 819/8653-Setdisdik tanggal 20 Pebruari
2017 tentang Tim Pengembang Kurikulum Mulok Bahasa dan Sastra Sunda
Terima kasih kepada Tim Ahli dan Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
Jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yang telah berkenan melakukan revisi
Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa Sunda berbasis Kurikulum
2013. Semoga semua ini dapat dirasakan manfaatnya oleh dunia pendidikan
kita.
vii
K ATA PENGANTAR
KEPALA BALAI
PENGEMBANGAN BAHASA DAN KESENIAN DAERAH
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
viii
ditemukan materi-materi pelajaran yang bertumpuk dan berulang-ulang.
ix
Kendala lain yang juga sering disuarakan oleh masyarakat dan para guru
adalah tidak meratanya kurikulum diberlakukan di setiap satuan pendidikan karena
berbagai hal, kendati Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Daerah telah ditetapkan penggunaannya melalui Pergub. Kritik juga muncul dari
masyarakat berkaitan dengan kekeliruan bahan ajar dan karakter Kurikulum Muatan
Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah yang cenderung terlalu meniru
struktur kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia.
Berkaitan dengan masalah-masalah tersebut di atas, perlu adanya upaya
untuk merevisi dan mengembangkan kembali Kurikulum Muatan Lokal Mata
Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Namun sebelum revisi dilakukan, diperlukan landasan konseptual yang jelas
menyangkut apa saja yang harus menjadi pertimbangan tim review. Diperlukan
poko-pokok pikiran yang jelas untuk nanti digunakan oleh tim pengembang
Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah sebagai landasan
bekerja.
Buku ini merupakan dokumen kurikulum tingkat daerah Provinsi Jawa Barat
yaitu Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Berbasis
Kurikulum 2013 yang telah direvisi. Dokumen kurikulum diharapkan dapat dijadikan
pedoman pembelajaran muatan lokal bahasa dan sastra Sunda pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah di Jawa Barat, terhitung mulai tahun pelajaran
2017/2018.
Semoga buku ini ada kemanfaatan di dalamnya dan pada akhirnya akan
membawa pada perbaikan dalam pembinaan, pengembangan dan pelestarian
bahasa dan sastra daerah melalui jalur pendidikan di Jawa Barat.
x
Bandung, Maret 2017
Kepala Balai
Pengembangan Bahasa an Kesenian Daerah,
d
xi
D AFTAR ISI
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 29
Lampiran 1: SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA
SUNDA SMA/SMK/MA/MAK ............................................... 30
A. Pengertian SIlabus ....................................................................... 30
B. Komponen Silabus........................................................................ 30
C. Pengembangan Silabus ................................................................ 31
Lampiran 2: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/SMK/MA/MAK MATA PELAJARAN BAHASA
DAN SASTRA SUNDA ........................................................ 59
A. Batasan ....................................................................................... 59
B. Komponen RPP ............................................................................ 59
C. Prinsip Penyusunan RPP.............................................................. 60
D. Langkah Penyusunan RPP ........................................................... 61
B AB I
KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 26 26 26
C. Kelompok Peminatan
I Peminatan Matematka dan Ilmu-ilmu Alam
1. Matematika 3 4 4
2. Biologi 3 4 4
3. Fisika 3 4 4
4. Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1. Geograf 3 4 4
2. Sejarah 3 4 4
3. Sosiologi dan Antropologi 3 4 4
4. Ekonomi 3 4 4
III Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
1. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2. Bahasa dan Sastra Daerah 3 4 4
3. Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
4. Bahasa dan Sastra Asing
3 4 4
Lainnya
5. Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah Pelajaran yang tersedia per minggu 71 82 82
Jumlah Jampel yang harus ditempuh per minggu 44 46 46
3. Bacaan Wajib
C. FUNGSI
Standar kompetensi dan kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan
bagi guru-guru di sekolah dalam menyusun kurikulum mata pelajaran
Bahasa dan Sastra Sunda sehingga segi-segi pengembangan pengetahuan,
keterampilan, serta sikap berbahasa dan bersastra Sunda dapat terprogram
secara terpadu.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini disusun dengan
mempertimbangkan kedudukan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah dan
sastra Sunda sebagai sastra Nusantara. Pertimbangan itu berkonsekuensi
pada fungsi mata pelajaran Bahasa Sunda sebagai (1) sarana pembinaan
sosial budaya regional Jawa Barat; (2) sarana peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam rangka pelestarian dan pengembangan
budaya; (3) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (4)
sarana pembakuan dan penyebarluasan pemakaian bahasa Sunda untuk
berbagai keperluan; (5) sarana pengembangan penalaran; dan (6) sarana
pemahaman aneka ragam budaya daerah (Sunda).
D. TUJUAN
Pertimbangan itu berkonsekuensi pula pada tujuan pembelajaran
bahasa dan sastra Sunda yang secara umum agar peserta didik mencapai
tujuan-tujuan berikut.
KELAS X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial yaitu, “2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif melalui keteladanan, pemberian nasehat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
KELAS XI
3.3. Menganalisis isi, pola penyajian, 4.3. Menyusun teks berita berdasarkan
dan unsur kebahasaan teks pengamatan atau hasil wawancara
berita dari media massa cetak sesuai dengan struktur dan kaidah
atau elektronik. kebahasaan.
KELAS XII
3.6. Menganalisis isi, struktur dan 4.6. Menulis artikel sederhana berbahasa
unsur kebahasaan teks artikel Sunda dengan memperhatikan
berbahasa Sunda. struktur dan penggunaan kaidah
kebahasaan.
Keterangan:
Pada prinsipnya kompetensi bahasa dan sastra Sunda untuk peserta
didik SMA/SMK/MA/MAK relatif sama. Akan tetapi, pemilihan KD dan materi
pokok di SMK/MAK disesuaikan dengan vokasional, kondisi, dan
pelaksanaan pembelajaran di sekolah masing-masing.
Bagi SMK/MAK yang melaksanakan empat tahun akademik, pendidik
dapat memilih enam KD dan materi yang berfokus pada praktek dan unjuk
kerja berbahasa Sunda yang berkaitan dengan kekhasan vokasional sekolah.
Misalnya: (a) menulis laporan, (b) menyusun berita, (c) mendemonstrasikan
panata acara, (d) menulis aksara Sunda, (e) mendemonstrasikan biantara, (f)
menulis artikel, dan (g) mengkreasikan kawih.
SILABUS MATA
PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA
SUNDA
SMA/SMK/MA/MAK
A. PENGERTIAN SILABUS
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) termasuk
ke dalam desain pembelajaran perencanaan pembelajaran yang mengacu
kepada standar isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan
Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran.
B. KOMPONEN SILABUS
Di dalam lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
LAMPIRAN-LAMPIRAN
31
3. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan
mata pelajaran;
4. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran;
5. Tema (khusus SD/MI),
6. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator pencapaian kompetensi;
7. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta
didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
8. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
9. Alokasi waktu, sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur
kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
10. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Komponen silabus tersebut termasuk komponen yang lengkap. Dalam
perkembangan selanjutnya dan perbaikan Kurikulum 2013, komponen silabus
hanya terdiri atas tiga komponen, yakni (1) kompetensi dasar, (2) materi
pembelajaran, dan (3) kegiatan pembelajaran.
C. PENGEMBANGAN SILABUS
Pengembangan Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi dalam rangka mewujudkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan inovatif. Oleh karena itu proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
Gambar 1
LAMPIRAN-LAMPIRAN
33
Silabus mata pelajaran bahasa dan sastra Sunda SD/MI, SMP/MTs,
SMA/ MA/MAK disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang
sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru.
Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak
terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang,
serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan
kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip
keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan
oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur
pencapainnya (measurable); dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn)
sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan
kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta
mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut,
komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran,
dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam
silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas.
Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru
dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik
masing- masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru
diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses
pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat
perkembangan kemampuan peserta didik.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
35
34
Penumbuhan dan pengembangan Kompetensi Sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SMA/SMK/MA/MAK
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
Pembelajaran untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan sebagai berikut ini.
4.1 Menerjemahkan • Struktur kalimat - Menerjemahkan teks berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Sunda
teks ke dalam - Bagian pembuka atau sebaliknya dengan memperhatikan unsurkebahasaan
bahasa Sunda - Bagian Eusi - Memilih/menggunakan padanan kata dengan tepat
atau sebaliknya - Bagian Penutup - Membacakan hasil Terjemahan
dengan • Unsur Kebahasaan - Mengoreksi hasil Terjemahan dengan teman sebangku atau
memperhatikan - Diksi kelompok
unsur - EYD Basa Sunda - Menyunting/memperbaiki teks Terjemahannya
kebahasaan dan - Tatakrama bahasa
rasa bahasa Sunda
• Topik
Teks wangun prosa/puisi
3.2 Menganalisis - Memilih teks babad/sajarah Sunda
• Fungsi sosial
isi, struktur, - Memahami struktur kebahasaan teks babad/sejarah Sunda.
dan unsur Meneladani Nilai moral - Memahami setiap kejadian sejarah dalam teks babad/ sajarah Sunda
kebahasaan dan pendidikan dalam - Menemukan keterkaitan antara tokoh dan kejadian sejarah dengan
teks babad/ teks babad/sejarah Sunda kenyataan daerah setempat
sejarah Sunda. yang diimplementasikan - Menentukan galur teks babad/ sajarah Sunda
dalam kehidupan sehari-
hari
4.2. Menyajikan isi • Struktur kebahasaan - Meringkas isi teks babad/sejarah Sunda, sesuai dengan struktur dan
teks babad/ - Bubuka unsur kebahasaan.
sejarah Sunda - Eusi - Mengoreksi hasil ringkasan isi teks babad/sejarah Sunda, dengan
dengan - panutup teman sebangku atau kelompok
memperhatikan - Menceritakan kembali isi teks babad/sejarah Sunda.
struktur • Unsur Kebahasaan
dan unsur - Diksi
kebahasaan. - EYD Basa Sunda
- Tatakrama bahasa
Sunda
• Topik
Teks babad/sejarah
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Sunda
35
36
- Makna Topik
d pop yang
denotatif
• a telah
-
M n disimak.
el p - Membaca
N
an o salah satu
a
tu p teks kawih
d
4.6 nk . Sunda klasik
a
an
39
- dan pop.
40
Fu k sajak. dan
e d Men ng a muncu - Menampilkan salah satu sajak dengan
• Struktur mengamati
n a ampi si t l pada cara (membaca, deklamasi,
Teks teks sajak
g n lkan so a teks musikalisasi, dramatisasi)
yang
a sajak sia - Teks sajak - Melakukan refleksi tentang proses dan
mengandung
n a deng l d - hasil belajarnya
sajak berbagai
a s an a Ucapan,
M macam
l p cara n berisi tekanan
e kosa kata,
i e mem kata,
n kosa dan idiom
s k baca, b intonas
e yang
i men- a kata, i,
r merupakan
s k dekla h ejaan,
a dan kekayaan
i e masi a dan
p bahasa
s b kan, s idiom. tanda
k Sunda.
i a dram a - Tema, baca.
, h atisa a -
nada, pilihan • Topik
u a si n Menyim
d kata
n s atau kekayaa ak dan
a (diksi), rasa,
s a musi i n menamp
l amanat
u a kalis d bahasa ilkan
a
r n asi. i • Unsur Sunda. salah
m
, o Kebahasaan (idiom, satu
s s m - Istilah kosa sajak
m
t a , khusus kata) dengan
e
r j terkait dalam menggu
n
u a k dengan penamp nakan
a
k k o idiom dan ilan berbagai
m
t . s kosa kata, sajak macam
p
media.
3.8 Menganalisis • Fungsi sosial - Mengamati teks dan tayangan aksara Sunda melalui media
bentuk dan Lambang jati diri serta pembelajaran.
tipe aksara rasa bangga dalam - Mengidentifkasi ciri-ciri, pengertian, jenis, tujuan, sistematika dan
Sunda sesuai melestarikan tradisi teknik-teknik aksara Sunda.
dengan kaidah- Sunda. - Mengkonfrmasi hasil temuan sementara dan menanyakan/
kaidahnya.
berkonsultasi kepada guru tentang sistematika dan kaidah-
• Struktur Teks
kaidah penulisan yang benar.
4.8 Mendemonstrasi- - Ciri aksara Sunda
kan aksara - Bentuk aksara Sunda - Menulis teks pendek yang menggunakan aksara Sunda sesuai dengan
Sunda sesuai - Kaidah aksara Sunda kaidah-kaidahnya.
dengan kaidah- • Unsur Kebahasaan - Mengkomunikasikan pengalaman penyusunan teks aksara Sunda di
kaidahnya. antaranya berupa kesan-kesan, komentar, permasalahan.
- Diksi
- Ejaan dan tanda baca. - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajarnya.
• Topik
Aksara Sunda yang dapat
menumbuhkan perilaku
yang termuat di KI.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KELAS XI
Alokasi Waktu: 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)
pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karaktersitik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
41
42
Penumbuhan dan pengembangan Kompetensi Sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SMA/SMK/MA/MAK
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
Pembelajaran untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan sebagai berikut ini.
3.1 Menganalisis isi, struktur, • Fungsi Sosial: - Membaca dan mengidentifkasi bentuk carita
serta unsur kebahasaan Nilai moral dan pendidikan buhunwawacan sebagai warisan budaya Sunda.
petikan cerita wawacan. yang bisa yang bisa - Memahami isi wawacan yang disimak baik dari segi isi
diimplementasikan dalam maupun unsur kebahasaan.
4.1 Mentransformasikan kehidupan sehari-hari. - Menemukan dan mengumpulkan istilah-istilah khusus
cerita wawacan ke yang terdapat dalam teks wawacan.
dalam prosa atau • Struktur teks: - Menggali informasi dan membandingkan bentuk carita
mengkreasikan - Struktur wawacan. buhun (dongéng, carita pantun, wawacan, carita
ke dalam bentuk - Bentuk wawacan (prosa, naskah jeung guguritan).
pertunjukan (seperti dramatisasi). - Menyusun petikan téks wawacan dengan cara
beluk, jemblungan, memparafrase teks ke dalam bentuk prosa atau
dramatisasi). • Unsur Kebahasaan: dramatisasi.
- Istilah khusus yang - Menyajikan petikan teks wawacan hasil mengkreasi
ditemukan di dalam teks. siswa dalam bentuk pertunjukan (seperti beluk,
- Parafrase wawacan jemblungan, dramatisasi).
sesuai dengan ejaan yang - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajar.
tepat.
• Topik
Wawacan yang dapat
menumbuhkan perilaku
yang termuat di KI.
3.2 Menganalisis isi, struktur • Fungsi Sosial: - Membaca teks Carita pondok.
dan unsur kebahasaan Nilai moral dan pendidikan - Menanyakan dan mengumpulkan istilah-istilah khusus
carita pondok. yang bisa yang bisa yang ditemukan di dalam teks Carita pondok.
diimplementasikan dalam - Mengidentifkasi ciri-ciri Carita pondok.
4.2 Menulis carita pondok kehidupan sehari-hari. - Menganalisis unsur sastra yang terdapat di dalam
sederhana dengan • Struktur Teks Carita pondok.
memperhatikan - Ciri-ciri carita pondok. - Menyusun kerangka Carita pondok .
struktur dan kaidah - Unsur Sastra (unsur- - Menulis karangan Carita pondok menjadi sebuah
kebahasaan. unsur intrinsik dan karangan yang utuh dengan memperhatikan struktur
ektrinsik cerita). dan kaidah kebahasaan.
• Unsur Kebahasaan: - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajar.
- Diksi
- Pakeman basa
- Ejaan dan tanda baca.
- Paduan paragraf.
- Kesesuaian antara tema
dan isi.
- Kalimat langsung dan
tidak langsung.
• Topik
LAMPIRAN-LAMPIRAN
s j s
pa e b dan tanda k
na n u baca P a
a i h - a i
ac s k Kesesuaia n d
ar n a n a a
a y n t h
dal a • Topik a -
Panat
45
am s
k da a
a n sesuai
i kai dengan
d da kaidah-
a h- kaidah
h kai nya.
n da -
y hn Menampilkan
a ya. panata acara
. dalam kegiatan
- seperti
M diskusi,
Men e rapat,
cari n debat.
dari y - Menanggapi
berb u tampilan panata
agai s acara dalam
sum u konteks
ber n penggunaan
infor p bahasa.
masi a - Melakukan
tenta n refleksi tentang
ng a proses dan hasil
pros t belajar.
edur a
pana a
ta c
acar a
a r
46
3.5 Menganalisis isi, struktur, • Fungsi Sosial: - Membaca dan mengamati teks biantara.
dan unsur kebahasaan Menumbuhkan sikap saling - Mendikusikan tentang aspek kebahasaan (istilah-istilah
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SMA/SMK/MA/MAK
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
teks biantara. menghormati sesama. yang dianggap sulit, purwakanti, dan gaya basa) yang
4.5 Mendemonstrasikan • Teks Biantara terdapat dalam teks biantara.
biantara dengan • Struktur - Mencari dari berbagai sumber mengenai teks biantara
memperhatikan - Bubuka (salam yang bisa dijadikan referensi pembelajaran.
kesantunan dan bubuka, mukadimah, - Merancang dan menyusun teks biantara.
penggunaan kaidah pangwilujeng ka nu - Menyajikan teks biantara dengan memperhatikan
bahasa. haladir) penggunaan kaidah basa.
- Eusi - Menanggapi tampilan Biantara dalam konteks
- Panutup (Sandak- penggunaan bahasa.
sunduk ménta hampura, - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajar.
du’a, salam panutup)
• Unsur Kabasaan
- Tatakrama basa
- Diksi
- Paduan paragraf
• Topik
Biantara yang dapat
menumbuhkan perilaku
yang termuat di KI.
3.6 Menganalisis isi, struktur - Membaca dan mengamati teks biograf.
• Fungsi Sosial:
dan unsur kebahasaan - Mendiskusikan unsur-unsur teks biograf.
Nilai moral dan pendidikan
teks biograf. - Menggali informasi tentang biograf dari berbagai
yang bisa yang bisa
4.6 Menulis teks biograf referensi.
diimplementasikan dalam
sederhana dengan - Menulis biograf berdasarkan unsur-unsur biograf
kehidupan sehari-hari.
memperhatikan struktur dengan memperhatikan penggunaan kaidah bahasa.
• Teks Biograf
dan penggunaan kaidah - Mengevaluasi hasil biograf.
• Struktur
bahasa. - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajar.
- Unsur-unsur Biograf
- Karakteristik teks
biograf
• Unsur Kebahasaan
- Diksi
- Ejaan dan penggunaan
tanda baca.
- Paduan paragraf
• Topik
Biograf yang dapat
menumbuhkan perilaku
yang termuat di KI.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
47
48
3.7 Menganalisis isi, struktur, • Fungsi Sosial - Membaca dan mengamati teks/naskah drama.
dan unsur kebahasaan Nilai moral dan pendidikan - Mendikusikan tentang aspek kebahasaan (istilah-istilah
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SMA/SMK/MA/MAK
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
teks/naskah drama. yang bisa yang bisa yang dianggap sulit, purwakanti, dan gaya basa) yang
diimplementasikan dalam terdapat dalam teks/naskah drama.
kehidupan sehari-hari. - Mencari dari berbagai sumber mengenai teks/naskah
4.7 Menampilkan drama • Struktur drama yang bisa dijadikan referensi pembelajaran.
berdasarkan teks/naskah - Unsur-unsur teks drama. - Merancang dan menyusun teks/naskah drama dengan
dengan memperhatikan - Unsur-unsur pintonan memperhatikan penggunaan kaidah basa.
intonasi dan ekspresi. drama. - Menampilkan drama berdasarkan teks/naskah dengan
- Genre drama memperhatikan intonasi dan ekspresi.
• Unsur kebahasaan - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajar.
- Diksi
- Tata krama basa
- Artikulasi
- Lentong
- Ejaan jeung tanda baca
• Topik
Drama yang dapat
menumbuhkan perilaku
yang termuat di KI.
3.8 Menganalisis isi, struktur - Membaca dan mengamati sumber resensi.
• Fungsi Sosial
dan unsur kebahasaan - Mendikusikan tentang aspek kebahasaan.
Nilai moral dan pendidikan
teks resensi (buku, flm, - Mencari dari berbagai sumber mengenai resensi
yang bisa yang bisa
musik, pertunjukan). sebagai bahan rujukan.
diimplementasikan dalam
4.8 Menulis resensi (buku, - Merancang dan menyusun resensi dengan
kehidupan sehari-hari.
flm, musik, pertunjukan) memperhatikan penggunaan kaidah basa.
• Struktur
dengan memperhatikan - Menulis resensi sesuai dengan memperhatikan
- Identitas sumber resensi.
struktur dan kaidah struktur dan kaidah kebahasaan.
- Ciri-ciri resensi
kebahasaan. - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajar.
• Unsur kebahasaan
- Diksi
- Ejaan dan tanda baca
- Paduan paragraf
- Kesesuaian isi resensi
• Topik
Drama yang dapat
menumbuhkan perilaku
yang termuat di KI.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
49
50
KELAS XII
Alokasi Waktu: 2 jam pelajaran/minggu
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SMA/SMK/MA/MAK
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)
pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karaktersitik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan Kompetensi Sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan sebagai berikut ini.
memperhatikan
struktur dan kaidah - Diksi
kebahasaan. • Topik
Petikan carita wayang
yang dapat menumbuhkan
perilaku yang termuat di
KI.
51
52
3.3 Menganalisis isi, • Fungsi sosial - Menyimak dan atau membaca dengan seksama contoh
struktur, dan unsur petikan carita pantun.
Nilai moral dan
kebahasaan petikan pendidikan yang bisa - Mengidentifkasi bentuk carita pantun.
carita pantun. diimplementasikan dalam
4.3 Mengkreasikan - Bertanya jawab isi yang terkandung pada carita pantun.
kehidupan sehari-hari.
carita pantun - Menganalisis unsur kebahasaan carita pantun.
secara lisan/tulisan • Struktur Teks
- Mengkreasikan carita pantun secara lisan/tulisan
(seperti drama, - Jenis Rajah
(seperti drama, carita pondok, puisi).
carita pondok, - Monolog
puisi) dengan - Dialog - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajarnya
memperhatikan - Galur carita pantun
struktur dan kaidah • Unsur Kebahasaan
kebahasan.
- Istilah khusus terkait
dengan carita pantun.
- Diksi
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, dan
tanda baca.
• Topik
Petikan carita pantun yang
dapat menumbuhkan
perilaku yang termuat di
KI.
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.4 Menganalisis isi, • Fungsi sosial - Mengidentifkasi unsur-unsur novel dengan cermat.
struktur, dan unsur Nilai moral dan - Memahami isi novel dengan teliti.
kebahasaan novel. pendidikan yang bisa - Menganalisis bahasa yang dipergunakan serta unsur
diimplementasikan dalam intrinsik dalam novel dengan teliti.
4.4 Menyajikan hasil kehidupan sehari-hari.
analisis novel melalui - Menginterpretasikan isi novel sesuai dengan kaidah-
berbagai media • Struktur Teks kaidahnya.
(seperti bagan, - Ciri novel
- Unsur sastra (intrinsik & - Menyajikan hasil analisis novel melalui berbagai media
cerita bergambar,
(seperti bagan, cerita bergambar, animasi)
animasi) dengan ekstrinsik)
memperhatikan • Unsur Kebahasaan - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajarnya.
struktur dan kaidah - Diksi
kebahasaan. - Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, dan
tanda baca.
- Kalimat langsung dan
tidak langsung.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
• Topik
Petikan novel yang dapat
menumbuhkan perilaku
yang termuat di KI.
53
54
3.5 Menganalisis isi, • Fungsi sosial - Mengamati contoh sisindiran untuk mengetahui fungsi
struktur, dan Menemukan makna dan sosial.
unsur kebahasaan nilai-nilai kehidupan - Membaca contoh sisindiran.
sisindiran. yang terkandung dalam - Secara berkelompok menganalisis unsur-unsur
4.5 Menyusun dan sisindiran sisindiran untuk mengetahui fungsi sosial.
menampilkan - Mendiskusikan isi sisindiran yang dibacanya untuk
sisindiran secara • Struktur Teks mengetahui fungsi sosial.
lisan/tulisan sesuai - Aturan penulisan - Menyusun dan menampilkan sisindiran, dengan ucapan
dengan konteks dan dan tekanan kata yang benar.
fungsi sosialnya. - Guru lagu - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajarnya
- Guru Wilangan
- Padalisan
- Pada
• Unsur Kebahasaan
- Pilihan kata (diksi)
- Ucapan, makna kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca.
• Topik
Menyusun dan
menampilkan sisindiran
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.6 Menganalisis isi, • Fungsi sosial - Membaca teks artikel dengan memperhatikan ciri dan
struktur dan unsur Nilai moral dan tema pada artikel.
kebahasaan teks pendidikan yang bisa - Bertanya-jawab tentang ciri-ciri artikel.
artikel berbahasa diimplementasikan dalam - Menjelaskan ciri-ciri artikel dengan teliti dan sistematis.
Sunda. kehidupan sehari-hari.
4.6 Menulis artikel - Menentukan tema teks artikel secara tepat dan
sederhana • Struktur Teks bertanggug jawab.
berbahasa - Jenis artikel - Menyusun kerangka pembuatan artikel secara
Sunda dengan - Ciri artikel sistematis.
memperhatikan - Struktur artikel - Menulis artikel sederhana berbahasa Sunda sesuai
struktur dan • Unsur Kebahasaan dengan kerangka yang telah dibuat.
penggunaan kaidah - Diksi - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajarnya.
kebahasaan. - Ejaan dan tanda baca.
- Paduan paragraf
- Kesesuaian isi dengan
tema.
• Topik
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
(SMP/MTs)
MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA
SUNDA
B. KOMPONEN RPP
Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses,
komponen RPP terdiri atas:
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3. Kelas/semester;
4. Materi pokok;
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran
yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
7. Kompetensi dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi;
8. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi;
9. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai;
LAMPIRAN-LAMPIRAN
59
D. LANGKAH PENyUSUNAN RPP
RPP merupakan panduan yang akan diimplementasikan dalam
pelaksanaan pembelajaran. Inti dalam RPP adalah rencana kegiatan
pembelajaran.
1. Penetapan Identitas RPP
Identitas RPP mencakup komponen:
a. Identitas sekolah
b. Identitas matapelajaran
c. Tema (khusus untuk SD/MI)
d. Materi pokok
e. Alokasi waktu
2. Penyusunan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Penetapan KD dan penyusunan indikator pencapaian kompetensi
KD dipilih dan ditetapkan berdasarkan KI-KD, kemudian dijabarkan
menjadi indikator pencapaian kompetensi. Rumusan indikator
disusun menggunakan kata kerja operasional sesuai dengan ranah
kompetensi pengetahuan (kognitif) dan ranah kompetensi keterampilan
(psikomotor).
4. Penyusunan materi pembelajaran
Materi pembelajaran disusun dengan memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai
dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
5. Pemilihan dan penetapan metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai.
6. Pemilihan dan penetapan media pembelajaran
Media pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran dipilih dan
ditetapkan sesuai dengan materi pembelajaran dan situasi
pembelajaran.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses menggali informasi melalui berbagai fakta, menanya
konsep, berdiskusi atas fakta dan konsep, menginterprestasi mengaso-
siasi dan mengomunikasikan, peserta didik dapat:
1. Membaca, menyimak dan memahami teks carita wayang
2. Menjelaskan isi carita wayang
3. Mengamati kaidah-kaidah carita wayang
4. Menceritakan kembali carita wayang
LAMPIRAN-LAMPIRAN
63
C. Materi Pembelajaran
Fakta:
• Berbagai contoh teks carita wayang dari berbagai sumber
Konsep:
• Ciri-ciri, pengertian, perbedaan jenis, tema, dan tujuan carita wayang
• Struktur carita wayang
• Unsur-unsur carita wayang
Prinsip:
• Karakteristik carita wayang
• Ciri-ciri kebahasaan dalam carita wayang
• Istilah-istilah dalam pagelaran wayang
Prosedur:
• Langkah-langkah penyusunan teks carita wayang
• Proses penyajian laporan hasil penyusunan téks carita wayang
•
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran: Saintifik
2. Model Pembelajaran: Model Pembelajaran Inkuiri
3. Tenknik Pembelajaran: Ceramah, Praktek, Diskusi
F. Sumber Pembelajaran
1. Durahman, Duduh. 1984. Catetan Prosa Sunda. Bandung: Medal
Agung.
2. Lembaga Basa jeung Sastra Sunda.1983. Kamus Umum Basa
Sunda. Bandung: Tarate.
3. Rahmat Taufik Hidayat, spk.2005. Peperenian Urang Sunda.
Bandung: Kiblat
4. http://tekadpangestu.wordpress.com / diakses dan diunduh 06
Desember 2013
LAMPIRAN-LAMPIRAN
64
KURIKULUM TINGKAT DAERAH 65
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
• Guru memberi salam, berdoa bersama, kemudian
bertegur sapa dengan peserta didik; Bagaimana kabar
kalian hari ini? sudah siapkah belajar?Siapa saja yang
tidak bisa hadir dalam pembelajaran hari ini?
• Guru melakukan pengkondisian KBM; mengecek
kebersihan kelas minimal di sekitar meja dan kursi
tempat duduk peserta didik.
• Guru memberikan informasi tentang materi
pembelajaran yang akan dilaksanakan (carita wayang)
• Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, 15
Pendahuluan
tujuan, manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran menit
yang akan dilaksanakan.
• Apersepsi (membimbing peserta didik dalam kesatuan
persepsi untuk mengidentifkasi kaidah-kaidah carita
wayang) dan Motvasi (menumbuhkan kepercayaan
diri peserta didik agar mereka terampil menganalisis
teks carita wayang serta mengemukakan temuan,
pandangan, dan pertanyaan-pertanyaan yang ingin
diajukan).
LAMPIRAN-LAMPIRAN
66
KURIKULUM TINGKAT DAERAH 65
Pertemuan 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
• Peserta didik merespon salam dan dilanjutkan
dengan pengondisian kelas.
• Tanya jawab tentang karakteristik teorikal carita
wayang pada pertemuan sebelumnya.
• Peserta didik menerima informasi tentang
keterkaitan pembelajaran sebelumnya (karakteristik
teorikal carita wayang) dengan pembelajaran yang 20
Pendahuluan akan dilaksanakan (penyusunan teks carpon). menit
• Peserta didik menerima informasi kompetensi,
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
• Tanya jawab tentang evaluasi pembelajaran
sebelumnya, serta pemberian motivasi untuk KBM
yang selanjutnya.
• Peserta didik mengamati dan meninjau kembali
rumusan karakteristik carita wayang.
• Peserta didik mengamati langkah-langkah prosedural
penyusunan teks carita wayang dari guru.
• Guru memberikan batasan jenis teks carita wayang
yang akan disusun oleh peserta didik (bentuk
ringkasan, transliterasi, atau penggalan).
• Secara individu peserta didik mempersiapkan data
atau referensi acuan untuk penyusunan teks carita
wayang.
• Masing-masing peserta didik dipersilakan
mengemukakan pendapat atau pandangannya
mengenai pilihan jenis dan carita wayang yang 60
Int
diambilnya. menit
• Masing-masing peserta didik dipersilakan
mengemukakan kesulitan atau permasalahan yang
mungkin timbul atas pilihan jenis dan tema carita
wayang yang diambilnya.
• Masing-masing peserta didik mulai menganalisis dan
menyusun teks carita wayang dengan menggunakan
teks carita wayang pada KBM sebelumnya sebagai
pembanding.
• Masing-masing peserta didik mencoba menyusun
teks carita wayang sesuai dengan kaidah-kaidah atau
sistematika teorikal carita wayang.
Pertemuan 3
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
• Peserta didik merespon salam dan dilanjutkan
dengan pengondisian kelas.
• Tanya jawab tentang kajian teorikal perkembangan
pagelaran wayang pada pertemuan sebelumnya.
• Peserta didik menerima informasi tentang 20
Pendahuluan
keterkaitan pembelajaran sebelumnya (penyusunan menit
teks carita wayang) dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan (menceritakan kembali isi carita
wayang pada sebuah pagelaran wayang).
LAMPIRAN-LAMPIRAN
67
• Peserta didik menerima informasi kompetensi,
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
• Tanya jawab tentang evaluasi pembelajaran
sebelumnya, serta pemberian motivasi untuk KBM
yang selanjutnya.
b. Penilaian tugas
1. 3 4 4 3 3 3,33 83
2.
3.
4.
5.
1. 3 4 4 3 3,33 81
2.
3.
4.
5.
6.
7.
....
(.................................) (.......................................)