LAPORAN MAGANG
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM S1 AKUNTANSI
DEPOK
JUNI 2014
LAPORAN MAGANG
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
DEPOK
JUNI 2014
i
Universitas Indonesia
-:
11
iv
Universitas Indonesia
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, berkenan
membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan magang ini
dapat memberikan kontribusi bagi ilmu akuntansi.
Penulis
v
Universitas Indonesia
ABSTRAK
Nama : Ghea Garnita D Moeis
Program Studi : S1 Akuntansi
Judul : Audit atas Beban Operasional Reksa Dana “X Indo V
Fund” yang Dikelola oleh PT X
Laporan ini membahas mengenai audit atas beban operasional yang diterapkan
untuk reksa dana X Indo V Fund, sebuah reksa dana yang dikelola oleh PT X.
Pembahasan meliputi pembahasan teori dan deskripsi mengenai proses audit atas
beban operasional pada reksa dana X Indo V Fund, dan pembahasan teori
mengenai reksa dana serta biaya operasional terkait pengelolaan reksa dana. Hasil
audit menunjukkan terdapat beberapa kelemahan pada sistem dan pencatatan
beban operasional pada reksa dana X Indo V Fund. Akan tetapi, setelah tim audit
melakukan pengujian sebagai solusi mitigasi risiko dari kelemahan tersebut,
laporan keuangan reksa dana X Indo V Fund diberi opini wajar tanpa
pengecualian. Adapun rekomendasi dari laporan magang ini adalah agar sistem
pencatatan di Bank Kustodian Y ditingkatkan kualitasnya dengan menggunakan
aplikasi akuntansi dengan fitur timbal balik yang aktif dan pemberian pelatihan
kepada staf akuntan di Bank Kustodian Y mengenai penggunaan aplikasi
akuntansi sehingga risiko kesalahan input dapat dihindari.
Kata kunci:
Audit, reksa dana, beban operasional, beban, manajer investasi
vii
Universitas Indonesia
This report discusses the audit of operating expenses for mutual funds X Indo V
Fund, a mutual fund which managed by PT X. The discussion covers the theory
and descriptive explanation about the auditing process for operating expenses of
mutual funds X Indo V Fund, and the theory explaining about mutual funds and
its operating expenses as well. The audit results showed that there were some
weaknesses for the system and the recording of operating expenses. However,
based on the in-depth analysis and examinations of risk mitigations done by audit
team for mutual funds X Indo V Fund, the financial statements of mutual funds X
Indo V Fund has been given as an unqualified opinion. In regards to the
weaknesses that audit team found in this client, this report recommends Custodian
Bank Y to upgrade its accounting software system to the version which featured
active feedback and to give additional and adequate training to its accounting staff
in using the accounting software application. Hence, the risk of error in inputing
information to the system can be prevented.
Keywords:
Audit, mutual funds, operating expenses, expenses, investment manager
viii
Universitas Indonesia
xi
Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Manajemen Asersi ........................................................................... 26
Tabel 4.1 Timeline Pelaksanaan Audit............................................................................... 63
Tabel 4.2 Tabel Test of Details............................................................................................... 66
xii
Universitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Proses Tahapan Audit Laporan Keuangan ............................................ 32
Gambar 2.3 Siklus Beban Operasional dalam Sistem Informasi Akuntansi
Reksa Dana........................................................................................................... 39
Gambar 3.1 Bank CM dan Anak Perusahaan .................................................................. 47
Gambar 3.2 Struktur Kepemilikan PT X ......................................................................... 47
Gambar 3.3 Proses Pembayaran Beban Operasional Reksa Dana X Indonesian
V Fund..................................................................................................................... 57
xiii
Universitas Indonesia
xiv
Universitas Indonesia
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar modal, menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal, didefinisikan sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan
dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek”. Pada praktiknya, pasar modal ialah pasar untuk transaksi berbagai
instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Instrumen-
instrumen keuangan tersebut termasuk surat utang, ekuitas, reksa dana, serta
instrumen derivatif diantaranya option dan futures. Pasar modal pun menjadi
wadah bagi para investor dan perusahaan-perusahaan untuk melakukan transaksi
investasi.
Pasar modal memiliki peranan penting terhadap pertumbuhan ekonomi di
suatu negara, terlebih pada negara-negara berkembang. Sebagaimana dengan
fungsi pasar modal, pasar modal memberikan sarana serta katalis untuk kegiatan
pendanaan bagi perusahaan-perusahaan dan lembaga lewat kegiatan investasi.
Sehingga, aliran dana dari masyarakat investor kepada perusahaan-perusahaan
maupun lembaga tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan aktivitas usaha
mereka. Oleh karena itu, semakin kuatnya pasar modal, maka pertumbuhan
ekonomi di suatu negara berkembang akan semakin tinggi.
Pasar modal Indonesia di Batavia merupakan pasar modal tertua keempat
di Asia yang didirikan pada tahun 1912. Namun, karena isu politik negara, pasar
modal Indonesia pun baru bisa berkembang dan aktif dengan baik di tahun 1977.
Pasar modal Indonesia pun telah melewati masa-masa perubahan dan
momentumnya, seperti, privatisasi bursa efek di tahun 1992, penerbitan UU
Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 yang mengatur tentang pasar modal,
penggabungan dua bursa efek (Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya)
menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2002, peluncuran indeks-indeks
baru, serta penerapan prinsip syariah dalam perdagangan bursa di tahun 2011.
1
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
3
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
4
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
5
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
BAB 2
LANDASAN TEORI
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pemahaman Beban Operasional
2.1.1 Definisi Beban
Beban merupakan salah satu informasi keuangan suatu perusahaan yang
menggambarkan bagaimana tingkat efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam
melakukan kegiatan usahanya. Selain itu, beban juga menentukan seberapa
banyak laba yang akan diperoleh perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
Sehingga pengungkapan yang akurat atas beban menjadi krusial terhadap kualitas
informasi keuangan perusahaan.
Berdasarkan Ikatan Akuntansi Indonesia (2007) paragraf 78 beban
didefinisikan sebagai “hal yang mencakup baik kerugian maupun beban yang
timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Beban timbul dalam
pelaksanaan aktivitas perusahaan...”. Sementara International Accounting
Standard Board (IASB) dalam Conceptual Framework of Financial Reporting
beban adalah penurunan dari manfaat ekonomis selama satu periode akuntansi
yang dapat berbentuk sebagai arus keluar atau terjadinya penurunan nilai aset
ataupun timbulnya kewajiban perusahaan yang disebabkan oleh penurunan nilai
ekuitas, selain yang berhubungan dengan pendistribusian kepada pemegang
saham.
Menurut American Accounting Association, beban didefinisikan sebagai
biaya kadaluarsa, baik secara langsung ataupun tidak langsung, selama suatu
periode fiskal, yang berasal dari arus barang atau jasa dan operasional perusahaan.
Berdasarkan definisi diatas, maka beban dapat didefinisikan sebagai biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan selama suatu periode akuntansi untuk
menjalankan kegiatan usaha perusahaan.
6
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
8
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
9
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
10
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
11
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
12
q. Unit Penyertaan
Merupakan satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan
tiap investor dalam portofolio investasi kolektif.
r. Wali Amanat
Merupakan pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek yang
bersifat utang
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
14
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
15
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
16
Peran dari agen penjual disini adalah sebagai perantara antara manajer
investasi dengan investor dengan menjual reksa dana. Agen penjual dilarang
untuk melakukan tugas manajer investasi seperti menerbitkan konfirmasi atas
penjualan maupun pembelian reksa dana.
Selain itu, manajer investasi pun juga berkewajiban untuk memberikan
informasi yang akurat kepada agen penjual mengenai reksa dana, menyiapkan
kebutuhan informasi cetak atas reksa dana yang akurat kepada calon investor yang
dititipkan kepada agen penjual, dan mematuhi kontrak kerja sama antara manajer
investasi dengan agen penjual reksa dana.
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
17
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
18
jenis reksa dana ini, para investor membeli lembar saham yang
diterbitkan oleh perusahaan terkait. Dana yang telah dihimpun lalu
diinvestasikan lagi ke dalam portofolio efek yang ada di pasar modal.
Sesuai dengan ketentuan Undang Undang Republik Indonesia No.
8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 18 ayat 2, reksa dana
perusahaan dapat bersifat terbuka dan tertutup.
Reksa dana Kontrak Investasi Kolektif (KIK)
Reksa dana KIK merupakan jenis reksa dana yang dibentuk
berdasarkan adanya KIK antara manajer investasi dengan bank
kustodian. Manajer investasi bertanggung jawab dalam pengelolaan
portofolio reksa dana, sedangkan bank kustodian bertanggung jawab
dalam pembukuan, pencatatan, tempat penyimpanan kekayaan, dan
administrator reksa dana. Di dalam KIK, manajer investasi dan bank
kustodian menjelaskan secara rinci mengenai identitas dan peran, tugas
utama dalam reksa dana, kewajiban dan hak, dan ketentuan-ketentuan
khusus terkait biaya yang diterima oleh masing-masing pihak. Dalam
hal ini, para calon investor yang berkeinginan untuk berinvestasi di
reksa dana ini dapat membeli lembar unit penyertaan yang diterbitkan
oleh reksa dana tersebut.
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
19
kepemilikan kepada investor lain sesuai dengan tata cara yang telah
ditetapkan oleh reksa dana.
Reksa dana Terbuka (Open-End Funds)
Para investor reksa dana terbuka dapat melakukan penjualan kembali
unit penyertaan atau sahamnya kepada reksa dana. Reksa dana terbuka
memiliki kewajiban untuk membeli kembali unit penyertaan ataupun
lembar saham yang dijual kembali oleh investor. Adapun kondisi-
kondisi yang mengecualikan kewajiban ini ialah (Undang Undang
Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 Pasal 19 ayat 3):
- Bursa efek dimana sebagian besar portofolio efek reksa dana
diperdagangkan ditutup;
- Perdagangan efek atas sebagian besar portofolio efek reksa dana di
bursa efek dihentikan;
- Keadaan darurat; atau
- Adanya hal-hal lain yang ditetapkan dalam kontrak pengelolaan
investasi setelah disetujui oleh OJK.
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
20
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
21
Jenis strategi investasi reksa dana ini adalah investasi pada saham-
saham yang baru terbit dengan potensi pertumbuhan yang sangat tinggi.
Keuntungan yang didapatkan dari investasi ini adalah dari kenaikan
harga saham (capital gain) yang tinggi. Untuk mengimbangi risiko
investasi yang tinggi, reksa dana dengan strategi ini juga investasi pada
saham-saham yang pertumbuhannya diatas rata-rata industri dengan
risiko yang lebih terkontrol.
Growth-Income Funds
Jenis reksa dana dengan portofolio investasi pada perusahaan yang
tumbuh sedikit dibawah rata-rata namun memiliki rekor pembayaran
dividen yang baik. Berdasarkan jenis portofolio efeknya, reksa dana ini
menerima pendapatan dari kenaikan harga saham serta dividen yang
dibagikan. Reksa dana ini cenderung lebih stabil dalam hal risiko
investasi dibandingkan dengan aggressive-growth funds.
Value-Income Funds
Reksa dana dengan portofolio investasi pada perusahaan-perusahaan
yang memiliki rekor pembayaran dividen sangat baik, sehingga sumber
pendapatannya berasal dari penerimaan dividen.
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
22
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
23
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
24
d. Biaya yang dibebankan pada manajer investasi, bank kustodian, dan atau
reksa dana
Biaya konsultan hukum, biaya notaris, dan/atau biaya akuntan sesuai
dengan pihak yang menerima manfaat atau yang melakukan kesalahan
sehingga dibutuhkan jasa profesi tersebut.
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
25
pendapat atau opini dari hasil audit. Proses awal dari audit adalah dengan
mengumpulkan atau mengakumulasi bukti informasi mengenai perusahaan yang
diaudit (klien). Setelah bukti-bukti yang dikumpulkan sudah mencukupi kriteria,
maka auditor akan menganalisis dan mengevaluasi bukti dengan membandingkan
dengan kriteria yang berlaku untuk dijadikan acuan. Auditor lalu melaporkan
temuan-temuan berdasarkan hasil audit sekaligus opini auditor kepada pengguna
informasi tersebut.
Pemberian jasa audit merupakan bagian dari jasa atestasi yang diberikan
oleh kantor akuntan publik (KAP). Jasa atestasi adalah salah satu tipe dari jasa
assurance yang diberikan oleh KAP mengenai keandalan dari asersi yang
dipersiapkan oleh pihak lain. Keseluruhan dari jasa assurance yang disediakan
oleh KAP bertujuan untuk meningkatkan kualitas informasi untuk para pembuat
keputusan (Arens, et al., 2009).
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
26
karena bukti-bukti audit yang digunakan menggunakan sampel dari suatu populasi
dimana tetap ada risiko untuk tidak mengidentifikasi salah saji yang material.
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
27
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
28
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
29
Completeness
Tujuan ini untuk memastikan bahwa semua transaksi yang telah
terjadi, sudah dicatat dalam pembukuan pada periode akuntansi
tersebut.
Accuracy
Tujuan ini untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan telah
akurat. Tujuan ini juga merupakan bagian dari asersi accuracy.
Posting and Summarization
Tujuan ini berhubungan dengan akurasi dari tiap perpindahan
informasi dari jurnal ke pencatatan selanjutnya dan buku besar.
Tujuan ini juga merupakan bagian dari asersi accuracy.
Classification
Tujuan ini untuk memastikan bahwa transaksi yang dicatat telah
sesuai dengan kategori akun yang semestinya. Tujuan ini merupakan
asersi classification untuk auditor.
Timing
Tujuan ini untuk memastikan bahwa transaksi yang telah tercatat di
periode tersebut benar-benar terjadi dalam periode tersebut. Tujuan ini
merupakan asersi cutoff bagi auditor.
Tujuan-tujuan umum audit diatas dapat digunakan untuk memformulasikan
tujuan-tujuan spesifik audit terkait transaksi. Contohnya, dalam audit transaksi
penjualan, auditor bisa secara langsung menggunakan tujuan-tujuan diatas secara
spesifik disesuaikan dan dikondisikan dengan natur transaksinya. Sehingga,
setelah auditor sudah menentukan tujuan auditnya dengan tepat sesuai
karakteristik transaksinya, ia dapat merancang program audit yang relevan.
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
30
Perbedaan utama antara tujuan audit terkait saldo dengan tujuan audit
terkait transaksi adalah, pertama, tujuan audit terkait saldo digunakan untuk suatu
akun (contoh: piutang, persediaan). Kedua, terdapat delapan tujuan audit terkait
saldo, sedangkan untuk tujuan audit terkait transaksi ada enam tujuan.
Tujuan audit terkait saldo hanya bisa digunakan untuk akun-akun yang
berada di neraca. Ada beberapa pengecualian untuk menggunakan tujuan audit
terkait saldo dalam mengaudit item yang ada di laporan laba rugi. Jenis dari
transaksi tersebut biasanya merupakan transaksi yang tidak biasa dan merupakan
beban yang tidak diduga sebelumnya, contohnya beban legal dan beban
perawatan.
Berikut adalah tujuan-tujuan umum audit terkait saldo (Arens, et al.,
2009):
Existence
Auditor memastikan bahwa jumlah saldo yang disajikan dalam
laporan keuangan telah benar-benar terjadi.
Completeness
Auditor memastikan bahwa jumlah saldo yang seharusnya disajikan
ke dalam laporan telah disajikan seluruhnya.
Accuracy
Auditor memastikan bahwa jumlah saldo yang dimasukkan telah
benar dan akurat secara matematis.
Classification
Auditor memastikan bahwa item yang termasuk dalam client’s listing
telah dimasukkan ke dalam saldo buku besar yang benar. Tujuan ini
merupakan bagian dari asersi valuation and allocation.
Cutoff
Auditor mememastikan bahwa transaksi telah dicatat dan dimasukkan
ke saldo akun yang sesuai dalam periode akuntansi yang berjalan.
Saldo akun sering mengalami salah saji yang disebabkan oleh
transaksi-transaksi yang terjadi saat di akhir periode. Perbedaan antara
tujuan timing terkait transaksi dengan cutoff terkait saldo adalah
timing memastikan bahwa transaksi yang terjadi sepanjang tahun telah
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
31
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
32
Tahap 1: Merencanakan
dan merangkai
pendekatan audit
Tahap 3: Melakukan
prosedur analitis dan uji
detail saldo
Tahap 4: Menyelesaikan
audit dan menerbitkan
laporan audit
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
33
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
34
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
35
Pengawasan (Monitoring)
Penilaian manajemen secara periodik mengenai pengendalian
internal perusahaan. Hasil dari evaluasi pengendalian internal
akan dijadikan bahan untuk peningkatan dan perbaikan
mengenai pengelolaan risiko internal di kedepannya.
Pemahaman mengenai pengendalian internal suatu perusahaan bisa
didapatkan didalam manual standard operational procedure (SOP)
perusahaan yang sudah diotorisasi oleh direksi. Berikutnya, auditor dapat
melakukan observasi untuk melihat bagaimana pengendalian internal
diimplementasikan oleh manajemen perusahaan.
c) Menilai risiko salah saji yang material (risk of material misstatement)
Setelah mendapat pemahaman mengenai industri bisnis, strategi, dan
pengendalian internal klien, auditor dapat menilai risiko terjadinya salah
saji yang material. Hasil dari penilaian ini akan berpengaruh pada
perencanaan audit secara keseluruhan, karena akan berdampak pada
tahapan pengujian yang dibutuhkan serta banyaknya bukti-bukti audit yang
harus dikumpulkan untuk memenuhi tujuan audit.
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
36
Pengujian detil saldo merupakan uji pada saldo akhir dalam buku besar
baik untuk akun dalam laporan laba rugi maupun neraca.
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
37
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
38
pendapatan atau penjualan, fungsi pembelian bahan baku, fungsi keuangan, dan
lainnya. Meskipun terdiri dari fungsi-fungsi yang terpisah, tetapi setiap aktivitas
tersebut saling terhubung dengan kegiatan di lain area masing-masing. Guna
tujuan perusahaan tercapai, maka perlu suatu sistem yang mendukung pertukaran
informasi tersebut berjalan. Sistem informasi inilah yang akan membentuk tahap-
tahap mekanisme terjadinya suatu transaksi maupun pertukaran informasi antar
area atau dalam area tersebut.
Salah satu dari tanggung jawab perusahaan adalah membuat laporan
keuangan yang wajar dan sesuai dengan standar aturan akuntansi yang berlaku.
Oleh karena itu, informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan adalah
informasi yang cukup representatif atas kondisi keuangan perusahaan tersebut
dalam periode akuntansi yang berlangsung. Sistem informasi akuntansi akan
membantu perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan sistem yang sudah
terintegrasi ke dalam kegiatan operasional dan fungsi-fungsi yang ada di dalam
perusahaan, informasi mengenai posisi keuangan serta dokumen-dokumen bukti
transaksi yang digunakan akan membantu perusahaan mencapai tujuan tersebut.
Sistem informasi akuntansi merupakan bagian dari pengendalian internal
perusahaan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengendalian internal yang
efektif dan efisien akan berpengaruh pada perencanaan audit keseluruhan. Hal ini
terjadi karena pengendalian internal akan mempengaruhi tingkat risiko salah saji
material dalam laporan keuangan. Apabila risikonya tinggi, maka proses audit
akan fokus pada aspek yang kurang efektif tersebut. Oleh sebab itu, saat
melakukan audit pada pengendalian internal, auditor perlu mengaitkan antara
tujuan audit dengan sistem informasi akuntansi perusahaan.
Dalam sistem informasi akuntansi, kegiatan utama perusahaan
dikelompokkan menjadi beberapa kategori, diantaranya pendapatan, pengeluaran
kas, gaji pegawai, produksi, dan pelaporan. Masing-masing kegiatan akan dibuat
siklus operasional untuk tiap transaksi. Di siklus ini digambarkan secara singkat
mengenai tahapan-tahapan tiap transaksi hingga akhirnya mencapai tujuan akhir.
Pada Gambar 2.3 menggambarkan secara singkat diagram sistem informasi
akuntansi untuk siklus pengeluaran beban operasional pada reksa dana.
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
39
Ordering
Miscellaneous Publishing
expense invoice invoice
Management
Approve
fee invoice
d Invoice
Commission fee
Receiving invoice
Invoices
Bank Kustodian
Invoices
Approval and
authorization
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
40
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
41
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
BAB 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Tempat dan Tanggal Pelaksanaan Magang
Penulis mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan magang di Kantor
Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, dan rekan yang merupakan afiliasi
dari salah satu Kantor Akuntan Publik Big Four, yang berlokasi di Jakarta
Selatan. Program magang dilaksanakan dalam kurun waktu tiga bulan, dimulai
sejak tanggal 2 Januari 2014 hingga 2 April 2014. Penulis menduduki posisi
Vocational Employee (VE) atau Associate Auditor Assistant di bagian Assurance
pada bagian departemen Financial Services (FS) Industry. Berikutnya KAP
Tanudiredja, Wibisana, dan rekan akan disebut sebagai KAP GHI.
42
Universitas Indonesia
Financial accounting
Menyediakan jasa konsultasi akuntansi kepada klien. KAP bertanggung
jawab dalam memberikan saran serta memastikan bahwa praktik akuntansi
yang digunakan klien telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
IT Security
Menyediakan jasa konsultasi mengenai keamanan teknologi informasi yang
digunakan klien. Klien dapat bertanya kepada KAP mengenai sistem
informasi yang aman dan sesuai dengan natur bisnis dan transaksi klien serta
pengelolaan risiko terkait sistem informasi tersebut.
System and process assurance
Menyediakan jasa yang berhubungan dengan kontrol atas proses pelaporan
keuangan, seperti proses bisnis klien serta pengelolaan risiko terkait transaksi
maupun sistem informasi yang digunakan. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan keyakinan atas kontrol terhadap sistem dan proses bisnis di
dalam klien telah berjalan dengan efektif.
3.2.1.2 Tax
KAP GHI juga menyediakan jasa konsultasi terkait perpajakan, seperti:
Tax advisory
Menyediakan jasa konsultasi atas transaksi yang mempunyai implikasi pajak.
Hal ini dapat membantu klien dalam melaporkan dan menyetor pajak kepada
negara.
Tax compliance
Menyediakan jasa untuk membantu klien memenuhi kepatuhan pajak.
Sehingga, klien dapat menghindari risiko terkena denda maupun sanksi akibat
dari pelanggaran terhadap peraturan pajak.
Tax dispute
Menyediakan jasa untuk membantu klien meminimalisir konsekuensi pajak
yang timbul dari tax audit, proses pengajuan keberatan, dll.
Universitas Indonesia
Transfer pricing
Menyediakan jasa konsultasi ataupun membantu klien dalam menyelesaikan
masalah yang berhubungan dengan transfer pricing di Indonesia. Transfer
pricing terjadi dari aktivitas perdagangan dengan negara asing.
Mergers and acquisitions
Proses merger dan akuisisi dapat memberikan implikasi pada perpajakan
perusahaan. Oleh karena itu, jasa ini merupakan jasa konsultasi pajak dengan
klien untuk menyelesaikan persoalan pajak yang berkaitan dengan
penggabungan maupun akuisisi perusahaan.
Payroll services
Merupakan jasa penghitungan pajak penghasilan karyawan perusahaan dari
jumlah gaji karyawannya.
3.2.1.3 Advisory
Jasa ini merupakan jasa ketiga utama yang dilakukan oleh KAP GHI, jasa-jasa
konsultasi yang disediakan diantaranya:
Transactions services
Menyediakan jasa due diligence kepada klien untuk mengetahui risiko atau
peluang finansial dan stratejik potensial perusahaan.
Corporate valuation advisory
Menyediakan jasa valuasi kepada klien terkait pelaporan keuangan dan
membantu klien untuk meningkatkan nilai aset agar tetap sesuai dengan
strategi perusahaan.
Business recovery services
Menyediakan jasa pemulihan perusahaan dan jasa terkait dengan
kebangkrutan perusahaan.
Internal audit services
Menyediakan jasa audit internal outsource kepada klien dan menawarkan jasa
konsultasi atas audit internal.
Universitas Indonesia
Forensic services
Menyediakan jasa konsultasi atas risiko kecurangan dalam manajemen untuk
berbagai macam perusahaan.
Performance improvement services
Menyediakan jasa konsultasi manajemen untuk meningkatkan kinerja
perusahaan.
Sustainability and climate change
Menyediakan jasa konsultasi manajemen untuk membantu perusahaan dalam
menciptakan proses bisnis yang berkelanjutan serta mengelola risiko
lingkungan dari bisnis perusahaan.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
3.1:
Bank CM
CF Global Asset
Management
X Pte Ltd Hong X Pte Ltd X Pte Ltd X Pte Ltd X Pte Ltd X Pte Ltd New
Kong Singapura Australia Selandia Baru Inggris York
PT X Indonesia
Gambar 3.1
3 Bank CM dan Anak Perusahaan
Sumber: PT X (sudah dimodifikasi)
Berdasarkan dari diagram diatas, CF Global Asset Management dimiliki 100%
oleh Bank CM Australia.
stralia. Bank CM juga memiliki anak perusahaan berupa entitas
asuransi jiwa bernama CMI. PT X yang tersebar di beberapa negara merupakan
bagian dari CF Global Asset Management.
Di Indonesia, PT X dimiliki secara mayoritas oleh X Pte Ltd Hong Kong
sebanyak 98.99%, Bank CM 0.15%, dan CMI Life Insurance
Insurance 0.86%. Dalam
perusahaan manajer investasi, struktur organisasi perusahan tidak memiliki
banyak tingkatan. Hal ini karena kegiatan utama manajer investasi adalah
membuat keputusan investasi yang didasari oleh analisis penghitungan dengan
model-model yang umumnya digunakan. Dalam Gambar 3.2 digambarkan
mengenai struktur kepemilikan PT X.
PT X
Indonesia
G
Gambar 3.2 Struktur Kepemilikan PT X
Sumber: PT X (sudah dimodifikasi)
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
1. Proses Treasuri
Proses ini melibatkan dua jenis proses yaitu subscription dan redemption.
Subscription adalah transaksi beli unit penyertaan oleh investor.
Sedangkan, redemption adalah transaksi jual kembali unit penyertaan yang
dimiliki oleh investor. Untuk proses ini, Bank Kustodian Y adalah pihak
yang bertanggung jawab dalam melakukan transaksi.
Proses treasuri dimulai dari verifikasi otorisasi dokumen yang
diberikan oleh manajer investasi PT X kepada Bank Kustodian Y. Untuk
proses subscription, staf agen transfer akan memeriksa bank statement
untuk memastikan bahwa investor telah melakukan pembayaran untuk unit
penyertaan yang dibeli. Setelah dapat dipastikan, maka transaksi akan
dicatat ke dalam sistem.
Untuk proses redemption, staf agen transfer akan melakukan
pemeriksaan ke bank statement untuk memastikan apakah dana reksa dana
untuk membayar unit penyertaan tersedia. Setelah dapat dipastikan, agen
transfer akan mencatat transaksi ke dalam sistem.
2. Proses Investasi
Dalam melakukan investasi, manajer investasi yang berwenang dalam
membuat keputusan investasi berdasarkan dengan hitungan yang
digunakan. Namun, pihak yang melakukan jual beli saham atau obligasi
tersebut adalah bank kustodian. Hal tersebut dikarenakan, dana reksa dana
untuk melakukan transaksi tersebut berada di bank kustodian.
Awal dari proses ini, manajer investasi, PT X, melakukan negosiasi
dengan broker untuk transaksi jual beli saham dan obligasi. PT X juga
dapat melakukan negosiasi dengan bank untuk menempatkan deposito
berjangka. Setelah transaksi telah terjadi, PT X mengirimkan surat
instruksi via e-mail atau fax dengan dokumen dukungan kepada Bank
Kustodian Y yang ditujukan kepada divisi fund administration. Setelah
surat instruksi diperiksa oleh divisi tersebut, semua dokumen akan
diteruksan ke divisi settlement untuk penerimaan investasi atau
pengeluaran investasi.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
dana ini ideal bagi investor jangka panjang dengan profil risiko tinggi dan
mengharapkan tingkat pengembalian yang tinggi pula.
4. X Indo V Fund
Reksa dana ini pertama kali diluncurkan di tahun 2008 yang merupakan
reksa dana saham yang fokus pada saham-saham berkapitalisasi pasar
besar dari emiten yang memiliki pendapatan di atas rata-rata,
membayarkan dividen, memiliki tingkat pertumbuhan tinggi, dan aliran
kas yang kuat serta rasio utang yang kecil. Reksa dana ini memiliki potensi
tingkat pengembalian yang tinggi dengan risiko volatilitas yang tinggi
pula.
Reksa dana ini adalah reksa dana yang akan dibahas lebih lanjut
dalam laporan magang ini.
5. X Indo S Fund
Reksa dana ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2005. Jenis reksa dana
adalah reksa dana saham dimana sebagian besar portofolionya
diinvestasikan ke saham-saham yang tergolong dalam industri atau sektor
tertentu dengan pertumbuhan yang baik pada suatu periode tertentu.
Evaluasi sektor unggulan dilakukan tiap triwulan. Reksa dana ini
diperuntukkan unutk investor jangka panjang dengan profil risiko tinggi
yang juga mengharapkan tingkat pengembalian yang tinggi pula.
6. X Indo P Fund
Reksa dana ini pertama kali diluncurkan di tahun 2010. Jenis reksa dana
ini adalah reksa dana saham dimana investasi dilakukan terbatas pada
saham-saham yang memiliki nilai dan/atau pertumbuhan diatas rata-rata,
memiliki likuiditas yang baik, dan menerapkan tata kelola perusahaan
yang baik dengan harapan mencapai tingkat pengembalian yang optimal
dan berkelanjutan. Reksa dana ini juga dapat menginvestasikan sebagian
dananya pada efek pendapatan tetap, instrumen pasar uang, dan efek luar
negeri.
Selain itu, reksa dana ini juga memiliki fitur menyisihkan sebagian
keayaannya yang akan disalurkan ke lembaga sosial dengan tujuan
kemanusiaan, sosial budaya, kelestarian alam dan lingkungan hidup.
Universitas Indonesia
Sehingga para investor dari reksa dana ini bisa dapat secara tidak langsung
berpartisipasi dalam kegiatan filantropi.
Reksa dana ini ideal bagi investor jangka panjang yang ingin
berinvestasi pada saham dan sekaligus melakukan kegiatan filantropi.
Adapun potensi tingkat pengembalian tinggi dengan risiko volatilitas
tinggi pula.
7. X Indo H Fund
Reksa dana ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2012. Reksa dana ini
merupakan reksa dana saham yang dikelola secara aktif dengan strategi
portofolio agresif dan pembobotan saham yang dinamis baik saham dalam
ataupun luar negeri. Reksa dana ini juga dapat menginvestasikan sebagian
dananya untuk efek pendapatan tetap, instrumen pasar uang, dan efek luar
negeri. Potensi tingkat pengembalian dari reksa dana ini adalah tinggi
dengan risiko volatilitas yang tinggi pula.
8. X Indo USD Fund
Reksa dana ini diluncurkan pada tahun 2014. Reksa dana yang
berdemoninasi US Dolar yang dikelola secara aktif dimana strategi
portofolio efek fokus pada emiten-emiten yang memiliki nilai dan/atau
tingkat pertumbuhan di atas rata-rata, memiliki likuiditas yang baik, dan
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik untuk mendapat tingkat
pengembalian yang optimal dan berkelanjutan. Potensi tingkat
pengembalian pada reksa dana ini tinggi dengan risiko volatilitas yang
tinggi pula.
9. X Indonesian BL Fund
Reksa dana ini bertujuan untuk mendapatkan kenaikan nilai kapital dalam
jangka menengah-panjang dengan strategi portofolio efek ekuitas dan
utang baik dengan penekanan pembobotan pada aset untuk mendapat
kestabilan pengembalian yang optimal. Reksa dana ini berjenis konservatif
dengan potensi tingkat pengembalian sedang dan risiko volatilitas juga
sedang.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Beban custodian fee adalah beban imbalan kepada pihak bank kustodian,
dalam hal ini Bank Kustodian Y, dengan imbalan maksimum sebesar 0.2% per
tahun dari NAB reksa dana ditambah dengan PPn sebesar 10% dari beban tersebut
yang kemudian dicatat sebagai beban jasa kustodian oleh reksa dana.
Dalam reksa dana X Indonesian V Fund, beban lain-lain hanya terdiri dari
biaya jasa audit (audit fee) dan beban komisi broker ditambah dengan PPn atas
jumlah beban tersebut.
Dr. Expenses (management fee, custodian fee, performance fee, audit fee, etc) xxx
Cr. Accruals xxx
(untuk mencatat beban akrual berdasarkan data transaksi)
Lalu, Fund Admin akan meneruskan surat instruksi kepada divisi settlement. Saat
tanggal settlement berdasarkan invoice, divisi settlement akan melakukan
pembayaran dengan jumlah sesuai dengan yang tertera di invoice. Setelah
transaksi disetujui, person in charge di divisi settlement akan langsung
Universitas Indonesia
memproses pembayaran. Pada proses ini, jurnal yang akan terbentuk adalah
sebagai berikut,
Proses pembayaran beban jasa kustodian juga melalui alur transaksi yang
serupa, namun, invoice dibuat oleh Fund Admin Bank Kustodian Y berdasarkan
posisi aktual NAB terakhir. Selanjutnya, instruksi pembayaran akan mengikuti
jumlah yang tertera di invoice tersebut.
Proses pembayaran beban terkait beban pengelolaan jasa investasi
(management fee), beban lain-lain, maupun pajak digambarkan dalam Gambar
3.3.
Investment Manager Fund Admin Manager Settlement Division
(PT X) (Bank Kustodian Y) (Bank Kustodian Y)
Verified Settled
Invoices invoices
N
Approval and
signing invoices
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
memudahkan audit untuk menentukan dasar, waktu, dan sejauh mana audit
diperlukan untuk mengurangi risiko audit pada level yang dapat diterima.
Pedoman audit KAP GHI menyatakan bahwa PM ditentukan pada nominal kurang
dari OM. Pengurangan persentase tersebut disebut haircut. Tim audit memutuskan
untuk menggunakan haircut sebesar 25% sebagai persentase umum untuk reksa
dana.
iii. Summary of Uncorrected Misstatement (SUM)
SUM adalah tingkatan materialitas dimana salah saji yang nominalnya di bawah
SUM tersebut dianggap tidak signifikan terhadap pengambilan keputusan
pengguna laporan keuangan sehingga tidak diperlukan penyesuaian audit.
Pedoman audit KAP GHI mengekspektasikan besarnya SUM adalah 10% dari
OM, namun kisaran SUM dari 5% jumlah OM sampai dengan 10% dari OM.
Berdasarkan pertimbangan profesional, tim audit memutuskan untuk
menggunakan SUM sebesar 10% dari nominal OM. Pertimbangan profesional di
balik keputusan tersebut adalah ekspektasi akan adanya penyesuaian audit dengan
nominal yang cukup signifikan, risiko signifikan terhadap pengakuan pendapatan,
serta risiko signifikan atas manajemen yang mengesampingkan pengendalian
internal. Berikut adalah penghitungan tingkat materialitas untuk SUM:
SUM = 10% * [OM]
Materialitas KAP GHI mempunyai penentuan yang bertahap, yaitu OM,
PM, dan SUM. Penentuan ini telah disesuaikan antara standar dengan pengalaman
audit KAP GHI. Penentuan ini membuat auditor menjadi lebih praktis dalam
menjalankan auditnya.
Tim audit (kecuali peserta magang) kemudian mengadakan kick-off
meeting. Kick-off meeting membahas isu-isu mengenai penugasan audit terkait,
seperti pengenalan tim, penjelasan umum tentang klien dan performa perusahaan,
risiko yang terdapat pada klien, pendekatan audit, penentuan materialitas, dan
lainnya. Kick-off meeting diharapkan dapat menambah pemahaman anggota tim
audit terhadap penugasan audit sehingga audit akan menjadi lebih efektif dan
efisien.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
dengan bukti-bukti yang kuat. Oleh karena itu, tim audit menyimpulkan bahwa
lead schedule telah disiapkan secara akurat dan dapat digunakan untuk pengujian
berikutnya. Lampiran 2 menampilkan contoh lead schedule klien.
Universitas Indonesia
fee, custodian fee, dan beban lain-lain. Dalam pelaksanaan audit atas akun beban
operasional, tim audit memutuskan untuk menilai sumber beban operasional
berdasarkan akun transaksi tersebut.
Sesuai dengan prosedur dalam menilai management fee ditentukan
berdasarkan penghitungan sesuai KIK yaitu 2% dari NAB reksa dana per
bulannya lalu dijumlah menjadi total management fee dalam setahun. Hal ini
bertujuan untuk memastikan keandalan informasi dan keakurasian penghitungan
management fee oleh klien.
Berikutnya, penghitungan custodian fee ditentukan berdasarkan
penghitungan sesuai KIK yaitu 0,2% dari jumlah NAB reksa dana per bulannya
yang kemudian dijumlahkan dalam satu tahun. Sama seperti management fee,
tujuan dari pengujian ini yaitu untuk memastikan keandalan informasi serta
akurasi penghitungan custodian fee oleh Bank Kustodian Y.
Untuk beban lain-lain, yang diuji adalah beban broker. Beban broker
dihitung berdasarkan tingkat fee untuk broker dikalikan dengan nilai kapital
saham. Jumlah beban yang dibayarkan untuk broker fee ditambah biaya tambahan
untuk servis dan PPN 10% atas jumlah broker fee. Penghitungan broker fee
dihitung berdasarkan transaksi jual beli yang dilakukan oleh klien.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
telah diaudit. Penugasan kali ini tidak bisa selesai tepat pada waktu yang telah
direncanakan pada tahap perencanaan. Kemunduran disebabkan banyaknya data-
data maupun dokumen pendukung yang tidak dapat disediakan dengan cepat
maupun diskusi-diskusi antara tim audit dan manajemen yang membutuhkan
banyak waktu dan juga pertimbangan profesional. Tim audit berkonsultasi dengan
manajemen terkait mundurnya penugasan ini. Hasilnya, laporan keuangan PT X
yang telah diaudit baru dapat dikeluarkan pada akhir Maret 2014, berdekatan
dengan jatuh tempo pengumpulan laporan keuangan reksa dana ke OJK.
Universitas Indonesia
oleh bank kustodian, maka auditor akan menilai risiko salah saji atas management
overrides control terhadap laporan keuangan klien.
Berdasarkan hasil pengujian manual journal yang dilakukan oleh tim
audit, hasil tarikan data dari sistem pencatatan Bank Kustodian Y tidak begitu
rapi. Auditor perlu menerjemahkan setiap kode akun dalam tiap transaksi untuk
mengetahui jenis transaksi yang terjadi. Namun, terdapat beberapa nomor akun
yang tidak terdapat dalam worksheet klien. Selain itu, terdapat transaksi dimana
pencatatan jurnalnya tidak wajar. Sehingga, auditor mencurigai adanya pencatatan
transaksi yang tidak wajar. Contohnya, terdapat pencatatan jurnal yang hanya
tercantum debitnya saja dan pencatatan dua kali atas akun yang sama dalam satu
transaksi.
Untuk menyelesaikan pengujian tersebut, tim audit perlu melakukan
inquiry kepada pihak PT X maupun Bank Kustodian Y mengenai detil transaksi
yang terjadi dan tujuan transaksi tersebut untuk memenuhi tujuan pengujian.
Dalam melakukan inquiry, auditor menghubungi pihak Bank Kustodian Y terlebih
dahulu untuk menanyakan hasil pencatatan. Apabila auditor tidak mendapatkan
penjelasan yang cukup memuaskan, maka auditor akan menghubungi pihak
manajer investasi, PT X, untuk menjelaskan dan mengklarifikasi transaksi terkait.
Inquiry ini dilakukan via telepon dan e-mail dikarenakan pada saat pengujian
manual journal, tim audit telah memasuki periode untuk reporting.
Universitas Indonesia
75
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
operasional menjadi tiga komponen yaitu management fee, custodian fee, dan
beban lain-lain.
Ditinjau dari kegiatan operasional yang melibatkan reksa dana adalah
pengelolaan portofolio efek oleh manajer investasi, penitipan kekayaan reksa
dana, pencatatan dan pembukuan kegiatan reksa dana, serta penggunaan jasa audit
untuk memperoleh opini atas laporan keuangan reksa dana. Sehingga, laporan
tersebut mendapat keyakinan bahwa informasi yang disajikan adalah wajar dan
dapat diandalkan oleh para penggunanya. Sementara pendapatan operasional yang
dimaksud adalah pendapatan yang berasal dari capital gain saham yang
diinvestasi dan dividen yang diterima.
Universitas Indonesia
4.5 Analisis Terhadap Respon Tim Audit Atas Risiko Salah Saji
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, penemuan dalam pengujian manual
journal berpengaruh pada pencatatan Bank Kustodian Y akan transaksi reksa dana
dan sistem informasi Bank Kustodian Y. Pengakuan beban operasional reksa dana
melibatkan pihak PT X dan Bank Kustodian Y, oleh karena itu sistem informasi
yang baik dan akurat diperlukan untuk menghasilkan laporan keuangan yang
akurat dan andal.
Permasalahan pada manual journal menurut penulis disebabkan dari input
ke dalam sistem pencatatan dan proses sistem informasi yang digunakan oleh
Bank Kustodian Y. Hal ini dikarenakan sebagian besar dari penjurnalan yang
dilakukan oleh Bank Kustodian Y dilakukan secara manual sehingga mungkin
saja menyebabkan efektivitas sistem informasi pencatatan kurang baik.
Kemungkinan lainnya, terjadi perbedaan informasi antara sistem informasi yang
terdapat dalam komputer Bank Kustodian Y dengan hasil tarikan data dari sistem
informasi tersebut sehingga menyebabkan proses pengujian manual journal
menjadi terhambat.
Penulis menyarankan agar kualitas sistem informasi Bank Kustodian Y
dalam pencatatan diperbaiki sehingga hasil data tarikan dari sistem informasi
tersebut dapat disajikan dengan akurat dan andal. Selanjutnya, penulis juga
menyarankan agar diadakan pelatihan kepada karyawan Bank Kustodian Y untuk
melakukan input informasi dengan baik ke dalam sistem pencatatan. Sehingga,
tidak terdapat pencatatan yang kurang lengkap maupun pencatatan dobel untuk
akun yang sama dalam satu transaksi.
Universitas Indonesia
80
Universitas Indonesia
pengungkapan.
Salah satu dari penemuan audit reksa dana X Indo V Fund adalah sistem
informasi pencatatan Bank Kustodian Y yang kurang rapi. Menurut penulis,
kelemahan ini disebabkan oleh proses input data dan proses informasi dari sistem
yang kurang optimal. Hal ini karena hasil data tarikan pencatatan dari sistem
pencatatan tidak begitu jelas menggambarkan transaksi yang terjadi dan terdapat
pencatatan yang tidak lengkap. Ketidaklengkapan pencatatan kemungkinan dapat
disebabkan oleh kurang kapasitas karyawan yang melakukan input atau kurang
efektifnya sistem informasi pencatatan Bank Kustodian Y.
Dinilai dari pengakuan beban operasional reksa dana X Indo V Fund telah
sesuai dengan karakteristik-karakteristik beban operasional dan teori pengakuan
beban operasional dalam suatu kegiatan usaha. Pengakuan dan pencatatan beban
operasional juga telah sesuai dengan yang dikemukakan didalam KIK serta
prospektus reksa dana.
Berdasarkan dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa audit
pada akun beban operasional reksa dana X Indo V Fund telah dilakukan sesuai
dengan teori dan standar audit yang berlaku di Indonesia.
5.2 Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan berdasarkan
pengalaman ketika mengikuti program magang di KAP GHI:
1. Saran untuk Bank Kustodian Y
Berdasarkan hasil temuan tim audit terhadap manual journal dari sistem
informasi Bank Kustodian Y, ditemukan kelemahan terkait dengan akurasi
dan kerapian pencatatan pada sistem. Beberapa hasil dari data tarikan
menunjukkan pencatatan transaksi yang terdapat dalam manual journal
tidak sesuai dengan standar pencatatan jurnal. Hal tersebut dapat
disebabkan oleh sistem pencatatan yang kurang efektif, adanya perbedaan
hasil pencatatan yang telah terjadi saat data ditarik, ataupun kurangnya
kapasitas karyawan yang melakukan input data. Kondisi tersebut telah
menghambat proses pengujian dan mencerminkan kurang efektifnya
sistem informasi dalam pencatatan. Oleh karena itu, saran yang diberikan
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
DAFTAR REFERENSI
DAFTAR REFERENSI
American Institute of Certified Public Accounting. (2012). Internal Control –
Integrated Framework. North Carolina: AICPA
Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Amir Abadi Jusuf. (2009).
Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach, An Indonesian
Adaptation Edition. New Jersey: Pearson Education
Bursa Efek Indonesia. (2013). Laporan Tahunan 2012. Jakarta: BEI
Gunawan, Djoni. Jenis dan Karakter Reksa Dana. Jakarta: Bapepam. 13 May
2014.
http://aria.bapepam.go.id/reksadana/files/edukasi/Pratama_Capital_Assets
_Management_Djoni_Gunawan.pdf
GHI. (2011). GHI Audit Guide. London: GHI
Hanafi, Mahmud M dan Abdul Halim. (2007). Analisa Laporan Keuangan.
Yogyakarta: UPPYKPN
Institut Akuntan Publik Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik.
Jakarta: Salemba Empat
Ikatan Akuntan Indonesia (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat
Ikatan Akuntan Indonesia (2012) Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan
Keuangan.
International Accounting Standards Board (IASB) (2010). Conceptual Framework
for Financial Reporting 2010 (The IFRS Framework). 11 May 2014.
http://www.iasplus.com/en/standards/other/framework
Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., Warfield, Terry D. (2011). Intermediate
Accounting (12th ed.). New Jersey: John Wiley and Sons.
Pratomo, Eko Priyo dan Ubaidillah Nugraha. (2009). Reksa Dana: Solusi
Perencanaan Investasi di Era Modern (Edisi Revisi). Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
PT X. (2013). Prospektus X Indo V Fund. Jakarta: PT X.
Romney, Marshall B., Paul J. Steinbart. (2012). Accounting Information Systems
(12th Ed). England: Pearson Education Limited.
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
84
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
85
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Lampiran 1
Peraturan Bapepam VIII.G.8 Pedoman Akuntansi Reksa Dana
Lampiran 1 Peraturan Bapepam VIII.G.8 Pedoman Akuntansi Reksa Dana
Akuntansi Portofolio Efek
1. Transaksi efek wajib dibukukan pada tanggal terjadinya transaksi dan tidak
pada penyelesaian, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Efek yang dibeli didebit pada akun investasi dengan harga beli, setelah
ditambah biaya transaksi dan dikredit pada akun Utang Pembelian Efek.
b. Efek yang dijual dikredit pada akun investasi sebesar harga jual setelah
dikurangi biaya transaksi dan didebit pada akun Piutang Penjualan Efek.
c. Komisi perantara pedagang efek dibukukan pada buku pembantu.
d. Investasi dalam instrumen pasar uang termasuk efek yang bersifat utang
yang jatuh temponya kurang dari satu tahun dicatat beserta rincian
portofolionya.
e. Investasi dalam instrumen utang lainnya termasuk efek yang bersifat jatuh
temponya satu tahun atau lebih, termasuk obligasi dan utang yang dapat
dikonversi dicatat dengan portofolio terinci.
f. Investasi dalam saham dicatat dengan portofolio terinci.
g. Investasi dalam waran dan right mencakup waran dan right yang belum
jatuh tempo dan efek lainnya, seperti unit penyertaan reksa dana luar
negeri efek beragun aset, dicatat dengan portofolio rincinya.
h. Laba/rugi bersih periodik yang belum didistribusikan dibukukan dalam
Akumulasi Laba/Rugi sampai dengan tahun sebelumnya; dan
i. Apabila reksa dana melakukan pembelian saham dalam suatu penawaran
umum, maka pembukuan transaksi sebelum tanggal penjatahan didebit
pada Aktiva Lain-Lain – uang muka pembelian efek dan dikredit pada kas
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
86
Akuntansi Laba/Rugi
2. Akun investasi dari reksa dana wajib disesusaikan dengan nilai pasar wajar
yang didasarkan pada evaluasi nilai setiap efek seperti yang ditentukan dalam
Peraturan Nomor IV.C.2, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Penyesuaian harian atas nilai akun investasi didebit atau dikredit pada
masing-masing akun investasi dan pada akun yang dilaporkan sebagai
laba/rugi bersih yang belum direalisasikan; dan
b. Buku pembantu dibuat untuk setiap efek yang memperlihatkan harga beli
setelah ditambah biaya transaksi
3. Pendapatan bunga dari efek yang bersifat utang diakui secara harian dan didebit
pada piutang bunga serta dikredit pada laba/rugi bersih yang belum
direalisasikan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kolektibilitas tagihan bunga diragukan dan/atau gagal bayar wajib dibuat
penyisihan atas tagihan bunga yang diragukan;
b. Potongan harga pembelian dari nilai pokok efek yang bersifat utang tanpa
kupon bunga wajib diakui secara harian sebagai pendapatan bunga;
c. Perbedaan antara harga beli dan harga jual efek yang bersifat utang yang
diperoleh dengan perjanjian pembelian kembali yang tidak dapat
dibatalkan wajib diperlakukan sebagai pendapatan bunga dan diakui secara
harian;
d. Bunga atas obligasi yang diperdagangkan dengan harga tidak termasuk
bunga yang masih harus diterima, wajib dibukukan sebagai berikut:
1) Bunga yang masih harus dibayar sebagai tambahan atas harga beli
didebit pada piutang bunga dan dikredit pada kas;
2) Bunga kupon berjalan diakui secara harian dan didebit pada
piutang bunga serta dikredit pada laba/rugi investasi bersih;
3) Bunga yang diterima (atau dijual) didebit pada kas dan dikredit
pada piutang bunga; dan
e. Bunga atas obligasi yang diperdagangkan dengan harga termasuk bunga
yang masih harus diterima, tidak diakui setiap hari, tapi dibukukan pada
tanggal obligasi tanpa bunga, dengan cara yang serupa dengan dividen
yang diterima atas saham.
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
87
4. Pendapatan dividen wajib dicatat pada tanggal tanpa dividen (ex-dividend date,
untuk efek yang diperdagangkan di bursa) atau pada tanggal dividen dibagikan
kepada pemegang saham terdaftar (untuk efek yang tidak diperdagangkan di
bursa), dan dibukukan pada piutang dividen. Dalam hal kolektibilitas piutang
dividen diragukan dan/atau gagal bayar wajib dibuat penyisihan atas piutang
dividen yang diragukan.
5. Laba atau rugi bersih yang direalisasi dari transaksi penjualan efek wajib
ditentukan berdasarkan metode biaya rata-rata (average cost method), yang
meliputi:
a. Biaya-biaya, komisi dan biaya transaksi; dan
b. Perbedaan antara biaya rata-rata efek yang dijual dan harga jual bersih
dibukukan pada akun khusus laba/rugi yang sudah direalisasikan
6. Setiap pendapatan investasi yang direalisasi dan yang belum direalisasi wajib
mencakup sub akun terinci yang mencatat jumlah pendapatan investasi yang
direalisasikan atau belum direalisasikan yang menjadi hak setiap pemegang
saham atau unit penyertaan reksa dana.
7. Biaya pengelolaan, biaya kustodian, dan biaya-biaya lain yang berkaitan
dengan reksa dana terbuka wajib dibebankan secara harian.
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
88
adalah perbandingan antara jumlah saham atau unit penyertaan yang dijual
kembali dengan jumlah saham atau unit penyertaan yang dimiliki
sebelumnya;
c. Total nilai dari saham atau unit penyertaan yang dijual kembali
(pelunasan) oleh pemegang saham atau unit penyertaan wajib dilaporkan;
dan
d. Perbedaan antara total nilai dari saham atau unit penyertaan yang dijual
kembali dengan nilai yang didebit ke akun saham atau unit penyertaan
yang diterbitkan, wajib didebit dengan menggunakan rasio yang sama
dengan huruf b di atas, ke masing-masing akun pendapatan yang
direalisasikan dan yang belum direalisasikan untuk masing-masing
investor.
9. Pembagian uang tunai kepada pemegang saham atau unit penyertaan wajib
dikredit pada akun kas dan didebit kea kun saham atau unit penyertaan yang
diterbitkan, dan pada akun pendapatan investasi yang direalisasikan dan yang
belum direalisasikan untuk masing-masing investor dengan proporsi saldo akun
setiap individu dibandingkan dengan total distribusi untuk setiap individu
investor.
10. Sepanjang ditentutkan dalam kontrak investasi kolektif, atau anggaran dasar
reksa dana terbuka Nilai Aktiva Bersih per saham atau unit penyertaan dapat
dinaikkan atau diturunkan dengan memodifikasi secara proporsional jumah
saham atau unit penyertaan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang
saham atau unit penyertaan.
11. Jumlah saham atau unit penyertaan yang dimiliki oleh setiap investor dalam
reksa dana terbuka wajib dicatat sekurang-kurangnya 3 (tiga) angka desimal.
12. Berkaitan dengan pembagian uang tunai yang disebut pada angka 9, kustodian
wajib memberikan konfirmasi kepada investor tentang rincian yang sama atas
hasil bruto.
Universitas Indonesia
Audit atas beban…, Ghea Garnita D Moeis, FE UI, 2014
P
e
r3
1D
e
ce
mber
20
13
L
e
ad
Sc
h
ed
ul
e-C
us
to
d
ia
nF
e
es
e
xp
en
s
e
Lead Schedule Custodian Fee
1
.X
I
ndo
VF
u
nd
A B C D
=
A+
B-
C E F
=
D-
E G =F/
E
3
1
-D
e
c-
13 Ad
ju
st
men
t 3
1
-D
e
c-
13 31
-
Dec
-1
2 M o
v
eme
nt(
De
c'1
3
-
De
c'1
2) No
t
es
A
c
c
ou
ntN
u
mb
e
r D
e
s
cr
i
pt
io
n
U
n
au
di
t
ed R e
fN
o
. D
r RefN
o
. C
r A
ud
i
te
d A u
dit
ed A m
ou
nt %
5
A
10
00
0 C
u
s
to
d
yF
ee 2
35
,
491,
54
5 - - 2
35
,
49
1,
54
5 2
8
8,8
39
,6
7
2- 5
3
,
34
8,
126 -1
8
%
TB
,
^ ^ P
Y,^ ^
Lampiran 2
Lead Schedule Custodian Fee dan Management Fee
P
er3
1De
ce
m b
er2
01
3
L
ead
Sch
ed
ule
-Ma
na
gem
en
tF
ee
sex
pe
ns
e
1
.XIn
doV
Fu
nd
Lead Schedule Management Fee
A B C D=A
+ B -C E F=
D-E G
=F/E
3
1-D
ec -1
3 A
dju
stm
e
nt 3
1-D
e c-13 3
1-D
e c-1
2 M
ov
eme
n t(D
ec
'1
3-D
ec
'12
) N
ote
s
A
cc
ou
ntN
um
be
r D
es
cr
ip
tio
n
U
naudite
d R
efN
o. D
r Re
fNo
. Cr A u
dited Audited A
moun
t %
5
B1
00
00 In
ve
stm
e
ntM
an
ag
eme
ntF
ee
toF
un
dMa
na
ge
r 2
,35
4,915
,4
53 - C LA
9 1
28
,4
49
,9
34 2
,22
6,46 5
,5
19 2
,88
8,3 9
6,7
18- 6
61
,93
1,200 -2
3%
T
B,^ ^ PY
,^ ^