Asrul Azmi
Abstrak - Rumah Sakit Bersalin Jeumpa Bangunan Gedung dan SNI 03-6572-2001
Pontianak merupakan salah satu fasilitas tentang Tata Cara Perancangan Sistem
rumah sakit yang sedang merencanakan Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada
pengembangan rumah sakit bersalin kelas Bangunan Gedung. Dengan adanya standar
B. Bangunan rumah sakit bersalin ini akan – standar tersebut penulis bisa menentukan
dikembangkan dengan luasan bangunan jumlah armatur lampu, intesitas maksimum
dengan ukuran 525 m² yang terdiri dari 8 pencahayaan dan kapasitas maksimum air
lantai. Untuk sistem instalasi listrik pada conditioner berdasarkan besar ruangannya.
bangunan, khususnya Rumah Sakit
Bersalin diperlukan perencanaan secara Kata kunci : rumah sakit bersalin,
matang supaya sistem tersebut mampu perencanaan, instalasi penerangan, tata
bekerja dengan sangat efektif, efisien serta udara, SNI
sistem tersebut mampu mengatasi 1. Pendahuluan
gangguan yang terjadi dalam proses Rumah Sakit merupakan salah satu
penyaluran atau pendistribusian tenaga jenis Badan Layanan Umum merupakan
listrik di bangunan tersebut. Kenyaman ujung tombak dalam pembangunan
dalam bekeja atau beraktifitas tentunya kesehatan masyarakat. Rumah sakit sebagai
tidak terlepas dari penyediaan penerangan sarana pelayanan kesehatan yang
dan sistem sirkulasi udara yang baik mempunyai misi untuk mencapai tujuan
terutama untuk penerangan pada malam pembangunan. Misi sebuah Rumah Sakit
hari serta penkondisian udara pada ruangan dikatakan berhasil dengan baik jika Rumah
yang tidak mempunyai ventilasi yang Sakit tersebut dapat memberikan
cukup. Untuk merencananakan instalasi pelayanannya di bidang kesehatan yang
tersebut menggunakan metode studi bermutu dengan berusaha meningkatkan
literatur, dalam tahap perencanaan mutu pelayanannya secara intensif dan
dilakukan beberapa perhitungan yaitu berkesinambungan serta ditunjang oleh
dimensi ruangan, indeks ruang, efisiensi kelengkapan prasarana dan sarana yang
dan armatur sedangkan untuk tata udara memadai. Rumah Sakit Bersalin Jeumpa ini
harus diketahui terlebih dahulu BTU/hr berlokasi di Jl. Sultan Syarif Abdurrahman
sesuai kebutuhan ruangan. Untuk mencapai No.54, rumah sakit bersalin ini sudah
semua itu, instalasi penerangan dan tata beroperasi sejak tahun 2005, didalam
udara rumah sakit bersalin ini akan perjalanannya terjadi pengembangan
direncanaan sesuai dengan Standar dibangunlah gedung baru Rumah Sakit
Nasional Indonesia, berdasarkan SNI 03- Bersalin Jeumpa Tahap ke II yang pada saat
6575-2001 tentang Tata Cara Perancangan ini masih dalam tahap persiapan
Sistem Pencahayaan Buatan Pada pembangunan struktur gedung. Rumah
Sakit Bersalin Jeumpa tahap II ini terdiri c. Intesitas pencahayaan ( E ) atau
dari 8 lantai dan memiliki beberapa ruangan iluminasi adalah lux ( Lx )
yaitu : UGD, Laboratorium, Apotek, Ruang d. Sudut ruangan ( W ) ialah steradian
Periksa, Ruang Meeting, Ruang Perawatan
VIP, Perawatan Kelas 1, Perawatan Kelas Tabel 1. Tingkat Intesitas Cahaya Yang
2, Perawatan Kelas 3, Ruang ICU, Ruang Direkomendasikan
Anak Kelas 2, Ruang VK, Ruang Bayi
Sehat, Ruang Pemulihan dan Ruang
Operasi. Untuk membangun Rumah Sakit
Bersalin Jeumpa Tahap II, tersebut
diperlukan Pekerjaan Perencanaan
Pembangunan yang merupakan bagian
pekerjaan yang dilakukan pada tahap awal
pekerjaan. Dengan adanya perencanaan
umum ini diharapkan pihak pemilik dan
pengelola dapat menjalankan rencana
pembangunan dan pengadaan prasarana
dan sarana fisik dan non-fisik sesuai dengan
tahapan pengembangannya yang
diharapkan dapat dilakukan secara
berkesinambungan dan tertata dengan baik.
Sebagaimana layaknya Rumah Sakit,
penyediaan tenaga listrik harus memenuhi
kapasitas yang cukup untuk melayani
beban. Pembangunan proyek Rumah Sakit
Bersalin Jeumpa Tahap II ini tidak terlepas
dari kebutuhan energi listrik. Di dalam
gedung ini, energi listrik digunakan untuk
sistem penerangan, tata udara, maupun
untuk keperluan medis. Pemasangan
instalasi untuk sebuah gedung rumah sakit
harus sesuai standar Indonesia dan aman
karena sangat penting terhadap
keselamatan jiwa manusia. Sehingga
kertersediaan tenaga listrik kini menjadi
kebutuhan yang mendasar bagi rumah sakit
dengan berbagai peralatan listrik ( medis
dan non medis ) untuk mendukung operasi
kerja.
2. Dasar Teori
2.1. Sistem Penerangan
Sumber : SNI 2001
2.1.1. Satuan – Satuan Pencahayaan
Satuan – satuan penting yang 2.1.2. Menghitung Jumlah Lampu
digunakan dalam teknik pencahayaan 1. Indeks Ruang
adalah: Indeks ruang merupakan perbandingan
a. Intesitas cahaya ( I ) candela ( cd ) antara ukuran – ukuran utama suatu
b. Flux cahaya ( Ф ) lumen ( lm ) ruangan berbentuk bujur sangkar. Adapun
rumus untuk menghitung nilai Rk adalah :
PxL 4. Kebutuhan Daya
Rk = h ( p+l ) ....................................(1)
Daya yang dibutuhkan untuk semua
armatur dapat dihitung dengan persamaan :
Dimana : 𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑛 × 𝑊1 𝑊𝑎𝑡𝑡 ....................... ..(4)
P = Panjang ruangan ( m )
L = Lebar ruangan ( m ) Dimana :
h = tinggi sumber terhadap bidang n = Jumlah lampu (buah)
kerja ( m )
𝑊1 = Daya setiap lampu termasuk
2. Efisiensi Ruangan Ballast ( Watt )
Adapun rumus untuk menghitung
efisiensi ruangan adalah : 2.2. Perhitungan Kapasitas Tata Udara
Ada 3 faktor yang perlu
𝑘−𝑘1 diperhatikan pada saat menentukan
ɳ = ɳ1 + 𝑥 ( ɳ2 − ɳ1 ) ...........(2)
𝑘2− 𝑘1 kebutuhan PK AC pada suatu ruangan,
yakni daya pendingin AC (BTU/hr – British
Dimana: Thermal Unit per hour), daya listrik yang
ɳ = efisiensi ruangan dipakai (watt), dan PK compressor AC.
k = indeks ruang Secara umum orang mengenal angka PK
(Paard Kracht/Daya Kuda/Horse Power)
pada AC. Sebenarnya PK adalah satuan
Tabel 2. Tabel Efisiensi Penerangan Untuk
daya pada compressor AC bukan daya
Keadaan Baru
pendingin AC. Namun PK lebih dikenal
ketimbang BTU/hr di masyarakat awam.
Untuk menghitung dan menyesuaikan daya
pendingin AC maka kita konversi dahulu
PK – BTU/hr – luas ruangan m2
1 PK : 9000 – 10000 BTU/hr
1 PK : 800 watt
1 𝑚2 : 550 BTU/hr
ExA
Ʃarmatur =
Фarmatur x ɳ x d
250 x 7,5
3. Perhitungan dan Analisis Ʃarmatur =
2500x 0,366 x 1
3.1. Perhitungan Jumlah Lampu Pada
Lantai Dasar ( Ground Floor )
Ʃarmatur = 2,04 ≈ 2 buah
Pada lantai dasar Rumah Sakit
Bersalin Jeumpa merupakan parkir area dan
terdapat beberapa ruangan lainnya.
e. Kebutuhan Daya Tabel 7. Rekapitulasi hasil perhitungan
jumlah lampu lantai 3
Daya yang dibutuhkan untuk semua
armatur dapat dihitung dengan
persamaan (4), yaitu :
𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 2 × 36 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 72 𝑊𝑎𝑡𝑡
Referensi
[1] Drs. Muhaimin, M.T 2001. Teknologi
Pencahayaan. Penerbit PT Refika
Aditama. Bandung
[2] Fakultas Teknik. 2012. Pedoman
Penulisan Skripsi. Pontianak :
Universitas Tanjungpura.
[3] Ismansyah, 2009. Perancangan
Instalasi Listrik Pada Rumah Dengan
Daya Listrik Besar, Skripsi.
Departemen Teknik Elektro, Fakultas
Teknik, Universitas Indonesia.