JUDUL
PENGUKURAN MENGGUNAKAN MULTIMETER ANALOG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Pengoprasian Pada Multimeter Analog?
2. Bagaimana Pengukuran Tegangan Pada Rangkaian RC menggunakan
Multimeter Sebagai Voltmeter?
C. TUJUAN
1. Melakukan Observasi pada Multimeter Analog
2. Melakukan Pengukuran Pada Multimeter Sebagai Voltmeter pada
rangkaian RC
D. DASAR TEORI
Ampermeter, voltemeter, dan ohmmeter semuanya menggunakan
gerak d’arsonval. Perbedaan antara instrument ini adalah rangkaian didalam
mana gerak dasar tersebut digunakan. Berarti adalah jelas bahwa instrument
tunggal dapat direncanakan untuk melakukan ketiga fungsi perngukuran
tersebut. Instrument ini dilengkapi dengan sebuah saklar untuk
menghubungkan rangkaian-rangkaian yang sesuai kegerak d’arsonval tersebut
multimeter atau volt-ohm miliampere (VOM).
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus tersebut amperemeter.
Untuk mengukur arus dalam suatu kawat kita biasanya harus memutus atau
memotong kawat dan menyisipkan amperemeter supaya arus yang akan
diukur melewati alat ini.
Resistansi RA dari amperemeter harus jauh lebih kecil dari pada
resistansi lain pada rangkaian. Jika tidak, kehadiran alat ini akan mengubah
arus yang akan mengubah arus yang diukur. Alat untuk mengukur beda
potensial disebut voltmeter. Untuk mengukur beda potensial antara sembarang
dua titik pada rangkaian terminal-terminal voltmeter dihubungkan antara titik-
titik itu tanpa memutus atau memotong kawat .
Resistansi RU dari voltmeter harus jauh lebih besar dari pada
resistansi SI dari setiap elemen rangkaian dimana akan menjadi elemen
rangkaian yang penting dan mengubah beda potensial yang akan diukur.
Sering kali ada satu alat tunggal dikemas sedemikian rupa dengan memakai
sebuah saklar agar bisa berfungsi sebagai amperemeter atau voltmeter dan
biasanya juga sebagai ohmmeter dirancang untuk mengukur resistansi dari
elemen yang terhubung antara terminal-terminalnya. Alat semacam ini disebut
multimeter (Halliday, 2010: 178-179).
Amperemeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besar
kuat arus yang melewati suatu rangkaian listrik. Biasanya pada ampermeter
akan ditemukan tulisan amperemeter (A) miliampere (ma) atau mikroampere
(mikroamper) (Umar, 2008: 5).
Multimeter atau sering juga disebut dengan istilah multitester
merupakan salah satu toolkit penting bagi para praktisi elektronika.
Multimeter adalah gabungan dari beberapa alat ukur elektronik yang dikemas
dalam satu kemasan, pada umumnya multimeter minimal memiliki 3 fungsi
yaitu sebagai alat ukur arus (Amperemeter), alat ukur tegangan (Voltmeter),
dan alat ukur resistansi (Ohm meter). Karena 3 fungsi ini dimiliki oleh
multimeter maka multimeter juga dapat disebut AVO meter. (Amin. dkk,
2018: 3).
Multimeter dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu multimeter analog
dan multimeter digital . Multimeter analog menggunakan peraga jarum
moving coil dan besaran ukur berdasar arus sedangkan multimeter digital dan
besaran ukur berdasarkan teganggan yang dikonveksi kesinyal digital.
(Soedato,2004: 20).
E. ALAT dan BAHAN
1. Multimeter
2. Soundwave Generator
3. Resistor 100 Ohm
4. Capasitor 5 mikroFarad
5. Kabel Penghubung
F. PROSEDUR KERJA
1. Mengobservasi multimeter, memastikan jarum berada di angka nol
2. Merangkai Resistor dan Capasitor dengan kabel penghubung menjadi
rangkaian seri.
3. Menghubungkan rangkaian seri ke soundwave generator secara seri.
4. Mengatur frekuensi soundwave generator ke 50 Hz.
5. Mngukur Tegangan pada resistor dengan multimeter.
6. Mengukur tegangan pada capasitor multimeter.
7. Mengulangi langkah 3-5 dengan frekuensi 100,150,200,250 Hz sampai
700 Hz dengan selang 50 Hz.
Frekuensi (Hz) Tegangan Resistor Tegangan Capasitor
(VR) (VC)
G. HASIL PENGAMATAN
50 0,8 V 6,2 V
Maka berdasarkan rumus diatas maka dengan batas skala jarum adalah 120, maka
VC = (62/120) x 12
= 6,2 Volt
VR = (8/120) x 12
= 0,8 Volt
= 3,23%
Dan,
VR = (0,1/0,8) x 100%
= 12,5%
Maka untuk mendapatkan nilai dari data data yang lain dibuat seperti cara di atas,
untuk memudahkan, memakai bentuk tabel.
Maka didapatkan
= √38,44 + 0,64
= √39,08
= 6,25 Volt
Maka untuk mendapatkan nilai dari data data yang lain dibuat seperti cara di atas,
untuk memudahkan, memakai bentuk tabel.
Vmaks = Vef √2
Vmaks = 6,25 x √2
Maka untuk mendapatkan nilai dari data data yang lain dibuat seperti cara di atas,
untuk memudahkan, memakai bentuk tabel.
6,25 8,84
6,21 8,78
6,28 8,88
6,20 8,77
6,20 8,77
6,23 8,91
6,37 9,01
6,25 8,84
6,16 8,72
6,12 8,63
6,00 8,48
5,63 7,96
5,55 7,84
5,55 7,84
𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠
𝑉 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝜋
Maka,
8,84
V= 3,12
V = 2,833 Volt
Maka jika dilihat hubungan dari tegangan rangkaian di atas dalam bentuk grafik
sinus pada arus bolak balik menjadi V = Vmaks sin ωt maka V = 8,84 sin 2𝜋f t
Maka untuk mendapatkan nilai dari data data yang lain dibuat seperti cara di atas,
untuk memudahkan, memakai bentuk tabel.
Tegangan efektf (Vef) Tegangan maksmum Bentuk persamaan sinus
Volt (Vmaks) Volt
0
V = Vmaks sin ωt
0 5 10 15 20 25
-5
-10
Waktu (s) per 2 detik
100 Hz
10
Tegangan (Volt)
0
V = Vmaks sin ωt
0 5 10 15 20 25
-5
-10
Waktu (s) per 1 detik
150 Hz
10
Tegangan (Volt)
0
V = Vmaks sin ωt
0 5 10 15 20 25
-5
-10
Waktu (s) per 0,5 detik
I. KESIMPULAN
1. Multimeter adalah alat ukur atau instrumen yang memiliki berbagai
fungsi yang setidaknya dapat mengukur tegangan (Volt), arus
(Ampere), dan hambatan (Ohm)
2. Tegangan pada rangkaian R-C adalah bolak balik dan berbentuk
gelombang sinus atau sinusoidal
3. Perbedaan tegangan pada kedua komponen dimana tegangan pada
resistor naik seiring dengan naiknya frekuensi dan tegangan capasitor
turun seiring dengan frekuensi.
4. Semakin tinggi frekuensi maka semakin rapat gelombang.
DAFTAR PUSTAKA