Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A Pengertian Aritmia
Aritmia didefinisikan sebagai hilangnya ritme jantung terutama ketidaknormalan pada detak
jantung.
B Patofisiologi Aritmia
1. ARITMIA SUPRAVENTRIKULAR
Takikardia supraventrikular yang umum yang memerlukan terapi obat adalah fibrasi
atrium atau flutter atrium, takikardia supraventrikular proksimal, dan takikardia
atrium otomatis. Aritmia supraventrikular umum lain yang tidak memerlukan terapi
obat (contoh : kompleks atrium prematur, pacu atrium yang berpindah-pindah
(wandering atrium pacemaker).
c. Proaritmia Ventrikular
Proaritmia Ventrikular merupakan perkembangan aritmia baru yang
signifikan (misal : VT , fibrilasi ventrikular, atau TdP) atau aritmia yang lebih
parah dari yang sebelumnya.
3. BRADIARITMIA
1) Bradiaritmia sinus asimptomatik (denyut jantung kurang dari 60
denyut/menit) umum terjadi pada anak muda dan individu aktif secara fisik.
Beberapa penderita dengan disfungsi nodus sinus (sindrome sinus)
disebabkan oleh penyakit jantung organik dan proses penuaan normal,
gangguan fungsi nodus SA.
2) Pendekatan Umum
Penggunaan obat-obatan aniaritmia di Amerika serikat menurun karena beberapa penelitian
menunjukkan peningkatan kematian pada beberapa situasi klinis, kesadaran proaritmia
sebagai suatu efek samping yang signifikan dan kemajuan teknologi terapi non obat sperti
ablasi da condioverter-defibrilator.
Di Indonesia epidemiologi aritmia tidak berbeda jauh dengan negara lain. Fibrilasi
atrium (FA) merupakan aritmia yang paling sering didapatkan di klinik.
Prevalensi FA 1-2% dan akan terus meningkat dalam 50 tahun mendatang.9,
Sindrom Brugada (sleep death syndrome) adalah penyakit herediter yang
disebabkan oleh mutase gen dan mengakibatkan kelainan repolarisasi. Keadaan
itu memudahkan terjadinya kelainan irama fatal dan menimbulkan kematian
jantung mendadak. Sindrom Brugada prevalensinya lebih tinggi di Asia Tenggara,
oleh karena itu diduga akan lebih banyak kasus serupa yang perlu mendapat tata
laksana yang baik.
Aritmia ventrikular merupakan sebagian besar gambaran yang ditemukan pada
kematian mendadak. Lebih dari 80% aritmia pada kematian mendadak adalah
takiaritmia ventrikel, yang terdiri atas fibrilasi ventrikel, takikardia ventrikel dan
torsades de pointes.16 Jika fibrilasi berlanjut maka kematian dapat terjadi karena
laju jantung sangat cepat yaitu lebih dari 250 kpm sehingga fungsi mekanik
jantung untuk memompa darah tidak terjadi karena jantung hanya bergetar,
seolah-olah berhenti. Henti jantung lebih dari 4 menit menyebabkan kerusakan
otak permanen dan fibrilasi ventrikel atau takikardia ventrikel tanpa denyut
selama 30 detik dapat menyebabkan kematian mendadak.17
E Penyakit Aritmia
F Pembahasan Kasus