Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

CARA EFISIEN MEMEMCAHKAN MASALAH DALAM


MATEMATIKA

Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia


yang dibina oleh Fida Pangesti S. Pd, M.A

Oleh:
Adelia Puspa Ningrum
201810060311005

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018/2019
KATA PEGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga saya bisa menyelesaikan
makalah mata kuliah “BAHASA INDONESIA”. Shalawat serta salam kita
sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan
pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan di
program studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
pada Universitas Muhammadiyah Malang. Selanjutnya penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Fida Pangesti S. Pd, M.A selaku
dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah


ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 25 Desember 2018

Adelia Puspa Ningrum

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

A. LATAR BELAKANG........................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH....................................................................1

C. TUJUAN.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

A. METODE AWAL PEMBELAJARAN MATEMATIKA..................3

B. MATERI POKOK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA..3

C. TEKNIK PENYELESAIAN SOAL...................................................4

BAB III PENUTUP.............................................................................................6

A. KESIMPULAN...................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada akhir tahun 1980 terjadi perubahan paradigma dalam pembelajaran
matematika. Perubahan paradigma pembelajaran matematika kemudian diadaptasi
dalam kurikulum Indonesia mulai dari kurikulum 2004 dan kurikulum 2006. Salah
satu tujuan pembelajaran matematika adalah "memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan
model dan menafsirkan solusi yang diperoleh". (BSNP, 2006).
Seringkali orang memandang bahwa mempelajari matematika adalah
mempelajari rumus yang ada, kemudian memberikan soal bagaimana rumus
tersebut dipakai. Tujuan utama mempelajari matematika adalah dapat menemukan
cara menyelesaikan soal, yang dimaksud dengan soal adalah suatu hal yang hasil
akhirnya atau cara menyelesaikannya belum diketahui. Tahap awal dari proses ini
adalah memberikan soal yang menggunakan rumus sejenis dengan kombinasi
antara variabel yang diketahui nilainya dan variabel yang dicari nilainya.
Dengan cara demikian, siswa terlihat dengan cepat dapat menyelesaikan
soal-soal yang berkaitan, dan tentu siswa akan dapat menyelesaikan soal serupa
pada saat ujian yang dilakukan dalam waktu relatif dekat. Tetapi, setelah beberapa
waktu, siswa akan melupakan rumus-rumus tersebut. Yang lebih memprihatinkan
lagi siswa tidak dapat melakukan apapun atau mempunyai suatu gagasan untuk
dapat menyelesaikan soal yang sama.
Keuntungan siswa yang telah mempelajari matematika menjadi tidak
tampak. Yang mampu dilakukan siswa hanya sekedar melakukan perhitungan yang
juga dipelajari di mata pelajaran yang lain. Situasi serupa juga terjadi pada pengajar
melatih cara berpikir dalam pandangan formal: Setiap rumus yang diberikan harus
dibuktikan dan dijelaskan oleh guru.
Tujuan utama dari makalah ini adalah membangun suatu inisiatif
penyelesaian soal yang berasal dari murid. Jika sisiwa terbiasa dengan cara ini,
maka siswa yang lulus adalah siswa yang mempunyai inisiatif dan kepercayaan diri
dalam menghadapi berbagai soal yang diberikan. Teknik yang diberikan
memerlukan waktu cukup panjang. Hal ini akan berdampak positif pada siswa,
khususnya untuk melatih ketekunan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas maka rumusan masalah
yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini adalah:
1.Apa saja metode awal pembelajaran matematika?
2. Apa saja materi pokok dalam pembelajaran matematika?

1
3. Bagaimana teknik penyelesaian soal?

C. Tujuan
Berdasarkan pemaparan pada rumusan masalah di atas maka tujuan yang
akan dibahas dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Mendeskripsikan metode awal pembelajaran matematika.
2. Mendeskripsikan materi pokok dalam pembelajaran matematika.
3. Menjelaskan teknik penyelesaian soal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metode Awal Pembelajaran Matematika


Awal pembelajaran matematika ada beberapa metode, yaitu :
1. Mencoba dan Memperbaiki
Kita akan melihat bahwa jawaban dapat terlihat seperti buntu tetapi sering
kali dapat diperbaiki untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Ketika kuliah proses
berpikir matematika ini dijalankan pertama kali. Krulik dan Rudnik (1995 : 4) “A
problem is a situation, quantitatif or otherwise, that confront an individual or group
of individual, that requires resolution, and for wich the individual sees no apparent
or obvius means or path to obtaining a solution.”
Ini adalah langkah yang lebih baik daripada jika murid tidak mempunyai
gagasan sama sekali. Kalau gagasan ini kita tolak, maka lain kali ia tidak akan
berani lagi mengajukan gagasan. Sekarang, tugasnya adalah mencoba melanjutkan
gagasan dan gagasan yang diajukan oleh murid untuk memperoleh hasil yang
diinginkan.
2. Kuliah dari Polya
Materi ini dipilih sebab kuliah tersebut berisi banyak langkah-langkah dan
strategi yangg secara umum digunakan untuk menyelesaikan soal matematika.
Polya ( Reys, at.al., 1998 : 76 ) solusi pemecahan masalah ada 4 langkah
penyelesaian, yaitu : (1) pemahaman terhadap permasalahan, (2) perencanaan
penyelesaian masalah, (3) melaksanakan perencanaan penyelesaian masalah, dan
(4) memeriksa kembali penyelesaian. Strategi umum penyelesaian soal pada
matematika antara lain:
 Menggunakan konsep atau teori sebelumnya
 Menebak nilai jawaban dari soal dan memperbaikinya
 Menyatakan masalah dengan cara lain
 Menggunakan anaolgi
 Melakukan langkah mundur
 Mencari pola-pola
 Menyelesaikan soal
 Menggunakan tabel, diagram, atau model
3. Pola
Pada pembahasan sebelumnya mencoba dan meneyelesainkan soal-soal.
Pada akhirnya kita harus berhadapan dengan persamaan, atau ada juga yang harus
berhadapan dengan menentukan suku umum dari data tersebut. Dalam materi pola
ini dijumpai juga pada pembahasan fungsi maupun barisan. "Matematika adalah
ilmu universal yang mana mendasari perkembangan teknologi modern, memiliki
peran yang penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mempromisikan kekuatan
pikiran manusia". (BSNP, 2006)

3
B. Materi Pokok Dalam Pembelajaran Matematika
Materi pokok matematika adalah dasar dari pembelajaran matematika tersebut.
Ada beberapa materi pokok dalam pembelajaran matematika, yaitu :

1. Himpunan
Pengertian dasar himpunan adalah merupakan kumpulan, gugus, koleksi,
kelompok dari benda-benda, objek-objek atau simbol-simbol yang berbeda,
sedangkan yang sama tidak diperhatikan. Benda-benda, objek-objek tau simbol-
simbol di dalam himpunan disebut dengan elemen (anggota, unsur) dari himpunan.
"Ada dua cara pencacahan dan cara pencirian. Berdasarkan jumlah anggotanya,
himpunan terbagi menjadi 4 jenis: himpunan hampa, himpunan hingga, himpunan
tak hingga, dan himpuanan tak terbilang". Dr. Maman A. Djauhari (1988 : 1.11).
2. Fungsi
Fungsi adalah aturan yang menghubungkan dua himpunan tak hampa, yang
stau disebut domain dan yang lain kodomain, sehingga setiap elemen dari domain
dihubungkan dengan satu dan hanya satu elemen dari co-domain. Suatu fungsi di
definisikan sebagai aturan yang mengasilkan bilangan baru dengan menambah 1
pada dua kali bilangan lama. Mucthar dan Gatot (1986 : 2.2) menyatakan bahwa
suatu fungsi dapat dinyatakan secara singkat dengan formula matematis.
3. Persamaan dan Prtidaksamaan Liniar
Pertidaksamaan liniar satu variabel dan sifat-sifat pertidaksamaan
merupakan materi dasar untuk dapat memahami konsep pertidaksamaan. Liniar dua
variabel dan sistem pertidaksamaan liniar dua variabel merupakan materi dasar
untuk memahami konsep program liniar yang akan diuraikan. Sistem
pertidaksamaan liniar, selain digunakan pada program liniar juga digunakan dalam
bisnis untuk menentukan titik break-even. Mucthar dan Gatot (1986 : 3.12)
menyatakan bahwa pertidaksamaan liniar satu variabel yang mengandung harga
mutlak dan pertidaksamaan yang dapat difaktorkan, dapat diganti dengan sistem
pertidaksamaan liniar yang masing-masing mempunyai humpunan penyelesaian.
4. Matriks dan Determinan
Konsep-konsep yang berkaitan dengan matriks dan determinan serta
aplikasi matriks dan determinan untuk menyelesaikan persamaan liniar. Mucthar
dan Gatot (1986 : 4.2) menyatakan bahwa matriks adalah susunan dari m n onjek-
objek matematika dalam bentk persegi panjang. Beberapa pengunaan sistem
persamaan liniar antara lain:
 Untuk memperoleh penyelesaian yang tunggal dari sistem n persamaan
liniar dalam n variabel matriks koefiisiennya adalah non singudar, dapat
dicari dengan menggunakan invers matriks
 Transformasi dasar matriks dan inversnya
 Aturan cramer

C. Teknik Penyelesaian Soal

4
Ada beberapa teknik penyelesaian soal, yaitu:
1. Terka, Uji dan Perbaiki
Teknik yang akan dikenalkan disini, dahulu dikenal sebagai coba dan salah
(trial-and-error). Tetapi nama tersebut memberikan kesan bahwa dengan mencoba
yang akan diperoleh hanyalah suatu kesalahan. Nama yang lebih tepatt adalah
mencoba dan mengulangi hasil yang masih perlu diperbaiki. Wono dan Bana (2015
: 155) sebenarnya soal-soal dapat diselesaikan dengan teknik yang diperkenalkan.
Teknik ini memperlihatkan cara berpikir yang biasa muncul didalam soal-soal
matematika yang tinggi.

2. Bekerja Mundur
Jika diberikan suatu soal, biasanya kita akan bekerja dari yang diketahui
menuju yang diminta. Tetapi ada saat di mana soal mudah diselesaikan dengan
mulai dari yang diminta. Menyelesaikan soal mulai dari yang diketahui disebut
bekerja mundur.
3. Menyelesaikan Soal yang Lebih Sederhana
Banyak soal yang diberikan dapat lebih mudah dilihat pada soal-soal serupa
tetapi dengan bentuk yang lebih sederhana.
4. Kasus Ekstrem
Seringkali suatu soal mempunyai kemungkinan cara menyelesaikannya. Tetapi
seringkali soal tersebut dapat diselesaikan hanya dengan mengambil kasus
ekstrem (situasi di mana keadaannya paling besar atau paling kecil).

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemecahan masalah adalah suatu kemampuan yang harus dikuasai dalam
belajar matematika.seiring itu perubahan paradigma matematika dari fokus
dengan kemampuan menghitung beserta rumusnya menjadi fokus dengan
kemampuan seseorang dalam melakukan cara efisien matematika untuk
memecahkan masalah matematika di kehidupan mereka. Kemampuan orang
dalam memahami cara memecahkan masalah matematika akan menunjang
kemampuan tarhadap orang tersebut dan disesuaikan dengan tahap berpikir
massing-masing.
Mengakhiri tulisan ini, penulis mengakui bahwa makalah ini dibuat sedikit
kekurangan dan kelemahan, berawal dari kesederhanaan topik pembahasan dan
terutama nilai dari pesan yang terungkap pada makalah ini. Mudah-mudahan
tema yang sederhana ini mampu memberikan pengayaan dalam usaha
meningkatkan kualita belajar matematika. Selebihnya untuk menambah
wawasan tema yang terkait bisa membaca buku yang penulis lampirkan didaftar
pustaka.

6
DAFTAR PUSTAKA

Djauhari A. Maman. 1988. Pengantar Matematika Modern. Jakarta: Karunika


Universitas Terbuka.
Budhi Setya Wono dan Bana G. Kartasasmita. 2015. Berpikir Matematis
Matematika
Untuk Semua. Jakarta: Erlangga.
Karim A. Mucthar dan Gatot Muhsetyo. 1986. Materi Pokok Matematika.
Jakarta: Karunika Universitas Terbuka.
Sukmadinata dan As'ari. 2006. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
di PT. Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.
Krulik, Stephen dan Rudnick, Jess A. 1995. The New Sourcebook for Teaching
Reasoning and Problem Solving in Elementary School. Boston: Temple
University.
Reys, Robert E., et. al. 1998. Helping Children Learn Mathematic (5th ed).
Needham
Hwight: Allyn & Bacon

Anda mungkin juga menyukai