Oleh :
Abstrak
Berdasarkan kondisi awal morfologi selain itu fasade juga berfungsi sebagai alat
Koridor Jalan Piere Tendean Boulevard on perekam sejarah peradaban manusia.
Bussines (BoB) Kota Manado adalah Dengan mengamati dan mempelajari desain
merupakan kawasan pemukiman yang fasade dan kondisi sosial budaya, kehidupan
menjadi kawasan perdagangan dan jasa yang spiritual, bahkan keadaan ekonomi dan
awalnya dimulai sekitar tahun 1990-an politik pada masa tertentu.
dengan pembangunan infrastruktur fisik Keberadaan beragam bentukan fasade
dengan dibangunnya jalan sebagai bangunan (bangunan komersial) tersebut
penguhubung dan diikuti pembangunan berhubungan dengan kualitas visual estetika
fasilitas perdagangan dan jasa (pertokoan) yang terbentuk dalam ruang koridor
tahap pembangunannya dimulai dari tahun Boulevard on Bussiness diJalan Piere
2000-an. Akibatnya orientasi dan Tendean ini. Untuk mengetahui hubungan
Aksesibilitas kawasan ekonomi ini tersebut, dibutuhkan persepsi masyarakat
mengalami perubahan dari yang awalnya untuk menilai sehingga hasil yang
berada di pusat kota beralih ke daerah didapatkan obyektif.
pantai, Sehingga tidak dapat di pungkiri
terjadi perubahan yang signifikan terhadap
II. TINJAUAN TEORI
lingkungan pemukiman dan hal ini
Teori yang ditinjau dari tulisan ini
berdampak pada pemadatan bangunan
lebih difokuskan pada Estetika Fasade
rumah mukim dengan bangunan pertokoan
Bangunan Komersial. Problem-problem
yang sementara dan sudah dibangun. Tidak
estetis sebagai salah satu jenis persoalan
hanya fisik kawasan yang berubah tetapi
filsafati pada pokoknya berkenaan dengan
kondisi sosial ekonomi Kota Manado.
Nilai Estetis.
Dampak perubahan tatanan kawasan
pemukiman dan daerah tepian pantai yang
beralih status menjadi kawasan perdagangan
dan jasa hal ini menimbulkan permasalahan
baru yaitu pemukiman yang tidak tertata dan
bertumbuh pesatnya pembangunan
pertokoan dan jasa (bangunan komersial).
Fasade atau bagian tampak bangunan adalah
unsur yang tidak dapat dihilangkan dari
suatu produk desain arsitektur dan bahkan
merupakan bagian terpenting dari suatu
karya arsitektur, karena elemen tampak
inilah yang diapresiasi atau dilihat pertama
kali. Melalui fasade kita bisa mendapat
Gambar 1.
gambaran tentang fungsi-fungsi bangunan, Bagan Estetika
atau kwalita hakiki itu dengan pengertian lainnya seperti misalnya nilai moral, nilai
keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya ekonomis dan nilai pendidikan maka nilai
adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang yang berhubungan dengan segala sesuatu
paling sering disebut adalah kesatuan yang tercakup dalam pengertian keindahan
(unity), keselarasan (harmony), disebut nilai estetis.
kesetangkupan (symmetry), keseimbangan Dalam hal ini keindahan dianggap
(balance) dan perlawanan (contrast). searti dengan niali estetis pada umumnya
Dalam rangka ciri-ciri pokok itu apabila sesuatu benda itu indah. Sebutan itu
adalah ahli pikir yang menyatakan bahwa tidak menunjuk kepada sesuatu ciri seperti
keindahan tersusun dari pelbagai keselarasan umpamanya keseimbangan atau sebagai
dan perlawanan dari garis, warna, bentuk, penilaian subyektif saja, melainkan
nada dan kata-kata. Adapula yang menyangkut ukuran-ukuran nilai yang
berpendapat bahwa keindahan adalah suatu bersangkutan. Dan ukuran-ukuran nilai itu
kumpulan hubungan-hubungan yang selaras tidak terlalu mesti sama untuk masing-
dalam suatu benda dan diantara benda itu masing hal atau karya seni. Orang
dengan si pengamat. melekatkan nilai pada pelbagai hal karena
Istilah dan pengertian keindahan bermacam-macam alasan, misalnya karena
tidak lagi mempunyai tempat yang pemanfaatannya, sifatnya yang langka atau
terpenting dalam estetik karena sifatnya karena coraknya yang tersendiri (The Liang
yang makna ganda untuk menyebut pelbagai Gie, 1983:36).
hal, bersifat longgar untuk dimuati macam- Mengenai pelbagai ragam dari nilai,
macam ciri dan juga subyektif untuk ada pendapat yang membedakan antara lain
menyatakan penilaian pribadi terhadap nilai subyektif dan nilai obyektif.
sesuatu yang kebetulan menyenangkan. Pembedaan lainnya antara nilai
Orang dapat menyebut serangkaian bunga perseorangan dan nilai kemasyarakatan.
yang sangat berwarna-warni sebagai hal Tapi penggolongan yang penting dari para
yang indah dan suatu pemandangan alam ahli adalah pembedaan nilai dalam nilai
yang tenang dan indah pula. Konsepsi yang eksentrik dan nilai intrinsik. Nilai Eksentrik
bersifatdemikian itu sulitlah dijadikan dasar adalah sifat baik atau berniali dari
untuk menyusun sesuatu teori dalam estetik. sesuatubenda sebagai sesuatu alat atau
Oleh karena itu kemudian orang lebih sarana untuk sesuatu hal lainnya. Ini sering
menerima konsepsi tentang nilai estetis disebut juga instrumental (contributory)
(aesthetic value) tang dikemukakan antara value, yakni nilai yang bersifat alat atau
lain oleh Edward Bullough (19880-1934). membantu. Sedangkan Nilai Intrinsik
Dalam rangka teori umum tentang dimaksudkan sifat baik atau bernilai dalam
nilai, pengertian keindahan dianggap sebagai dirinya atau sebagai sesuatu tujuan ataupun
salah satu jenis nilai. Untuk demi kepentingan sendiri dari benda yang
membedakannya dengan jenis-jenis nilai bersangkutan. Ini kadang-kadang disebut
juga consummatory value, yakni nilai yang berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri
telah lengkap atau mencapai tujuan yang di yang menciptakan nilai estetetis adalah sifat
kehendaki. Yang umumnya diakui sebagai (kwalita) yang memang telah melekat pada
nilai-nilai intrinsik itu ialah kebenaran, benda indah yang bersangkutan, terlepas
kebaikan dan keindahan. Akhirnya orang dari orang yang mengamatinya. Pengamatan
membedakan pula antara nilai positif (untuk seseorang hanyalah menemukan atau
sesuatu yang bernilai) dan lawannya, yakni menyingkap sifat-sifat indah yang sudah ada
nilai negative kadang-kadang ada juga yang pada sesuatu benda dan sama sekali tidak
menamakannya disvalue (tiada nilai). Dalam terpengaruh untuk mengubahnya. Teori
perkembangan estetik akhir-akhir ini, Subjektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang
keindahan tidak hanya dipersamakan artinya menciptakan keindahan pada suatu benda
dengan nilai estetika umumnya, melainkan sesungguhnya tidak ada, yang ada hanyalah
juga dipakai untuk menyebut satu macam tanggapan perasaan dalam diri seseorang
atau nilai estetis. (The Liang Gie 1983:34). yang mengamati sesuatu benda.
Estetika kadang-kadang dirumuskan Adanya keindahan semata-mata
pula sebagai cabang filsafat yang tergantung pada pencerapan sipengamat itu.
berhubungan dengan teori keindahan (theory Kalaupun dinyatakan bahwa suatu benda
of beauty). Definisi keindahan memberitahu mempunyai nilai estetis, hal ini diartikan
orang untuk mengenali apa keindahan itu, bahwa seseorang pengamat memperoleh
maka teori keindahan menjelaskan suatu pengalaman estetis sebagai tanggapan
bagaimana keindahan itu. terhadap benda itu.
Salah satu persoalan pokok dari teori
keindahan yaitu, mengenai sifat dasar dari
keindahan. Apakah keindahan itu
merupakan sesuatu yang ada pada benda
indah ataukah hanya terdapat dalam alam
pikiran orang yang mengamati benda
tersebut?.
Penjelasan terhadap problem ini
dalam sejarah estetik menimbulkan 2
kelompok teori yang terkenal sebagai teori
obyektif dan teori subyektif tentang
keindahan atau nilai estetis. Kelompok teori
objektif dianut oleh Plato, Hegel dan
Bernard Bosanguet, sdeangkan teori
subyektif didukung antara lain oleh Henry
Gambar 2.
Home, Earl of Shaftesbury (Lord Ashley)
Jenis Teori Keindahan
dan Edmund Burke. Teori Objektif (The Liang Gie, 1976)
ini, peneliti melakukan wawancara langsung Berikut hasil penelitian dan tanggapan
para pengguna di Koridor BoB . Wawancara partisipan mengenai estetika fasade
dilakukan dengan terbuka untuk bangunan komersial di koridor
Pembahasan :
Di Koridor Boulevard on Bussines
(BoB) di Jalan Piere Tendean Manado
ini, memiliki beraneka ragam bentuk
Gambar 5.
fasade bangunan. Menurut penilaian
Gambar Existing Bangunan Komersial
partisipan bentuk fasade terlihat kontras ditinjau dari Keterpaduan (Unity)
dan berbeda satu sama lain. Dimana
Dimensi fasade bangunan yang lebih
masing-masing bangunan lebih
cenderung berbeda ada yang berbentuk
cenderung menonjolkan ciri khas
kotak, persegi panjang yang mengarah
masing-masing. Deretan bangunan yang
vertikal dan horizontal, menurut
berbeda-beda ketinggian dan beraneka
penilaian partisipan bangunan tersebut
ragam bentuk, warna, tekstur dan garis
tidak sesuai lagi dengan bangunan yang
yang tidak menciptakan hubungan visual
ada disamping kiri maupun kanan
antara elemen.
sehingga terlihat kontras dan
Tabel 1. menunjukan perbedaan yang menonjol.
Tanggapan Partisipan
tentang Estetika Keterpaduan (Unity)
B. Proporsi
Pembahasan :
Tabel menunjukan bahwa penilaian
partisipan terhadap Proporsi sangat
beragam. Mayoritas Partisipan menilai
bahwa kualitas Proporsi cukup baik,
dengan presentasi sebesar terhadap
kualitas Proporsi itu 66,67 % dari yang
di harapkan (100%). Jadi secara
Gambar 4. kontinum dapat digambarkan pada
Gambar Kontinum Skala Likert
dalam bahasan Keterpaduan (Unity) gambar 6.
Gambar 7.
Gambar Existing Bangunan Komersial
ditinjau dari Proporsi
Tabel 3.
Tanggapan Partisipan
tentang Estetika Skala (Scale)
Gambar 9.
Gambar Perbandingan Skala Manusia
dengan Bangunan
D. Keseimbangan ( Balance)
Tabel 4.
Tanggapan Partisipan tentang Estetika
Gambar 8. Keseimbangan (Balance)
Gambar Kontinum Scala Likert
dalam bahasan Skala (Scale)
GRAND PRIM A
2
MEGA MALL
1 T ENDEAN
JALAN
PIERE
5
Kel. We na ng U ta ar
GOLDEN SWALAYAN
MEGA MALL
RUK O HOTEL ARYADUTA
IT CENTRE MANADO
MANADO TRADE
CENTRE
N
T ENDEA
PIERE
J ALAN
MANADO TOWN
SQUARE
KETERANGAN :
Ke l. Tititwu ng e n Uta ar
T ENDEAN
PIERE
J ALAN
SUN
TEL UK MANADO Batas Wilayah
GA
I SA
SUZUKI SINAR
U Sungai
R
IO
GALESONG
Laut
HOTEL LION
3 Kel. Titi twun ge n Selatan
1. Kawasan Megamas
S U NG A I S A RIO
2. Kawasan Blue Banter
3. Kawasan Manado Town Square
J AL AN
PIE RE TENDEAN
4. Patung Wolter Monginsidi
5. Tugu Zero Point
K el. Sa iro Utara
TOYOTA HASJRAT
ABADI
JAL AN PIE RE TENDEAN
KE MAL ALAYANG
JAL AN PIE RE TENDEAN
4 HOTEL PRINCE
BOULEVARD
K el. Sa iro Tu mp a an
HOTEL GOLDEN
DRAGON
HOTEL QUALITY
BATAS WILAYAH PENELITIAN
Gambar 11.
Gambar 10.
Gambar Pembagian Median
Gambar Kontinum Scala Likert
Koridor BoB
dalam bahasan Keseimbangan (Balance)
E. Irama (Rhythm)
Pembahasan :
Berdasarkan hasil penelitian, pembagian Berikut hasil penelitian dan tanggapan
median Koridor BoB sangat terlihat. partisipan mengenai estetika fasade
Namun pembagian pemandangan visual bangunan komersial di koridor BoB Kota
terhadap fasade-fasade bangunan ini Manado berdasarkan pembahasan Irama.
telihat ketika pengguna Koridor BoB ini
Tabel 5.
berada di pertigaan Bahu Mall yaitu di
Tanggapan Partisipan tentang
depan patung Wolter Monginsidi, yang Estetika Irama (Rhytme)
mana dalam posisi tersebut terlihat
deretan bangunan yang berbeda antara
fasade bangunan lajur kiri (A) dan fasade
bangunan yang ada di lajur kanan (B).
Menurut partisipan fasade bangunan
lajur kiri (A) lebih mendominasi
pandangan visual sehingga tidak tercipta
keseimbangan. Abila berada didekat
jembatan kuning kesan deretan fasade
bangunan mulai nampak sebagai garis
aksis yang membagi jalan sebagai aksis
F. Warna (Colour)
V. KESIMPULAN
mulai dari Kawasan Boulevard Mall estetika yang terkandung dalam desain
yang cenderung digunakan adalah warna Boulevard on Bussines (BoB) Jalan Piere
coklat tua dan krem dengan perpaduan Tendean Manado. Pendapat dan penilaian
warna lainnya yaitu warna biru, hijau, ini disimpulkan dalam suatu tabel
merah dan kuning. Dari kondisi ini kategorisasi penilaian sebagai berikut.
• The Liang Gie. 1976. Garis Besar Filsafat • Waani J.O.2000. Sistem Seting
Keindahan. Karya, Yogyakarta Masyarakat Kampung Jawa Tondano.
Tesis Program Pascasarjana Universitas
• Tanudjaja. Christian J. 1991. Kerangka Sam Ratulangi Manado. Universitas Sam
Kerja Makna di dalam Arsitektur, Cet.1, Ratulangi Manado. Hal. 7-10.
Universitas Atma Jaya, Yogyakarta
• Zahnd, M. 2009. Pendekatan dalam
• Wahid. J. 2013. Teori Arsitektur, Suatu perancangan arsitektur, Metode untuk
Kajian Perbedaan Pemahaman Teori menganalisis dan merancang arsitektur
Barat dan Timur. Cet.1, Graha Ilmu, secara efektif. Kanisius, Yogyakarta.
Yogyakarta.