Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dataran Tinggi Dieng merupakan dataran yang terbentuk oleh kawah

gunung berapi yang telah mati. Bentuk kawah jelas terlihat dari dataran yang

terletak di tengah dengan dikelilingi oleh bukit-bukit. Sebelum menjadi dataran,

area ini merupakan danau besar yang kini tinggal bekas-bekasnya berupa telaga.

Bekas-bekas kawah pada saat ini, kadang-kadang masih menampakan aktivitas

vulkanik, misalnya pada kawah Sikidang. Dengan kondisi topografi,

pemandangan alam yang indah dan situs-situs peninggalan purbakala yang

berupa candi, sehingga dataran tinggi Dieng mempunyai potensi sebagai

kawasan wisata yang menarik

Dalam perkembangannya sebagai kawasan wisata, Dataran Tinggi Dieng

memiliki potensi bencana yang cukup besar, seperti yang tercatat dalam data

dasar gunungapi yang diterbitkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam

tahun 2014 (Tabel 1.1), telah terjadi 16 letusan dari tahun 1450 sampai tahun

2009 dan diperkuat lagi menurut Lindsay (1989), pada 200 tahun terakhir di

Dataran Tinggi Dieng paling tidak terjadi 15 kali letusan, yang merupakan

letusan hydrothermal (Zen, 1980) yang menghasilkan lumpur yang tersebar

hanya di sekitar kawah dan mengalir melalui sungai- sungai yang berada di

lereng kawah. Seperti terjadi pada 20 Februari 1979, saat gas beracun keluar dari

Kawah Sinila bersama terjadinya letusan freatik. Akumulasi gas CO2 yang

1
mencapai sekitar 200.000 ton dalam waktu cepat bergerak menuruni lereng dan

lembah, menewaskan 149 penduduk yang tidak menyadari bahaya datang.

Tabel 1.1 Sejarah letusan kawah di Dataran Tinggi Dieng (Sutopo, 2014)
No. Tahun Nama Kawah Aktivitas Letusan Produk Letusan
/ Korban
1. 1450 Letusan normal Abu/pasir
Pakuwojo
2. 1825/1826 Letusan normal Abu/pasir
Pakuwojo
Peningkatan
3. 1883 Kw. Sikidang / Lumpur kawah
Banteng aktivitas

4. 1884 Letusan normal -


Kw. Sikidang
Pembentukan
5. 1895 Uap belerang
Kw. Siglagak
celah

Lumpur dan
6. 1928 Letusan normal
Batur
batu

Uap dan
7. 1939 Letusan normal
Batur lumpur, 5 orang
meninggal
Lumpur/ 59
orang
8. 1944 Gempa bumi dan meninggal, 38
Kw. Sileri
letusan orang luka-
luka, 55 orang
hilang
9. 1964 Letusan normal Lumpur
Kw. Sileri
Kw. Hembusan
10. 1965 Uap dominan air
Condrodimuko/ fumarola, lumpur
Telaga Dringo (?)
Hembusan gas Gas CO2, CO,
11. 1979 CH4, korban
Kw. Sinila
beracun 149 orang
meninggal

2
12. 1990 Letusan freatik Lumpur
Kw. Dieng Kulon
Terjadi gempa
13. 2002 Tidak diikuti -
terasa sebanyak 7
dengan letusan
kali
14. 2004 Letusan freatik Lumpur
Kw. Sileri
Peningkatan
kegempaan yang
15. 2006 diawali gempa -
-
terasa (tektonik
lokal) pada
tanggal 2 April
16. 2009 Letusan freatik Lumpur
Kw. Sibanteng

Meskipun demikian, Dataran Tinggi Dieng lama kelamaan menjadi

kawasan wisata gunungapi yang potensial di Jawa Tengah. Dilansir dari portal

berita Tribun Travel.com, dalam kurun waktu satu tahun pengunjung di Dataran

Tinggi Dieng mencapai 1 juta orang. Untuk itu, pemantauan emisi gas vulkanik

terutama pada objek-objek wisata perlu, bahkan harus terus dilakukan.

Konsentrasi gas sewaktu-waktu dapat meningkat tanpa dapat dideteksi

sebelumnya. Oleh karena itu, kajian ini terpusat pada upaya mengkaji

karakteristik gas vulkanik yang berkembang di Dataran Tinggi Dieng. Setelah

diketahui, maka peneliti mengkorelasikan implikasinya terhadap pengembangan

kawasan wisata di Dataran Tinggi Dieng.

1.2. Maksud dan Tujuan

Penelitian ini dimaksudkan sebagai acuan untuk pemantauan emisi gas

vulkanik, terutama di objek-objek wisata yang vital, seperti beberapa kawah

yang terletak di Dataran Tinggi Dieng.

3
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui krakteristik gas vulkanik yang

terdapat di Dataran Tinggi Dieng, sehingga dapat dikorelasikan terhadap

dampak pengembangan kawasan wisata di Dataran Tinggi Dieng.

1.3. Permasalahan

Seperti yang kita ketahui bahwa Dataran Tinggi Dieng merupakan dataran

yang terbentuk oleh kawah gunung berapi yang sudah mati, dari dataran yang

terbentuk oleh kawah gunung berapi tersebut, terbentuklah lagi kawah-kawah

yang masih menunjukan aktivitas vulkanik, seperti mengeluarkan gas beracun

yang dapat membahayakan bagi wisatawan.

Pada permasalahan kali ini, perlu kita kaji mengenai karakteristik gas

vulkanik yang berada di kawah sekitaran Dataran Tinggi Dieng dan mengkaitkan

kajian ini dengan dampak pengembangan wisata yang berada di Dataran Tinggi

Dieng.

1.4. Perumusan Masalah

Pada seminar Geologi ini dapat disimpulkan perumusan masalah sebagai

berikut :

 Bagaimana karakteristik gas vulkanik yang berada di daerah wisata

Dataran Tinggi Dieng?

 Bagaimana dampaknya terhadap perkembangan daerah wisata

Dataran Tinggi Dieng?

1.5. Batasan Masalah

4
Berdasarkan judul seminar ini, maka permasalahan hanya dibatasi pada

upaya mengkaji karakteristik gas vulkanik yang berkembang di Dataran Tinggi

Dieng. Setelah diketahui, maka peneliti mengkorelasikan implikasinya terhadap

pengembangan kawasan wisata di Dataran Tinggi Dieng.

1.6. Lokasi Penelitian

Dataran Tinggi Dieng merupakan dataran tinggi yang tertinggi kedua

didunia setelah Tibet/Nepal, dan yang terluas di Pulau Jawa. Dieng terletak pada

posisi geografis 70 12’ 19,50" Lintang Selatan dan 1090 54’ 18,12" Bujur Timur,

berada pada ketinggian 6.802 kaki atau 2.093 mdpl.

Secara administratif, Dieng mencakup Desa Dieng Kulon, Kecamatan

Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar,

Kabupaten Wonosobo. Hingga tahun 1990-an wilayah ini tidak terjangkau listrik

dan merupakan salah satu wilayah paling terpencil di Jawa Tengah.

Gambar 1.1. Lokasi daerah Penelitian

5
Dataran Tinggi Dieng berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro

dan Gunung Sumbing. Dataran Tinggi Dieng adalah wilayah vulkanik aktif dan

dapat dikatakan merupakan gunung api raksasa. Kawah-kawah kepundan

banyak dijumpai di sana. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000 mdpl.

Kawasan Dataran Tinggi Dieng merupakan sebuah kompleks gunung berapi

dengan kerucut- kerucutnya terdiri dari:

Bisma, Seroja, Binem, Pangonan Merdada, Pagerkandang, Telogo Dringo,

Pakuwaja, Kendil Sikunir dan Prambanan.

Anda mungkin juga menyukai