Anda di halaman 1dari 13

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Wienshield Survey
Wienshield Survey adalah metode pengumpulan data dengan melihat gambaran wilayah
dengan cara berjalan mengelilingi seluruh lingkungan komunitas. Obervasi dengan
menggunakan penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, dan sentuhan. Tujuan
dari wienshield survey adalah mengumpulkan dengan menggunakan indera mengenai
kekuatan dan kelemahan komunitas (sertakan peta wilayah).

Area yang diobservasi Temuan


Tipe perkampungan/pedesaan : apakah
perumahan, semi usaha atau lingkungan
bisnis
Lingkungan tempat tinggal : apakah rumah
tunggal (terpisah antara rumah
satu dengan lainnya), apartemen, dll

Umur area perumahan : apakah bangunan


baru, lama tapi terpelihara dengan baik,
banyak bangunan yang sudah rusak.
Karak teristik cultural :
- Variasi umur penduduk
- Kegiatan umum penduduk sehari- hari
- Ras yang mendominasi
- Pekerjaan/ pengangguran
- Budaya yang mendominasi
Lingkungan :
- Tampakan umum : halaman, jalan ,
pekarangan, tanaman, patung, dll
- Bahaya lingkungan : polusi udara,
sampah, area bermain yang
berbahaya, alat pemadam
kebakaran, lalu lintas, polisi, jalan untuk
penyeberangan anak sekolah, dll
- Setressor lingkungan :
kegaduhan, kemacetan, tanda-
tanda adanya abuse, tanda adanya
penyalah gunaan obat terlarang, tanda-
tanda kemiskinan
Sumber-sumber yang ada di masyarakat
(kualitas dan kuantitas) :
- Tempat belanja
- Transportasi yang digunakan
masyarakat
- Tempat rekreasi
- Sarana pendidikan
- Sarana agama
- Pelayanan keamanan
- Farmasi
- Kegawatdaruratan misal : alat
pemadam kebakaran, alat tanda
bahaya
- Pelayanan umum : kantor pos,
bank, MCK
- Sarana pembuangan sampah
- Koran dinding
Palayanan kesehatan :
- Fasilitas kesehatan (RS, praktek
bidan, klinik, dll)
- Sumber pelayanan kesehatan
pertama : puskesmas, RS praktek
dokter swasta, praktek bidan,
praktek perawat, dll

B. Pengkajian Kebutuhan kesehatan komunitas

Pengkajian Hasil
1. Inti komunitas

- Sejarah

- Demografi : statistic kependudukan


seperti angka kematian, sex ratio, status
perkawinan, statistic kesehatan seperti angka
penyakit kronik, kesehatan anak, penyakit, dll

- Ethnik : perbedaan budaya, tanda-tanda


yang terlihat yang mengindikasikan
adanya perbedaan budaya

- Nilai dan kepercayaan : agama yang


dianut, sarana beribadah dll
2. Sub system
a. Lingkungan fisik

- Lokasi dan batas desa

- Cuaca /musim

- Kondisi tanah, air udara (kualitas dan kuantitas)

- Perumahan

- Binatang dan tumbuh-tumbuhan

- Sampah dan pengelolaannya


- Pelayanan

umum : listrik

kondisi jalan,

penggilingan padi, dll b.

Pendidikan

- Tingkat pendidikan penduduk

- Sarana sekolah (jika ada) : jumlah


siswa, fasilitas sekolah, UKS

c. Ekonomi

- Tingkat ekonomi penduduk

- Jenis pekerjaan

- Tingkat pengangguran

- Home Industry atau pabrik yang ada di


sekitar masyarakat

- Pusat perbelanjaan

d. System politik dan pemerintahan

- System pemerintahan umum

- Manajemen masyarakat : system


pemilihan pemimpin, perkumpulan di
masyarakat, PJ kesehatan masyarakat

e. Keamanan dan transportasi

- Sarana transportasi : pribadi dan umum

- Sarana dan fasilitas keamanan

f. Pelayanan kesehatan dan sosial

- Sarana dan fasilitas kesehatan yang ada


dan sering digunakan penduduk

- Asuransi kesehatan

- Perilaku sehat penduduk

g. Komunikasi

- Dimana penduduk sering berkumpul

- Alat
komunikasi

h. Rekreasi

- Sarana rekreasi : kondisi, jenis dan jumlah

- Jenis rekreasi yang sering


digunakan masyarakat
Diagnosis Keperawatan Komunitas

Selain data primer, data skunder yang diperoleh melalui laporan/dokumen yang sudah dibuat di
desa/kelurahan puskesmas, kecamatan, atau dinas kesehatan, musalnya laporan tahunan puskesmas,
monografi desa, profil kesehatan, dsb, juga perlu dikumpulkan dari komunitas. Setelah dikumpulkan
melalui pengkajian, data selanjutnya dianalisis, sehingga perumusan diagnosis keperawatan dapat
dilakukan. Diagnosis dirumuskan terkait garis pertahanan yang mengalami kondisi terancam. Ancaman
terhadap garis pertahanan fleksibel memunculkan diagnosis potensial; terhadap garis normal
memunculkan diagnosis resik; dan terhadap garis pertahanan resisten memunculkan diagnosis
actual/gangguan. Analisis data dibuat dalam bentuk matriks

Table format analisis data komunitas

Data Diagnosis keperawatan komunitas

 Insiden TB dalam 6 bulan terahir Tingginya angka TB diwilayah …. Yang


berhubungan dengan tidak
 ….% proporsi penduduk dengan kasus TB adekuatnya penggunaan fasilitas
 Status gizi seluruh anggota keluarga ..% layanan kesehatan untuk
penanggulangan tb dan keterbatasan
 Status imunisasi balita kualitas sasran pelayanan TB

 Ventilasi udara dalam rumah…

 Riwayat frekwnsi batuk lama (lebih dari 3 bulan)…%

 …% keluarga belum memenfaatkan fasilitas kesehatan

 ..% pengetahuan keluarga tentang TB masih rendah

 91% remaja mengalami keputihan Resiko meningkatnya kejadian


infertilitas pada agregat remaja di
 40% remaja yang mengalami keputihan menderita gatal wilayah …. Yang berhubungan dengan
 Upaya yang dilakukan remaja dalam mengatasi keputihan tingginya kejadian gangguan organ
83% didiamkan saja reproduksi remaja dan kurangnya
kebiasaan perawatan organ reproduksi
 55% remaja memiliki kemampuan tentang kesehatan remaja.
reprosuksi yang masih rendah

 40,8% remaja meliki pengetahuan terkait kebiasaan


hygiene personal kesehatan reproduksi yang masih rendah

Diagnosis keperawatan komunitas disusun berdasarkan jenis diagnosis sebagai berikut.


1. Diagnosis sejahtera

Diagnosis sejahtera/ wellness digunakan bila komunitas mempunyai potensi untuk ditingkatkan, belum
ada data maladapti. Perumusan diagnosis keperawatan komunitas potensial, hanya terdiri dari
komponen problem (p) saja, tanpa komponen etiologi (e).

Contoh diagnosis sejahtera/ wellness:

Potensial peningkatan tumbuh kembang pada balita dir t 05 rw 01 desa x kecamatan A, ditandai dengan
cakupan imunisasi 95% (95%), 80% berat badan balita di atas garis merah KMS, 80% pendidikan ibu
adalah SMA, cakupan posyandu 95%.

2. Diagnosis ancaman ( risiko)

Diagnosis risiko digunakan bila belum terdapat paparan masalah kesehatan, tetapi sudah ditemukan
beberapa data maladaptive yang memungkinkan timbulnya gangguan. Perumusan diagnosis
keperawatan komunitas risiko terdiri atas problem (p), etiologi (e) , dan symptom/ sign (s).

Contoh diagnose risiko:

Resiko terjadinya konflik psikologis pada warga RT 05, RW 01 desa x kecamatan A yang berhubungan
dengan koping masyarakat yang tidak efektif ditandai dengan pernah terjadi perkelahian antar- RT,
kegiatan gotonbg royong , dan silaturahmi, rutin rw jarang dilakukan, penyuluhan kesehatan terkait
kesehatan jiwa belum pernah dilakukan, masyarakat sering berkumpul dengan melakukan kegiatan yang
tidak positif seperti berjudi.

3. Diagnosis actual/ gangguan

Diagnosis gangguan ditegakkan bila sudah timbul gangguan/ masalah kesehatandi komunitas, yang
didukung oleh beberapa data maladaptive. Perumusan diagnosis keperawatan komunitas actual terdiri
atas problem (p), etiologi (e), dan symptom/sign (s)

Contoh diagnosis actual:

gangguan/masalah kesehatan reproduksi pada agregat remaja yang berhubungan dengan kurangnya
kebiasaan hygiene Personal, ditandai dengan 92% remaja mengatakan mengalami keputihan patologis,
upaya yang dilakukan remaja dalam mengatasi keputihan 80% didiamkan saja, 92% remaja mengatakan
belum pernah memperoleh informasi kesehatan reproduksi dari petugas kesehatan.

Tingginya kasus diare di wilayah RW 5 kelurahan X yang berhubungan dengan tidak adekuatnya
penggunaan fasilitas layanan kesehatan untuk penanggulangan diare, keterbatasan, dan kualitas sarana
pelayanan diare.

Prioritas Diagnosis Keperawatan komunitas


Setelah data dianalisis dan masalah keperawatan komunitas ditetapkan prioritas masalah kesehatan
komunitas yang perlu ditetapkan bersama masyarakat melalui musyawarah masyarakat desa (MMD) atau
lokakarya mini masyarakat. Prioritas masalah dibuat berdasarkan kategori dapat diatasi, kemudahan, dan
kekhususan, mengingat banyaknya masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Pemilihan masalah ini
sangat penting dilakukan, agar implementasi yang dilakukan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat
dan secara tidak langsung akan membangun rasa percaya diri dan kompetensi masyarakat untuk
mengatasi masalah yang lain (Bract, 1990 dalam Helvie, 1998). Penentuan prioritas masalah
keperawatan komunitas dapat dilakukan melalui metode berikut.

1. Paper and Pencil Tool (Ervin, 2002)

Pentingnya Kemungkinan Peningkatan


masalah untuk perubahan positif terhadap kualitas
dipecahkan : jika diatasi : hidup bila
diatasi :
1 Rendah 0 Tidak ada
Masalah 0 tidak ada Total
2 Sedang 1 Rendah
1 Rendah
3 Tinggi 2 Sedang
2 Sedang
3 Tinggi

Resiko meningkatnya
kejadian infertilitas pada
3 3 3 9
agregat remaja

Kurangnya kebiasaan 3 2 2 7
hygiene personal

2. Scoring diagnosis keperawatan komunitas (DepKes, 2003)

Masalah keperawatan A B C D E F G H Total

Resiko meningkatnya
kejadian infertilitas pada
2 3 2 5 2 3 2 2 21
agregat remaja.

Kurangnya kebiasaan 3 4 3 3 3 3 3 3 25
hygiene personal

Keterangan : Pembobotan :

A. Risiko keparahan 1. Sangat rendah


B. Minat masyarakat 2. Rendah

C. Kemungkinan diatasi 3. Cukup

D. Waktu 4. Tinggi

E. Dana 5. Sangat tinggi

F. Fasilitas

G. Sumber daya

H. Tempat

Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

Musyawarah Masyarakat desa (MMD) adalah pertemuan seluruh warga desa untuk membahas hasil
Survei mawas Diri dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari Survei
Mawas Diri (Depkes RI, 2007). Tujuan dari MMD ini adalah sebagai berikut

1. Masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya


2. Masyarakat sepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan MMD adalah sebagai berikut :

1. Musyawarah masyarakat desa harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas puskesmas,
dan sector terkait di kecamatan
2. MMD dilaksanakan dib alai desa atau tempat pertemuan lain yang ada di desa
3. MMD dilaksanakan segera setelah SMD dilaksanakan

Cara pelaksanaan MMD adalah sebagai berikut :

a. Pembukaan dengan menguraikan maksud dan tujuan MMD dipimpin oleh kepala desa
b. Pengenalan masalah kesehatan oleh masyarakat sendiri melalui curah pendapat dengan
mempergunakan alat peraga, poster, dan lain-lain dengan dipimpin oleh ibu desa
c. Penyajian hasil SMD oleh kelompok SMD
d. Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah dan
hasil SMD, dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas kesehatan di desa atau perawat
komunitas
e. Penyusunan rencana penanggulangan masalah kesehatan dengan dipimpin oleh kepala desa
f. penutup

Intervensi : Plan Of Action (POA)


Perencanaan diawali dengan merumuskan tujuan yang ingin dicapai serta rencana tindakan untuk
mengatasi masalah yang ada. Tujuan dirumuskan untuk mengatasi atau meminimalkan stresor dan
intervensi dirancang berdasarkan tiga tingkat pencegahan. Pencegahan primer untuk memperkuat garis
pertahanan fleksibel, pencegahan sekunder untuk memperkuat garis pertahanan normal, dan
pencegahan tersier untuk memperkuat garis pertahanan resisten (Anderson & McFarlane, 2000).

Tujuan terdiri atas tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Penetapan tujuan jangka panjang
(tujuan umum/TUM) mengacu pada bagaimana mengatasi problem/masalah (P) di komunitas,
sedangkan penetapan tujuan jangka pendek (tujuan khusus/TUK) mengacu pada bagaimana mengatasi
etiologi (E). Tujuan jangka pendek harus SMART (S= spesifik, M= measurable/dapat diukur, A=
achievable/dapat dicapai, R= reality, T= time limited/ punya limit waktu).

Diagnosis Keperawatan TUM TUK


Komunitas

Risiko meningkatnya Tidak terjadi gangguan  Pengetahuan remaja terkait


kejadian infertilitas pada infertilitas pada agregat kesehatan reproduksi meningkat dari …
agregat remaja putrid di remaja putri % menjadi ……%.
wilayah ….. yang
di ….  Menurunnya jumlah siswi yang
berhubungan dengan
tingginya kejadian mengalami keputihan dari …% menjadi
…..%.
gangguan organ
reproduksi remaja dan  Terjadi peningkatan perilaku remaja
kurangnya kebiasaan terkait kebiasaan perawatan organ
perawatan organ reproduksi sehari – hari dari ….%
reproduksi remaja. menjadi ….. %.

 Remaja sudah memanfaatkan layanan


UKS untuk membantu mengatasi
masalah remaja.

Tingginya angka TB di Meningkatnya  Terjadi peningkatan pengetahuan


wilayah …. Yang kemandirian keluarga tentang penanganan TB dari ,,,
berhubungan dengan masyarakat di …. dalam % menjadi …%.
tidak adekuatnya menolong dirinya
penggunaan fasilitas sendiri agar terhindar  Terjadi peningkatan kualitas saranan
kesehatan untuk penanggulangan TB.
layanan kesehatan untuk dari penyebaran TB.
penanggulangan TB dan  Penemuan kasuss TB secara mandiri
keterbatasan kualitas oleh masyarakat.
sarana pelayanan TB.
Rencana kegiatan yang akan dilakukan bersama masyarakat dijabarkan secara operasional dalam
planning of action (POA) yang disusun dan disepakati bersama masyarakat saat MMD atau lokakarya
mini masyarakat.

Tabel rencana kegiatan asuhan keperawatan komunitas

Diagnosis TUM TUK Rencana Kegiatan Evaluasi

Keperawatan

Komunitas

Tingginya angka Meningkatnya Setelah dilakukan 1. Beri penyuluhan Kriteria evaluasi :


TB di wilayah …. kemandirian tindakan keperawatan tentang TB dan pengetahuan
Yang masyarakat di selama satu bulan, perawatannya. masyarakat tentang TB
berhubungan …. dalam diharapkan: meningkat.
dengan tidak menolong 2. Ajarkan masyarakat
 Terjadi peningkatan keterampilan dalam
adekuatnya dirinya sendiri
penggunaan agar terhindar pengetahuan keluarga menangani gejala TB,
tentang penanganan melakukan tindakan Standar evaluasi:
fasilitas layanan dari
kesehatan untuk penyebaran TB dari … % menjadi … pencegahan penularan 1. 70 % keluarga
% TB. mampu menyebutkan
penanggulangan TB.
TB dan pengertian,
 Terjadi peningkatan 3. Deteksi kasus TB di
keterbatasan kualitas sarana masyarakat melalui tanda/gejala, dan
kualitas sarana penyebab TB.
kesehatan untuk skrining.
pelayanan TB. penanggulangan TB.
4. Bagikan leaflet 2. 75 % keluarga
mampu melakukan
 Penemuan kasus TB setelah penyuluhan TB.
secara mandiri oleh tindakan pencegahan
5. Lakukan pembinaan TB.
masyarakat.
kader dalam
kemampuan penemuan 3. 75% kader mampu
menemukan kasus TB
kasus dan penanganan
TB. dan melakukan
penanganan TB.
6. Lakukan kerjasama
dengan institusi
pendidikan formal dan
informal untuk
melaksanakan program
terkait pencegahan dan
penanggulangan TB.
Tabel Planning of Action

Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Sumber dana Media Pj


Keperawatan

Risiko TUM
meningkatnya
 Tidak terjadi di gangguan
kejadian
infertilitas pada infertilitas pada agregat remaja
putri di wilayah….
agregat remaja
putrid di wilayah

TUK

 Pengetahuan remaja terkait


kesehatan reproduksi meningkat
dari …% menjadi …%.
1. Melakukan pendidikan Remaja di Minggu Balai Swadaya Leaflet,
 Jumlah siswa yang mengalami kesehatan reproduksi kepada RW … pertama warga booklet,
keputihan menurun dari …% remaja terkait materi poster
menjadi … %. kesehatan reproduksi dan
pemeliharaanya.
 Perilaku remaja terkait kebiasaan
perawatan orang reproduksi sehari
– hari meningkat dari …% menjadi
….%. 2. Bekerja sama dengan
guru BP dalam memberikan
materi kesehatan reproduksi.
Leaflet,
Guru BP Minggu Sekolah poster
sekolah kedua Dana sekolah
…..
Risiko TUK
meningkatnya
kasus TB di  Pengetahuan kader tentang Pelatihan dan penyegaran Kader di Minggu RW ….. Swadaya Lembar
pengertian, penyebab, tanda dan kader RW …. keempat balik,
wilayah …
gejala, akibat, dan penanggulangan poster,
TB meningkat dari …% menjadi …% leaflet

Anda mungkin juga menyukai