Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Uji CBR (California Bearing Ratio) Laboratorium

Dosen Pengampu : Dra. Daryati, MT

KELOMPOK :

Andreansyah 1503617053
Amanda Sofiyanti 1503617064
Muhammad Fadhil 1503617062
Rina Oktaviani 1503617042

Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
2019
I. LANDASAN TEORI

 Pengujian proctor (Standar Proctor Test) dilakukan dengan cara modified proctor.
Pengujian ini untuk mengetahui nilai air tambah yang akan digunakan untuk benda uji
dalam pengujian CBR. Uji proctor merupakan upaya pemadatan tanah untuk
mengeluarkan pori udara yang terdapat dalam tanah

 CBR (California Bearing Ratio) adalah faktor daya dukung tanah pada keadaan
maksimum. Dengan demikian daya dukung tanah dasar tersebut merupakan nilai
kemampuan lapisan tanah untuk memikul beban setelah tanah dipadatkan. Nilai CBR
adalah perbandingan dalam persen (%) antara tekanan yang diperlukan untuk menembus
tanah dengan piston berpenampang bulat, dengan kecepatan 1,25 mm/menit.

TUJUAN :
 Mengetahui suatu nilai kadar air optimum yang telah dipadatkan dengan pengujian
modified compaction method (standar proctor test)

 Menentukan nilai CBR (California Bearing Ratio) dari suatu material, tanah ataupun
batuan lainnya

II. PERALATAN DAN BAHAN

 PENGUJIAN MODIFIED COMPACTION METHOD


Peralatan :
1. Mold Pemadatan Φ4”
2. Mold Pemadatan Φ6”
3. Palu pemadatan standard
4. Palu pemadatan modified
5. Extruder mold
6. Pisau pemotong
7. Kantong plastik
8. Sendok
9. Cawan
10. Pan
11. Gelas ukur 1000 ml
12. Saringan no 40 atau no 50
13. Oven pengering

Bahan Uji :
1. Tanah
2. Aquades
 PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO
Peralatan :
1. Mesin panetrasi (loading machine) dengan kecepatan = 1,25 mm/menit, lengkap
dengan dial beban (arloji beban) dan arloji penurunan (CBR apparatus assembly)
2. Cetakan compaction, sesuai dengan pengujian modified compaction test.
3. Piringan pemisah (spacer disk)
4. Kertas pori
5. Alat pengujian compaction
6. Alat pengujian kadar air
7. Mold berbentuk silindris dengan diameter dalam 15,5 cm, tinggi 17,5 cm dengan leher
sambungan yang dapat dilepas setinggi 5 cm dan pelat dasar yang berlubang.
8. Piringan pemisah ᴓ15 cm dan tinggi 6 cm
9. Alat penumbuk dengan berat 2,5 kg, ᴓ5 cm dengan tinggi jatuh 30,5 cm.
10. Alat untuk mengukur pengembangan yang terdiri dari pelat pengembangan ᴓ 15 cm
dan berlubang dengan ᴓ lubang 1,6 mm dan tripod untuk menyanggah arloji pembacaan
yang dipasang pada leher sambungan.
11. Beban permukaan – pelat bulat dengan lubang di tangah ᴓ 5,4 cm dan pelat setengah
bulatan yang kesemuanya berdiameter 15cm dengan berat 2,25 kg.
12. Alat penekan
13. Perlengakapan lain seperti baki pencampur, sendok, filter, dll.
14. Alat pengujian specific gravity

Bahan Uji
1. Tanah 5000 gr
2. Aquades

III. LANGKAH – LANGKAH


Persiapan Standar Proctor Test :
 Disturb Sample : Sample dibuat berdasarkan nilai kadar air optimum, sesuai dengan
standar test pemadatan dan syarat mengenai ukuran partikel, tergantung cara modified
compaction test.
a) Menyiapkan sampel tanah 5000 gr, lolos saringan No. 40
b) Mencampur seluruh sampel dengan air dalam kantong dengan rata dalam satu
wadah, nilai kadar air awal dalam hal ini dianggap sama
c) Mengambil sebagian sampel yang dianggap mewakili nilai kadar air seluruhnya,
dan mencari nilai kadar air sampel tersebut
d) Mengembalikan sampel ke kantongnya masing-masing
e) Sehari kemudian setelah kadar air diketahui, menambahkan air ke dalam masing-
masing kantong agar mencapai kadar air yang berbeda-beda
f) Memasukkan contoh tanah ke dalam kantong plastik dan dibiarkan selama 18-24
jam(diperam) agar campuran air merata
1. Jalannya Percobaan
a) Menyiapkan mould, collar, dan base plate
b) Menimbang dan mengukur dimensi mould untuk mengetahui volume 
 tanah
hasil pemadatan
c) Memasukkan tanah ke dalam mould, perkirakan jumlahnya sedemikian rupa
sehingga setelah dipadatkan tingginya mencapai 1/3 tinggi mould karena total
lapisan pemadatan sebanyak 3 lapis)
d) Menumbuk setiap lapisan 25 kali secara merata dengan hammer seberat 5.5 lb
dan tinggi jatuh 12 inch(Standard AASHTO)
e) Membuka collar setelah pemadatan lapis ketiga selesai– meratakan kelebihan
tanah 
 pada moulddengan pelat pemotong
f) Menimbang tanah beserta mould
g) Mengeluarkan contoh tanah dari mould dengan bantuan extruder
h) Mengambilbagian atas, tengah, bawah dari contoh tanah tersebut untuk diperiksa
kadar airnya – dengan demikian akan diperoleh kadar air rata-rata dari contoh
tanah setelah dipadatkan

Persiapan Pengujian CBR :


1. Pasang mold pada pelat dasar, leher penyambung dan timbang beratnya
2. Padatkan tanah dalam mold sebanyak 3 lapisan dengan tumbukan sejumlah 25x untuk
lapisan
3. Check kondisi machine, apakah telah dalam keadaan simetris posisi beban, dial
penurunan, dial pembebanan.
4. Turunkan torak penetrasi sehingga hampir sedikit menyentuh di atas permukaan
sample. Letakan keping pemberat seberat 6 kg diatas permukaan benda uji yang telah
dipersiapkan diatas mesin penetrasi (CBR Machine).
5. Atur torak penetrasi pada permukaan benda uji sehingga arloji beban menunjukan
beban permukaan 6 kg yaitu arloji beban bergerak sejarak
6 kg kg = {(load in kgf)/(gague reading)} x pembacaan arloji
Dari Lampiran 1 untuk beban 5 kgf gague reading = 105,6
Jadi pembacaannya 6 kg = (500/105,6) x pembacaan arloji
Pembacaan arloji = 6 / 4, 7348 m = 1,27 skala
Pembacaan permukaan ini dimaksudkan untuk mendapatkan beban yang
terjadi merata sehingga bidang sentuh yang terjadi dapat sempurna antara
torak dan permukaan benda uji
6. Atur arloji beban dan arloji penetrasi sehingga menunjukan pada angka nol
7. Masukan skalar pada stop kontak lalu hidupkan mesin. Jika alat menggunakan manual
atur kecepatan penetrasi sebesar 1,25 mm/menit, jalankan mesin.
8. Pengujian diberhentkan jika menemukan kondisi sebagai berikut :
 Tiga kali berturut-turut pembacaan pada arloji beban tetap (konstan)
 Tiga kali berturut-turut pembacaan pada arloji beban menurun
 Penetrasi berlangsung lebih dari 10 menit
9. Keluarkan benda uji dan lakukan pengujian lanjutan (kadar air, Gs, Kepadata)
10. Hitung dan Buat grafik

IV. PERHITUNGAN

Perhitungan Standar Proctor Test :


Kadar air mula mula = 35%
Berat tanah = 4500 gram
Penambahan air = 450ml

𝐵 + 100 35 + 100
𝐷=𝐶 + 𝐵 = 450 + 35 = 48,5%
𝐴 4500

Ket:
D = kadar air yang dicari (%)
C = penambahan air (cc)
B = Kadar air mula (%)
A = berat tanah (gr)

𝐷𝑖 − 𝐵 48,5 − 35
𝐶𝑖 = = = 0,207
100 − 𝐵 100 − 35
Menghitung Nilai Zero Air Void Line (ZAV-Line)

ZAV-line adalah garis yang menggambarkan hubungan antara berat isi kering
dengan kadar air dalam kondisi derajat kejenuhan (Sr) 100%.
𝐺𝑠 . 𝛾𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟 2,79 . 1
𝑍𝐴𝑉 = = = 1,18 𝑔𝑟
1 + (𝑊. 𝐺𝑠 )/𝑆𝑟 1 + (0,4850. 2,79 )/1
dengan:
Gs = nilai specific gravity
water = berat jenis air (1 gran/cm3)
W = kadar air
Sr = derajat kejenuhan

Perhitungan CBR :

CBR DATA
UNSOAKED
Metode Pemadatan 10
PUKULAN
Tinggi Mold, tmold (cm) 22,7
Diameter Mold, Dmold
(cm) 15,2
Volume Mold, Vmold
(Cm3) 4117,017
Berat Mold, Wmold (gr) 2000
SEBELUM PENGUJIAN

UNSOAKED
Metode Pemadatan 10
PUKULAN
Berat Mold + Tanah Basah (gr) 9,4 kg
Berat Isi, ꙋ (gr/cm3) 7,4 kg

UNSOAKED - TIDAK TERENDAM

25 pukulan
Waktu Penurunan Pembacaan
Arloji Load
(menit) (mm) (dtk) (kg)
00.00 0.0000 0 0
00,25 0,0142 2,5 11,837
00.50 0,0275 3,8 17,992
00.75 0,0393 4,6 21,780
01.00 0,0531 5,2 24,621
01.25 0,0661 6,5 30,776
01.50 0,0795 8,2 38,825
01.75 0,0925 10,3 48,768
02.00 0,1043 13,4 63,447
02.25 0,1181 15,8 74,811
02.50 0,1330 18,5 87,594
`02.75 0,1468 21,8 103,129
03.00 0,1606 24,8 117,424
03.25 0,1744 27,6 130,682
03.50 0,1897 31,2 147,727
03.75 0,2047 36 170,454
04.00 0,2192 37,4 177,083
04.25 0,2354 40,5 191,671
04.50 0,25 43,6 206,439
04.75 0,2657 46,7 221,117
05.00 0,2815 50,4 238,636
05.25 0,2964 53 250,946
05.50 0,3137 57,4 271,780
05.75 0,3291 60,5 286,458
06.00 0,3444 64 303,030
06.25 0,36 67,5 319,602

PEMERIKSAAN KADAR AIR

25
Uji ke- Pukulan
Sampel Tanah A
Kontainer, w1 (gr) 21
Kontainer + Tanah Basah, W2 (gr) 39,3
Kontainer + Tanah Kering, W3 (gr) 32,8
Tanah Basah, W4 = W2 - W1 (gr) 18,3
Tanah Kering W5= W3 - W1 (gr) 11,8
Berat Air, W6 = W4 - W5 (gr) 6,5
Kadar Air, W = (W6/W5) x 100% 0,55
Kadar Air rata - rata, Waverage (%) 0,55
Berat Isi Kering, ꙋdry (gr/cm3)

𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 17,7


% Pengembangan = x 100% == 22,7 x 100% = 78%
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑙𝑎
Grafik CBR
70
63.447

60

48.768
50

38.825
40
Beban

30.776
30
24.621
21.78
17.992
20
11.837

10

0
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penurunan (mm)

V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI


a. Pemadatan (compaction) dilakukan untuk menentukan nilai kerapatan kering
dan kadar air optimum (Woptimum) dari suatu sampel tanah.
b. Nilai kadar air optimum (Woptimum) pada praktikum ini adalah 48,5 %
c. Nilai Zero air adalah 1,18 gr
Dengan pemukulan yang dilakukan sebanyak 10 kali menghasilkan Load yang
mencapai 600 dalam 6 menit dengan penurunan sekitar 0,36. Maka dari itu semakin
tinggi nilai CBR maka lapisan perkerasan diatasnya akan semakin tipis.
VI. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai