Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dunia usaha dan dunia industri saat ini sedang mengalami

perkembangan yang sangat pesat. Terbukti dengan banyaknya para

perusahaan baik mikro maupun makro dengan dengan beragam usaha

mereka yang menarik dan sudah pasti menghasilkan lapak untuk

meningkatkan taraf hidup pengusaha dan karyawan diperusahaan tersebut.

Dalam kurun waktu setahun terakhir, jumlah pengangguran terbuka di

Indonesia berkurang sekitar 166 ribu (6,17%) orang, dari 7.410.931 pada

Agustus 2013 turun menjadi 7.244.905 pada Agustus 2014 (BPS, 2014).

Meningkatnya pendapatan masyarakat dan gaya hidup yang terus berubah

dari individu maupun kelompok menuntut setiap pengusaha untuk terus

berinovasi dalam menciptakan peluang usaha baru.

Setelah resmi ditetapkan Undang-Undang Keperawatan dengan No

38 Tahun 2014, perawat harus menyesuaikan pendidikan, kompetensi,

regulasi izin praktik yang ada. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan

kualitas sumber daya perawat sehingga layak mendapatkan legalitas yang

nyata dalam melakukan praktiknya. Berdasarkan data Kemenkes (2015),

jumlah perawat di Indonesia yang bekerja sesuai dengan fungsinya pada

tahun 2014 berjumlah 237.181 orang. Walaupun rasio kebutuhan perawat

secara nasional belum mencapai target yaitu 153 perawat per 100.000

penduduk namun secara nasional jumlah perawat telah mencapai target,

hanya persebaran per provinsi yang belum merata (BPPSDMK, 2015).

1
2

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah dimulai sejak akhir

Desember 2015. Perawat ditantang untuk terus meningkatkan kualitasnya

agar dapat bersaing mendapatkan peluang usaha dengan perawat dari

negara lain. MEA secara tidak langsung membuka peluang pekerjaan

semakin besar khususnya bagi perawat Indonesia yang mau bekerja di luar

negeri. Namun, menurut data Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mencatat jumlah

perawat yang berangkat ke luar negeri cendrung menurun, contohnya di

Negara Jepang pada 2008, jumlah perawat yang diberangkatkan ke negara

itu 208 orang dan pada 2014 ada 187 perawat Indonesia yang

diberangkatkan ke Jepang. Penurunan tersebut dipicu oleh kompetensi

perawat Indonesia masih belum mendapat pengakuan sesuai standar

internasional (Kompas, 2015).

Bertambahnya jumlah perawat di Indonesia dan semakin ketatnya

persaingan dalam memperoleh pekerjaan menjadi tantangan tersendiri bagi

perawat. Menurut BPPSDMK (2015) jumlah lulusan tenaga kesehatan

terbanyak pada tahun 2014 adalah program studi keperawatan sebanyak

14.393 lulusan pada program Diploma III dan 1.292 lulusan pada program

Diploma IV. Jumlah tersebut belum ditambah dengan lulusan S1

Keperawatan dan Profesi Keperawatan. Dapat dibayangkan kesulitan

perawat dalam memperoleh tempat pekerjaan yang sesuai dalam bidang

keperawatan. Kesulitan tersebut tentunya akan berdampak pada taraf hidup

seorang perawat, yang sampai saat ini masih sering dikeluhkan oleh

perawat di beberapa tempat pelayanan kesehatan.


3

Nursepreneurship adalah sebuah jawaban bagi perawat untuk

menghadapi tantangan dan kesulitan mendapatkan pekerjaan saat ini.

Nursepreneur yang memiliki kreaktivitas dan kemampuan dalam

memanfaatkan sesuatu untuk dikembangkan menjadi peluang usaha baru

mempunyai peranan penting dalam menciptakan inovasi teknologi dalam

bidang keperawatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Nursepreneur sebagai agent of change menjadikan perawat dengan

kualitasnya tidak hanya dapat mencari peluang kerja melainkan juga

menciptakan peluang kerja yang menjanjikan perawat dalam bidang

keperawatan.

Kewirausahaan (enterpreneur) adalah proses dimana seorang

individu menggunakan upaya terorganisir dan sarana untuk mencari

peluang untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan

dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli apa sumberdaya

yang saat ini dikendalikan (Robbin & Coulter, 2010). Saat ini tidak hanya

orang-orang dari dunia bisnis saja yang dapat mendirikan suatu usaha yang

maju. Melainkan orang-orang dari dunia medis ikut bermunculan membuat

suatu bisnis hebat khususnya perawat. Dahulu Perawat hanya bekerja di

suatu rumah sakit dengan rutinitas kegiatan yang sama setiap harinya,

namun saat ini Keperawatan bukanlah profesi yang statis dan tidak

berubah melainkan profesi yang terus bergerak menuju masa depan.

Berbagai usaha tumbuh dalam bidang keperawatan seperti rumah

manajemen, konsultan keperawatan, terapi komplementer, klinik

kesehatan, pengadaan alat kesehatan, berbagai penyelenggarakan


4

pendidikan dan pelatihan. Di tengah maraknya berbagai usaha tersebut,

saat ini ada sebuah pelayanan homecare yang bergerak dalam berbagai

bidang usaha dalam keperawatan. Pelayanan homecare tersebut adalah

perawatan luka pada pasien diabetes mellitus yang didirikan oleh

sekelompok perawat dengan jiwa intreprenurse. Menurut kami pelayanan

homecare tersebut sangat menarik untuk diketahui dan dibahas lebih lanjut

karena mereka mampu merangkul banyak perawat dalam setiap

aktivitasnya mengembangkan usaha tersebut.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui lebih dalam tentang pelayanan homecare

perawatan luka pada pasien diabetes mellitus dan untuk memenuhi

tugas sebagai syarat kelulusan pada mata ajar Enterprenurse In

Nursing.

1.2.2 Tujuan khusus

1.2.2.1 Untuk mengetahui dan memahami sistem pelayanan

homecare perawatan luka pada pasien diabetes mellitus.

1.2.2.2 Untuk mengetahui gambaran dan kondisi lingkungan

wirausaha keperawatan di pelayanan homecare perawatan

luka pada pasien diabetes mellitus.

1.2.2.3 Untuk mengetahui gambaran potensi usaha terutama dalam

bidang perawatan luka di pelayanan homecare.

1.2.2.4 Menganalisis kelebihan dan kekurangan manajemen usaha

di pelayanan homecare sesuai konsep teori entreprenurse.


5

1.3. Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan makalah dan agar lebih terarah dan

berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah.

Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan

makalah ini, yaitu :

1.3.1 Kelompok membahas tentang konsep enterprenurse, nurse

enterpreuneur dan pelayanan yang diberikan oleh nurse preneur.

1.3.2 Kelompok membahas pelayanan homecare sebagai salah satu usaha

dalam bidang keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai