Penyusun
PRINSIP POKOK STRUKTUR ANGGARAN
A. Definisi Prinsip
Prinsip, menurut KBBI, kebenaran yang menjadi pokok dasar berfikir dan
bertindak. Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum
maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/kelompok sebagai sebuah
pedoman untuk berpikir atau bertindak.
Dualisme pendapat :
1. Asas = Prinsip
2. Asas ≠ Prinsip, Asas diperlukan guna menjamin terselenggaranya prinsip.
B. Prinsip – Prinsip Anggaran Sektor Publik
Menurut Mardiasmo (2002) :
1. Otorisasi oleh legislatif
Angggaran publik harus mendapatkan otorisasi (pemberian kuasa) dari
legislatif terlebih dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan
anggaran tersebut.
2. Komprehensif
Komprehensif adalah catatan anggaran yang bersifat menyeluruh/
penyusunan rencana anggaran secara keseluruhan Manfaat pendekatan
secara sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, mudah diadakannya
evaluasi tujuan akhir kinerja pemerintah secara kualitatif, dan membantu
fungsi pengawasan yang lebih dinamis Anggaran harus menunjukkan
semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah, secara terinci.
3. Keutuhan Anggaran
Semua pendapatan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana
umum (general fund). Dana Umum, di pemerintahan AS keperluan umum
pemerintah, selain membiayai proyek pembangunan dan utang pemerintah
4. Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukan cadangan yang
tersembunyi (hidden reserve) yang dapat dijadikan sebagai kantong-
kantong pemborosan dan inefisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan
munculya underestimate pendapatan dan overestimate pengeluaran.
5. Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dan bersifat tahunan
maupun multi tahunan. UU 17/2003 Pasal 4 “Tahun anggaran meliputi
masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31
Desember.”
6. Nondiscretionary Appropriation
Discreationary yaitu kebebasan untuk menentukan Appropriation
(pemberian). Artinya pembuat anggaran tidak serta merta bisa seenaknya
bebas menentukan untuk apa pembagian peruntukan dana yang telah
dikuasakan kepadanya. Jumlah yang akhirnya nanti disetujui oleh dewan
legislatif ini harus benar-benar ditekankan agar termanfaatkan secara
ekonomis, efisien, dan efektif.
7. Jelas
Anggaran hendaknya jelas terinci namun sederhana, dapat dipahami
masyarakat, dan tidak membingungkan.
8. Diketahui Publik.
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas. Berkaitan
diberlakukannya UU 14/2008 ttg Keterbukaan Informasi Publik Pasal 2
(1) “Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap
Pengguna Informasi Publik.” (2) “Informasi Publik yang dikecualikan
bersifat ketat dan terbatas.” Keuangan publik salah satu informasi publik.
A. Struktur Anggaran
APBD
2. Dana Perimbangan
5. Belanja Langsung
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, mengenai belanja
langsung yang terdapat dalam pasal 50, kelompok belanja langsung dari
suatu kegiatan dibagi menurut jenis belanja terdiri dari :
6. Penerimaan Pembiayaan
7. Pengeluaran Pembiayaan