Anda di halaman 1dari 25

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Perusahaan

3.1.1. Sejarah Apotek Arwana

Apotek Arwana merupakan sebuah unit rawat jalan di apotek pelengkap

Kimia Farma (KF). Kemudian setelah kontrak Apotek Kimia Farma dengan PT.

AKSES habis pada tanggal 1 Juni 1998 didirikan Apotek Arwana sebagai salah satu

unit usaha dari koperasi karyawan PT. AKSES yang telah berganti nama menjadi

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan SIA No. Po.

01.01.46497. Letak Apotek Arwana pada tahun 1998 sampai 2000 terletak di Jl.

Sucipto No. 56 Telp. 61482 Pontianak yang dipimpin oleh Bapak Drs. Bujani yang

sekaligus memimpin koperasi karyawan PT. AKSES. Pada bulan Agustus tahun

2000, Apotek Arwana pindah ke Jl. Sui. Raya Dalam No. 138 Telp: 722248

Pontianak yang dipimpin oleh Dra. Yanuarti, Apt dengan SIK 4733/B dari tahun

1998 hingga sekarang.

Apotek Arwana termasuk apotek golongan A, yang artinya melayani peserta

wajib Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Rawat Jalan Tingkat

Lanjutan (RJTL). Adapun tujuan didirikan Apotek Arwana adalah :

1. sebagai salah satu dari usaha koperasi karyawan BPJS Kesehatan.

27
28

2. Untuk tercapainya kemandirian dibidang sosial yang memiliki peranan dibidang

pembangunan perekonomian sosial pada umumnya dan pembangunan

kesehatan pada khususnya serta kemampuan peningkatan pada masyarakat luas.

3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa barang dan jasa dibidang obat

(Farmasi).

4. Membina dan meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) terwujudnya

tenaga kerja yang terampil, profesional dan tenaga pemimpin yang mempunyai

jiwa kewiraswastaan.
29

3.1.2. Struktur Organisasi

Di Apotek Arwana mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

(PSA)
Koperasi Karyawan BPJS Kesehatan
Kantor Cabang KAL-BAR

Penanggung Jawab/Ketua
Drs. Bujani

(APA)
Dra. Yuniarti, Apt

Seksi Gudang Koord. Pelayanan, ADM dan Keuangan


Essanudin Gani Purwanto

Komputer Resptur AA
Dedi - Dedy - Tuti L
- Agustina - Yuliana
- Dilla

Sumber : Data Olahan Perusahaan (2016)

3.2. Tinjauan Kasus

Apotek Arwana adalah sebuah instansi/perusahaan dibidang penjualan atau

pembelian obat-obatan yang pencatatannya belum terkomputerisasi atau masih

menggunakan pencatatan melalui buku dan pencatatan melalui Microsoft Office

Excel. Dalam hal ini saat melakukan pencatatan terkadang mengalami perselisihan
30

nominal antara pencatatan didalam buku dan pencatatan didalam Microsoft Office

Excel.

Untuk mempermudah pencatatan laporan keuangan instansi/perusahaan

penulis mencoba melakukan pencatatan melalui aplikasi akuntansi. Dalam hal ini

pencatatan yang dilakukan dapat mengurangi kesalahan/perselisihan dalam

pencatatan laporan keuangan.

3.3. Pencatatan Akuntansi Manual

a. Saldo Awal Akun

Saldo awal berguna untuk memasukkan nilai awal dari akun-aku yang

digunakan dalam transaksi. Pengisian saldo awal ini dengan nilai terakhir dari akun-

akun yang ada. Saldo awal ini harus dimasukkan dengan benar dan teliti karena akan

berpengaruh pada nilai dari akun seterusnya. Seperti pada Lampiran A.1

b. Saldo Awal Hutang Usaha

Saldo awal hutang ini wajib diisi oleh perusahaan yang mempunyai saldo

hutang usaha dari periode sebelumnya. Seperti pada Lampiran B.1

c. Saldo Awal Piutang Usaha

Saldo awal piutang ini wajib diisi oleh perusahaan yang mempunyai saldo

hutang usaha dari periode sebelumnya. Seperti pada Lampiran C.1


31

3.4. Pencatatan Dengan Tools Aplikasi

3.4.1. Setup Awal

a. Membuat Data Perusahaan

Untuk memulai input data transaksi kedalam Zahir Accounting untuk

perusahaan dagang. Pertama-tama membuat dulu data baru tempat dimana nanti

transaksi perusahaan akan di input. Langkah untuk membuat data baru :

1. Klik File-Menu Data Baru atau pada menu utama Zahir klik Membuat Data

Baru.

2. Setelah itu akan muncul form pengisian informasi perusahaan dimana akan

diminta untuk mengisi informasi dasar tentang perusahaan seperti nama

perusahaan, alamat perusahaan, kota tempat perusahaan, negara domisili

perusahaan, dan kode pos.

Gambar 3.1 : Pengisian Informasi Awal Perusahaan

3. Setelah selesai mengisi informasi perusahaan, tekan Lanjutkan untuk menuju

bagian berikutnya, yaitu menentukan periode akuntansi.


32

4. Setelah menekan tombol Lanjutkan akan muncul form pengisian periode

akuntansi.

Gambar 3.2 : Form Pengisian Periode Akuntansi

5. Pada form periode akuntansi tersebut isikan periode akuntansi dimana akan

memulai pencatatan pada bagian Bulan, kemudian ketik tahun periode

akuntansi pada bagian Tahun, yang ketiga pilih bulan dimana melakukan tutup

buku. Tutup buku biasanya dilakukan pada bulan Desember. Kemudian yang

terakhir, pilih lokasi file dimana akan menyimpan data pada bagian Lokasi dan

Nama File. Untuk memilih lokasi file klik gambar di sebelah kotak.

6. Setelah pengisian Form Periode Akuntansi selesai dilakukan, tekan Lanjutkan

untuk menuju proses berikutnya yaitu Konfirmasi Akhir.

7. Selanjutnya akan muncul Form Konfirmasi Akhir.


33

Gambar 3.3 : Form Konfirmasi Akhir

8. Tekan Proses stelah memastikan kebenaran informasi dasar perusahaan dan

menuju bagian penentuan jenis usaha.

9. Setelah itu, muncul Form Jenis Usaha.

Gambar 3.4 : Form Jenis Usaha

10. Pilih pada bagian Bidang Usaha pada form tersebut bidang usaha yang sesuai

dengan perusahaan.
34

11. Jika ingin melihat daftar rekening yang telah disediakan Zahir Accounting, klik

tombol Lihat Daftar Rekening. Untuk melanjutkan ke proses berikutnya, tekan

Lanjutkan.

12. Selanjutnya akan muncul form konfirmasi Jenis Usaha.

Gambar 3.5 : Form Konfirmasi Jenis Usaha

13. Bila jenis usaha sudah fix, tekan Yes dan akan menuju bagian berikutnya yaitu

penentuan mata uang fungsional atau mata uang yang digunakan dalam

transaksi.

14. Selanjutnya akan muncul form mata uang fungsional.

Gambar 3.6 : Form Mata Uang Fungsional


35

15. Pada form tersebut, tentukan kode mata uang fungsional yang akan digunakan

pada bagian Kode Mata Uang dengan menekan gambar disebelah kotak untuk

memilih mata uang. Dalam transaksi Toserba D&D kali ini, mata uang yang

akan digunakan adalah Rupiah dengan kode mata uang IDR. Kotak Nama

Mata Uang dan Simbol akan otomatis terisi setelah memilih kode mata uang.

16. Setelah menentukan mata uang yang digunakan, tekan Lanjutkan dan akan

sampai pada form konfirmasi dimana proses pembuatan data baru telah selesai.

Gambar 3.7 : Form Konfirmasi Selesai

17. Klik Selesai untuk mengakhiri proses pembuatan data baru.

b. Membuat Kode Barang

Setelah membuat data perusahaan baru selanjutnya mengisi kode barang. Kode

Barang diisi dengan kode yang diberikan terhadap barang yang diinput.
36

1. Pilih Data Produk.

Gambar 3.8 : Form Data Produk

2. Klik Baru pada pojok kiri bawah kotak.

Gambar 3.9 : Form Data Barang/Persediaan

3. Setelah di input semua data barang, tekan Rekam pada kotak pojok kanan

bawah.
37

Gambar 3.10 : Form Daftar Barang

c. Membuat Kode Customer

Setelah input data produk selanjutnya mengisi Kode Customer. Kode Customer

diisi dengan kode yang diberikan terhadap Customer yang di input.

1. Pilih Data Nama dan Alamat.

Gambar 3.11 : Form Data Nama dan Alamat

2. Klik Baru pada pojok kiri bawah kotak. Bagian-bagian yang diisi pada form ini

antara lain:

a. ID : mengisi ID dengan kode yang diberikan pada orang yang berhutang.

b. Perusahaan/Nama : kotak di bawah ID ini bisa berupa nama perusahaan

atau nama orang bergantung pada entitas yang berhutang. Untuk

mengubah jenis entitas bisa dilakukan pada kolom box jenis.


38

c. Tipe : memilih tipe orang yang berhutang, bisa berupa Customer, Vendor,

Employe (Pegawai), Others. Default yang dipilih oleh Zahir Accounting

adalah customer karena pada umumnya yang perusahaan memiliki piutang

terhadap customer.

d. Klasifikasi : untuk menggolongkan customer termasuk dalam jenis apa.

Default yang diberikan Zahir Accounting adalah General. Bila ingin

mengganti klasifikasinya klik gambar mouse disebelah kotak.

Gambar 3.12 : Form Data Nama dan Alamat

3. Setelah di input semua data customer, tekan Rekam pada kotak pojok kanan

bawah.

Gambar 3.13 : Form Data Nama dan Alamat


39

d. Membuat Kode Supplier

Setelah input data customer selanjutnya mengisi Kode Supplier. Kode Supplier

diisi dengan kode yang diberikan terhadap Supplier yang di input.

1. Pilih Data Nama dan Alamat.

Gambar 3.14 : Form Data Nama dan Alamat

2. Klik Baru pada pojok kiri bawah kotak. Bagian-bagian yang diisi pada form ini

antara lain:

a. ID : mengisi ID dengan kode yang diberikan pada orang yang berhutang.

b. Perusahaan/Nama : kotak di bawah ID ini bisa berupa nama perusahaan

atau nama orang bergantung pada entitas yang berhutang. Untuk

mengubah jenis entitas bisa dilakukan pada kolom box jenis.

c. Tipe : memilih tipe orang yang berhutang, bisa berupa Customer, Vendor,

Employe (Pegawai), Others. Default yang dipilih oleh Zahir Accounting

adalah customer karena pada umumnya yang perusahaan memiliki piutang

terhadap customer.
40

d. Klasifikasi : untuk menggolongkan customer termasuk dalam jenis apa.

Default yang diberikan Zahir Accounting adalah General. Bila ingin

mengganti klasifikasinya klik gambar mouse disebelah kotak.

Gambar 3.15 : Form Data Nama dan Alamat

3. Setelah di input semua data supplier, tekan Rekam pada kotak pojok kanan

bawah.

Gambar 3.16 : Form Data Nama dan Alamat

e. Membuat Kode Pajak

Langkah untuk membuat data master pajak :

1. Pilih Data-Data kemudian pilih Data Pajak.


41

2. Kemudian akan muncul kotak berisi daftar pajak. Untuk membuat data pajak

yang baru, klik Baru dan akan muncul form pengisian data pajak. Data-data

yang dapt di isi pada form di bawah ini antara lain :

a. Kode : diisi dengan kode dari jenis pajak yang dimasukkan, misalnya PPh

21 untuk Pajak Penghasilan Pasal 21, PPn untuk Pajak Pertambahan Nilai,

dan lain-lain.

b. Pajak : diisi dengan nama dari jenis pajak yang dibuat misalnya Pajak

Pertambahan Nilai, Pajak Penghasilan Pasal 21, dan lain-lain.

c. Presentase : diisi dengan presentase dari pajak yang dibuat, misalnya

untuk Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%.

d. Akun Beli : diisi dengan Daftar Akun yang diperlukan pada saat transaksi

pembelian untuk Daftar Akun Pajak yang sedang dibuat.

e. Akun Jual : diisi dengan Daftar Akun yang diperlukan pada saat transaksi

penjualan untuk Daftar Akun Pajak yang sedang dibuat.

Gambar 3.17 : Data Pajak


42

3. Jika semua data telah diisi, untuk mengakhiri proses klik Rekam.Untuk

memasukkan data pajak berikutnya tanpa menutup form, klik baru.

3.1.2. Input Saldo Awal

a. Input Saldo Awal Akun

Saldo Awal ini wajib diisi bila perusahaan mempunyai saldo awal akun-

akun dari periode sebelum menggunakan Zahir Accounting. Pada bagian menu Saldo

Awal Akun, bisa mengisikan nilai dari setiap akun yang akan terlibat dalam transaksi.

Saldo yang diisikan disini akan menjadi nilai awal untuk perhitungan akun ke

depannya. Oleh karena itu, bagian ini sangat penting untuk dimasukan dengan benar

dan teliti. Langkah-langkah untuk melakukan pengisian saldo awal adalah sebagai

berikut:

1. Pilih Setting-Saldo Awal-Saldo Awal Akun

Gambar 3.18 : Menentukan Saldo Awal Akun

2. Kemudian akan muncul kotak berisi daftar akun. Nilai dari akun berikut masih

0 dan dapat di edit secara manual. Pada bagian ini, tidak bisa mengganti nama

dari akun-akun yang ada dan hanya bisa mengganti nilainya saja. Semua akun

disini bernilai positif, kecuali Akumulasi Penyusutan harus bernilai negatif.


43

Gambar 3.19 : Form Pengisian Saldo Awal Akun

3. Setelah mengisi, pastikan bahwa tulisan dibawah kotak bernilai 0.

Gambar 3.20 : Form Pengisian Saldo Awal Sudah Diisi

4. Untuk menyudahi proses pengisian saldo awal akun, klik Rekam.


44

b. Saldo Awal Hutang Usaha

Saldo awal hutang usaha ini wajib diisi bila perusahaan mempunyai saldo

hutang usaha dari periode sebelum menggunakan Zahir Accounting. Pada bagian

menu saldo awal hutang usaha ini, bisa mengisikan daftar hutang yang ada terhadap

masing-masing entitas yang memiliki utang secara terperinci. Langkah-langkah untuk

melakukan pengisian saldo awal hutang usaha adalah :

1. Klik Setting-Saldo Awal-Saldo Awal Usaha.

Gambar 3.21 : Menentukan Saldo Awal Hutang

2. Kemudian akan muncul kotak. Untuk mulai mengisi, klik Baru dan akan

muncul kotak dialog.

Gambar 3.22 : Form Entri Saldo Awal Hutang Usaha

3. Nilai saldo awal hutang usaha akan berkurang jika sudah ada pelunasan atas

invoice hutang pada saldo awal tersebut.


45

Gambar 3.23 : Form Entri Saldo Awal Hutang Usaha

c. Awal Piutang Usaha

Pada bagian menu saldo awal piutang usaha bisa mengisikan daftar piutang

yang ada terhadap masing-masing entitas yang memiliki utang secara terperinci.

Saldo yang diisikan disini akan secara otomatis masuk ke dalam kartu piutang usaha.

Langkah-langkah untuk melakukan pengisian saldo awal piutang usaha adalah

sebagai berikut:

1. Klik Setting-Saldo Awal-Saldo Awal Piutang Usaha

Gambar 3.24 : Menentukan Saldo Awal Piutang Usaha


46

2. Kemudian akan muncul kotak, untuk mulai mengisi klik Baru.

Gambar 3.25 : Form Entri Saldo Awal Piutang Usaha

3. Setelah selesai melakukan pengisian secara lengkap maka klik Rekam.

Gambar 3.26 : Form Entri Saldo Awal Piutang Usaha

d. Input saldo awal persediaan

Pada bagian menu saldo awal persediaan ini bisa mengisikan daftar

persediaan awal yang dimiliki. Saldo yg diisikan akan secara otomatis masuk ke kartu

persediaan. Langkah-langkahnya sebagai berikut :


47

1. Klik Setting-Saldo Awal-Saldo Awal Piutang Usaha.

Gambar 3.27 : Menentukan Saldo Awal Persediaan

2. Untuk melakukan pengisisan data baru, klik Baru.

Gambar 3.28 : Form Entri Saldo Awal Persediaan

3. Untuk melakukan pengisisan kode barang klik gambar mouse disebelah kotak

lalu masukkan stok awal dan harga pokok satuan klik Rekam.

Gambar 3.29 : Form Entri Saldo Awal Persediaan


48

3.4.3. Input Data Transaksi

a. Transaksi Pembelian

Pada Zahir Accounting, penjurnalan semua transaksi yang berhubungan

dengan pembelian telah dikelompokkan pada menu yang khusus yaitu menu

pembelian pada bagian modul utama Zahir Accounting.

1. Pembelian Barang

Menu Invoicing (Penerimaan Barang) digunakan untuk transaksi pembelian barang

kepada Supplier. Transaksinya seperti Lampiran D.1.

Langkah pengerjaan :

a. Klik menu Pembelian kemudian pilih Penerimaan Barang.

b. Selanjutnya lakukan pengisian data transaksi sesuai dengan transaksi yang

terjadi. Sebagai tips, untuk mempermudah pengisian daftar item yang akan di

pesan, klik langsung stock list untuk memudahkan anda memilih item yang

akan dibeli.

Gambar 3.30 : Form Penerimaan Barang


49

c. Jika semua data telah terisi, untuk mengakhiri proses tekan Rekam.

b. Transaksi Penjualan

Pada Zahir Accounting, penjurnalan semua transaksi yang berhubungan

dengan penjualan yang telah dikelompokkan pada menu yang khusus yaitu menu

penjualan pada bagian modul utama Zahir Accounting.

1. Penjualan Barang

Menu Invoicing (Pengiriman Barang) digunakan untuk menginput transaksi

pengiriman barang kepada customer, baik penjualan secara tunai maupun kredit.

Contoh dari transaksi yang dikerjakan seperti Lampiran D.1.

Langkah penyelesaian :

a. Pilih menu Penjualan kemudian pilih Invoicing ( Pengiriman Barang)

b. Selanjutnya akan muncul From Sales Order, kemudian lakukan pengisian

data transaksi sesuai transaksi yang terjadi.

Gambar 3.31 : Form Pengiriman Barang (Invoicing)

c. Untuk mengakhiri proses tekan Rekam.


50

3.4.4. Laporan Keuanagan

Laporan Keuangan mempunyai peranan penting bagi perusahaan yaitu :

1. Memberikan informasi posisi keuangan

2. Bagi pihak dan pemegang Saham

3. Bagi Manajemen

a. Laporan Laba/Rugi

Laporan Laba/Rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu oerusahaan yang

dihasilkan pada suatu oeriode akutansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan

dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu Laba/Rugi bersih.


Laba Rugi
Mei 2016

Gambar 3.32 : Laporan Laba Rugi Standar


51

b. Neraca

Neraca atau laporan posisi keuangan adalah bagian dari laporan keuangan

suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akutansi yang menunjukkan posisi

keuangan entitas tersebut pada akhir periode.

Mei 2016

Gambar 3.33 : Laporan Neraca Standar

Anda mungkin juga menyukai