Anda di halaman 1dari 28

Farmakologi

A.52.203/3 SKS
Nilai
UTS = 40%
UAS = 40%
Tugas = 20%
Farmakologi

Konsep Farmakologi
Materi
1. Pengertian farmakologi
2. Beberapa istilah penting dalam farmakologi
3. Ruang lingkup farmakologi
4. Macam – macam obat
5. Perundang – undangan obat
• Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari
pengetahuan obat dengan seluruh aspeknya, baik
sifat kimiawi maupun fisikanya, kegiatan fisiologi,
resorbsi dan nasibnya dalam organisme hidup.

• Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk


produkbiologi yang digunakan untuk :
– penetapan diagnosis
– pencegahan
– penyembuhan
– pemulihan
– peningkatan kesehatan
– kontrasepsi untuk manusia.
Farmakologi mempunyai keterkaitan dengan
- Farmakognosi, ilmu yang mempelajari
pengenalan tanaman dan bahan2 lain sebagai
sumber obat dari alam
- Farmakoterapi, berhubungan dengan
penggunaan obat di klinik
- Toksikologi, mempelajari efek racun dan zat
kimia
Farmakologi terfokus pada 2 sub disiplin
1. Farmakokinetika, apa yang dialami obat
yang diberikan pada suatu mahluk, yaitu
absorbsi (A), distribusi (D), metabolisme
atau biotransformasi (M), dan ekskresi (E).
2. Farmakodinamika, pengaruh obat terhadap
sel hidup, organ, atau mahluk hidup.
Nama kimia, nama generik dan nama
dagang
• Nama kimia, nama berdasarkan struktur kimia
obat
• Obat generik adalah obat yang menggunakan
nama obat internasional atau nama lazim yang
sering dipakai (The International Nonpropietary
names lists for pharmaceutical preparation =
INN).
• Nama dagang, obat dengan nama milik suatu
perusahaan dengan nama khas yang dilindungi
hukum
Nama Kimia Nama Generik Nama Paten
dan nama dagang
Asam asetilsalisilat Asetosal Aspirin (bayer)
Aspilet (united american)
Ascardia (pharos)
(6R)-6-[α-d-(4- Amoksisilin Amoxil (GlaxoSmithKline)
Hydroxyphenyl)glycylamin Amoksan (Sanbe)
o]penicillanic acid
Kalmoxillin (Kalbe Farma)
Lapimox (Lapi)
ISTILAH FARMAKOLOGI
• Plasebo adalah sediaan obat tanpa kegiatan
farmakologi.
• Efek samping adalah segala sesuatu khasiat
yang tidak diinginkan untuk tujuan terapi yang
dimaksudkan pada dosis yang dianjurkan.
• Toleransi adalah keadaan hiporeaktif akibat
pajanan obat bersangkutan sebelumnya.
• Onset : Waktu mulai bekerja obat

P Fajri Koeanda
ISTILAH FARMAKOLOGI
• Takifilaksis adalah toleransi yang terjadi
dengan cepat setelah pemberian beberapa
dosis obat tersebut.
• Resisten adalah jika toleransi timbul akibat
pembentukan antibodi terhadap obat.
• Idiosinkrasi adalah bila suatu obat meberikan
efek yang berlainan dari efek normalnya.

P Fajri Koeanda
Penggolongan obat
menurut Permenkes No. 917/1993
1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di
pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter.
Contoh : Parasetamol
2. Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas adalah obat yang
sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih
dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter,
dan disertai dengan tanda peringatan.
Contoh : CTM
3. Obat Keras dan Psikotropika
Obat keras adalah obat yang hanya dapat
dibeli di apotek dengan resep dokter.
Contoh : Asam Mefenamat
Obat psikotropika adalah obat keras baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
Contoh : Diazepam, Phenobarbital
4. Obat Narkotika
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan
ketergantungan.
Contoh : Morfin, Petidin
Obat tradisional
a) Jamu, yaitu obat yang masih berbentuk simplisia
b) Herbal Terstandar, sediaan obat bahan alam
yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya
secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan
bakunya telah di standarisasi.
c) Fitofarmaka, sediaan obat bahan alam yang
telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya
secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik,
bahan baku dan produk jadinya telah di
standarisasi
PENGEMBANGAN DAN PENILAIAN
OBAT BARU
• UJI PRAKLINIK
• UJI KLINIK
1. Fase I
2. Fase II
3. Fase III
4. Fase IV

P Fajri Koeanda
UJI PRAKLINIK
Suatu senyawa yang baru ditemukan terlebih
dahulu diuji dengan serngkaian uji farmakologi
pada organ terpisah dan hewan coba.
Jika ditemukan aktivitas farmakologi yang
mungkin bermanfaat maka senyawa yang lolos
penyaringan akan diteliti lebih lanjut.

P Fajri Koeanda
PRAKLINIK
Sebelum calon obat dapat dicobakan pada
manusia dilakukan penelitian sifat
farmakokinetik, farmakodinamik, dan efek
toksiknya pada hewan coba.

P Fajri Koeanda
PRAKLINIK
Uji toksikologi pada hewan coba meliputi :
• Toksisitaas akut, efek-efek dosis tunggal yang besar
hingga letal.
• Toksisitas kronis, efek-efek dosis bertingkat pada
penggunaan yang panjang
• Teratogenisitas
• Karsinogenisitas
• Mutagnisitas
• Uji ketergantungan
P Fajri Koeanda
UJI KLINIK FASE I
• Biasanya dilakukan pada sukarelawan sehat
• Subjek 20-50 org
• Yang diteliti keamanan dari obat
• Diteliti sifat farmakodinamik dan
farmakokinetik pada manusia
• Dilakukan terbuka dan tanpa pembanding
oleh dokter ahli
UJI KLINIK FASE II

• Dilakukan pada pasien yang kelak akan diobati oleh obat ini,
tanpa penyakit penyerta.
• Subjek 100-200 pasien
• Yang diteliti efek terapi (khasiat obat pada manusia)
• Studi kisaran dosis, untuk menetapkan dosis optimal
• Keamanan obat
• Obat baru dibandingkan dengan plasebo atau obat standar,
secara acak dan tersamar ganda.
• Dilakukan oleh dokter ahli
UJI KLINIK FASE III
• Dilakukan pada pasien yang kelak akan diobati oleh obat ini,
dengan penyakit penyerta.
• Subjek paling sedikit 500 pasien
• Memastikan efek terapi, dan efek samping lain yang tidak
terlihat pada fase II
• Keamanan obat
• Obat baru dibandingkan dengan obat sama dengan dosis
berbeda, plasebo, obat standar.
• Pengujian dilakukan secara acak dan tersamar ganda.
• Dilakukan oleh dokter yang kurang ahli
UJI KLINIK FASE IV
• Pengamatan terhadap obat yang beredar
dipasaran. Yang diamati :
• Efek samping pada frekuensi penggunaan
rendah atau bertahun-tahun
• Efektivitas obat pada pasien berpenyakit
berat, ganda, anak-anak, usia lanjut,
penggunaan berkalikali,
• Efek obat terhadap morbiditas, dan mortalitas
• Efek baru dari obat
Time course for the development of a
new drug

Adapted from FDA Consumer, 21:5, 1987; New Drug Approvals in 1997, Pharmaceutical Research and Manufacturers
Association, Washington, DC, January 1998
Penggunaan obat dan kehamilan
• Kategori A : Studi berpembanding tidak
menunjukan ada resiko.
Studi berpembanding yang cukup pada wanita
hamil menunjukan tidak ada resiko terhadap
fetus pada trisemester pertama, kedua dan ketiga
• Kategori B : Tidak ada bukti risiko pada manusia
Studi reproduksi pada hewan tidak menunjukan
adanya resiko pada fetus, dan tidak ada data studi
yang cukup pada manusia.
• Kategori C : Resiko tidak dapat disingkirkan
Studi pada hewan menunjukan adanya resiko pada fetus
dan tidak ada data studi yang terkontrol baik yang cukup
pada manusia. Potensi keuntungan melebihi resiko.
• Kategori D : Bukti resikonya positif
Terdapat bukti resiko terhadap fetus manusia
berdasarkan studi pada manusia dan pengalaman
penggunaan. Potensi keuntungan melebihi resiko
• Kategori X : Kontraindikasi pada kehamilan
Studi pada manusia dan hewan menunjukan
terjadinya abnormalitas pada fetus. Potensi
resiko melebihi keuntungannya
Contoh Pregnancy Risk Factor
(MIMS)
Panadol (paracetamol)

Cravit (Levofloxacin)
Pustaka yang dianjurkan dibaca
• Farmakologi dan Terapi Edisi 5
• Fisiologi : Sherwood
• MIMS, ISO
• British National Formulary for Children

Anda mungkin juga menyukai