Anda di halaman 1dari 32

PROSES PEMESINAN LOGAM

TEKNOLOGI MEKANIK (E71040115)

Program Studi D3 Teknik Elektro


Semester Ganjil 2017/2018
Fundamental

 Pemesinan adalah proses manufaktur


dengan cara membuang sebagian
material/bahan menggunakan alat potong.

 Akibat pemotongan tersebut muncul


serpihan-serpihan (chips) sehingga diperoleh
bentuk permukaan yang diinginkan.
Fundamental
Keuntungan Proses Pemesinan

 Dapat diaplikasikan pada berbagai macam


material/bahan.
 Dapat digunakan untuk bentuk dasar
geometris.
 Dapat menghasilkan ukuran dengan toleransi
sangat ketat yaitu kurang dari 0,005 mm.
 Memungkinkan untuk menghasilkan
permukaan yang demikian halus hingga
kurang dari 0,0004 mm.
Gerakan Proses Pemesinan

 Pada dasarnya gerakan relatif operasi


pemesinan yang paling utama terdiri dari :
1. Gerakan primer yang disebut kecepatan
(speed).
2. Gerakan sekunder yang disebut umpan
(feed).
Jenis Proses Pemesinan

 Jenis-jenis Dari Operasi Permesinan (secara


umum) :
1. Bubut (turning)
2. Gurdi (drilling)
3. Frais (milling)
4. Proses pemesinan lainnya seperti gergaji
(sawing), gerinda (grinding), dll.
Jenis Proses Pemesinan
Mesin Perkakas

 Kemampuan yang diinginkan dari Mesin


Perkakas:
1. Memegang dan menyangga benda kerja.
2. Memegang dan menyangga pahat.
3. Mengadakan olah gerak (translasi & rotasi)
pada pahat atau benda kerja.
4. Mengumpan pahat atau benda kerja sesuai
ketelitian yang diinginkan.
Alat/Perkakas Potong

 Alat/perkakas potong memiliki dua aspek


penting: material perkakas, dan bentuk
geometris perkakas.

 Ketika perkakas gagal saat pemotongan,


sering menyebabkan kerusakan pada
permukaan benda kerja. Kerusakan ini
menyebabkan benda kerja dikerjakan ulang
(rework) atau dibuang.
 Persyaratan penting yang dibutuhkan dari
material perkakas :
1. Toughness (kekuatan).
2. Hot hardness
3. Wear resistance
Pemotongan Dengan Mesin Bubut

Teknologi Mekanik (E71040115)


Semester Ganjil 2017/2018
Pendahuluan

 Proses bubut adalah proses pemesinan pada


benda kerja berbentuk silindris maupun konis
yang dikerjakan dengan menggunakan Mesin
Bubut.
 Prinsip kerjanya benda kerja akan diputar
dengan kecepatan tertentu bersamaan
dengan dilakukannya proses pemakanan
oleh pahat yang digerakkan secara translasi
sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.
Prinsip Kerja
Prinsip Kerja

 Gerakan berputar benda kerja disebut


dengan gerakan utama.
 Kecepatan benda kerja terpotong akibat
gerakan utama disebut kecepatan potong
(cutting speed).
 Pahat yang bergerak maju ke arah
memanjang, melintang atau gerakan
kombinasi secara teratur menyayat benda
kerja disebut dengan (feed motion).
Prinsip Kerja

 Penyatan dilakukan pada arah kiri dan kanan


menghasilkan benda kerja silinder.
 Penyatan yang dilakukan dari arah melintang akan
menghasilkan benda kerja yang membentuk ulir atau
disebut membubut muka (facing Turning).
 Penyatan yang dilakukan pada arah miring dapat
menghasilkan benda kerja tirus/kronis.
 Penyatan yang dilakukan dari arah dalam benda (inside
turning) atau dari arah luar (outside turning) dapat
menghasilkan lubang pada benda kerja.
Jenis-Jenis Operasi

 Pembubutan muka (facing), yaitu proses


pembubutan yang dilakukan pada tepi
penampang atau gerak lurus terhadap sumbu
benda kerja, sehingga diperoleh permukaan
yang halus dan rata.
 Pembubutan rata (pembubutan silindris), yaitu
pengerjaan benda yang dilakukan sepanjang
garis sumbu.
 Pembubutan ulir (threading), yaitu pembubutan
ulir dengan pahat ulir.
Jenis-Jenis Operasi

 Pembubutan tirus (taper), yaitu proses pembubutan


benda kerja berbentuk konis.
 Drilling, yaitu pembubutan dengan menggunakan
mata bor, sehingga akan diperoleh lubang pada benda
kerja.
 Perluasan lubang (boring), yaitu proses pembubutan
yang bertujuan untuk memperbesar lubang.
 Knurling, yaitu proses pembubutan luar (pembubutan
silindris) yang bertujuan untuk membubut profil pada
permukaan benda kerja.
Jenis-Jenis Operasi
Parameter Pemotongan

 Parameter pemotongan pada proses


pembubutan adalah informasi berupa dasar-
dasar perhitungan, rumus dan tabel-tabel yang
mendasari teknologi proses pemotongan pada
mesin bubut.
 Parameter pemotongan pada proses
pembubutan meliputi kecepatan potong,
kecepatan putaran mesin, kecepatan
pemakanan, dan waktu proses pemesinannya.
Parameter Pemotongan

Kedalaman pemotongan

Kecepatan putaran

Waktu pemotongan
Parameter Pemotongan

FIGURE 22-2 Basics of the


turning process normally done
on a lathe. The dashed arrows
indicate the feed motion of the
tool relative to the work.

Metal Removal Rate, MRR


Contoh Soal

 Sebuah baja lunak berdiameter 62 mm, akan


dibubut dengan kecepatan potong 25
meter/menit. Berapa besar putaran
mesinnya?

 Sebuah baja lunak berdiameter 2,5 inchi,


akan dibubut dengan kecepatan potong 20
meter/menit. Berapa besar putaran
mesinnya?
Contoh Soal

 Sebuah benda kerja dengan diameter = 4,5


in dan panjang = 46 in akan dibubut rata
menjadi diameter = 4,25 in. Data-data
parameter pemesinannya ditetapkan sebagai
berikut: Kecepatan potong = 450 ft/min dan
metal removal rate = 6,75 in3/min. Hitung
feed dan waktu pemotongan!
Contoh Soal

 Sebuah benda kerja dengan diameter = 6 in


akan dikerjakan pada mesin bubut. Data-data
parameter pemesinannya ditetapkan sebagai
berikut: Kecepatan mesin = 180 putaran/min,
kedalam potongan = 0,110 in, dan feed =
0,008 in/putaran. Asumsikan pahat bergerak
dari diameter luar benda kerja ke titik tengah.
Hitung feed rate dan waktu pemotongan!
Bagian-Bagian Mesin

 Secara umum, sebuah mesin bubut terdiri


dari empat bagian utama, yaitu kepala tetap,
kepala lepas, eretan dan alas mesin.
Kepala Tetap (Head Stock)

 Kepala tetap adalah bagian utama dari mesin bubut


yang digunakan untuk menyangga poros utama, yaitu
poros yang digunakan untuk menggerakan spindel.
 Di dalam spindel tersebut dipasang alat untuk menjepit
benda kerja.
 Poros yang terdapat pada kepala tetap ini digunakan
sebagai dudukan roda gigi untuk mengatur kecepatan
putaran yang diinginkan.
 Dengan demikian, dalam kepala tetap terdapat sejumlah
rangkaian roda gigi transmisi yang meneruskan putaran
motor menjadi putaran spindel.
Kepala Lepas (Tail Stock)

 Kepala lepas adalah bagian dari mesin bubut


yang letaknya di sebelah kanan dan
dipasang di atas alas atau meja mesin.
 Bagian ini berguna untuk tempat untuk
pemasangan senter yang digunakan sebagai
penumpu ujung benda kerja dan sebagai
tempat/dudukan penjepit mata bor pada saat
melakukan pengeboran.
Eretan

 Eretan adalah bagian mesin bubut yang


berfungsi sebagai penghantar pahat bubut
sepanjang alas mesin. Eretan terdiri dari tiga
jenis, yaitu:
1. Gerakan berputar
2. Gerakan memanjang
3. Gerakan melintang
Alas Mesin

 Alas mesin adalah bagian dari mesin bubut


yang berfungsi sebagai pendukung eretan
(support) dan kepala lepas, serta sebagai
lintasan eretan dan kepala lepas.
 Alas mesin memiliki permukaan yang rata
dan halus. Hal ini dimaksudkan untuk
mendukung kesempurnaan pekerjaan
membubut (kelurusan).
Dimensi Mesin

 Dimensi atau ukuran mesin bubut biasanya


dinyatakan dalam diameter benda kerja yang
dapat dikerjakan pada mesin tersebut.
 Misalnya sebuah mesin bubut ukuran 400
mm mempunyai arti mesin bisa mengerjakan
benda kerja sampai diameter 400 mm.
 Ukuran lainnya yang diperlukan dari sebuah
mesin bubut adalah panjang benda kerja.
Jenis Mesin

 Dilihat cara pengoperasian mesin bubut


dibagi menjadi dua jenis yaitu mesin bubut
manual/konvensional dan mesin bubut
otomatis/ mesin bubut computer numerical
controlled (CNC).
Jenis Pahat

FIGURE 22-15 Common


types of forged tool holders:
(a) right-hand turning,
(b) facing, (c) grooving cutoff,
(d) boring, (e) threading.
(Courtesy of Armstrong Brothers
Tool Company.)

Anda mungkin juga menyukai