MENUNTUT ILMU
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Bilal
Deni
Milda Maulida
Nira Anggraeni
Oki Kusmawan
SMAN 22 GARUT
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohiim
Puji syukur penyusun panjatkan kahadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada penyusun, sehingga makalah yang berjudul “ Pentingnya Mentutut Ilmu
“ dapat tersusun dengan baik dan di sajikan dengan baik.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, yang telah membawa dari kegelapan hingga seperti sekarang ini. Dan semoga kita
menjadi umatnya yang akan mendapat syafa’atnya besok di hari kiyamat. Amiin .
Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan yang harus di perbaiki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang
sifat-sifatnya membangun sangat penyusun harapkan, demi untuk perbaikan di masa yang akan
datang.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua,
dan akhirnya mudah-mudahan makalah ini walaupun sederhana dapat bermanfaat bagi
penyusun khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amiin ya robbal ‘alamin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Artinya :
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak
pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS: At-Taubah
Ayat: 122).
Ayat di atas mengindikasikan betapa pentingnya ilmu dan iman. Oang yang berilmu dan
beriman akan lebih mulia dibandingkan orang yang beriman tanpa ilmu. Dalam pembahasan
mengenai ilmu, maka tidak boleh mengesampingkan sifat-sifat ilmiah yang menjadi syarat
ilmu yaitu:
Sistematis
Objektif
Analisis atau metodis
Universal
Empiris
Hadis tentang menuntut ilmu:
Hadits ibnu majah
Pertama: Bahwa seorang alim lebih utama dari seorang abid yang gemar beribadah.
Ini artinya bahwa orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang sangat tinggi
bahkan melebihi seorang abid yang gemar beribadah namun tidak didasari dengan ilmu yang
memadai.Yang dimaksud dengan orang yang berilmu di sini adalah orang yang mempunyai
ilmu dan mengamalkannya. Ilmu yang dimilikinya bagaikan cahaya yang dapat menerangi
kegelapan. Sebagai orang yang berilmu ia mengerti bahwa ilmunya harus dimanfaatkan.
Dengan ilmunya ia dapat membedakan antara yang hak dan yang bathil, antara yang halal dan
mengetahui yang haram. Dengan ilmunya, ia dapat beribadah dengan baik, apa yang
dikerjakannya mempunyai dasar, dan di dalam berbuat ia penuh dengan hati-hati.Dengan
ilmunya pula ia dapat merubah keadaan dan cepat menyesuaikan keadaan itu dengan segera.
Jadi, orang yang berilmu itu dapat memberi manfaat pada dirinya sendiri dan kepada
umat manusia. Di saat beribadah kepada Allah dilakukannya dengan benar sesuai dengan apa
yang dimilikinya. Dan di saat itu juga ia dapat menerangi umat manusia dengan jalan memberi
petunjuk kepada orang yang membutuhkannya. Ia tidak ingin melihat orang lain terjerumus
dalam kehinaan.Seseorang yang tidak berilmu di dalam beribadah tidak sesempurna orang
yang berilmu. Bisa jadi apa yang dilakukannya tidak memberi manfaat pada dirinya.
Rasulullah saw. mengibaratkan orang alim (ulama) dibandingkan dengan seorang abid
bagaikan bulan atas bintang-bintang. Artinya ilmu yang dimiliki (seorang alim) dapat
memancarkan cahaya yang terang seperti terangngnya cahaya bulan, sedangkan seorang abid
yang beribadah memancarkan cahaya seperti cahaya bintang.
Manfaat Ilmu
Pepatah mengatakan bahwa ilmu yang tidak diamalkan bagaikan orang pincang,
sementara amal tanpa ilmu bagaikan oang buta. Hal tesebut menunjukan bahwa ilmu dan
pengamalannya merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia. Karena hanya
dengan ilmu manusia mampu mengarungi kehidupan yang dijalani dan tanpa ilmu manusia
bagaikan mayat hidup atau orang buta yang tidak mengetahui tujuan hidupnya. Secara tidak
langsung semua ilmu akan menjadi bekal dalam menjalani serta meraih kebahagiaan hidup di
dunia dan di akhirat bagi oang yang mempelaarinya.
Artinya: “Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki
ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki
ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu“. (HR. At-
Tirmidzi)
Manfaat lain yang akan diperoleh oleh orang yang menuntut ilmu yaitu Allah, S.W.T akan
memudahkan jalan orang yang menuntut ilmu menuju surge, yaitu sebaik-baik tempat kembali
yang di dalamnya tedapat banyak kenikmatan yang disediakan Allah S.W.T bagi hambanya
yang taat. Malaikat akan senantiasa membentangkan sayapnya untuk menaungi orang-oang
yang menuntut ilmu bahkan malaikat yang ada dilangit dan ikan-ikan yang ada di lautan akan
berdo’a untuk oang tesebut.
Rasulullah S.A.W juga meneangkan bahwa oang yang mencari ilmu temasuk ke dalam
golongan oang-orang yang berjuang di jalan Allah.S.W.T sehingga ia kembali. Sehingga ketika
ada oang yang meninggal dalam rangka menuntut ilmu maka orang tesebutg tegolong kedalam
mati syahid.
Selain itu ilmu yang bermanfaat yaitu ilmu yang diamalkan dan diajarkan kepada orang
lain kemudian orang lain itu mengajarkannya kepada yang lain hingga seterusnya maka orang
yang pertama kali mengajarkannya juga akan mendapat pahala atau balasan dai Allah.S.W.T
karena ilmu yang bermanfaat termasuk ke dalam amal jariyah, yaitu amal yang tidak akan
terutus selama ada yang menggunakannya.
Allah,S.W.T juga menjelaskan bahwa Dia akan meninggikan derajat orang-orang yang
beriman dan berilmu. Oleh karena itu selama masih dapat menghirup oksigen untuk bernafas
umat islam harus menggunakan kesempatan tesebut untuk menuntut ilmu apapaun dan
dimanapun tempatnya sebab, tidak ada ilmu yang tidak bermanfaat dan ilmu akan
meningkatkan keimanan.
BAB III
KESIMPULAN
Menuntut ilmu itu adalah sebuah kewajiban bagi setiap umat muslim, karena itu
merupakan perintah Rasulullah,S.A.W dan Allah,S.W.T juga akan meninggikan orang yang
berilmu dan beriman disbanding dengan orang yang lain.
Menuntut ilmu juga dapat menuntun orang kedalam syurga, dan setiap orang yang
meninggal ketika dalam keadaan mencari ilmu maka matinya adalah mati syahid.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.catatanmoeslimah.com/2016/06/kumpulan-hadits-tentang-menuntut-ilmu-
terlengkap.html