PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak
besar terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan
keperawatan yang dilaksanakan oleh tenaga profesional, dalam
melaksanakan tugasnya dapat bekerja secara mandiri dan dapat pula bekerja
sama dengan profesi lain.
Perawat dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk
pasien/klien baik secara individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
dengan memandang manusia secara biopsikososial spiritual yang
komperhensif. Sebagai tenaga yang profesional, dalam melaksanakan
tugasnya diperlukan suatu sikap yang menjamin terlaksananya tugas tersebut
dengan baik dan bertanggungjawab secara moral.
Masalah, merupakan suatu bagian yang tak dapat dipisahkan dari
segala segi kehidupan. Tidak ada satupun benda ataupun subjek hidup yang
bersih tanpa masalah, namun ada yang tersembunyi namun ada juga yang
lebih dominan oleh masalahnya. Begitupun dalam praktik keperawatan,
terdapat beberapa isu yang bisa jadi merupakan masalah dalam praktik
keperawatan kita. Baik merupakan perbuatan dari pihak yang tidak
bertanggung jawab, ataupun segala hal yang terjadi disebabkan oleh
pertimbangan etis.
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang
garap pada kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan
kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan
fungsi hidup sehari-hariya. Salah satu yang mengatur hubungan antara
perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering digunakan secara
bergantian.
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan
prinsip-prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat
keputusan untuk melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua
profesi termasuk juga keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu
profesi dan tercermin dalam standar praktek profesional. (Doheny et all,
1982).
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat,
yang berarti masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan
untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut
tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu
dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan
keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah
semata tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai
acuan bagi perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan
buruk yang dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan
tanggungjawanb moral.(Nila Ismani, 2001)
Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan
(Hudak & Gallo, 1997). Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu
pada bioetik sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan
dan kode etik profesi keperawatan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
ISI
A. Bioetik
Bioetik merupakan istilah umum dalam kajian etikdimana nio etik
sangat berkaitan antara kesehatan dan masalah moral yang muncul sebagai
akibat perkembangan teknologi kesehatan dan peningkatan kemampuan
untuk mengatasi penyakit serta memperpanjang usia hidup. Kajian tentang
bio etik dihasilkan dari studi tentang etik guna menyediakan panduan dalam
menilai situasi etik dan ketetapan menilai cara yang diinginkan dlalam hidup.
Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar
atau salah, kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku.
Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filososfi moral keososfi
moral kedalam situasi nyatadan berdalam situasi nyatadan berfokus pada
prinsip-prinsipan konsep yang membimbing manusia berpikir dan bertindak
dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai yang dianutnya. Banyak
pihak yang menggunakan istilah etik untuk menggambarkan etika suatu
profesi dalam hubungannya dengan kode etik professional seperti Kode Etik
PPNI atau IBI.
B. Pendekatan Bioetika
Etika keperawatan mengacu pada bioetik yang terdiri dari 3
pendekatan, yaitu :
a. Pendekatan Teleologik
Pendekatan teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan
fenomena dan akibatnya, dimana seseorang yang melakukan pendekatan
terhadap etika dihadapkan pada konsekuensi dan keputusan – keputusan
etis. Secara singkat, pendekatan tersebut mengemukakan tentang hal –
hal yang berkaitan dengan the end justifies the ineans ( pada akhirnya,
yang membenarkan secara hukum tindakan atau keputusan yang diambil
untuk kepentingan medis ).
b. Pendekatan Deontologik
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti
kewajiban. “Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak
sebagai buruk”, deontologi menjawab : “karena perbuatan pertama
menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang”.
Pendekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. Prinsip-prinsip
tersebut antara lain autonomy, informed consent, alokasi sumber-sumber,
dan euthanasia Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah
kewajiban.
Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang
merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.
c. Pendekatan Intiutionism
Pendekatan ini menyatakan pandangan atau sifat manusia dalam
mengetahui hal yang benar dan salah. Hal tersebut terlepas dari
pemikiran rasional atau irasionalnya suatu keadaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Bioetika adalah
etika yang menyangkut kehidupan dalam lingkungan tertentu atau etika yang
berkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan kesehatan. Dalam
pelaksanaanya, etika keperawatan mengacu pada bioetik yang terdiri dari tiga
pendekatan, yaitu: pendekatan teleologik, pendekatan deontologik, dan
pendekatan intuitionism. Salah satu cara menyelesaikan permasalahan etis
adalah dengan melakukan rounde ( Bioetics Rounds ) yang melibatkan
perawat dengan dokter. Rounde ini tidak difokuskan untuk menyelesaikan
masalah etis tetapi untuk melakukan diskusi secara terbuka tentang
kemungkinan terdapat permasalahan etis.
B. Saran
Diharapkan dapat memahami dan mengetahui mengenai bioetika dan
pendekatan bioetika serta kasusnya. Isu bioetik dalam praktik keperawatan
tentu saja bukan barang langka, yang bisa didapatkan oleh calon perawat
sekalipun. Dengan mempelajarinya secara rinci, dan dengan mengatahui
akibat yang dapat ditimbulkannya. Maka tidaklah bisa dikatakan seorang
perawat yang baik, apabila masih melakukan tindakan di luar batas yang
diperbolehkan.
Dengan adanya bahasan menganai isu bioetik seperti ini, kita akan
diingatkan batapa kejinya perbuatan yang melanggar aturan itu. Dan kita juga
diajarkan tentang bagaimana menyikapi segala bentuk dilema dalam praktik
keseharian kita. Semoga makalah ini dapat menjadi acuan, atau referensi
dalam pengajaran mata kuliah etika keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA