Anda di halaman 1dari 2

Teori kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri.

Teori ini
mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon.
Belajar melibatkan proses berpikiryang sangat kompleks. Hal ini terpusat pada proses
bagaimana suatu ilmu yang berasimilasi dengan ilmu yang sebelumnya telah dikuasai siswa

Kelebihan dari teori belajar kognitif:

1. Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri


Dengan teori belajar kognitif siswa dituntut untuk lebih kreatif karena mereka tidak hanya
merespon dan menerima rangsangan saja, tapi memproses informasi yang diperoleh dan
berfikir untuk dapat menemukan ide-ide dan mengembangkan pengetahuan. Sedangkan
membuat siswa lebih mandiri contohnya pada saat siswa mengerjakan soal siswa bisa
mengerjakan sendiri karena pada saat belajar siswa menggunakan fikiranya sendiri untuk
mengasah daya ingatnya, tanpa bergantung dengan orang lain dengan.
2. Membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah
Teori belajar kognitif membantu siswa memahami bahan ajar lebih mudah karena siswa
sebagai peserta didik merupakan peserta aktif didalam proses pembelajaran yang berpusat
pada cara peserta didik mengingat, memperoleh kembali dan menyimpan informasi dalam
ingatannya. Serta Menekankan pada pola pikir peserta didik sehingga bahan ajar yang ada
lebih mudah dipahami.

Kelemahan dari teori belajar kognitif:

1. Teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan.


2. Sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut.
3. Beberapa prinsip seperti intelegensi sulit dipahami dan pemahamannya masih belum
tuntas

Penerapan teori kognitif dalam pembelajaran

Dalam pembelajaran yang menggunakan teori kognitif perlu adanya langkah-langkah yang
dapat digunakan agar pembelajaran kognitif yang diterapkan pada peserta didik bisa berjalan
dengan baik. Langkah-langkah dalam teori belajar kognitif adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi tujuan,
2. Menetapkan isi produk belajar,
3. Identifikasi dan klarifikasi pengetahuan awal peserta didik,
4. Perencanaan program pembelajaran dan strategi pengubahan konsep
5. Implementasi program pembelajaran dan strategi pengubahan konsepsi,
6. Evaluasi,
7. Klarifikasi dan analisis, 8.revisi strategi.

Cara nya:
1. Guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak
2. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.

Jika potensi kognitif yang ada pada setiap peserta didik telah dapat berfungsi dan menjadi
aktual oleh proses pendidikan di sekolah, maka peserta didik akan mengetahui dan
memahami serta menguasai materi pelajaran yang dipelajari di sekolah melalui proses belajar
mengajar di kelas.

Anda mungkin juga menyukai