Anda di halaman 1dari 48

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Politeknik Negeri Malang adalah salah satu bentuk perguruan tinggi

yang mengemban tugas dan fungsi khusus yaitu menyelenggarakan

pendidikan profesional dalam sejumlah bidang pengetahuan dan teknologi

terapan dengan mengutamakan peningkatan kemampuan penerapannya.

Selain itu, Politeknik Negeri Malang merupakan bagian dari sistem

pendidikan nasional yang bertujuan menyiapkan mahasiswa untuk menjadi

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional sehingga dapat

menerapkannya, mengembangkan dan memperluas ilmu pengetahuan dan

teknologi serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf

kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Sistem pendidikan yang diterapkan mengarah pada pendidikan terapan,

dimana komposisi jumlah pelajaran teori dan praktek yang diberikan

berbanding 45% dan 55% yang menggunakan sistem paket. Untuk

mewujudkan dan mendukung sistem pendidikan tersebut, maka Politeknik

Negeri Malang mempunyai program kegiatan Magang Industri bagi

mahasiswa. Dengan program ini diharapkan Mahasiswa dapat menerapkan

dan meningkatkan ketrampilan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah serta

meningkatkan pengetahuan tentang dunia kerja. Dengan kegiatan tersebut

diharapkan ketika mahasiswa lulus tidak merasa bingung tentang pekerjaan

yang akan dikerjakan ketika akan bekerja pada suatu perusahaan, serta dapat
2

membantu menyelesaikan pekerjaan di kantor Departemen tempat Magang

Industri. Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas, maka kegiatan

Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di Perum Jasa Tirta 1 Malang

sebagai tempat pelaksanaan Magang Industri.

Oleh karena itu agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dibutuhkan

kerjasama dengan pihak perusahaan sebagai tempat Magang Industri, dan

mengingat pentingnya kegiatan tersebut maka diharapkan kegiatan tersebut

di atas dilaksanakan pada Perum Jasa Tirta 1 pada bagian Penelitian dan

Pengembangan. Karena tanpa adanya kerjasama ini kegiatan tersebut tidak

akan terlaksana. Dengan adanya kegiatan tersebut juga dapat membantu

pihak kantor departemen dalam menyelesaikan kegiatan sehari-hari

perusahaan. Atas kerjasama dan perhatian yang diberikan kepada kami, kami

ucapkan terimakasih.

1.2 Tujuan dan Manfaat

1.2.1 Tujuan

Kegiatan Magang Industri ini bertujuan untuk mempersiapkan

mahasiswa menjadi tenaga kerja yang profesional, disiplin, kreatif, dan

jujur dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Serta dapat

menerapkan dan meningkatkan ketrampilan ilmu yang diperoleh di

bangku kuliah dan meningkatkan pengetahuan tentang dunia kerja.

1.2.2 Manfaat

a. Manfaat Bagi Perusahaan

1. Membantu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di Departemen

tempat Magang Industri.


3

2. Sebagai sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan yang ada

di Politeknik.

3. Sebagai sarana untuk menjembatani hubungan kerjasama antara

Politeknik di masa akan datang, khususnya mengenai rekruitmen

tenaga kerja.

4. Sebagai sarana perusahaan untuk membantu mempertimbangkan

dalam memperkerjakan karyawan baru yang akan diambil oleh

Divisi Jasa Umum.

b. Manfaat Bagi Politeknik Negeri Malang (Jurusan Akuntansi)

1. Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana

kurikulum yang telah diterapkan sesuai dengan kebutuhan tenaga

kerja yang terampil dalam bidangnya.

2. Sebagai sarana pengenalan instansi pendidikan Politeknik

khususnya Jurusan Akuntansi, kepada badan-badan

usaha/institusi atau perusahaan yang membutuhkan lulusan atau

tenaga kerja yang dihasilkan oleh Politeknik khususnya Jurusan

Akuntansi.

c. Manfaat Bagi Mahasiswa

1. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang dimilikinya pada suatu

kegiatan nyata dengan harapan dapat membandingkan

pengetahuan yang diterima di bangku kuliah dengan kondisi

dunia kerja yang ada.


4

2. Menguji kemampuan pribadi dalam berkreasi pada bidang ilmu

yang dimiliki serta dalam tata cara hubungan masyarakat pada

lingkungan kerjanya.

3. Memperdalam dan meningkatkan keterampilan serta kreatifitas

diri dalam lingkungannya sesuai dengan disiplin ilmu yang

dimilikinya.

4. Mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya di masa yang

akan datang.

5. Menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman selaku

generasi yang di didik untuk siap terjun di masyarakat khususnya

di lingkungan kerjanya.

6. Membantu Mahasiswa agar lebih disiplin dalam kehidupan dunia

kerja di perusahaan.

1.3. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan Magang Industri pada Perum Jasa Tirta 1

Malang dilaksanaan pada semester sembilan, yakni mulai tanggal 22

September-5 November 2014 atau kurang lebih selama satu setengah bulan

hari kerja.
5

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

2.1.1 Nama Perusahaan

Magang Industri dilaksanakan pada perusahaan BUMN yang

yang bergerak dalam bidang Jasa. Perusahaan ini berbentuk PERUM

dan memiliki peranan penting dalam Pengelolaan Sumber Daya Air,

perusahaan ini bernama Perum Jasa Tirta 1 Malang.

2.1.2 Bentuk Perusahaan

Perusahaan Umum Jasa Tirta adalah perusahaan BUMN

berbentuk Perum, didirikan berdasarkan PP No.5/1990 tentang

Perusahaan Umum (PERUM) Jasa Tirta dengan perubahan PP

No.93/1999 kemudian dirubah kembali dengan PP No. 46 Tahun

2010 tentang Perusahaan Umum (PERUM) Jasa Tirta I. Perusahaan

Umum Jasa Tirta (PJT) pada awalnya didirikan berdasarkan Peraturan

Pemerintah (PP) No 5 Tahun 1990 tanggal 12 Pebruari 1990 untuk

melaksanakan sebagian tugas dan wewenang Pemerintah dalam

pengelolaan air dan sumber-sumber air serta prasarana pengairan di

DAS Brantas yang meliputi 40 (empat puluh) sungai.

Konsep pendirian suatu BUMN yang memberi pelayanan air

untuk membiayai pemeliharaan prasarana pengairan, merupakan hasil

pengembangan wacana dari sejumlah tokoh dalam teknokrasi sumber

daya air, seperti Sutami, Suyono Sosrodarsono, Soeryono dan


6

Soenarno. Para tokoh tersebut telah melihat, pengelolaan sumberdaya

air tidak dapat dipisahkan dari partisipasi finansial para pengguna dan

penerima manfaat layanan air.

Tujuan dari pendirian PJT adalah untuk mengembangkan

konsep korporatisasi pengelolaan sumber daya air yaitu pengelolaan

oleh institusi yang netral dan professional yang menerapkan secara

seimbang norma-norma pelayanan yang prima dan tepercaya dengan

kaidah-kaedah pengelolaan perusahaan yang sehat dengan

memperoleh dukungan dari para pemilik kepentingan (stakeholders).

Selanjutnya melalui PP No 93 Tahun 1999, PJT namanya

diubah menjadi Perum Jasa Tirta I (PJT I). Wewenang

pengelolaannya telah ditambah dengan 25 sungai di wilayah DAS

Bengawan Solo, melalui Keputusan Presiden No 129 pada tahun

2000. Untuk menyesuaikan dengan perubahan yang tercipta oleh

karena diberlakukkannya UU No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya

Air, telah dilakukan penyempurnaan dengan mengubah PP No 93

Tahun 1999 melalui PP No 46 Tahun 2010.

2.2 Visi dan Misi Perum Jasa Tirta 1

Visi

Menjadi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pengelola

Sumber Daya Air kelas dunia pada tahun 2025.


7

Misi

1. Bagi Pelanggan (Konsumen)

Menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air sesuai penugasan,

secara profesional dan inovatif guna memberikan pelayanan prima untuk

seluruh pemangku kepentingan.

2. Bagi Perusahaan

Menyelenggarakan pengusahaan dengan optimalisasi sumber daya

perusahaan berdasarkan prinsip korporasi yang sehat dan akuntabel.

2.3 Lokasi Perusahaan

Perum Jasa Tirta 1 terletak di Jalan Surabaya No.2A Malang. Adapun

peta lokasi Perum Jasa Tirta 1 sesuai dengan gambar di bawah ini :

Gambar 1
Peta Lokasi Perum Jasa Tirta 1 Tahun 2014

6 7 8 9 10

Jalan Surabaya No.2A Malang

1
3 4
2 5

LOKASI
PKL
*Sumber Data: Perum Jasa Tirta 1 Malang, Tahun 2014
8

Keterangan:

1. Kantor Bea Cukai

2. Perum Jasa Tirta 1

3. Bank BNI 46

4. Bank BRI

5. Universitas Negeri Malang

6. SMKN 3 Malang

7. Lapangan Tenis

8. Kantor Camat Klojen

9. KOSABRA

10. PT Indra Karya

2.4 Kepegawaian ( Sumber Daya Manusia )

Pengembangan Sumber Daya Manusia pada PJT I dalam menjalankan

tugas-tugasnya untuk mencapai keberhasilan memerlukan dukungan Sumber

Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan berkualitas. Oleh karena itu

diperlukan training-training untuk meningkatkan kompetensi para pegawai,

serta adanya program rutin setiap tahun untuk meningkatkan jenjang

pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi baik di dalam negeri maupun luar

negeri. Selain itu perlunya mewujudkan insan Perusahaan yang berjiwa

entrepreunership dalam setiap mekanisme kegiatan Perusahaan.

PJT I telah memiliki pula trainers tingkat internasional di bidang

Pengelolaan SDA yang sewaktu-waktu siap memberikan pelatihan apabila

diperlukan.
9

Dengan tujuan meningkatkan kemampuan team work bagi SDM PJT I,

semua pegawai diwajibkan menikmati outbond, sekaligus sebagai salah satu

media komunikasi internal antara pejabat dan pegawai, serta refreshing.

Dalam pengelolaan SDM, PJT I memiliki perangkat antara lain, standar

kompetensi jabatan struktural dan fungsional, pedoman jenjang karir, sistem

penggajian, serta Perjanjian Kerja Bersama antara perusahaan dengan

organisasi pegawai (serikat pekerja).

Tabel 1
Tabel Klasifikasi Karyawan
Sumber Daya Manusia Tahun 2014
Pendidikan Total Persen

Sarjana S-2 28 orang 5,62

Sarjana S-1 79 orang 15,86

Diploma 3 25 orang 5,02

<=SLTA 366 orang 73,50

Total 498 orang 100

*Sumber Data: Perum Jasa Tirta 1 Malang, Tahun 2014.

2.4.1 Bagan Struktur Organisasi Perum Jasa Tirta 1 Malang (Kantor


Pusat)

Bagan Organisasi pada Perum Jasa Tirta 1 berbentuk Garis, dan

secara garis besar terdiri dari 3 bagian yaitu Para Direksi, Para Kepala Divisi

dan Para Kepala Biro. Adapun bagan organisasi Perum Jasa Tirta 1 seperti

gambar di bawah ini :


10
11

2.4.2 Struktur Organisasi Perum Jasa Tirta 1 Biro Penelitian dan


Pengembangan

Biro Penelitian dan Pengembangan adalah bagian dari Perum

Jasa Tirta 1 yang menangani tentang pengembangan manajamen,

teknologi dan infrastruktur pengelolaan sumber daya air. Bagan

organisasinya berbentuk Garis. Karena penempatan PKL berada

pada bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) maka adapun

struktur organisasi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) terlihat

seperti gambar di bawah ini :

Gambar 3
Struktur Organisasi Biro Penelitian dan Pengembangan

Titik Indahyani SE
Kepala Biro Penelitian dan
Pengembangan

Erwando Rachmadi ST., M.Sc Didik Ardianto, ST., M.Sc


Kepala Bagian Pengembangan Kepala Bagian Pengembangan
Manajemen dan Teknologi SDA dan Infrastruktur

Arief Satria Marsudi ST., M.Sc Kamsiyah Windianita ST.


Tenaga Ahli (Teknik Sipil) Tenaga Ahli (Teknik Sipil)

Nugroho Hari Anggoro S. ST. Mega Teguh ST.


Tenaga Ahli (Teknik Sipil) Tenaga Ahli (Teknik Sipil)

Djuhariono ST.
Tenaga Ahli Bantuan

*Sumber Data : Perum Jasa Tirta 1 Malang, Tahun 2014


12

2.4.3 Deskripsi Jabatan

Untuk memimpin dan mengawasi serta mengkoordinasikan

jalannya operasional Perum Jasa Tirta 1 Malang yang berfungsi

sebagai pemegang kebijaksanaan. Karena penulis ditempatkan pada

Biro Penelitian dan Pengembangan maka uraian tugas dan jabatan

juga berkenaan dengan Biro tersebut. Adapun uraian dan tugas,

wewenang dan tanggung jawab setiap bagian adalah sebagai berikut:

1. Kepala Biro Penelitian dan Pengembangan

a. Merencanakan dan mengkoordinasikan bersama dalam

melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan.

b. Mengkoordinasikan terselenggaranya pengembangan melalui

penelitian dalam rangka pencapaian target.

c. Mengawasi kinerja para pegawai yang ada di Biro Penelitian

dan Pengembangan agar terlaksana dengan baik dan maksimal.

d. Menjaga kedisiplinan kerja dan menilai prestasi para

bawahannya.

e. Mencari, mengadakan dan memelihara hubungan yang baik

dengan mitra kerja dan instansi-instansi yang ada

hubungannya dengan kegiatan perusahaan.

f. Memberikan fasilitasi rekomendasi/ijin penelitian sesuai


dengan ketentuan yang berlaku.

g. Melakukan monitoring dan evaluasi tentang penelitian dan


pengembangan.
13

2. Kepala Bagian Pengelolaan Sumber Daya Air dan


Infrastruktur

a. Mengatur dan melaksanakan operasional dan program kerja

yang telah dibuat.

b. Merencanakan, mengkoordinasi, mengawasi administrasi

operasional.

c. Melaksanakan pencatatan data dan evaluasi terhadap kinerja

operasional dan ke untuk mendapatkan hasil maksimal untuk

periode berikutnya.

d. Melaksanakan kegiatan pemenuhan dan pemeliharaan

insfrastruktur yang bekaitan dengan kegiatan oprasional.

e. Mengadakan pengecekan berkala terhadap bendungan yang

menjadi aset perusahaan di seluruh wilayah kerjanya.

f. Memperbaharui semua fasilitas dengan teknologi yang

berkembang sekarang untuk menunjang kegiatan operasional.

g. Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan pelaksanaan


kegiatan bawahan sebagai bahan masukan bagi pimpinan.

3. Kepala Bagian Pengembangan Manajemen dan Teknologi

a. Mengatur dan melaksanakan operasional dan program kerja

yang berhubungan penentuan tarif jasa pengelolaan sumber

daya air.

b. Merencanakan, mengkoordinasi, dan membuat Rencana

Jangka Panjang (RJP) perusahaan.


14

c. Melaksanakan pencatatan data dan evaluasi terhadap kinerja

operasional dan ke untuk mendapatkan hasil maksimal untuk

periode berikutnya.

d. Melaksanakan kegiatan pemenuhan dan pemeliharaan

insfrastruktur yang bekaitan dengan kegiatan oprasional.

e. Mengadakan penelitian yang menunjang peningkatan sistem

manajemen dan teknologi.

f. Memperbaharui semua fasilitas dengan teknologi yang

berkembang sekarang untuk menunjang kegiatan operasional.

g. Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan pelaksanaan

kegiatan bawahan sebagai bahan masukan bagi pimpinan.

4. Tenaga Ahli

a. melaksanakan operasional dan program kerja yang telah

dibuat.

b. Membuat Rencana Jangka Panjang (RJP) perusahaan.

c. Mengadakan penelitian yang menunjang peningkatan sistem

manajemen dan teknologi.

d. Melaksanakan kegiatan pemenuhan dan pemeliharaan

insfrastruktur yang bekaitan dengan kegiatan oprasional.

e. Menilai prestasi kerja berdasarkan pelaksanaan kegiatan

bawahan sebagai bahan masukan bagi pimpinan.


15

5. Calon Tenaga Ahli

a. Menerima, melaksanakan penelitian, menyeleksi semua tugas.

b. Melaksanakan tugas yang spesifik dan merupakan tugas utama

dalam perusahaan.

6. Kasir

a. Bertanggung jawab mencatat penerimaan kas dari hasil

pendapatan.

b. Menyimpan dan menjaga semua alat pembayaran yang ada.

c. Bertanggungjawab untuk melakukan pengiriman setoran wajib

kantor pusat dan setoran ke deposito bank.

7. Juru Tata Usaha

a. Melaksanakan pembukuan transaksi-transaksi, memelihara

catatan-catatan pembukuan secara teratur dan tertib serta

menyusun laporan-laporan keuangan yang diperlukan baik

oleh Kantor Cabang maupun oleh Kantor Pusat.

b. Melaksanakan, mengatur dan mencatat semua penerimaan dan

pengeluaran uang perusahaan baik melalui kas perusahaan

maupun melalui Bank Kantor Cabang, serta menyimpan dan

menjaga semua alat pembayaran yang ada.

c. Melaksanakan, mengatur, mengawasi pembayaran dan

penerimaan uang perusahaan baik melalui kas perusahaan

maupun yang melalui Kantor Cabang, serta menyimpan dan

menjaga semua alat pembayaran yang ada dalam kas


16

perusahaan, serta meneliti dan memeriksa kebenaran atas

bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan.

d. Menyelenggarakan administrasi kas dan bank Kantor Cabang

termasuk cek, giro bilyet, nota pemindah buku bank,

melaksanakan dan mengatur cash in transit serta senantiasa

mengikuti dan mencatat perkembangan kurs valuta asing yang

berlaku pada bursa valuta asing.

e. Membuat catatan atas pengeluaran-pengeluaran biaya berupa

voucher pelunasan serta SPPD pegawai.

f. Melaksanakan dan mengawasi pembuatan Daftar

Pertanggungjawaban Kas, Daftar Pertanggungan Bank,

Memorial dan Rekonsiliasi Bank.

g. Memelihara Pertanggungan Kumpulan yang sedang berjalan,

meliputi pembuatan daftar mutasi, penelitian dan penyelesaian

administrasi, serta perhitungan-perhitungan atas perubahan-

perubahan yang terjadi pada Polis Pertanggungan Kumpulan

yang telah ditetapkan.

h. Melaksanakan penelitian persyaratan dan penyelesaian

administrasi serta perhitungan-perhitungan terhadap

perubahan-perubahan yang terjadi pada kontrak Pertanggungan

Kumpulan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.


17

8. Sekretaris

a. Mencatat dan menulis berita acara.

b. Mencatat semua agenda perusahaan .

c. Menerima Telefon dari tamu yang ingin menanyakan

informasi.

d. Mengatur dan menyimpanan arsip-arsip perusahaan dan surat-

surat berharga lainnya.

e. Menyusun dan membuat jadwal untuk kegiatan pemimpin.

f. Mengonsep surat perjanjian dengan instansi luar

g. Membeli kado dan cindera mata.

h. Membuat laporan-laporan yang dibutuhkan oleh bagian yang

lain.

2.5 Bidang Usaha

Maksud dan tujuan Perusahaan adalah turut melaksanakan dan

menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang Pelestarian Alam

dan pembangunan nasional pada umumnya terutama di bidang Pengusahaan

Sumber Daya Air dan Pengelolaan Sumber Daya Air, serta optimalisasi

pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa

berdasarkan prinsip pengelolaan Perusahaan yang sehat

Jenis Kegiatan Usaha:

Dalam rangka melaksanakan maksud dan tujuan Perusahaan,

Perusahaan melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:


18

Kegiatan Usaha Utama:

1. Pelayanan air baku untuk air minum, industri, pertanian,

penggelontoran, pelabuhan, pembangkit tenaga listrik, dan

pemenuhan kebutuhan air lainnya;

2. Penyediaan tenaga listrik kepada Perusahaan Perseroan (Persero) PT

Perusahaan Listrik Negara dan/atau selain Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

3. Pembangkitan, penyaluran listrik tenaga air, air minum, usaha jasa

konsultansi di bidang teknologi Sumber Daya Air, penyewaan alat

besar, dan jasa laboratorium kualitas air; dan

4. Pengembangan SPAM.

Selain kegiatan usaha utama, Perusahaan menyelenggarakan usaha

optimalisasi potensi sumber daya yang dimiliki Perusahaan untuk

perkantoran, pergudangan, pariwisata, perhotelan dan resort, olah raga dan

rekreasi, rumah sakit, prasarana telekomunikasi, sumber daya energi, jasa

konsultansi, jasa konstruksi, ekobisnis, pusat pelatihan, usaha pertanian, jasa

penyewaan, dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki dan

dikuasai Perusahaan. Beberapa kegiatan usaha pariwisata Perum Jasa Tirta 1

yang terkenal adalah taman wisata bendungan yaitu antara lain :

1. Taman Wisata Selorejo

2. Taman Wisata Wonorejo

3. Taman Wisata Karangkates

4. Taman Wiasata Waruturi Mrican


19

2.6 Bentuk Hukum Perusahaan

Perusahaan Umum (PERUM) Jasa Tirta I adalah BUMN berbentuk

Perum, didirikan berdasarkan PP No.5/1990 tentang Perusahaan Umum (PERUM)

Jasa Tirta dengan perubahan PP No.93/1999 kemudian dirubah kembali dengan

PP No. 46 Tahun 2010 tentang Perusahaan Umum (PERUM) Jasa Tirta I. Secara

lengkap perubahan tersebut adalah Perum Jasa Tirta I didirikan melalui Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 1990 tanggal 12 Februari 1990 dan

disempurnakan dengan PP Nomor 93 Tahun 1999 tanggal 13 Oktober 1999 yang

berubah namanya menjadi perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I, Wilayah kerja

Perum Jasa Tirta I sesuai Keputusan Presiden (Kepres) Republik Indonesia

Nomor 129 Tahun 2000 tentang Penambahan Wilayah Kerja Perum Jasa Tirta I di

Wilayah Sungai Bengawan Solo diperluas mencakup Wilayah Sungai (WS)

Brantas dan Bengawan Solo, dimana untuk yang terakhir mulai efektif beroperasi

1 April 2002.

Dalam rangka mendukung pembangunan nasional dan penyusaian lingkup

tugas pengelolaaan SDA serta kegiatan usaha PJT I, maka Peraturan Pemerintah

tentang PJT I disesuaikan menjadi PP No. 46 Tahun 2010 tanggal 3 Mei 2010.

2.7 Hasil Usaha

Hasil usaha dari Perum Jasa Tirta adalah berupa Jasa. Mulai dari sektor

Penyediaan Air Baku, Jasa Konsultasi, Perbaikan Lingkungan, Analisa

Kualitas Air, Jasa Pengerukan, sampai pada sektor Pariwisata. Pendapatan

dari hasil produksi Jasa Tirta 1 dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
20

1. Pendapatan Usaha SDA ( Sumber Daya Air )

Pendapatan Usaha SDA adalah pendapatan yang didapat dari hasil

pengelolahan sumber daya air, seperti penyediaan air baku, dan

penyediaan energi listrik dari hasil pengelolaan bendungan. Adapun salah

satu produk dari pengelolaan air ini yaitu air minum ASA yang diolah

oleh Perum Jasa Tirta 1 dalam bentuk gelasan.

2. Pendapatan Usaha Non-SDA

Pendapatan Usaha Non-SDA ini didapat dari hasil selain

pengelolaan sumber daya air, seperti jasa konsultasi, analisa kualitas air,

perbaikan lingkungan dan konstruksi serta dari hasil pariwisata.

Beberapa produk Non-SDA antara lain:

a. Taman Wisata Bendungan

b. Penyewaan Alat – Alat Berat

c. Pengerukan Sungai atau Waduk

d. Urugan Tanah

e. Pemancangan atau pencabutan Steel Sheet Pile

f. Pemancangan Tiang Pancang

g. Jasa Konsultansi dan Uji kelayakan Air Baku

Dari kedua kategori tersebut, bisnis utama perusahaan adalah

penyediaan layanan air baku kepada para pemanfaat komersial di WS Kali

Brantas dan WS Bengawan Solo yang membayar Biaya Jasa Pengelolaan

SDA (BJPSDA ) kepada PJT I. Bisnis ini memberi kontribusi pendapatan

usaha senilai kurang lebih 90% dari seluruh pendapatan perusahaan.


21

Sedangkan penyediaan air irigasi berdasarkan peraturan perundang-

undangan dibebaskan dari kewajiban membayar BJPSDA karena bersifat

pelayanan umum. Mekanisme penyampaian produk layanan kepada para

pemanfaat yang telah memiliki Surat Izin Pengambilan dan Pemanfaatan Air

Permukaan (SIPPAP ) dilakukan secara langsung, yaitu mengalirkan air baku

langsung ke water intake milik pemanfaat.

2.8 Wilayah Kerja

2.8.1 Daerah Wilayah Kerja

Gambar 4
Wilayah Kerja Perum Jasa Tirta 1

..............................................................................................................................................

*Sumber Data : Perum Jasa Tirta 1 Malang, Tahun 2014


22

Perusahaan melaksanakan kegiatan-kegiatan usaha di sungai Kali

Brantas beserta 40 anak-anak sungainya, serta di wilayah sungai Bengawan

Solo yang merupakan penambahan Wilayah Kerja sesuai dengan KEPPRES

No. 129 tahun 2000 tanggal 14 September 2000.

Daerah pengaliran yang masuk wilayah kerja pada wilayah sungai

Brantas meliputi:

Tabel 2

Daerah Wilayah Kerja Sungai Brantas

No. Nama Sungai Panjang No Nama Sungai Panjang


Sungai (km) Sungai (km)
1 K. Brantas 320.00 21 K. Badak 20.00
2 K. Amprong 31.70 22 K. Serinjing 35.50
3 K. Lesti 69.50 23 K. Konto 86.20
4 K. Metro 39.20 24 K. Kedak 14.10
5 K. Lahor 27.40 25 K. Widas 129.00
6 K. Bambang 20.60 26 K. Kedungsuko 23.80
7 K. Lekso 18.80 27 K. Ulo 12.60
8 K. Semut 21.40 28 K. Kuncir 52.70
9 K. Jari 12.50 29 K. Bening 9.00
10 K. Putih 19.20 30 K. Beng 20.00
11 K. Ewuh 18.90 31 K. Watudakon 24.10
12 K. Dawir 47.40 32 K. Brankal 53.50
13 K. Parit Agung 54.80 33 K. Sadar 26.20
14 K. Parit Raya 15.60 34 K. Kambing 13.00
15 K. Ngrowo 10.80 35 K. Porong 62.50
16 K. Ngasinan 32.10 36 K. Marmoyo 43.50
17 K. Tawing 15.00 37 K. Surabaya 39.70
18 K. Tugu 18.00 38 K. Kedurus 13.20
19 K. Bodeng 20.00 39 K. Wonokromo 12.30
20 K. Song 21.50 40 K. Mas 13.20
*Sumber Data: Perum Jasa Tirta 1 Malang, Tahun 2014
23

Tabel 3

Daerah Wilayah Kerja Sungai Bengawan Solo

Daerah Pengaliran yang masuk wilayah kerja pada wilayah sungai Bengawan Solo; meliputi :

No Nama Panjang No Nama Panjang No Nama Panjang


(km) (km) (km)
1. Bengawan 300,00 9. Lohgede 2,00 17. Catur 16,40
Solo
2. Tirtomoyo 55,00 10. Siwaluh 10,50 18. Brangkal 15,60
3. Keduwang 45,50 11. Grompol 7,00 19. Gandong 23,00
4. Walikan 43,00 12. Tempuran 4,00 20. Kukur 6,00
5. Dengkeng 67,00 13. Gambiran 10,00 21. Jungke 12,00
6. Blora 5,50 14. Madiun 300,00 22. Ketonggo 5,00
7. Ceper 7,00 15. Ketegan 14,00 23. Tinil 6,00
8. Ujung 13,00 16. Cemer 6,00 24. Floodway 12,50
Plangwot
*Sumber Data: Perum Jasa Tirta 1 Malang, Tahun 2014.

2.8.2 Saluran Distribusi

Saluran distribusi yang digunakan oleh Perum Jasa Tirta 1 adalah

saluran distribusi langsung yang pelaksanaan pemasarannya langsung

diserahkan kepada para agen yang diangkat oleh perusahaan yang

berhubungan dengan konsumen akhir dalam pelaksanaan aktivitasnya.

Perum Jasa Tirta 1 Malang merupakan kantor pusat yang membawahi

satu Kantor Cabang yang ada di Solo dan satu Kantor Perwakilan yang ada di

Jakarta dalam mendistribusikan dan menjual produk jasanya.

Perum Jasa Tirta I melakukan kegiatan usaha dengan memberikan

pelayanan untuk penyediaan air baku PLTA, PDAM dan Industri.


24

1. Pelayananan PLTA

Beberapa prasarana sumber daya air yang memiliki manfaat tenaga

listrik adalah Bendungan Sengguruh, Bendungan Sutami, Bendungan

Wlingi, Bendung Lodoyo, Bendungan Wonorejo, Terowong Neyama,

BendunganWonogiri, Golang, Giringan dan Telaga Ngebel.

2. Pelayanan Air Baku Untuk PDAM dan Air Bersih

Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang mengambil air baku dari kali

Brantas dan anak sungainya meliputi :

 PDAM Kota Surabaya, IPA Karangpilang I & II dan IPA

Ngagel I + II, III & eks Kayoon,

 PDAM Kab. Sidoarjo, IPA Taman Tirta, IPA Mindi, IPA

Siwalan, IPA Kedunguling dan IPA Tawangsari

 PDAM Kab. Gresik, IPA Krikilan, IPA Legundi

 PDAM Kab. Malang

 PDAM Kab.Tulungagung

 PDAM Kota Mojokerto

Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang mengambil air baku dari Sungai

Bengawan Solo terdiri dari :

 PDAM Kab. Sukoharjo

 PDAM Kab. Bojonegoro

 PDAM Kab. Cepu Blora

 PDAM Kab. Lamongan

 Pusdiklat Migas Cepu

 PDAM Wonogiri
25

 PDAM Surakarta

 SPAM Sekaran Lamongan (PJT I)

3. Pelayanan Air Baku untuk Industri

Perum Jasa Tirta I menyuplai air untuk industri. Perusahaan yang

melakukan pengambilan di sepanjang sungai Kali Brantas dan

Bengawan Solo beserta anak sungainya wajib mengajukan ijin

pengambilan dan pemanfaatan air permukaan.


26

BAB III

URAIAN KEGIATAN

3.1 Tempat Kegiatan

Magang Industri di Perum Jasa Tirta 1 Malang dilaksanakan sejak

tanggal 22 September 2014 sampai 5 November 2014. Pelaksanaan PKL

dimulai jam 07.00 – 16.00 WIB. Peraturan-peraturan yang harus dipatuhi

penyusun selama melaksanakan magang, yaitu:

a. Peserta PKL diharuskan datang dan pulang tepat waktu sesuai jam

yang ditentukan.

b. Peserta PKL dilarang melakukan kegiatan yang tidak ada

hubungannya dengan kegiatan PKL yang dapat mengganggu

kelancaran kegiatan PKL.

3.2 Uraian Kegiatan

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama PKL adalah kegiatan

yang berkenaan dengan Biro Penelitian dan Pengembangan pada Perum Jasa

Tirta, hal ini di karenakan kegiatan PKL ditempatkan pada bagian tersebut.

3.2.1 Membantu Menyelesaikan Pembuatan Manual Operasi dan


Pemeliharaan.
 Tempat Penugasan

Tempat penugasan di Bagian Penelitian dan Pengambangan

(Litbang)
27

 Tujuan Aktivitas

Tujuan aktivitas ini adalah menyelesaikan Manual

Operasi dan Pemeliharaan yang dibuat oleh bagian

Pengembangan Sumber Daya Air dan Infrastruktur sebagai

kegiatan rutin pembaharuan panduan pengoprasian beberapa

infrastruktur, seperti bendungan, dam, check dam dll.

 Uraian Proses Kegiatan

Mengetik dengan menggunakan Ms. Word dengan

menggabungkan data yang telah dikumpulkan dan disesuaikan

dengan beberapa gambar atau foto yang mendeskripsikan cara

kerja dalam manual O & P tersebut.

3.2.2 Mencetak Label Odner

 Tempat Penugasan

Tempat penugasan di Bagian Penelitian dan Pengambangan

(Litbang)

 Tujuan Aktivitas

Tujuan aktivitas ini adalah memberi nama ordner agar para

pegawai bisa dengan mudah mendapatkan informasi untuk

merekonsiliasi atau mengecek transaksi.

 Uraian Proses Kegiatan

Mengecek dalam rak ordner untuk mengetahui arsip yang ke

berapa, setelah menemukan urutan arsip ordner maka penulis

membuat desain ordner menggunakan corel draw, kemudian

dicetak dengan menggunakan printer.


28

3.2.3 Mengirim Fax

 Tempat Penugasan

Tempat penugasan di Bagian Pengembangan Informasi dan

Lingkungan.

 Tujuan Aktivitas

Tujuan aktivitas ini adalah untuk mengirimkan dokumen-

dokumen penting yang segera dibutuhkan oleh mitra kerja

perusahaan guna mempercepat pengambilan keputusan.

 Uraian Proses Kegiatan

Dokumen yang diminta dan ditandatangani oleh bagian yang

berwenang segera dikirim ke Perusahaan Mitra Kerja melalui

mesin fax, dalam kasus ini Perum Jasa Tirta bermitra dengan

Dinas Pekerjaan Umum.

3.2.4 Merekapitulasi Hasil Audit Internal dari Semua Biro/Bagian

 Tempat Penugasan

Tempat penugasan di Bagian Penelitian dan Pengambangan

(Litbang)

 Tujuan Aktivitas

Tujuan aktivitas ini agar data yang telah diproleh dari audit

internal yang telah diisi dalam form-form temuan audit dapat

dijadikan satu dan dipilah menurut temuan, contoh: temuan

Mayor (MA), temuan Minor (MI), Temuan Catatan (CA), dan

Temuan Memenuhi (ME).


29

 Uraian Proses Kegiatan

Data-data yang telah terkumpul dimasukkan ke dalam form

rekapitulasi dengan menggunakan bantuan Ms. Excel, kemudian

dengan menggunakan fasilitas filter dikelompokkan berdasarkan

kriteria temuan yang, kemudian dihitung jumlahnya untuk masing-

masing bagian atau divisi.

3.2.5 Membuat Monitoring Data Ketidakhadiran Karyawan

 Tempat Penugasan

Tempat penugasan di Bagian Penelitian dan Pengambangan

(Litbang)

 Tujuan Aktivitas

Tujuan aktivitas ini untuk mencocokkan antara Surat Perintah

Perjalanan Dinas (SPPD) dengan absensi ketidakhadiran karyawan

bagian Penelitian dan Pengembangan yang menjalankan dinas

luar.

 Uraian Proses Kegiatan

Mencocokkan buku penerbitan Surat Perintah Perjalanan Dinas

dengan form penerbitan Surat Perintah Perjalanan Dinas dihitung

dan direkapitulasi dalam satu bulan, dan hasil tersebut diserahkan

ke Biro Sumber Daya Manusia dan Umum.

3.2.6 Foto Copy Arsip-arsip

 Tempat Penugasan

Tempat penugasan di Koperasi Perum Jasa Tirta 1.


30

 Tujuan Aktivitas

Tujuan aktivitas ini adalah menduplikat atau mengcopy arsip yang

dibutuhkan untuk disimpan sebagai bukti.

 Uraian Proses Kegiatan

Proses pelaksanaan aktivitas tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mengisi Form Permintaan Foto Copy

b. Mengisi Form tersebut berdasarkan jumlah permintaan dan

ukuran kertas yang diminta.

c. Meminta tanda tangan ke bagian SDM untuk meminta nomor

urut permintaan dan sebagai bukti bahwa foto copy telah

disetujui dan biaya telah ditanggung perusahaan sebagai bukti

biaya operasional.

3.2.7 Membuat Daftar Surat Keputusan Tarif Biaya Pengelolaan SDA

 Tempat Penugasan

Tempat penugasan di Bagian Penelitian dan Pengambangan

(Litbang)

 Tujuan Aktivitas

Tujuan aktivitas ini adalah untuk membuat daftar Surat

Keputusan (SK) Tarif yang diterbitkan untuk keperluan

penghitungan tarif biaya yang selanjutnya.

 Uraian Kegiatan

Membuat daftar dan mengkategorikan ke dalam nomer keputusan,

uraian, tarif yang ada dalam keputusan tersebut yang digunakan

sebagai bahan rapat yang dikoordinasikan oleh kepala biro.


31

3.2.8 Membuat Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)

 Tempat Penugasan

Tempat penugasan di Bagian Penelitian dan Pengambangan

(Litbang)

 Tujuan Aktivitas

Tujuan aktivitas ini adalah untuk membuat surat dinas luar yang

digunakan karyawan pegawai biro litbang untuk melaksanakan

tugas luar yang diinstruksikan oleh pimpinan, menghadiri rapat,

dan dinas yang berhubungan dengan kegiatan rutin, seperti

inspeksi ke beberapa bendungan dll.

 Uraian Kegiatan

Mengisikan form SPPD dengan memasukkan nama, nomer

pegawai, jabatan, yang memberikan perintah, tujuan dinas, kota

yang dituju, penggunaan trasportasi dan lama perjalanan.

Kemudian diserahkan ke Bagian SDM dan Umum dan Bagian

Keuangan.

3.2.9 Menukar dan Mencatat Voucher Perjalanan Dinas dan

Reimburse Pegawai

 Tempat Penugasan

Tempat penugasan di Bagian Penelitian dan Pengambangan

(Litbang).
32

 Tujuan Aktivitas

Tujuan aktivitas ini agar data-data yang berhubungan dengan uang

perjalanan dinas dan reimburse lengkap tertata rapi dalam ordner

yang sesuai berdasarkan masing-masing nama label yang telah

terkelompok berdasarkan nama bagian dan periodenya.

 Uraian Proses Kegiatan

Data-data yang telah terkumpul dikelompokkan

berdasarkan tanggal transaksi penukaran voucher dari bagian

keuangan, kemudian disusun dimasukkan dalam ordner

berdasarkan nomor arsip data tersebut dengan rapi.

3.3 Masalah yang dihadapi

Selama melakukan kegiatan PKL di Perum Jasa Tirta khususnya di

bagian Peneliatian dan Pengembangan, ada masalah - masalah yang dihadapi

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Belum adanya sistem administrasi tentang pencatatan rincian biaya dinas

luar dan reimburse pegawai yang digunakan, sehingga penulis sering

kebingungan ketika membantu melakukan pencatatan.

2. Banyak voucher yang masih belum ditata dalam ordner sehingga

menyulitkan pencarian voucher yang dibutuhkan.

3. Banyaknya odner yang belum diberi label, sehingga penulis kesulitan

dalam mencari ordner yang dibutuhkan.

3.4 Penanganan Masalah

Selama melakukan kegiatan PKL di Perum Jasa Tirta 1 khususnya

di Peneliatian dan Pengembangan tidak terlalu banyak masalah yang


33

dihadapi, ada beberapa penanganan-penanganan untuk mengatasi masalah

yang terjadi. Adapun penanganan-penanganan masalah di Peneliatian dan

Pengembangan adalah sebagai berikut:

1. Menata voucher ke dalam ordner sesuai dengan nama label ordner serta

dengan sistem pengurutan dan periode berdasarkan tanggal dari yang

terkecil hingga terbesar.

2. Mengecek dalam rak penyimpanan ordner untuk mengetahui arsip yang

ke berapa untuk memberi nomor ordner yang akan di beri label. Setelah

mengecek dalam rak ordner untuk mengetahui arsip yang ke berapa,

setelah menemukan urutan arsip ordner maka penulis membuat desain

ordner menggunakan corel draw, kemudian dicetak dengan

menggunakan printer.

3.5 Sistem dan Prosedur Penetapan Tarif Biaya Jasa Pengelolaan Sumber
Daya Air pada Perum Jasa Tirta 1
3.5.1 Uraian Penetapan Tarif Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya
Air Perum Jasa Tirta 1

Tarif Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA)

adalah tarif yang harus dikeluarkan oleh pengguna jasa sumber daya

air di wilayah kerja Perum Jasa Tirta I yang digunakan tidak untuk

kepentingan masyarakat atau irigasi. Tarif BJPSDA dibedakan

menjadi tiga diantaranya PDAM, Industri,dan PLTA. Tetapi dalam

proses penetapannya dibedakan menjadi dua tariff, BJPSDA bagi

PLTA ditetapkan berdasarkan wilayah sungai Bengawan Solo dan

wilayah Sungai Brantas. Sedangkan penetapan tarif BJPSDA bentuk


34

Industri dan PDAM ditetapkan berdasarkan wilayah provinsinya

Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum nomor

422/KPTS/M/2014 Penetapan tarif Biaya Jasa Pengelolaan Sumber

Daya Air untuk penggunaan SDA bagi PLTA di wilayah :

a. Wilayah sungai Bengawan Solo sebesar Rp. 213 per Kwh(per

kilo Watt hour) dikenakan kepada pengguna air permukaan

untuk PLTA Wonogiri, PLTA Golang, PLTA Giringan, dan

PLTA Ngebel.

b. Wilayah sungai Brantas Rp. 160,5 per kWh (per kilo Watt hour ),

pengguna air permukaan PLTA Sengguruh, PLTA Sutami,

PLTA Wlingi, PLTA Lodoyo, PLTA Selorejo, PLTA Mendalan,

PLTA Simon, PLTA Tulung Agung, PLTA Woorejo.

Sedangkan penetapan tarif biaya jasa pengelolaan SDA

untuk bagi Perusahaan Daerah Air Minum dan Industri dicantumkan

pada Keputusan Menteri Pekerjaan Umum nomor

209/KPTS/M/2014. Tarif Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air

untuk penggunaan sumber daya air bagi perusahaan daerah air

minum di wilayah Perum Jasa Tirta I sebesar Rp 133/m3 . Tarif

Industri untuk wilayah Jawa Timur sebesar Rp 254/m3 .


35

Tabel 4
Penetapan tarif BJPSDA bagi PDAM dan Industri di Jawa Timur
Volume (m3) Tarif (Rp/m3)

Sd 10000 249

>10000 sd 100000 251,5

>100000 sd 500000 254

>500000 sd 1000000 256,5

>1000000 259

*Sumber: Perum Jasa Tirta I Malang

Di Jawa Tengah terdiri dari dua sungai yaitu sungai

Serayu Bogowonto dan Jratunseluna. Berdasarkan Keputusan

Menteri Pekerjaan Umum nomor 519/KPTS/M/2014 memuat

tentang penetapan tarif Serayu Bogowonto dan Jratunseluna di Jawa

Tengah. Penatapan tarif Serayu Bogowonto untuk tarif Biaya Jasa

Pengelolaan Sumber Daya Air perusahaan daerah air minum sebesar

97/m3. Sedangkan tarif Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air

untuk industri sebesar 121/m3.


36

Tabel 5
Penetapan tarif BJPSDA bagi PDAM dan Industri Serayu Bogowonto

Volume (m3) Tarif (Rp/m3)

Sd 10000 116

>10000 sd 100000 118,5

>100000 sd 500000 121

>500000 sd 1000000 123,5

>1000000 126

*Sumber: Perum Jasa Tirta I Malang

Penatapan tarif Jratunseluna untuk tarif Biaya Jasa

Pengelolaan Sumber Daya Air PDAM sebesar 98/m3. Sedangkan

tarif Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air untuk industri sebesar

122/m3.
37

Tabel 6
Penetapan tarif BJPSDA bagi PDAM dan Industri di Jratunseluna

Volume (m3) Tarif (Rp/m3)

Sd 10000 117

>10000 sd 100000 119,5

>100000 sd 500000 122

>500000 sd 1000000 124,5

>1000000 127

*Sumber: Perum Jasa Tirta I Malang

3.5.2 Simulasi Tarif Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air

Dalam proses pengajuan usulan tarif biaya jasa penelolaan

sumber daya air pada awalnya dilakukan perhitungan. Dalam proses

perhitungan banyak sekali tahapan yang dilakukan, mulai dari

menghitung biaya operasional di masing-masing wilayah sungai

hingga inflasi yang terjadi pada waktu tertentu. Inflasi merupakan

proses kenaikan harga barang-barang secara umum yang

berlangsung terus menerus, bukan hanya satu barang dan bukan

dalam tempo sesaat. Berikut ini adalah simulasi tentang perhitungan

tarif biaya jasa pengelolaan sumber daya air:


38
39

Tabel 8
Biaya Khusus (Specific Cost)
No Uraian Tahun
2013 2014 2015
Biaya Khusus (Specific Cost )
- PLTA 32.860 72.625 116.080

A Penggunaan Air
1 PLTA (juta kwh/tahun) 1.098 1.098 1.098
B Tarif Specific Cost (SC)
1 PLTA 29,93 66,14 105,72
2 PDAM 0,00 0,00 0,00
3 Industri 0,00 0,00 0,00
*Sumber: Perum Jasa Tirta I Malang

Formula
Ti = T(i-1) + KFIi + KDEPi
KFIi = T(i-1) x F(i-1)
KDEPi = KDEP(i-1) x ( 1 + F(i-1) )
Dimana
Ti : tarif yang berlaku pada tahun ke (i)
T(i-1) : tarif yang berlaku pada tahun ke (i - 1) / tahun sebelumnya
KFIi : kenaikan tarif iuran karena faktor inflasi tahun ke (i)
: kenaikan tarif iuran untuk meningkatkan derajat pelaksanaan
KDEPi
E&P pada tahun (i)
F(i-1) : faktor inflasi tahun ke (i - 1) / tahun sebelumnya

Dari perhitungan rumus diatas dan perhitungan yang ada

pada tabel 7 dan tabel 8 dapat dihitung tarif yang bisa diajukan.

Untuk contohnya dibawah ini akan menunjukkan bagaimana cara

memperhitungkan tarif dari tahun 2013 sampai dengan 2015,

Perhitungan rumus sebagai berikut:


40

Inflasi tahun 2013 - 2015 diasumsikan sebesar 4,55%

(sesuai laju inflasi 2 kota besar di Prov. Jatim Sept'11 - Agt'12)

Perhitungan kenaikan tarif karena inflasi tahun 2013

(Derajat O&P 100%)

KFI 2012 = T2012 x F2012

= 142,67 x 4,55%

= 6,49

KDEP 2013 = KDEP 2012 x (1 + F 2012)

= (145,30-142,67) x (1 + 4.55%)

= 2,75

Tarif 2013 = Tarif 2012 + KFI 2012 + KDEP 2013

= 142,67 + 6,49 + 2,75

= 151,91

Diperoleh Tarif PLTA 2013 untuk WS Brantas = Rp. 151,91/kWh

Tarif tahun 2013 + tarif specific cost 2013 = Rp. 151,91 + Rp. 29,93 =

Rp. 181,84/kWh

Perhitungan kenaikan tarif karena inflasi tahun 2014

KFI 2013 = T2013 x F2013

= 151,91 x 4,55%

= 6,91

Tarif Specific Cost tahun 2014 = Rp.66,14


41

Tarif 2014 = Tarif 2013 + KFI 2013

= Rp. 151,91 + Rp. 6,91 = Rp. 158,82

Tarif tahun 2014 + tarif specific cost 2014 = Rp. 158,82 + Rp. 66,14 =

Rp. 224,96/kWh

Diperoleh Tarif PLTA 2014 untuk WS Brantas = Rp. 224,79/kWh

(tanpa KDEP karena derajat O&P sudah 100%)

Perhitungan kenaikan tarif karena inflasi tahun 2015

KFI 2014 = T2014 x F2014

= 158,82 x 4,55%

= 7,23

Tarif Specific Cost tahun 2015 = Rp. 105,72

Tarif 2015 = Tarif 2014 + KFI 2014

= Rp. 158,82 + Rp. 7,23 = Rp. 166,05

Tarif tahun 2015 + tarif specific cost 2015 = Rp. 166,05 + Rp. 105,72 =

Rp. 271,77/kWh

Diperoleh Tarif PLTA 2015 untuk WS Brantas = Rp. 271,77/kWh

(tanpa KDEP karena derajat O&P sudah 100%)


42

Gambar 5
Rencana Kenaikan Tarif BJPSDA 2013-2015

Rencana Kenaikan Tarif BJPSDA 2013-2015


300

250
Tarif BJPSDA (Rp/kWh)

200

150

100

50

0
2013 2014 2015

*Sumber: Perum Jasa Tirta I Malang

3.5.3 Prosedur Penetapan Tarif Biaya Jasa Pengelolaan Sumber


Daya Air

Dalam Biro Peneitian dan Pengembangan salah satu

deskripsi pekerjaannya adalah pengajuan usulan tarif biaya jasa.

Adapun prosedur – prosedurnya adalah sebagai berikut :

a. Biro Penelitian dan Pengembangan bersama Biro Keuangan

membuaat usulan perhitungan tarif Biaya Jasa Pengelolaan Sumber

Daya Air.

b. Usulan perhitungan tarif di diskusikan dengan Direktur dan beberapa

unit perusahaan. Hingga mencapai ketesepakatan bersama.

c. Setelah perhitungan tarif BJPSDA disetujui oleh semua unit data

tersebut dicantumkan pada laporan laba rugi dan neraca sementara.


43

Apabila Direksi tidak menyetujui perhitungan tarif Biaya Jasa

Pengelolaan Sumber Daya Air maka semua unit harus mengerjakan

perhitungan tarif dari awal.

d. Apabila usulan perhitungan tarif BJPSDA disetujui oleh Dewan

Direksi maka usulan tersebut akan diserahkan kepada Menteri

Pekerjaan Umum.

e. Menteri Pekerjaan Umum akan membentuk Tim Evaluasi Tarif

dengan keanggotaan inderdep. Tim evaluasi tarif adalah tim

pelaksana yang dibentuk oleh Menteri Pekerjaan Umum untuk

mengatasi tarif yang berhubungan dengan Sumber Daya Air.

f. Tim Evaluasi Tarif mendiskusikan usulan tarif yang diterima dari

Perum Jasa Tirta I.

g. Kemungkinan dari diskusi Tim Evaluasi Tarif tersebut menerima

penuh atau sebagaian, jika Tim Evaluasi Tarif mengubahnya maka

akan diberitahukan kepada Perum Jasa Tirta I.

h. Jika Tim Evaluasi Tarif menerima penuh untuk selanjutnya

penetapan tarif Biaya Jasa Pengelolaan PDAM dan Industri harus

melalui pertimbangan Gubernur sedangkan untuk PLTA tidak

melalu pertimbangan Gubernur.

i. Selanjutnya usulan tarif untuk PDAM, Industri dan PLTA akan

ditetapkan oleh menteri Pekerjaan Umum.


44
45

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Perum Jasa Tirta 1 merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa

yaitu lebih tepatnya jasa penyediaan dan pengelolahan air baku. Perum Jasa

Tirta 1 mampu memberikan pelayanan jasa Sumber Daya Air terhadap

tertanggung berupa Penyediaan Air Baku untul PLTA, PDAM dan Industri,

Pengelolahan Sumber Daya Air serta Perawatan Daerah Aliran Sungai, Jasa

Konstruksi, Pengendalian Banjir, Konsultasi Kualitas Air dan Jasa

Pariwisata.

Perum Jasa Tirta 1 Malang merupakan kantor pusat yang membawahi

satu Kantor Cabang yang ada di Solo dan satu Kantor Perwakilan yang ada di

Jakarta dalam mendistribusikan dan menjual produk jasanya. Secara garis

besar pendapatan dari Perum Jasa Tirta terbagi menjadi dua kelompok yaitu

yang pertama adalah pendapatan dari SDA dan yang kedua adalah

pendapatan dari Non-SDA.

Perum Jasa Tirta I melakukan kegiatan usaha dengan memberikan

pelayanan untuk penyediaan air baku PLTA, PDAM dan Industri yang

merupakan bagian dari pendapatan dari SDA sedangakan untuk jasa

konsultasi, jasa konstruksi dan pengerukan serta jasa pariwisata adalah

pendapatan dari Non-SDA.


46

Kegiatan Magang Industri yang dilakukan pada Perum Jasa Tirta 1

bagian Divisi Jasa Umum. Sistem dan prosedur yang diambil adalah sistem

dan prosedur pembiayaan Akuntansi untuk Jasa Konstruksi.

4.2 Saran

Saran yang dapat diberikan penyusun bagi Perum Jasa Tirta 1 Malang

dan Politeknik Negeri Malang (Jurusan Akuntansi) adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perum Jasa Tirta 1 Malang

Pada dasarnya dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh

Perum Jasa Tirta 1 sudah terorganisasi dengan baik, akan tetapi dalam

pengoptimalan hasil perolehannya ada beberapa hal yang masih bisa

ditingkatkan yaitu:

a. Meningkatkan sarana dan prasarana yang diperlukan. Misalnya

komputer dalam pencetakan covernote yang biasa digunakan oleh

peserta Magang Industri bisa lebih sering di update sesuai dengan

kebutuhan perusahaan.

b. Adanya program atau rencana untuk memberi pengarahan kepada

peserta Magang Industri, khususnya pada hari pertama peserta

magang mulai magang.

c. Adanya pengecekkan ruang arsip setiap tahun atau setiap berapa bulan

sekali, apakah masih tertata sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Penyusun berharap, Perum Jasa Tirta 1 Malang tetap dapat menjalin

kerjasama dengan Politeknik Negeri Malang agar mahasiswa Politeknik

Negeri Malang tetap dapat melakukan Praktek Magang Industri di Perum

Jasa Tirta 1
47

2. Bagi Politeknik Negeri Malang (Jurusan Akuntansi)

a. Memberi list atau gambaran nama-nama perusahaan maupun instansi

kepada mahasiswanya yang sekiranya baik untuk tempat Praktek

Magang Industri pada awal-awal sosialisasi Praktek Magang Industri.

Hal ini bertujuan agar mahasiswa memiliki gambaran perusahaan

mana yang mereka butuhkan sesuai kompetensi mereka.

b. Menambah jaringan kerjasama dengan banyak perusahaan maupun

instansi. Hal ini bertujuan agar mahasiswa lebih mudah mendapat

referensi tempat Praktek Magang Industri.

c. Dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik bagi semua

perusahaan maupun instansi yang telah digunakan sebagai tempat

Praktek Magang Industri mahasiswanya.


48

Anda mungkin juga menyukai